Pengaruh Pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa: studi kasus di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan

(1)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat-syarat mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd. I)

Oleh:

M. HABIB MASTURI NIM. 206011000056

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(Studi Kasus Di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat-syarat mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd. I)

Oleh:

M. HABIB MASTURI NIM. 206011000056

Di Bawah Bimbingan

Dr. Muhammad Zuhdi, M.Ed. NIP. 19720704 199703 1 002

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

NIM : 206011000056

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Alamat : Jl. Cikabon Rt.16/04 desa cibunar kecamatan parungpanjang Bogor 16360.

Judul Skripsi : PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA.

Studi kasus di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan.

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S.1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 Maret 2011


(4)

ii

Fak/Jur : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Judul : Pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Studi kasus di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan.

Penelitian ini diadakan dengan latar belakang bahwa perpustakaan sekolah mempunyai peranan yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan dari bulan Juli sampai dengan Desember 2010, yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan kelas VIII dengan jumlah 31 orang. Ini merupakan sebagian dari populasi yang berjumlah 313 siswa.

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui tingkat pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar oleh siswa SMP Negeri 9 Kota Tangerang selatan, ingin mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar dan ingin mengetahui pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian digunakan dengan teknik pengumpul data angket, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa diperoleh berdasarkan angket yang diisi oleh siswa SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan analis korelasional dengan pendekatan survey, perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi produc moment diperoleh r hitung sebesar 0,82. Berkisar antara 0,7 sampai 0,9 berarti korelasi positif termasuk dalam katagori kuat atau tinggi. Dengan memeriksa tabel ‘r’ produc moment bahwa dengan Df sebesar 29 pada taraf signifikan 5% diperoleh dari ‘r’ tabel=0,355 dan pada taraf 1% diperoleh “r” tabel adalah=0,456 karena pada rxy atau r hitung pada taraf signifikansi 5% lebih besar dari pada r tabel (rxy>r tabel) 0,829>0,355 Hipotesis Ho. Ditolak dan alternative Ha diterima. Dengan demikian terdapat hubungan yang nyata antara pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terdapat prestasi belajar siswa diterima.

Maka dari itu, dapat di simpulkan bahwa pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. Hal ini menunjukan bahwa persepsi siswa tentang pemanfaatan perpustakaan sekolah di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan mempunyai pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. Adapun kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan perpustakaan yaitu: belum tersedianya tenaga khusus perpustakaan, belum tersedianya ruangan yang memadai untuk perpustakaan, kurangnya koleksi buku pelajaran, dan penataan koleksi kurang sistematis sehingga menyulitkan dalam pencarian buku.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan, telah memanfaatkan perpustakaan dengan baik, pemanfaatan perpustakaan masih mengalami kendala-kendala dan pemanfaatan perpustakaan mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar siswa.


(5)

(6)

terputus kasih sayangnya, tiada pernah letih mengangkat kedua tangannya, meneteskan air matanya, dalam setiap lantunan do’a-do’anya, untuk kebaikan putra pertama ini. Penulis sampaikan pula kepada saudara-saudariku tercinta, Muhammad Taufiq Hidayah, Siti Latifah Tri Utami, dan Laila Nurkarimah.

Atas dorongan dan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis secara khusus mempersembahkan ungkapan terima kasih kepada:

1. Bapak, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Bahrissalim, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Sapiudin Shiddiq, M. Ag. Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Muhammad Zuhdi, M.Ed dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran selama membimbing penulis.

5. Ibu Dra. Hj. Siti Nurhayati, M.Pd dan segenap jajaran Dewan Guru dan Karyawan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. Yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-referensi sebagai bahan rujukan skripsi. 6. Segenap Bapak/Ibu dosen dan staf pengajar di lingkungan Program Studi

Pendidikan Agama Islam (PAI). Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menjadi jalan ilmu bagi penulis selama duduk di bangku kuliah.

7. Segenap jajaran staf dan karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-referensi sebagai bahan rujukan skripsi.


(7)

jalan ikhlas, jalan rido penulis kepada dia yang Maha Kasih, kepada Dia yang Maha Sayang, kepada dia yang Maha Mengatur cerita hidup semua hambaNya, sebagai bekal penulis menjalani cerita hidup selanjutnya.

9. Sahabat-sahabat penulis angkatan 2006/2007 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua bantuan dan dukungan serta do’anya.

Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, serta menjadi amal baik kita semua di sisi Allah SWT. Penulis menyadari bahwa segala bantuan dan dukungan serta doa yang penulis terima tidak akan dapat terbayar oleh apa pun. Hanya do’a yang dapat penulis panjatkan, semoga balasan kebaikan berlipat ganda di limpahkan oleh Allah SWT kepada kita semua. Âmîn

Jakarta, 22 Desember 2010

M. Habib Masturi


(8)

vi LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ... 1

B. Pembatasan dan rumusan masalah ... 5

C. Tujuan dan manfaat penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Perpustakaan Sekolah 1.Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 8

2.Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 10

3. Standar Perpustakaan Sekolah ... 13

4. Manfaat Perpustakaan Sekolah ... 14

5. Peran Perpustakaan Sekolah ... 16

B. Prestasi Belajar 1.Pengertian Prestasi Belajar ... 17

2.Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 19

3.Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar ... 23

C. Kerangka Berfikir dan Hipotesis 1. Kerangka Berfikir ... 25


(9)

vii

B. Metodologi Penelitian ... 27

C. Populasi dan Sample ... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Teknik Pengolahan Data dan Uji Korelasi ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 33

B. Gambaran umum perpustakaan SMPN 9 Kota Tangsel ... 45

1. Peran Kepala Sekolah terhadap perpustakaan sekolah ... 47

2. Kerja sama antara guru dengan pegawai perpustakaan ... 47

3. Evaluasi ... 48

4. Dorongan orang tua ... 48

5. Fasilitas Perpustakaan Sekolah ... 48

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 49

D. Tabulasi data, dan Analisis ... 53

E. Memberikan Interprestasi terhadap angka korelasi product moment ... 69

F.Analisis Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah terdapat Prestasi Belajar ... 70

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 73

B. Implikasi ... 73

C. Saran-saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

Tabel 3.2 Skor item alterative jawaban responden ……….

Tabel 3.3 Indeks Korelasi Product Moment ………...

Tabel 4.1 Struktur Organisasi ……….

Tabel 4.2 Struktur Perpustakaan ………

Tabel 4.3 Daftar Karyawan SMPN 9 Kota Tangsel ………..

Tabel 4.4 Daftar Tata Usaha dan Karyawan SMPN 9 Kota Tangsel ………

Tabel 4.5 Jumlah siswa dalam 3 tahun terakhir ………...

Tabel 4.6 Data Jumlah Ruangan SMPN 9 Kota Tangsel ………..

Tabel 4.7 Jumlah koleksi perpustakaan SMPN 9 Kota Tangerang Selatan ………..

Tabel 4.8 Data Fasilitas Perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangsel ………

Tabel 4.9 Skoring hasil angket variabel X ………

Tabel 4.10 Nilai Rata-rata raport variabel Y ……….

Tabel 4.11 siswa yang suka berkunjung ke perpustakaan ………..

Tabel 4.12 Motivasi siswa berkunjung ke Perpustakaan Sekolah karena dorongan orang

lain bukan karena diri sendiri

Tabel 4.13 Guru suka memperingatkan siswa untuk berkunjung ke Perpustakaan Sekolah

Tabel 4.14 Dalam pembelajaran di Sekolah Guru memanfaatkan Perpustakaan …………..

Tabel 4.15 Siswa tidak suka meminjam buku di Perpustakaan Sekolah ………

Tabel 4.16 Siswa gemar membaca buku-buku pelajaran di Perpustakaan Sekolah ………...

Tabel 4.17 Dalam pembelajaran di Sekolah Guru suka mendampingi ke Perpustakaan …...

Tabel 4.18 Buku-buku yang ada di Perpustakaan tidak siswa manfaatkan untuk belajar ….

Tabel 4.19 Sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan sekolah sudah dimanfaatkan

oleh siswa

viii

31

32

34

35

37

39

39

41

42

48

50

51

53

54

54

55

56

56

57

58

58


(11)

Tabel 4.21 Perpustakaan yang ada di Sekolah dijadikan tempat belajar bersama ………….

Tabel 4.22 Siswa berkunjung ke Perpustakaan Sekolah tidak berpengaruh dalam

membantu proses belajar siswa di Sekolah ………

Tabel 4.23 Teman membantu kamu dalam belajar di Perpustakaan Sekolah ………...

Tabel 4.24 Siswa belajar dirumah menunggu diperintah oleh orang tua

………..

Tabel 4.25 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru di Sekolah ………..

Tabel 4.26 Siswa memanfaatkan Perpustakaan untuk meningkatkan prestasi belajar

di Sekolah ……….

Tabel 4.27 Untuk mendapat nilai tugas dan nilai raport yang baik siswa mencari sumber

informasi di Perpustakaan ………...

Tabel 4.28 Siswa berkunjung ke Perpustakaan Sekolah untuk menambah wawasan dan

Pengetahuan ………..

Tabel 4.29 Siswa tidak memanfaatkan buku-buku di Perpustakaan dalam Proses belajar

di Sekolah ……….

Tabel 4.30 Buku-buku di Perpustakaan membantu siswa dalam persiapan mengadapi

ulangan harian dan ujian sekolah ……….

Tabel 4.31 Tabel Perhitungan variabel X dan variabel Y ………..

ix

60

60

61

62

62

63

64

65

64

66

67


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Hal tersebut terjadi sejalan dengan perubahan kebudayaan kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan telah lama diupayakan di Indonesia. Dalam setiap GBHN (garis besar haluan Negara), selalu tercantum bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan di bidang pendidikan yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan perkembangan jaman yang mengarah pada persaingan dunia yang tajam.

Salah satu prioritas pembangunan dibidang pendidikan dengan Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa secara berkelanjutan sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaraan yang diselenggarakan oleh instansi pendidikan sekolah. Upaya penyelengaraan perpustakaan sekolah merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar proses belajar mengajar1. Hal ini karena pola pengajaran yang disebut

1 Dian Sinaga, Mengelola Perpustakaan Sekolah, (Bandung: Bejana, 2009), Cet IV, h. 15.


(13)

sebagai keterbukaan informasi untuk memperoleh sebanyak-sebanyaknya ilmu pengetahuan hanya akan terlaksana jika siswa dapat memanfaatkan perpustakaan, guru memberikan pelajaran-pelajaran hanya secara garis besarnya saja, sedangkan untuk mendetailnya siswa diminta untuk mengolah buku-buku yang ada di perpustakaan dan kemudian mata pelajaran itu didiskusikan. Dengan sistem seperti ini, siswa harus memanfaatkan perpustakaan untuk mencari dan menelaah buku-buku yang ada di perpustakaan dalam proses belajarnya. Namun, ada juga dikalangan siswa yang tidak memanfaatkan perpustakaan dalam proses belajarnya karena merasa bahwa bahan pelajaran yang diberikan oleh guru sudah mencukupi. Selain itu, kurangnya tugas pengembangan bahan pelajaraan dan tugas mandiri dari guru menyebabkan siswa tidak termotivasi untuk pergi menelaah dan mencari bahan ke perpustakaan.

Perpustakaan merupakan pusat interaksi siswa dengan buku, sehingga perpustakaan sangat penting dalam proses belajar. Kenyamanan dan kelengkapan koleksi buku adalah syarat mutlak untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar siswa. Sehingga, diperlukan pengelolaan perpustakaan yang serius mengenai penataan perpustakaan. Karena hal ini mempengaruhi minat siswa untuk belajar. Berbagai fasilitas dan layanan yang tersedia di perpustakaan termasuk bahan literatur, jurnal, dan majalah, hasil-hasil penelitian serta ada juga aktifitas kebudayaan. Pendidikan pada dasarnya usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor, 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 dinyatakan bahwa:

“Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaraan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,


(14)

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.”2

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan siswa secara lambat laun memiliki kesenangan membaca yang merupakan alat fundamental untuk belajar baik di sekolah maupun diluar sekolah. 3 Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa memegang peran yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.4

Menurut Abdul hakim Sudarnoto untuk memanfaatan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar akan mendapatkan prestasi akademik yang baik atau dengan kata lain keberhasilan prestasi akademiknya sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber primer yang dapat memenuhi kebutuhan informasi belajarnya.5

Maka dari itu proses belajar mengajar guru harus dapat mengarahkan keterampilan siswa dalam hal pembinaan minat baca siswa agar siswa dapat menjadi mandiri dalam mencari ilmu pengetahuan, pembinaan minat baca merupakan salah satu aspek pembinaan perpustakaan, karena tujuan perpustakaan adalah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pembangunan Nasional.

Keberhasilan pendidikan dilembaga pendidikan dasar dan menengah tergantung pada sistem pembelajaran yang di motori oleh empat komponen utamanya, yaitu: siswa, guru, sistem kurikulum dan sarana serta prasarana, termasuk perpustakaan. Tiga komponen pertamanya sudah berjalan relatif lebih baik, akan tapi komponen keempatnya, dalam

2

Undang-undang Republik Indonesia nomor, 20 tahun 2003 tentang, Sistem pendidikan

Nasional, (Jakarta: CV. Eka Jaya, 2003), Cet 1, h. 4.

3

Ibrahim Bafadal, Pengolahan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),

Cet V, h. 189. 4 Darmono,

Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta: PT.Grasindo, 2007), Cet 1, h. 1.

5

Abdul Hakim Sudarnoto, Perpustakaan dan Pendidikan Pemetaan Peran Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 3.


(15)

hal ini perpustakaan, selalu terabaikan dan tidak pernah diperhatikan secara serius.6

Perpustakaan merupakan tempatnya buku-buku dan harus dimanfaatkan untuk dibaca. Bagaimanapun baiknya suatu buku akan tidak berguna apabila tidak membaca. Untuk itu penulis berusaha mencoba menganalisis peran pemanfaatan perpustakan sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

Banyak jalan yang ditempuh untuk mecerdasakan bangsa, antara lain cara yang paling ampuh adalah dengan memperkenalkan akal manusia kepada ilmu pengetahuan. Salah satu cara untuk menggali sumber ilmu pengetahuan adalah melalui buku bacaan, seharusnya, siswa-siswa harus lebih gemar dalam hal membaca, untuk itu maka pembaca haruslah memilih buku-buku yang bermutu yang terdapat di perpustakaan. Jadi jelas, bahwa buku dan bacaan lainnya adalah sumber pengetahuan yang merupakan alat untuk mencerdaskan bangsa yang sangat efensial. Akan tetapi, kenyataan yang ada minat membaca siswa pada masa sekarang ini, kurang mengoptimalisasikan pemanfaatan perpustakaan yang disediakan di sekolah.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa sangat perlu untuk mencoba meneliti memecahkan permasalahan tersebut. Hal ini, yang penulis ingin telusuri, untuk itu disinilah pentingnya masalah ini di angkat menjadi judul. Dalam karya ilmiah ini penulis mengemasnya dalam judul. “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa. “Studi Kasus di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan”.

6 Abdul Hakim Sudarnoto,

Perpustakaan dan Pendidikan Pemetaan Peran Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar, h. 4-5.


(16)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, skripsi ini akan dibatasi dari segi objek pembahasannya yaitu, Prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan tahun pelajaran 2009-2010. Adapun yang dimaksud dengan penelitian ini adalah prestasi belajar, semester 2 yang diambil dari nilai rata-rata raport yang kriterianya siswa mendapat prestasi belajar sepuluh besar.

2. Perumusan Masalah

Agar pembahasannya teratur dan sistematis maka perlu dirumuskan beberapa permasalahan. Permasalahan besar yang menjadi fokus penulis adalah Bagaimana Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui Sejauh mana siswa memanfaatkan perpustakaan sekolah dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Meningkatkan mutu kualitas prestasi siswa melalui pemanfaatan perpustakaan Sekolah.

c. Mengetahui kendala-kendala dalam meningkatkan prestasi di sekolah.

2. Manfaat Penelitian

a. Menambah kontribusi keilmuan dalam rangka menganalisis pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan prestasi siswa di sekolah.

b. Mengetahui apakah ada pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan.


(17)

c. Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih sering memanfaatkan koleksi bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan sekolah sehingga siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru.

d. Menumbuhkan minat gemar membaca dikalangan siswa-siswi di sekolah.

e. Memberikan pemahaman tentang pentingnya fungsi perpustakaan sekolah dalam menunjang proses belajar.

f. Agar menumbuhkan motivasi untuk lebih rajin membaca.

g. Untuk mengetahui pentingnya perpustakaan sekolah dalam proses belajar mengajar.


(18)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap manusia dengan berbagai cara dan tindakan yang dilakukan demi memperoleh ilmu pengetahuan, Salah-satunya dengan cara mengikuti lembaga pendidikan (sekolah) dimana sekolah merupakan wadah seseorang memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh jika seseorang gemar belajar dan menuntut ilmu. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Az-Zumar:

ِبﺎَﺒْﻟَﻷا ﻮُﻟوُأ ُﺮﱠﻛَﺬَﺘَﯾ ﺎَﻤﱠﻧِإ َنﻮُﻤَﻠْﻌَﯾ َﻻ َﻦﯾِﺬﱠﻟاَو َنﻮُﻤَﻠْﻌَﯾ َﻦﯾِﺬﱠﻟا يِﻮَﺘْﺴَﯾ ْﻞَھ ْﻞُﻗ

"Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (Az-Zumar: 9).1

Dan hadits Nabi Muhammad SAW yang membicarakan tentang keutamaan menuntut ilmu dan kedudukannya:

ٍثَﻼَﺛ ْﻦِﻣ ﱠﻻِإ ُﮫُﻠَﻤَﻋ َﻊَﻄَﻘْﻧا َمَدآ ُﻦْﺑا َتﺎَﻣ اَذِإ

:

ْوَأ ،ِﮫِﺑ ُﻊَﻔَﺘْﻨُﯾ ٍﻢْﻠِﻋ ْوَأ ،ٍﺔَﯾِرﺎَﺟ ٍﺔَﻗَﺪَﺻ

ُﮫَﻟ ْﻮُﻋْﺪَﯾ ٍﺢِﻟﺎَﺻ ٍﺪَﻟَو

1 Departemen Agama RI,

Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: PT. Listakwarta Putra, 2003) h. 747.


(19)

"Apabila seorang keturunan Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: shadaqah jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak shalih yang mendo'akannya." (HR. Muslim no.1631).

Betapa besarnya kebaikan yang akan didapatkan oleh orang yang berilmu berupa pahala dan kebaikan-kebaikan yang banyak. Dan pahala tadi akan terus mengalir kepadanya tanpa terputus selama ilmunya disampaikan oleh murid-muridnya dari generasi ke generasi berikutnya, dan selama kitab-kitabnya dan tulisan-tulisannya dimanfaatkan oleh para hamba diberbagai negeri. Dan seperti inilah pahala dan ganjaran orang yang berilmu akan tetap sampai kepadanya setelah kematiannya dengan sebab ilmu yang telah dia tinggalkan untuk manusia, dimana mereka mengambil manfaat terhadap ilmunya tersebut.

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan. Sekolah memerlukan berbagai fasilitas untuk penunjang proses belajar mengajar, salah satunya diantaranya adalah perpustakaan sekolah. Sebelum kita definisikan perpustakaan sekolah, sebaiknya terlebih dahulu kita memahami arti atau definisi perpustakaan sekolah dalam bahasa Indonesia, istilah “perpustakaan” dibentuk dari kata dasar pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran ”an”.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia perpustakaan di artikan sebagai kumpulan buku-buku (bahan bacaan, dsb). Secara bahasa, “perpustakaan” berasal dari kata “Pustaka” yang berarti buku. Pustaka ialah buku atau kitab, perpustakaan, kemudian beberapa buku dari berbagai bentuk dan macam.2 Pada istilah “Perpustakaan sekolah” merupakan kata yang menerangkan kata “Perpustakaan”. Memahami perpustakaan secara umum merupakan dasar memahami perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan bagian dari perpustakaan secara umum.


(20)

Banyak batasan atau pengertian tentang perpustakaan yang disampaikan oleh para pakar di bidang perpustakaan. Beberapa pengertian perpustakaan tersebut sebagai berikut:

a. Menurut Sutarno NS, M. Si

“Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.”3

b. C. Larasati Milburga, dkk

“Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber informasi.” 4

c. Dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor, 43 tahun 2007 tentang perpustakaan pada pasal 1 yang disebutkan bahwa:

“Perpustakaan adalah institusi pengelolaan koleksi karya tulis, karya cetak, atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka”.5

Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa pengertian perpustakaan secara umum adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik buku-buku ataupun bacaan lainnya yang diatur, diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu untuk memberi kemudahan dan digunakan secara kontinu oleh pemakainya sebagai informasi.

3

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, edisi 1,(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 7.

4 C.Larasati Milburga, Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius 2001), Cet. 10, h. 17.

5 Undang-undang Republik Indonesia nomor, 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, (Jakarta:Perpustakaan Nasional), h. 75.


(21)

Untuk lebih dapat memahami pengertian perpustakaan sekolah maka beberapa para ahli yang mengemukakan pengertian perpustakaan sekolah dengan berbagai sudut pandang mereka masing.

C.Larasati Milburga menyatakan bahwa “Perpustakaan sekolah ialah suatu unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tepat penyimpanan koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan, yang diatur secara sistematis, untuk digunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi untuk perkembangan dan memperdalam pengetahuan, baik oleh pendidik maupun yang dididik di sekolah tersebut.”6

Menurut Soeatminah “Perpustakaan sekolah, adalah Perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”7

Dari definsi tersebut dapat penulis simpulkan, bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang didirikan oleh sekolah, dan berada dilingkungan sekolah yang merupakan sarana penunjang sekolah, dengan tujuan utamanya untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan yang diselengarakan oleh sekolah, dimana perpustakaan sekolah tersebut bernaung.

2. Tujuan Dan Fungsi Perpustakaan Sekolah a. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan didirikanya perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhanya, yaitu untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik (siswa atau murid), serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan menengah, oleh karena itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan

6 C.Larasati Milburga,

Membina Perpustakaan Sekolah, h. 54.

7 Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisius 1992), h. 37.


(22)

kurikulum sekolah, serta selera para pembaca yang dalam hal ini adalah murid-murid, dengan pengadaan bahan pustaka yang menunjang kurikulum, diharapkan para siswa mendapat kesempatan untuk mempertinggi daya serap dan penalaran dalam proses pendidikan.

Menurut Pawit M.Yusuf tujuan dengan diselengarakanya perpustakaan sekolah ialah untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat dilingkungan sekolah yang bersangkutan, khusunya para guru dan murid dan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar ditingkat sekolah.8 Untuk itu guru, diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuannya dalam kegiatan belajar-mengajar.

Akhirnya secara singkat dapat dikatakan bahwa perpustakaan sekolah bertujuan untuk mempertinggi kualitas dan kemampuan keilmuan para siswa dalam proses belajar-mengajar serta membantu memperluas cakrawala berfikir para guru dalam lingkungan sekolah tersebut.

Menurut C.Larasati Milburga Perpustakaan sekolah bertujuan untuk mempertinggi daya serap dan kemampuan siswa dalam proses pendidikan serta bantuan memperluas cakrawala pengetahuan guru atau karyawan dan lingkungan pendidikan.9

Ibrahim Bafadal menyatakan bahwa tujuan dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar.10

Jadi secara singkat penulis simpulan bahwa, perpustakaan sekolah bertujuan untuk mempertinggi kualitas dan kemampuan keilmuan para siswa dalam proses belajar mengajar serta membantu memperluas cakrawala berfikir para guru dalam lingkungan sekolah.

8 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, edisi 1,(Jakarta: Kencana, 2007), Cet II,h. 2.

9 C.Larasati Milburga, Membina Perpustakaan Sekola, h. 57. 10 Ibrahim Bafadal,


(23)

b. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai pusat sumber belajar-mengajar, perpustakaan juga berfungsi membantu program pendidikan pada umumnya, yang sesuai dengan tujuan kurikulum masing-masing instansi sekolah masing-masing, untuk mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber informasi, untuk kebutuhan para siswa dan pemakai perpustakaan sekolah.

Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai sarana yang menyediakan bahan-bahan pustaka yang mengandung unsur hiburan yang sehat dan bermanfaat.11

Fungsi serta manfaat perpustakaan sekolah pada umumnya dan perpustakaan sekolah pendidikan guru pada khususnya kiranya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Perpustakaan sebagai sarana penunjang pendidikan. 2. Perpustakaan merupakan sumber pembinaan kurikulum. 3. Perpustakaan sebagai sarana proses mengajar atau belajar.

4. Perpustakaan sebagai sarana penanaman dan pembinaan minat baca. 5. Perpustakaan dan penanaman disiplin.12

Dari beberapa fungsi yang disebutkan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai pusat kegiatan pembelajaran, untuk menunjang proses pebelajaran dilingkungan sekolah baik untuk guru dan siswa.

Untuk itu para siswa atau guru diharapkan memiliki rasa ingin dalam memanfaatkan perpustakaannya, dalam hubungan ini bisa dikemukakan bahwa jika para siswa diharapkan mempergunkan perpustakaan, maka pimpinan sekolah dan para guru harus terlebih dulu memberi contoh dalam menggunakan perpustakaan itu, dengan kata lain kalau para siswa

11 Dian Sinaga,

Mengelola Perpustakan Sekolah, h. 26.

12 Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan, jilid I, (Bandung: P.T Alumni, 1987), Cet I, h. 86.


(24)

diharapkan suka membaca, maka pertama-tama para siswa harus tahu bahwa para gurunya senang membaca, senang memanfaatkaan perpustakaan. Agar fungsi-fungsi dalam perpustakaan sekolah dapat berfungsi sebagaimana mestinya untuk menciptakan tujuan pembelajaran disekolah tercapai.

3. Standar Perpustakaan Sekolah

Pemerintah Indonesia melalui Undang-undang nomor, 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan yang kemudian secara eksplisit diatur melalui peraturan Pemerintahan bab III pasal 11 tahun 2007 tentang Standar Nasional Perpustakaan, di sebutkan bahwa:

Standar Nasional Perpustakaan terdiri atas: a. Standar koleksi

b. Standar sarana dan prasarana c. Standar pelayanan perpustakaan d. Standar tenaga perpustakaan e. Standar penyelenggaraan dan f. Standar pengelolaan.13

Menurut Noerhayati Soedibyo, standar perpustakaan sekolah itu umumnya memberikan ketentuan-ketentuan tentang hal-hal sebagai berikut: a. Personil, yaitu kualifikasi staf perpustakaan; pendidikannya dan

pengalaman-pengalamanya jumlah personal yang diperlukan dibandingkan dengan jumlah unit bahan pustaka yang ada.

b. Bahan Pustaka, yaitu ketentuan-ketentuan tentang jumlah buku-buku dan bahan-bahan lain.

c. Pembiayaan, yaitu biaya minimal yang harus ada untuk pemeliharaan dan pertumbuhan perpustakaan itu. Biasanya biaya itu ditentukan per jiwa misalnya : Permurid Rp.10.000,- setahun.

13 Undang-undang Republik Indonesia No. 43 tahun 2007


(25)

d. Ruang perpustakaan dan inventaris (alat dan perabotan), biasanya ditentukan menurut jumlah murid.

e. Organisasi, guna menentukan agar perpustakaan sekolah mengklasifikasi dan mengkatalog bahan-bahan pustaka.

f. Program dan tujuan, untuk menentukan agar sekolah-sekolah memakai bahan pustaka sebagai alat dalam pelajaran.

g. Standar pelayanan untuk menentukan jumlah jam pelajaran yang diberikan dan aspek-aspek lain mengenai pelayanan itu.14

Jadi, untuk menjalankan agar perpustakaan sekolah sebagaimana mestinya atau dengan kata lain dapat bermanfaat dalam mencapai tujuan haruslah mengacu kepada standar perpustakaan sekolah, agar perpustakaan di sekolah dapat menunjang prioritas pendidikan bagi guru dan siswa dalam proses belajar-pembelajaran dilingkungan sekolah.

4. Manfaat Perpustakaan Sekolah

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar.

Sesuai dengan namanya, perpustakaan sekolah tentu berada disekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar-mengajar, penelitian sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus rekreasi sehat disela-sela kegiatan belajar. Perpustakaan sekolah sangat bermanfaat dalam menunjang penyelenggaraan dan proses belajar mengajar. Oleh karena itu pada prinsipnya setiap sekolah diwajibkan menyediakan perpustakaan,dan perpustakaan merupakan bagian dari kegiatan sekolah.


(26)

Keberadaan perpustakaan di suatu lembaga pendidikan adalah tepat sekali karena dapat membantu dan meningkatkan tugas para pendidik dan juga membantu siswa dalam studinya. Bahan koleksi yang bermacam-macam yang disusun secara sistematis ditambah lagi lengkapnya fasilitas yang tersedia serta mendapat pelayanan yang baik, maka akan membangkitkan minat siswa yang tinggi untuk memanfaatkan perpustakaan sehingga ia tidak akan menyianyiakan waktu kosong mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat, misalnya minat siswa-siswa yang cerdas yang pada gilirannya akan tercapai tujuan pendidikan yang dikehendaki.

Sedangkan mengenai manfaat perpustakaan sekolah secara terinci yang dikemukakan oleh Ibrahim Bafadal adalah sebagai berikut:

a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca.

b. Dapat memperkaya pengalaman belajar murid c. Dapat menentukan kebiasaan belajar sendiri. d. Dapat mempercepat penguasaan teknik membaca. e. Dapat membantu perkembangan kecakapan membaca. f. Dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab.

g. Dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.15

Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah, indikasi manfaat tersebut berupa tingginya prestasi murid-murid, terbiasa belajar mandiri, dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jadi dapat disimpulkan, perpustakaan dapat bermanfaat dengan baik jika bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar, agar dapat menunjang proses belajar mengajar, maka

15 Ibrahim Bafadal,


(27)

dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pembaca dalam hal ini adalah murid-murid.

5. Peran Perpustakaan Sekolah

Peran sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan didalam perpustakaan, oleh karena itu peran yang harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan.

Noerhayati Soedibyo menyebutkan peran perpustakaan ada tujuh yaitu: a. Peran perpustakaan sebagai sarana penunjang pendidikan, dalam hal ini

perpustakaan jelas berperan sebagai pencatat, penglestarian pengetahuan dan kebudayaan manusia. Di pihak lain, pendidikan pada dasarnya merupakan proses pemindahan dan pewarisan kebudayaan dan pengetahuan.

b. Perpustakaan merupakan sumber pembinaan kurikulum, Perpustakaan sekolah yang baik merupakan sumber memberikan bahan pelengkap dalam penyusunan dan pembinaan kurikulum.

c. Perpustakaan sebagai sarana proses mengajar atau belajar, para siswa yang ingin lebih mendalam suatu topik, mengerjakan tugas, membuat laporan dan sebagainya bisa dibantu dengan fasilitas-fasilitas yang ada di perpustakaan.

d. Perpustakaan sebagai sarana penanaman dan pengembangan minat baca perpustakaan harus pula menyediakan buku-buku bacaan yang menarik yang akan menggugah kesenangan membaca, dan mendorong siswa untuk terus gemar membaca.

e. Perpustakaan dan peran disiplin.

f. Perpustakaan dan rekreasi, perpustakaan hanya menyediakan bahan-bahan bacaan yang bersifat menghibur sehat seperti roman, puisi, cerpen.

g. Untuk memenuhi kebutuhan penelitian para siswa, perpustakaan harus menyediakan bahan-bahan yang diperlukan seperti, laporan, kamus esiklopedi.16

Jadi dapat disimpulkan peran Perpusakaan sekolah adalah sebuah pusat pendidikan di sekolah yang dapat menunjang pengajaran dan pembelajaran bagi guru dan siswa agar tercapai tujuan pendidikan di sekolah.

16 Soedibyo Noerhayati,


(28)

B. PRESTASI BELAJAR

1. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam pengertian yang umum atau lebih popular, belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau sekarang ini dikenal dengan guru, dalam belajar pengetahuan tersebut dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi banyak. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar, sementara orang yang sedikit pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang sedikit belajar, dan orang yang tidak berpengetahuan dipandang sebagai orang yang tidak belajar.

Adapun tujuan inti dalam proses belajar mengajar adalah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan peserta didik. Oleh karena itu, evaluasi sangat penting. Evaluasi dapat diartikan “penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”.17 Jadi fungsi dari evaluasi adalah agar guru dapat mengetahui sampai sejauh mana kemampuan para siswa dan siswi dalam menerima ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh guru.

Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, proses kegiatan belajar dan mengajar merupakan suatu kegiatan yang paling pokok, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Oleh karena itu, prestasi erat kaitanya dengan belajar.

Pada dasarnya belajar merupakan proses yang mengakibatkan perubahan-perubahan. Proses tersebut dilakukan baik secara formal maupun informal. Secara formal, berarti seseorang melalui tahapan belajar pada suatu lembaga tertentu yang secara resmi dikelola oleh manusia tertentu dan mengikuti suatu model pembelajaran tertentu pula.

17 Muhibbin Syam, Pisikologi Pendidikan dengan Pendekataan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet 15, h. 139.


(29)

Menurut S. Nasution prestasi belajar adalah suatu perubahan individu yang belajar, perubahan tidak hanya mengenai pengetahuan juga membentuk kecakapan, kebiasaan diri pribadi individu yang belajar. 18

Dari beberapa pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh setelah proses belajar berlangsung, yaitu dengan cara penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dibuktikan dalam tes belajar dan hasil akhirnya dalam bentuk nilai.

Adapun pengertian belajar adalah yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Menurut beberapa ahli mendefinisikan belajar ialah:

Alisuf Sabri mengemukakan bahwa, belajar adalah “Proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan”.19

M. Dalyono, berpendapat belajar adalah “perubahan-perubahan lahir dan batin, tidak hanya perubahan-perubahan yang tidak dapat diamati, perubahan yang positif, yaitu perubahan yang menuju ke arah kemajuan atau kearah perbaikan.”20

Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kongnitif, afektif, dan pisikomotorik.21

Menurut Ngalimi Purwanto belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang

18 S. Nasution,

Didaktik Dasar-dasar Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1995), h. 25. 19 M. Alisuf Sabri,

Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet II, h. 55.

20 M. Dalyono,

Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), Cet IV, h. 210. 21 Syaiful Bahri Djamarah, Pisikologi Belajar, edisi II, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 13.


(30)

lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.22

Menurut Chalidjah Hasan belajar ialah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.23

Sedangkan menurut Zikri Neni Iska belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu.24

Jadi dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baik secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri maupun dalam interaksi dengan lingkungan.

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar individu (faktor eksternal). Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari proses belajar mengajar, dimana didalamnya terdapat beberapa faktor yang saling mempengaruhi. selajutnya tinggi rendahnya, besar kecilnya prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

Faktor yang mempengaruhi belajar menurut H.M.Alisuf Sabri mengatakan “bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar

22 Ngalimi Purwanto,

Pisikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), Cet 23, h. 85.

23 Chalidjah Hasan, Pisikologi Pendidikan, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1994), Cet 1, h. 84. 24 Zikri Neni Iska,

Pisikologi:Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi Brother’s, 2008), Cet II, h. 82.


(31)

siswa yang secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal”.

a. Faktor Internal Siswa (yang berasal dari dalam diri)

1)Faktor fisikologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta kondisi panca indranya terutama penglihataan dan pendengaran. 2)Faktor pisikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan

kemampuan-kemapuan kognitif seperti kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan pengetahuan (bahan apersepasi) yang dimiliki siswa.

b. Faktor Eksternal Siswa (yang berasal dari luar diri)

1)Faktor lingkungan siswa, Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama faktor lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu, letak sekolah, dan sebagainya. kedua faktor lingkungan sosial seperti, manusia dan budayanya.25

Untuk melengkapi rumusan di atas tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, disini penulis mengutip rumusan dari Sumandi Suryabrata dalam bukunya “Psikologi Pendidikan”, dan Muhibbin Syam dalam bukunya “Pisikologi Pendidikan dengan pendekatan baru”.

1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri siswa)

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar mencakup faktor fisiologis dan pisikologis.

a. Faktor fisiologis yang terdiri dari kondisi jasmani pada umumnya terutama fungsi-fungsi panca indra.

1) Jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi aktifitas belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar. jika

25 M. Alisuf Sabri,


(32)

fisiknya tidak sehat maka belajarnyapun akan terganggu karena tidak konsentrasi.

2) Panca indra adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsangan sesuai dengan modalitas masing-masing. Jika panca indranya terdapat kekurangan maka itu akan mempengaruhi dirinya dalam belajar karena akan mengalami kesulitan.26

b. Faktor psikologis menurut muhibbin syam, yang terdiri dari kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.

1) Kecerdasan atau intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir secara rasional, oleh karena itu kecerdasan tidak dapat di amati secara langsung melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan menifestasi dari proses berfikir rasional.

2) Sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendrungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negative.

3) Bakat adalah kemampuan yang spesifik yang diberikan pada individu pada suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan atau keterampilan tertentu melalui suatu latihan.

4) Minat adalah keinginan atau kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu, faktor ini muncul biasanya dari sesuatu yang digemari atau disukai.

5) Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong prilaku kerah tujuan. Oleh karena itu motivasi

26 Sumandi Suryabrata, Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Garafindo, 1998), Cet IX, h. 235-236.


(33)

mempunyai dua aspek yaitu: (1) motivasi intristik ialah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar , (2) motivasi ekstrinsik ialah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Contohnya pujian dan hadiah.27

2. Faktor Eksternal Siswa (yang berasal dari luar diri siswa).

Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

a. Lingkungan yang terdiri dari alam dan sosial 1) Lingkungan alam

Maksudnya adalah keadaan cuaca yang mempengaruhi minat belajar anak misalnya pada musim hujan anak-anak malas untuk pergi ke sekolah karena jalan menuju sekolah mereka banjir.

2) Lingkungan nonsosial

Muhibbin Syah merumuskan bahwa yang dimaksud faktor lingkungan non sosial terdiri dari tiga, yaitu: lingkungan sekolah, masyarakat, dan lingkungan keluarga.

Lingkungan masyarakat dan teman-teman sepermainan disekitar tempat tinggal siswa. kondisi gedung sekolah, dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar siswa yang digunakan siswa. Menurut syam Faktor-faktor ini turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

Lingkungan yang sangat mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga-keluarga siswa itu sendiri, sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan letak

27 Muhibbin Syam,


(34)

demograsi keluarga (letak rumah) semua akan memberikan dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa.28

Secara singkat penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor diri sendiri dan faktor yang berasal dari lingkungan.

3. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa merupakan kelanjutan dari pembahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena keberhasilan belajar siswa sangat tergantung pada bagaimana keadaan atau kondisi faktor-faktor itu meliputi dirinya. Apakah faktor-faktor-faktor-faktor itu berada pada kondisi yang positif (cukup, baik atau tepat) ataukah dalam kondisi yang negatif.

Menurut mulyana dalam upaya meningkatkan prestasi belajar, “keadaan jasmani, keadaan sosial emosional, lingkungan, memulai pelajaran, membagi pekerjaan, control, sikap optimis, mengunakan waktu, cara mempelajari buku, dan mempertinggi kecepatan membaca peserta didik”.29

Kondisi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang baik, diperlukan jasmani yang sehat, dalam keadaan jasmani yang sehat apabila jasmani dalam keadaan sakit, kurang gizi, kurang istirahat maka tidak dapat belajar dengan efektif. Keadaan sosial emosional, peserta didik yang mengalami kegoncangan emosi yang kuat, atau mendapat tekanan jiwa, demikian pula anak yang tidak disuka temanya tidak dapat belajar secara efektif, karena kondisi ini sangat mempengaruhi konsentrasi pikiran, kemauan dan perasaan.

Kondisi positif, baik faktor internal, eksternal maupun faktor pendekatan belajar maka seorang siswa dapat dipastikan akan memperoleh keberhasilan dalam belajarnya dan menjadi siswa yang berprestasi tinggi. Sebaliknya jika faktor-faktor tersebut dalam kondisi yang negatif didapati oleh siswa maka

28 Muhibbin Syam,

Pisikologi Pendidikan dengan Pendekataan Baru, h. 135.

29 Mulyasa, Implemntasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet IV, h. 195.


(35)

dapat dipastikan siswa tersebut akan menemui banyak masalah dalam belajarnya dan tidak akan memperoleh keberhasilan yang baik dalam belajarnya.

Kondisi dimana faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam kondisi negatif sehingga menyebabkan siswa tersebut mengalami kegagalan dalam belajar disebut kesulitan belajar. Kesulitan belajar bukan berarti bermasalahnya seluruh faktor yang mempengaruhi belajar pada siswa, tetapi bisa jadi yang bermasalah hanya satu atau beberapa faktor saja, misalnya anak yang memiliki intelegensi yang tinggi bisa menjadi anak yang tidak berprestasi dibidang akademiknya jika lingkungannya tidak mendukung. Fenomena kesulitan belajar siswa biasanya nampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya, namun kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan prilaku siswa seperti berteriak-teriak didalam kelas, mengusik teman, sering tidak masuk sekolah.30

Banyak langkah-langkah yang dapat ditempuh guru, antara lain agar kesulitan belajar siswa dapat ditanggulangi maka seorang pendidik atau orang tua perlu melakukan beberapa hal yang baik dan menggembirakan antara lain: a. Kasih sayang yang ikhlas.

b. Perhatian dan pengertian yang besar. c. Bimbingan arahan yang kontinyu.

d. Bijaksana dalam menghadapi kesukaran belajar.

Berdasarkan uraian diatas, penulis berkesimpulan bahwa hal yang mendorong prestasi belajar itu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang datang dari dalam dirinya sendiri. dan faktor dari luar diri sendiri. kedua faktor tersebut akan selalu berinteraksi, sehingga secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi prestasi belajarnya.

30 Muhibbin Syah,


(36)

C. Kerangka Berfikir dan Hipotesis 1. Kerangka Berfikir

Pendidikan dapat berlangsung di sekolah dan diluar sekolah. Pada umumnya lembaga sekolah adalah tempat yang memungkinkan seseorang untuk meningkatkan pengetahuan melalui proses belajar mengajar. Dalam proses belajar, siswa tidak harus selalu bergantung pada guru, tetapi harus berusaha mencari sendiri pengetahuan yang lebih luas diantaranya dengan cara banyak membaca buku.

Buku merupakan salah satu sumber untuk memperkaya pengetahuan. Di lembaga pendidikan, koleksi buku biasanya disimpan ditempat khusus atau dikenal dengan perpustakaan, keduanya mempunyai misi yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Keberadaan perpustakaan pada suatu sekolah menduduki posisi yang sangan penting. Kehadiran perpustakaan sangat besar peranannya dalam usaha pelestarian budaya, pengembangan kecerdasan bangsa dan ilmu pengetahuan.

Keberhasilan perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar siswa dapat diukur berdasarkan tinggi rendahnya kemampuan perpustakaan dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan belajar, pusat pelayanaan informasi, penelitian dan rekreasi.

Prestasi belajar adalah hasil perubahan dari proses interaksi berbagai macam faktor didalam aktifitas belajar yang dilakukan melalui pengukuran dan penilaian dalam hal pengetahuan dan kecakapan serta keterampilan terhadap mata pelajaran yang biasanya dapat diamati dan diukur dengan nilai test dan angka. Walaupun prestasi belajar secara umum mewakili segi kognitif namun bukan berarti hanya mentransfer pengetahuan melainkan lebih dari itu, yakni mengandung unsur normatif didalamnya terdapat nilai sehingga siswa tidak hanya mendapatkan kemajuan dari bidang ilmu pengetehuan saja tetapi juga kecakapan dan keterampilan. Keberhasilan siswa dalam belajar tidak terlepas dari peran guru dan perpustakaan sekolah.


(37)

Dengan demikian peneliti membuat sementara bahwa untuk menghasilkan prestasi siswa yang tinggi maka perlu kiranya memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan menanamkan kepada siswa sifat gemar membaca, karena dengan membaca akan memperluas wawasan dan cakrawala berfikir siswa.

2. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap suatu permasalahan sampai terbukti melalui data yang terkumpul.31

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berfikir, maka hipotesis penelitian dirumuskan untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh antara Pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa, maka penulis dalam hal ini akan mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Adapun hipotesis yang dapat penulis rumuskan adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Pemanfataan perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa.

Ha : Terhadapat pengaruh positif yang signifikan antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa.

31 Suharsimi Arikunto,

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi VI,(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. 13, h. 71.


(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan yang berlokasi di jl. Lontar martil Benda baru Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten. Waktu penelitian dimulai dari bulan Juni sampai dengan bulan Desember tahun 2010.

B. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab permasalahan yang dihadapi, dalam penelitian menggunakan metode analis korelasional dengan pendekatan survey. Pendekatan survey adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil sedangkan data yang diamati adalah data dari semple populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel. Metode ini dipilih oleh peneliti karena sesuai dengan tujuan yaitu untuk mengumpulkan informasi tentang varibel yang diteliti.

Berdasarkan aturan yang berlaku, penyusunan skripsi ini berdasarkan pada pedoman penyusunan penulisan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(39)

C. Populasi dan Sampel

Populasi ialah terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi objek yang menjadi pusat perhatian, yang dari padanya tekandung informasi yang ingin diketahui.1 Menurut Soegeng populasi adalah keseluruhan dari sasaran penelitian.2 Secara sederhana, populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Adapun populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan, tahun ajaran 2009-2010 yang berjumlah 313 siswa-siswi.

Sedangkan sempel adalah sebagian atau wakil populasi.3 Secara umumnya adalah suatu himpunan bagian yang ditarik dari populasi. Untuk mempermudah penelitian ini, penulis hanya mengambil 10% dari jumlah populasi 313, yaitu 31 siswa. Teknik pengambilan Sampel dipilih dengan menggunakan sampel stratifikasi (stratifikasi sampling). Staratifikasi sampling adalah teknik pengambilan data yang langkah awalnya melakukan pengelompokan populasi denga criteria tertentu dalam beberapa strata atau tingkatan. Dengan pertimbangan sampel berjumlah 31 siswa dimaksudkan untuk memudahkan perhitungan statistik. Dengan cara ini diharapkan setiap anggota dari populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket, untuk mendapatkan data, maka penulis menyebarkan angket kepada seluruh sample untuk diisi yang kemudian hasilnya dianalisis. Penulis menyebarkan angket karena dalam penelitian ini penulis ingin memperoleh data mengenai pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa.

2. Pemeriksaan Dokumentasi (Studi dokumen) dilakukan dengan penelitian bahan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan

1 W.Gulo,

Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), Cet 1, h. 76.

2 Soegeng. Dasar-dasar Penelitian, edisi 1, (Semarang: IKIP PGRI PRESS, 2006), h. 70. 3 Suharsimi Arikunto,


(40)

penelitian4. Jadi metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal variabel yang berupa catatan, tanskip, buku, agenda dan sebagainya. yang diamati buka benda hidup tetapi benda mati. Untuk mendapatkan data tentang prestasi siswa yang dalam hasil belajar berupa nilai raport siswa kelas VIII.I, VIII.2, dan VIII.3 semester II.

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data tentang pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan, instrument pengumpulan data yang digunakan berupa angket atau kuesioner.

Berikut kisi-kisi instrumen penelitian yang penulis susun dan kembangkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi instrument tentang Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Siswa SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan

Variabel Dimensi Variabel Indikator Variabel Item Pemanfaatan

Perpustakaan Sekolah.

1) Pendukung keberhasilan belajar.

Keinginan berkunjung ke perpustakaan.

Memanfaatkan perpustakaan sekolah.

Fasilitas Perpustakaan Sekolah

1,2,3

4,5,6,7

8, 9

4 Anas Sudijono, Pengatar Statistik Pendidikan, edisi 1, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 30.


(41)

2) Meningkatkan motivasi siswa untuk

memanfaatkan Perpustakaan Sekolah.

 Manfaat Perpustakaan Sekolah terhadap pelajaran.

 Minat siswa untuk belajar.

 Keinginan untuk mendapat prestasi belajar.

10, 11, 12

13, 14, 15

16, 17, 18, 19, 20

F. Teknik Pengolahan Data dan Uji Korelasi 1. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengolah data dalam penelitian ini, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editing

Dalam mengananalisis data yang pertama kali harus dilakukan ialah editing pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket, setiap angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan, kesalahan dalam menetapkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat.

b. Tabulating

Setelah setiap indikatornya, maka seluruh data tersebut ditabulasikan dalam sebuah tabel untuk kemudian diketahui perhitunganya.

c. Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam angket. Dalam setiap pertanyaan (angket) terdapat empat butir jawaban a,b,c, dan d yang harus dipilih oleh responden yaitu yang terdiri dari jawaban selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah.


(42)

Maka penulis melakukan perhitungan skor rata-rata dengan ketentuan table, sebagai berikut:

Tabel 3.2

Skor item alternative jawaban responden

Pernyataan Positif Negatif

Selalu (S) 4 1

Sering (SR) 3 2

Kadang-Kadang (KK) 2 3

Tidak Pernah (TP) 1 4

2. Uji Korelasi

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu pemanfaatan perpustakaan sekolah menggunakan angket atau kuesioner dan untuk variabel Y adalah yang diperoleh dari nilai rata-rata raport siswa kelas VIII semester dua yang mendapat prestasi dikelas 10 besar.

Untuk mencari titik nilai korelasi antara variabel X dan Variabel Y maka penulis menggunakan rumus “r” Product moment untuk mengetahui apakah hubungan variabel penelitian termasuk hubungan positif (erat), cukup, atau lemah .

Menurut Anas Sudijono, Produc moment correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antardua variabel, dan disebut Produc moment correlation karena koefisien korelasi diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen variabel yang dikorelasikan.5

Rumus Produc moment: rxy =

} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2

2 X N Y Y

X N Y X XY N           5


(43)

Penjelasan :

rxy = Angka Indeks Korelasi “r” product moment N = Number of cases

Ʃxy = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y Ʃx = Jumlah dari skor x

Ʃy = Jumlah dari skor y.6

Setelah didapat hasil prosentase dan angket yang disebarkan kepada siswa, maka untuk menentukan kategori penilaian dan hasil penelitian tersebut, penulis merumuskan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Indeks Korelasi Product Moment Besar “r” Product Moment (rxy) Penafsiran

0,00-0,20

Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu di abaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y). 0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah. 0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup. 0,70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. 0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat tinggi.

6


(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah singkat berdirinya

SMP Negeri 9 kota Tangerang Selatan adalah sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Pamulang, telah berdiri sejak tahun 1993. Sekolah SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan di bangun atas dasar unggul dalam prestasi, bersahaja dan memiliki akhlak mulia, serta paripurna dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dasar.

Dengan status akreditasi, SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan sejak tahun 1997 dan sekarang terakreditasi dengan nilai A, SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan berkomitmen kuat mewujudkan visi pendidikannya sebagaimana yang tertuang diatas.

Adapun Sekolah ini mulai dibangun Pada tahun 1992 dan diperuntukan untuk SMP Negeri 1 Pamulang dengan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nomor 0313/01 1993.

Melalui surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nomor, 28.26/102. Kap/1b/1997 perubahan nama sekolah dan tentang penetapan guru SMPN, yang berubah menjadi SMP Negeri 2 Pamulang, tertanggal 03/01/1997.


(45)

Melalui izin operasional diterbitkan melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tentang perubahan nama sekolah pada jenjang pendidikan sekolah menengah pertama Negeri (SMPN) di Pemerintah Kota Tangerang Selatan menjadi SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan sampai saat ini.

2. Struktur Organisasi Sekolah dan Perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan.

Untuk menjalankan aktivitas, SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan, memiliki struktur organisasi yang dirancang sedemikian rupa agar segala civitas akademik yang terlibat dalam penyelenggaraan dilembaga ini dapat bekerja sama saling membantu agar tujuan yang ditetapkan oleh dapat tercapai dengan maksimal. Adapun struktur organisasi dapat dilihat pada table sebagai berikut:

Tabel 4.1

Struktur Organisasi Sekolah

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Tata Usaha

Wk. Bidang Kurikulum Wk. Bidang kesiswaan Wk. Bidang Sarana Prasarana

Guru Mata Pelajaran Guru BP


(46)

Tabel 4.2

Struktur Perpustakaan

3. Visi, Misi Dan Strategi SMPN 9 Kota Tangsel.

Visi merupakan pandangan jauh kedepan kemana sekolah akan dibawa, sedangkan misi adalah tindakan untuk mewujudkan visi tersebut. Sedangkan misi adalah tindakan untuk mewujudkan visi tersebut Adapun visi dan misi adalah sebagai berikut:

a. Visi

Unggul dalam prestasi, bersahaja dan memiliki akhlak mulia, serta paripurna dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dasar. b. Misi

1) Pemerataan kesempatan belajar.

2) Menyelenggarakan proses belajar dengan metode terbaru dan didukung sarana yang memadai.

3) Penanaman nilai-nilai agama dan akhlak Mulia.

4) Simulasi dan pelatihan ilmu pengetahuan dan teknologi dasar.

Kepala Sekolah Dra. Hj. Siti Nurhayati, M.Pd NIP. 19611223 198112 2 001

Staf Perpustakaan Mulyati

Pengunjung

Kepala Perpustakaan Nuriyah, S.Pd NIP. 19680108 199702 2 001

Kordinat or Perpust akaan Kusumawati, S.Pd NIP. 19790728 200801 2 010


(47)

5) Menyelenggarakan transformsi nilai-nilai budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi tingkat dasar.

c. Strategi

1) Peningkatan sarana dan pembaharuan metode belajar.

2) Peningkatan kualitas pendidik dengan mengikut sertakan pendidik dalam seminar, loka karya, pelatihan dan lain-lain.

3) Meningkatkan volume simulasi kegiatan sosial, kemasyarakatan bagi siswa.

4) Meningkatkan kemampuan berkompetensi ditingkat kabupaten, propinsi dan nasional bagi siswa, baik siswa, baik ilmu pengetahuan maupun keterampilan.

5) Penerapan prinsip-prinsip pendidikan disetiap pengambilan kebajikan dalam proses pendidikan.

6) Memperluas komunikasi, horizontal dan vertikal pada dunia pendidikan.

4. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan mengacu pada kurikulum yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (depdiknas) untuk mata pelajaran umum, dan Departemen Agama (depag) untuk kurikulum pendidikan agama Islam. Kedua sumber kurikulum tersebut mengacu kepada kurikumum tingkat satuan Pendidikan (KTSP) merupakan konteks baru kurikulum pendidikan nasional dewasa ini.

5. Keadaan Guru, karyawan, dan Siswa SMP Negeri 9 Kota Tangsel a. Keadaan Guru

Guru yang mengajar di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan pada tahun ajaran 2009-2010 berjumlah 38 guru PNS dan guru honorernya 4 orang guru. Untuk mengetahui nama, jabatan dan bidang studi pengajaranya dapat dilihat pada tabel berikut:


(48)

b. Keadaan Tata Usaha dan Kariyawan

Karyawan yang membantu proses pendidikan di SMP Negeri 9 Kota Tangerang selatan pada tahun ajaran 2009-2010 berjumlah 10 orang. Mereka bertugas diberbagai bidang, mulai dari tata usaha, perpustakaan, keamanan, kebersihan, dan sebagainya. 1 Untuk mengetahui nama dan pendidikanya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3

Keadaan Guru, Karyawan, SMP Negeri 9 Kota Tang Selatan

No. Nama

L / P Pendidikan Terakhir Mengajar Bidang Study

Status Mulai

Kerja Jabatan PNS PNS Non

1 Dra. Hj. Siti Nurhayati, M.Pd P Pasca Sarjana (S.2) - √ 1981 Kep.Sek 2 Hj. Yeti Djumiarti, SE, M.Si P Pasca Sarjana (S.2) Seni Budaya √ 1982 Guru 3 M. R Djauhar Marfiah P Diploma (D2) Bahasa Inggris √ 1983 Guru 4 Dra. Dewi Utami Latih P Sarjana ( S.1) Bahasa Indonesia √ 1983 Guru 5 Ema Rohmah, S. Pd P Sarjana (S.1) IPS √ 1984 Guru 6 Drs. Dayat Hidayat, MM L Pasca Sarjana (S.2) Bahasa Indonesia √ 1983 Guru

7 Munhelmi, S.Pd. P Sarjana (S.1) IPA √ 1985 Guru

8 Siswanto, S.Pd L Sarjana (S.1) Matematika √ 1989 Guru 9 Ridawati, S.Pd. P Sarjana (S.1) Bahasa Inggris √ 1987 Guru 10 Drs. Djoko Supono L Sarjana (S.1) PKn √ 1992 Guru

11 Dra. Watiah P Sarjana (S.1) BP/BK √ 1992 Guru

12 Dra. Siti Budiherti P Sarjana (S.1) IPA √ 1994 Guru 13 M. Rahman Azis, M.Pd. L Pasca Sarjana (S.2) IPA √ 1994 Guru 14 Dra. Nurhasanah P Sarjana (S.1) BP/BK √ 1992 Guru 15 Drs. Edy Susanto S, L Sarjana (S.1) IPA √ 1996 Guru 16 Nuriyah, S.Pd. P Sarjana (S.1) Bahasa Indonesia √ 1997 Guru 17 R. Hari Subekti, S.Pd. P Sarjana (S.1) Matematika √ 1998 Guru 18 Agustomi, S.Pd L Sarjana (S.1) Penjaskes √ 1994 Guru 19 Haris Anwar L Diploma (D.1) Matematika √ 1983 Guru 20 Slamet Afandi S.Ag L Sarjana (S.1) PAI √ 2000 Guru 21 Rozanty Nely, S.Pd. P Sarjana (S.1) PKn √ 1984 Guru 22 Euis Adilah P Diploma (D.3) Bahasa Indonesia √ 1994 Guru 23 Dra. Betty Nurbaeti P Sarjana (S.1) Seni Budaya √ 1990 Guru

1

SMP Negeri 9 kota Tangerang Selatan, Laporan Perbulan Juni 2010, tahun pelajaran 2009-2010.


(49)

24 Sayekti, S.Pd P Sarjana (S.1) Tata Busana √ 1998 Guru 25 Dede Mulyadin, S.Pd. L Sarjana (S.1) Matematika √ 2008 Guru 26 Tuting Tubarsih, S.Pd. P Sarjana (S.1) Bahasa Inggris √ 1993 Guru 27 Warsino, S.Pd L Sarjana (S.1) Penjaskes √ 2007 Guru 28 Sri Isnaeniwati, S.Pd P Sarjana (S.1) Matematika √ 2007 Guru 29 Ir. Hj. Siti Jamilah P Sarjana (S.1) IPA √ 2008 Guru 30 Dra. Titik Prihati Rahayu P Sarjana (S.1) BP/BK √ 2008 Guru 31 Dra. Etik Suhartika P Sarjana (S.1) IPS √ 2008 Guru 32 Drs. Supriadi L Sarjana (S.1) Bahasa Inggris √ 2008 Guru 33 Yusnawati, S. Pd. P Sarjana (S.1) Matematika √ 2008 Guru 34 Kusumawati, S.Pd P Sarjana (S.1) Bahasa Indonesia √ 2008 Guru 35 Supriyanto,M.Pd L Pasca Sarjana (S.2) Bahasa Inggris √ 2008 Guru 36 Leni Armilah, S.Pd P Sarjana (S.1) IPS √ 2008 Guru 37 Yadi Setiadi S.Ag L Sarjana (S.1) PAI √ 2008 Guru 38 Sri Jarwati, S.Pt. P Sarjana (S.1) IPA √ 2008 Guru 39 Dra. Siti Ruqoiyah P Sarjana (S.1) PAI & BTQ √ 1996 Guru 40 Robingati Rochmah, S.Pd P Sarjana (S.1) IPS √ 2000 Guru

41 Wawan L SLTA Komputer √ 1996 Guru

42 Iman Sugiman L SLTA Komputer √ 1996 Guru

43 Tugiran L SLTA √ 2003 Ka.Ur. TU

44 Sri Wineni, SE P Sarjana (S.1) √ 1997 TU

45 Herry Irawan L SLTA √ 1997 TU

46 Riin Siman L SLTA √ 1994 TU

47 Nurlaelah, SE P Sarjana (S.1) √ 2002 TU

48 Mulyati P SMEA √ 2007 Perpustakaan

49 Suraji L SMP √ 1992 Penjaga

50 Abadi L SMP √ 1997 Penjaga

51 Warsidi L SD √ 2009 Pesuruh


(1)

No BAB Halaman Skripsi

Halaman Referensi

1 1 15

2 2 4

3 3 189

4 3 1

5 3 3

6 7 491

7

8 8 7

9 8 17

10 8 75

11 9 37

13 12 86

14 17 139

15 17 25

16 18 55

17 M. Dalyono, Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), Cet IV. 18 210

18 18 13

19 18 85

20 Chalidjah Hasan, Pisikologi Pendidikan, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1994), Cet 1. 18 84 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah,

82 Ngalimi Purwanto, Pisikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007),

Cet 23.

2

Muhibbin Syam, Pisikologi Pendidikan dengan Pendekataan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet 15.

S. Nasution, Didaktik Dasar-dasar Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1995). M. Alisuf Sabri, Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet II.

Syaiful Bahri Djamarah, Pisikologi Belajar, edisi II, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008).

Undang-undang Republik Indonesia nomor, 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, (Jakarta:Perpustakaan Nasional).

Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisius 1992).

Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan, jilid I, (Bandung: P.T Alumni, 1987), Cet I.

edisi 1, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet II. 10

21 12

Zikri Neni Iska, Pisikologi:Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan,

18 Ibrahim Bafadal, Pengolahan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara,

2006), Cet V.

Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo, 1997 ). Abdul Hakim Sudarnoto, Perpustakaan dan Pendidikan Pemetaan Peran Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007).

Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta: PT.Grasindo, 2007), Cet 1.

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, edisi 1, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003).

C.Larasati Milburga, Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius 2001), Cet. 10.

I

UJI REFERENSI

II

Footnote

Dian Sinaga, Mengelola Perpustakaan Sekolah, (Bandung: Bejana, 2009), Cet IV.

Undang-undang Republik Indonesia nomor, 20 tahun 2003 tentang, Sistem pendidikan Nasional, (Jakarta: CV. Eka Jaya, 2003), Cet 1.


(2)

22 20 235-236

23 23 195

25 28 76

26 28 70

27 29 30

Keterangan:

Uji referensi ini dilakukan pada skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa”. Studi kasus di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan.

Jakarta, 22 Desember 2010 Dosen Pembimbing

Dr. Muhammad Zuhdi, M.Ed. NIP. 19720704 199703 1 002 Anas Sudijono, Pengatar Statistik Pendidikan, edisi 1, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2008).

82 Sumandi Suryabrata, Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Garafindo,

1998), Cet IX.

Mulyasa, Implemntasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet IV.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi VI, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet 13

W.Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), Cet 1. Soegeng. Dasar-dasar Penelitian, edisi 1, (Semarang: IKIP PGRI PRESS, 2006).

21

(Jakarta: Kizi Brother’s, 2008), Cet II. 18

24

III


(3)

BERITA WAWANCARA

Wawancara : 1

Nama : Dra. Hj. Siti Nurhayati, M.Pd Hari/Tanggal : Senin Tanggal 14 Maret 2011

Tempat Wawancara : SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan Responden : Kepala Sekolah

Pertanyaan !

1. Berapa lama Ibu menjabat sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan?

2. Dapatkah ibu menceritakan tentang sejarah berdirinya sekolah yang ibu pimpin?

3. Fasilitas apa saja yang tersedia disekolah yang dapat membantu proses belajar mengajar? 4. Seberapa besar kontribusi perpustakaan dalam meningkatkan prestasi belajar?

5. Apa harapa ibu kedepan untuk para siswa-siswi SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan? Jawaban hasil wawancara.

1. Saya menjabat sebagai kepala sekolah sudah 3 tahun.

2. SMP Negeri 9 kota Tangerang Selatan adalah sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Pamulang, telah berdiri sejak tahun 1993. Sekolah SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan di bangun atas dasar unggul dalam prestasi, bersahaja dan memiliki akhlak mulia, serta paripurna dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dasar. Dengan status akreditasi, SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan sejak tahun 1997 dan sekarang terakreditasi dengan nilai A, SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan berkomitmen kuat mewujudkan visi pendidikannya sebagaimana yang tertuang diatas. Adapun Sekolah ini mulai dibangun Pada tahun 1992 dan diperuntukan untuk SMP Negeri 1 Pamulang dengan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nomor 0313/01 1993. Melalui surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nomor, 28.26/102. Kap/1b/1997 perubahan nama sekolah dan tentang penetapan guru SMPN, yang berubah menjadi SMP Negeri 2 Pamulang, tertanggal 03/01/1997. Melalui izin operasional diterbitkan melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tentang perubahan nama sekolah pada jenjang pendidikan sekolah menengah pertama Negeri (SMPN) di Pemerintah Kota Tangerang Selatan menjadi SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan sampai saat ini.


(4)

3. Fasilitas yang telah tersedia dan dapat membantu siswa-siswi SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan adalah.

a. Gedung sekolah milik sendiri, permanen lantai dua.

b. Ruang kelas Penyejuk ruangan kapasitas 35 siswa dengan ruang kelas sejumlah 24 kelas.

c. Labolatorium computer 2 ruangan multimedia, lab bahasa dan lab IPA. d. Lapangan olahraga basket, volley, tenis meja, lapangan futsal.

e. Perpustakaan koleksi buku-buku pelajaraan pelengkap, bacaan umum, agama ensiklopedi, kamus.

f. Musholla

g. Koprasi dan kantin dan perlengkapan music untuk menunjang kegiatan kereasi seni siswa.

4. kontribusi perpustakaan dalam meningkatkan prestasi belajar

a. Menciptakan proses belajar mengajar yang menarik di dalam perpustakaan sekolah diantaranya dengan cara mengajak siswa-siswi untuk berkreasi dalam belajar.

b. Memperbanyak koleksi buku edisi terbaru setiap 3 bulan sekali agar siswa-siswi termotifasi untuk gemar membaca.

c. Melengkapi fasilitas perpustakaan sekolah diantaranya audio visual dan multimedia dalam meningkatkan teknologi pendidikan saat ini.

d. Selalu mengikut sertakan pelatihan-pelatihan perpustakaan bagi pengelola perpustakaan agar perpustakan semakin berkembang dan digemari.

5. Harapan saya untuk para siswa-siswi SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. a. Mempunyai siswa yang bermutu

b. Mempunyai siswa yang bermoral.

c. Mempunyai siswa yang menjunjung tinggi IPTEK dan keimanan.

Pamulang, 14 Maret 2011

Interviewee Interviewer,

Dra. Hj. Siti Nurhayati, M.Pd M. Habib Masturi


(5)

BERITA WAWANCARA

Wawancara : 2

Nama : Nuriyah, S.Pd

Hari/Tanggal : Senin Tanggal 14 Maret 2011

Tempat Wawancara : SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan Responden : Kepala Perpustakaan

Pertanyaan!

1. Berapa lama ibu menjadi kepala perpustakaan SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan? 2. Upaya apa saja agar perpustakaan selalu diminati siswa?

3. Dalam pengelolaan perpustakaan sekolah kendala apa saja yang dihadapi ibu?

4. Tindakan preventif apakah yang ibu lakukan untuk mengindari prilaku siswa yang menganggu kegiatan didalam perpustakaan sekolah?

5. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang sering mengunjungi perpustakaan sekolah dan siswa yang tidak sering mengunjungi perpustakaan sekolah?

6. Menurut ibu Faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung perpustakaan dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

Jawaban hasil wawancara.

1. Saya menjabat sebagai kepala Perpustakaan SMPN 9 Kota Tangsel sudah 5 tahun. 2. Upaya yang saya lakukan untuk menumbuhkan motifasi siswa yaitu dengan cara

memberikan pemahaman terhadap koleksi-koleksi buku yang ada di perpustakaan sekolah dan memberikan arahan untuk siswa baru bagai mana memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat penunjang belajar dan mempermudah siswa dalam mencari bahan pelajaran yang diperlukan.

3. Kendala yang sering saya hadapi adalah

a. Siswa terkadang masih tidak mematuhi tata tertib perpustakaan sekolah. b. Banyak koleksi buku yang dipinjam siswa rusak dan tidak terplihara. c. Fasilitas perpustakaan saat ini dilakukan masih secara manual.


(6)

4. Tindakan preventif yang saya lakukan adalah

a. Berusaha menciptakan suasana perpustakan sekolah yang kondusif dengan cara memperingatkan siswa.

b. Mengeluarkan siswa yang gaduh didalam perpustakaan sekolah

c. Menyampaikan materi yang menarik dan melibatkan siswa yang suka menganggu. d. Memberikan denda pada siswa yang terlambat mengambalikan buku

5. Setelah saya amati selama saya menjabat sebagai kepala perpustakaan sekolah SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. Rata-rata siswa yang berprestasi sering mengunjungi perpustakaan sekolah dan selalu memanfaatkan fasilitas yang ada diperpustakaan sekolah. Setelah ditelusuri kembali ternyata siswa yang sering mengunjungi perpustakaan aktif di dalam kegiatan pembelajaran dikelas sehingga keberadaan perpustakaan sekolah yang membantu proses pembelajaran di sekolah. Sedangkan bagi siswa yang jarang mengunjungi perpustakaan sekolah rata-rata prestasinya rendah karena hanya menghandalkan guru sebagai sumber pengetahuan tanpa memanfaatkan fasilitas yang ada dimiliki sekolah.

6. Faktor-faktor yang dapat mendukung perpustakaan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

a. Menambah koleksi buku-buku pelajaran ataupun buku-buku yang menarik untuk dibaca agar siswa termotifasi untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah.

b. Menambah fasilitas perpustakaan sekolah mudah mencari referensi buku-buku. c. Meningkatkan kinerja pengelolaan perpustakaan sekolah.

d. Terjalinya kerjasama antara guru dan pengelola perpustakaan sekolah dengan cara siswa di ajak untuk belajar di perpustakaan sekolah.

Pamulang, 14 Maret 2011

Interviewee Interviewer,

Nuriyah, S.Pd M. Habib Masturi