Persepsi Siswa Terhadap Layanan Perpustakaan Sekolah: Studi Kasus SMP Negeri 3 Medan

(1)

PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH: STUDI KASUS SMP NEGERI 3 MEDAN

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam

bidang Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Oleh :

NURHIKMAH NASUTION 100709079

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN MEDAN


(2)

ABSTRAK

Nasution, Nurhikmah. 2014. Persepsi Siswa terhadap Layanan Perpustakaan Sekolah: Studi Kasus SMP Negeri 3 Medan. Medan: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap layanan perpustakaan SMP Negeri 3 Medan berdasarkan aspek-aspek yang telah ada pada perpustakaan yaitu koleksi, fasilitas, sumber daya manusia, dan layanan sirkulasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh pelajar SMP Negeri 3 Medan dengan jumlah 762 orang. Untuk pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik

Proportionate Statified Random Sampling dan rumus Slovin dengan taraf

kesalahan 10% sehingga diperoleh jumlah sampel sebesar 88 responden. Dalam hal ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian yang akan disebarkan di lingkungan SMP Negeri 3 Medan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan mengenai koleksi buku yang tersedia, koleksi buku yang membantu, keragaman koleksi, kemutakhiran koleksi, dan kesesuaian koleksi dengan kurikulum yang diterapkan di SMP Negeri 3 Medan sudah baik, hal tersebut dinyatakan dari sebagian besar (64%) jawaban siswa. Persepsi siswa terhadap fasilitas perpustakaan mengenai kenyamanan fasilitas perpustakaan, sarana dan prasarana, ketersediaan fasilitas, penataan fasilitas, dan penerangan perpustakaan SMP Negeri 3 Medan kurang baik, hal tersebut dinyatakan dari sebagian besar (57%) jawaban siswa.

Persepsi siswa terhadap sumber daya manusia (SDM) mengenai keramahan petugas, sikap siap petugas, jumlah petugas, dan sikap cepat petugas perpustakaan SMP Negeri 3 Medan sudah baik, hal tersebut dinyatakan dari sebagian besar (74%) jawaban siswa. Persepsi siswa terhadap layanan sirkulasi mengenai jumlah peminjaman buku, jangka waktu peminjaman buku, proses peminjaman buku, proses pengembalian buku, dan sanksi keterlambatan pengembalian buku perpustakaan SMP Negeri 3 Medan kurang baik, hal tersebut dinyatakan dari sebagian besar (62%) jawaban siswa


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, dengan terselesaikannya skripsi yang berjudul “Persepsi Siswa Terhadap Layanan Perpustakaan Sekolah: Studi Kasus SMP Negeri 3 Medan”. Skripsi ini merupakan tugas akhir peneliti untuk menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

Secara khusus dan teristimewa peneliti mengucapkan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua peneliti yang tercinta Ayahanda Hafni Nasution (almarhum) dan Ibunda Elviyati (almarhumah) yang telah mencurahkan kasih sayang untuk mendukung, membesarkan, mendidik, dan memenuhi kebutuhan peneliti sejak kecil sampai penulis mengikuti perkuliahan, berkat doa dan pengorbanan kedua orangtualah ananda dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta nenek dan ibuk-ibuk peneliti yang telah memberikan dukungan, motivasi, semangat dan kasih sayang bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini juga peneliti dengan segala ketulusan dan kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan S-1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Himma Dewiyanna, S.T.,M.Hum. Selaku Sekretaris Jurusan Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ishak, S.S.,M.Hum. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dorongan dan motivasi selama peneliti menuntut ilmu di S-1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos, M.P, selaku Pembimbing II yang telah memberikan dorongan pengarahan dan masukan kepada peneliti.


(4)

6. Seluruh staff pengajar, dosen, dan pegawai Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan pengetahuan dan bantuannya selama peneliti menjadi mahasiswa.

7. Ibu Nurhalimah Sibuea S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Medan yang telah memberikan izin dan bantuan informasi yang penulis butuhkan selama skripsi ini berlangsung.

8. Seluruh staf pengajar, kepala perpustakaan, petugas perpustakaan, Tata Usaha serta siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 3 Medan terima kasih atas dukungan, semangat dan bantuannya yang telah banyak memberikan informasi dan bantuan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat peneliti, Mikha Rishiani, Arif Sugiman, Riska Indina, Shoya Maya Sari, Sepdita Silaban, Yona Clara, Elisabet Tambunan, Tanti Mandasari, Dortua Mawati Sitompul, Hanna Maria, Tiur Sanita, Amira Chairunnisa, bang Ian terima kasih buat semangat, dukungan, dan bantuannya.

10. Teman-teman IMPUS 2010 serta para Senior kak Esilia Putri Pasadana, kak Ani, Bang Isva, Bang Deni, Bang Khairul terima kasih semangat dan dukungannya.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan baik dari segi isi, bahasa, maupun penulisanya. Maka dari itu peneliti mengharapkan tanggapan, kritikan dan saran yang bersifat membantu demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 23 April 2014

Peneliti,

Nurhikmah Nasution


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...I KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI ... IV

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... VI BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 6

2.1 Perpustakaan Sekolah ... 6

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 6

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah... 7

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 8

2.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah ... 10

2.2.1 Pengertian koleksi perpustakaan sekolah... 10

2.2.2 Jenis-jenis koleksi perpustakaan sekolah ... 11

2.3 Layanan Perpustakaan Sekolah ... 13

2.3.1 Unsur Layanan Perpustakaan ... 13

2.3.2 Sistem Layanan Perpustakaan ... 14

2.4 Fasilitas atau Sarana Perpustakaan Sekolah... 16

2.5 Sumber Daya Manusia (SDM) ... 18

2.6 Kajian Persepsi ... 20

2.7 Pengguna Perpustakaan... 21

BAB III METODE PENELITIAN... 23

3.1 Lokasi Penelitian ... 23

3.2 Populasi ... 23

3.3 Sampel... 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 26

3.6 Teknik Analis Data ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1 Persepsi Siswa terhadap Koleksi Perpustakaan... 28

4.2 Persepsi Siswa terhadap Fasilitas Perpustakaan... 31

4.3 Persepsi Siswa terhadap Sumber Daya Manusia Perpustakaan ... 35

4.4 Persepsi Siswa terhadap Sumber Layanan Sirkulasi Perpustakaan... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 42

5.1 Kesimpulan... 42

5.2 Saran ... 43


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Anggota perpustakaan SMP Negeri 3 Medan Tahun 2014 ... 23

Tabel 3.2 : Penentuan Sampel Berdasarkan Strata ... 25

Tabel 4.1 : Ketersediaan Koleksi Buku yang dibutuhkan Siswa ... 28

Tabel 4.2 : Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Membantu Proses Belajar di Sekolah... 29

Tabel 4.3 : Keragaman Koleksi... 30

Tabel 4.4 : Kemutakhiran Koleksi Perpustakaan ... 30

Tabel 4.5 : Kesesuaian Koleksi Perpustakaan dengan Kurikum Sekolah ... 31

Table 4.6 : Kenyamanan ... 32

Table 4.7 : Kesesuaian Sarana dan Prasarana Perpustakaan... 32

Table 4.8 : Ketersediaan Fasilitas Perpustakaan ... 33

Table 4.9 : Penataan Fasilitas Perpustakaan ... 33

Table 4.10 : Pencahayaan di dalam Perpustakaan... 34

Table 4.11 : Keramahan Petugas ... 35

Table 4.12 : Penampilan Petugas... 35

Table 4.13 : Sikap siap petugas ... 36

Table 4.14 : Jumlah Petugas... 36

Table 4.15 : Sikap Cepat Petugas ... 37

Table 4.16 : Jumlah Peminjaman Buku ... 38

Table 4.17 : Jangka Waktu Peminjaman Buku ... 39

Table 4.18 : Proses Peminjaman Buku ... 39

Table 4.19 : Proses Pengembalian Buku... 40


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Kuesioner Penelitian………...46 Lampiran II : Surat Pemberitahuan Observasi………... 51


(8)

ABSTRAK

Nasution, Nurhikmah. 2014. Persepsi Siswa terhadap Layanan Perpustakaan Sekolah: Studi Kasus SMP Negeri 3 Medan. Medan: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap layanan perpustakaan SMP Negeri 3 Medan berdasarkan aspek-aspek yang telah ada pada perpustakaan yaitu koleksi, fasilitas, sumber daya manusia, dan layanan sirkulasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh pelajar SMP Negeri 3 Medan dengan jumlah 762 orang. Untuk pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik

Proportionate Statified Random Sampling dan rumus Slovin dengan taraf

kesalahan 10% sehingga diperoleh jumlah sampel sebesar 88 responden. Dalam hal ini peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian yang akan disebarkan di lingkungan SMP Negeri 3 Medan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan mengenai koleksi buku yang tersedia, koleksi buku yang membantu, keragaman koleksi, kemutakhiran koleksi, dan kesesuaian koleksi dengan kurikulum yang diterapkan di SMP Negeri 3 Medan sudah baik, hal tersebut dinyatakan dari sebagian besar (64%) jawaban siswa. Persepsi siswa terhadap fasilitas perpustakaan mengenai kenyamanan fasilitas perpustakaan, sarana dan prasarana, ketersediaan fasilitas, penataan fasilitas, dan penerangan perpustakaan SMP Negeri 3 Medan kurang baik, hal tersebut dinyatakan dari sebagian besar (57%) jawaban siswa.

Persepsi siswa terhadap sumber daya manusia (SDM) mengenai keramahan petugas, sikap siap petugas, jumlah petugas, dan sikap cepat petugas perpustakaan SMP Negeri 3 Medan sudah baik, hal tersebut dinyatakan dari sebagian besar (74%) jawaban siswa. Persepsi siswa terhadap layanan sirkulasi mengenai jumlah peminjaman buku, jangka waktu peminjaman buku, proses peminjaman buku, proses pengembalian buku, dan sanksi keterlambatan pengembalian buku perpustakaan SMP Negeri 3 Medan kurang baik, hal tersebut dinyatakan dari sebagian besar (62%) jawaban siswa


(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perpustakaan sekolah mempunyai peranan yang penting dalam kerangka pendidikan sebagai salah satu penentu mutu hasil pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas anak didik, progam-program pendidikan akan tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan dengan melibatkan peranan dan fungsi perpustakaan sekolah. Karena itu keberadaan perpustakaan sekolah sangat berarti. Adapun pengertian dari perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah dan dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah mencapai tujuan khusus sekolah serta tujuan pendidikan pada umumnya. Tujuan khusus perpustakaan sekolah adalah membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan perpustakaan sekolah bernaung.

Pada saat ini perpustakaan sekolah mulai dikembangkan fungsinya sebagai pusat sumber informasi dan sebagai pusat sarana rekreasi edukatif yang menyenangkan bagi penggunanya terutama para siswa, tentunya agar kegiatan memanfaatkan koleksi perpustakaan seperti membaca menjadi betul-betul menyenangkan dan terasa bukan beban yang menjemukan atau melelahkan. Dengan meningkatnya kegiatan belajar, menuntut siswa untuk mengetahui semua sumber informasi yang dapat digunakan di perpustakaan. Adapun sumber informasi tersebut terdiri dari bentuk tercetak dan bentuk elektronik. Oleh karena itu, perpustakaan dituntut untuk terus mengembangkan koleksinya baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik serta penyediaan fasilitas yang menunjang pemanfaatan informasi yang sudah ada. Selain itu, sumber daya manusia (SDM) yaitu pustakawan sebagai pengolah informasi juga perlu dikembangkan untuk mengoptimalkan layanan perpustakaan.

Perpustakaan harus menyediakan layanan yang optimal kepada pengguna saat berada di perpustakaan, agar terciptanya hubungan baik antara pengguna dengan perpustakaan. Beberapa layanan yang ada di perpustakaan yaitu koleksi, fasilitas, dan sumber daya manusia. Layanan perpustakaan merupakan bagian


(10)

penting di perpustakaan karena kegiatan ini menyangkut masalah citra perpustakaan. Baik tidaknya suatu perpustakaan berkaitan erat dengan pelayanan yang diberikan kepada pengguna. Dalam bidang koleksi, perpustakaan sekolah harus dapat memenuhi setiap kebutuhan informasi penggunanya dengan menyediakan koleksi perpustakaan yang relevan. Dalam bidang fasilitas, perpustakaan sekolah perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang akan mendukung setiap kegiatan yang dilakukan di perpustakaan. Sarana dan prasarana tersebut terdiri dari ruang atau gedung perpustakaan yang akan menampung segala kegiatan kerja perpustakaan dan penyediaan peralatan dan perlengkapan untuk berjalannya kegiatan kerja di perpustakaan. Dalam bidang sumber daya manusia, perpustakaan harus memiliki pustakawan yang akan mengelola koleksi dan fasilitas sehingga informasi yang tersedia di perpustakaan dapat di layankan kepada pengguna.

Keberadaan Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam menunjang proses pembelajaran bagi para siswa SMP Negeri 3 sebagai upaya terciptanya siswa yang cerdas, berilmu, dan memiliki wawasan yang luas. Hal ini sesuai dengan visi perpustakaan SMP Negeri 3 yaitu: “Mewujudkan perpustakaan sekolah sebagai salah satu pusat sumber belajar para siswa yang memiliki keunggulan dalam akademik, teknologi serta keterampilan”.

Dari observasi awal, Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan memiliki ruangan dengan ukuran 96 m (12x8 m) yang didalamnya terdapat ruang baca dengan 12 rak buku yang berukuran 2x2 m, 9 meja dan 24 kursi serta ruangan sirkulasi dan pustakawan berukuran 2x2 m. Selain itu, terdapat ruangan komputer dengan ukuran 5x8 m yang berisi 20 unit komputer. Ukuran ruangan perpustakaan yang kurang memadai dengan semua fasilitas yang terdapat di perpustakaan tersebut membuat ruangan terlihat sempit menyebabkan ketidaknyamanan siswa saat berada di dalam perpustakaan sehingga siswa kurang berminat datang ke perpustakaan. Penyusunan buku di perpustakaan disusun berdasarkan nomor klasifikasi, tetapi tidak semua buku tersusun rapi di rak bahkan ada beberapa buku yang tertumpuk di atas meja, hal itu disebabkan oleh banyaknya jumlah koleksi buku yang tersedia namun rak buku kurang memadai, sehingga siswa kesulitan


(11)

mencari buku yang mereka butuhkan karena penumpukan disusun secara acak tidak berdasarkan nomor klasifikasi.

Perpustakaan SMP Negeri 3 menyediakan koleksi tercetak dan tidak tercetak, terdiri dari buku pendukung, kamus, alat kesenian, hasil karya anak, mading, majalah, koran, atlas tematik dan juga permainan yang mendukung pelajaran. Perpustakaan memiliki jumlah koleksi sebanyak 2.067 judul buku tercetak dengan jumlah eksemplar 20.000 (data tahun 2013) dan buku elektronik antara lain kamus KBBI terbaru dan buku-buku agama islam elektronik. Koleksi perpustakaan tidak semuanya berada di perpustakaan, beberapa koleksi wajib dipinjam siswa (8 buku/ siswa) setiap tahun. Proses peminjaman buku di perpustakaan masih manual. Peraturan peminjaman buku di perpustakaan ada dua yaitu: peminjaman biasa dan peminjaman tahunan. Peminjaman biasa, setiap siswa hanya diperbolehkan meminjam sebanyak 2 buku dengan jangka waktu pinjam hanya 1 minggu. Jika pengembalian buku lewat dari tanggal yang telah ditetapkan, pengguna dikenakan denda Rp 500 perhari. Sedangkan peminjaman tahunan, setiap siswa diwajibkan meminjam 8 buku setiap tahun dengan subjek yg sama. Dalam hal pengembalian buku siswa tidak disiplin sementara pihak perpustakaan tidak memiliki peraturan yang baku, sehingga siswa lain tidak dapat meminjam buku yang sama karena tidak dikembalikan.

Sejak tahun 2013, perpustakaan di SMP Negeri 3 menyediakan layanan internet dan fasilitas Wifi yang memiliki 3 titik akses Wifi yaitu di perpustakaan, kantor kepala sekolah, dan ruangan pegawai. Perpustakaan memiliki 3 pegawai yang bertugas melayani pengguna. Pegawai yang ada di perpustakaan tidak berlatar belakang ilmu perpustakaan (pustakawan), tetapi dikelola oleh guru atau pegawai Tata Usaha (TU) yang merangkap untuk mengelola perpustakaan. Berbekal pelatihan, seminar, workshop mereka dipercaya mengelola perpustakaan sekolah. Pada dasarnya sebuah perpustakaan harus dikelola oleh pustakawan yang memiliki pendidikan professional dan berkualifikasi dalam bidangnya agar perpustakaan yang dikelola dapat berjalan sesuai dengan fungsi perpustakaan sekolah. Siswa SMP Negeri 3 secara keseluruhan berjumlah 1.122 orang dengan rata-rata jumlah pengunjung 50 orang setiap harinya. Jam buka layanan


(12)

perpustakaan, pada hari Senin sampai dengan hari Jumat dimulai pukul 08.00 sampai 18.00 wib, dan pada hari Sabtu mulai pukul 08.00 sampai 14.00 wib.

Berdasarkan masalah di atas penulis ingin mengetahui lebih lanjut melalui penelitian ini, bagaimana persepsi siswa terhadap layanan perpustakaan dilihat dari koleksi, fasilitas, dan sumber daya manusia (SDM) dan layanan sirkulasi. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Persepsi Siswa Terhadap Layanan Perpustakaan Sekolah: Studi Kasus SMP Negeri 3 Medan.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah:

1. Bagaimanakah persepsi siswa SMP Negeri 3 Medan terhadap koleksi perpustakaan.

2. Bagaimanakah persepsi siswa SMP Negeri 3 Medan terhadap fasilitas perpustakaan.

3. Bagaimanakah persepsi siswa SMP Negeri 3 Medan terhadap sumber daya manusia (SDM) perpustakaan.

4. Bagaimanakah persepsi siswa SMP Negeri 3 Medan terhadap layanan sirkulasi perpustakaan.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui persepsi siswa SMP Negeri 3 Medan terhadap koleksi perpustakaan.

2. Untuk mengetahui persepsi siswa SMP Negeri 3 Medan terhadap fasilitas perpustakaan.

3. Untuk mengetahui persepsi siswa SMP Negeri 3 Medan terhadap sumber daya manusia (SDM) perpustakaan.

4. Untuk mengetahui persepsi siswa SMP Negeri 3 Medan terhadap layanan sirkulasi perpustakaan.


(13)

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat: 1. Bagi pihak perpustakaan SMP Negeri 3 Medan,

a. Diharapkan penelitian ini menjadi masukan yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas fungsi perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar di SMP Negeri 3 Medan yang akan datang.

b. Diharapkan penelitian ini menjadi masukan kepada pengelola perpustakaan dalam mengembangkan koleksi.

c. Sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan.

2. Bagi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah hasil penelitian dibidang ilmu perpustakaan dan informasi, khususnya mengenai layanan perpustakaan.

3. Bagi Peneliti selanjutnya, agar menjadi referensi dan bahan rujukan tambahan bagi peneliti dalam melakukan penelitian selanjutnya.

4. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai layanan perpustakaan sekolah.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini membahas tentang koleksi, fasilitas, sumber daya manusia (SDM) dan layanan sirkulasi yang ada pada perpustakaan SMP Negeri 3 Medan.


(14)

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselengggarakan oleh lembaga pendidikan dasar dan menengah yang kedudukannya dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah yang melayani sivitas akademik sekolah yang bersangkutan.

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Sekolah merupakan perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para siswa dan guru yang berperan sebagai media dan sarana prasarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di tingkat sekolah. Menurut Sulistyo Basuki (1993, 50) ”Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang tergabung dalam sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan sekolah serta tujuan pendidikan pada umumnya”.

Sedangkan menurut Darmono (2001, 6) “perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah yang merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan dan merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”. Ada juga pendapat lain yang menjelaskan tentang pengertian perpustakaan sekolah yang dikemukakan oleh Bafadal (2008, 8) yang menyatakan bahwa “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah, baik secara umum maupun sekolah lanjutan”.

Dari beberapa pendapat di atas tentang pengertian perpustakaan sekolah, dapat diketahui bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam lingkungan sekolah yang dikelola sepenuhnya oleh pihak sekolah dan berfungsi sebagai sarana penunjang kegiatan sekolah untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah.


(15)

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan perpustakaan sekolah adalah menyediakan pusat sumber belajar sehingga dapat membantu pengembangan dan peningkatan minat baca, literasi informasi, bakat serta kemampuan peserta didik (SNI 7329, 2009). Menurut Sutarno (2006, 25) “Tujuan perpustakaan adalah agar terciptanya masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi”.

Menurut Sulistyo-Basuki (1991, 51) tujuan perpustakaan sekolah adalah membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah dimana perpustakaan sekolah itu bernaung”. Sedangkan menurut Darmono (2001, 5) tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta memberikan dasar ke arah studi mandiri”.

Yusuf (2007, 3) menyatakan dalam bukunya “Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah” Tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa. Adapun tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

a. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.

b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

c. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan

pelaksanaan kurikulum.

e. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan. g. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui

kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.


(16)

Dari beberapa pendapat di atas maka tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar dengan menghimpun sumber ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kurikulum sekolah yang dapat menumbuhkan minat baca siswa serta tercapainya tujuan pendidikan sekolah.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. Keberadaan perpustakaan sekolah berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar. Menurut Darmono (2001, 3) secara terinci, fungsi perpustakaan sekolah sebagai berikut:

a. Fungsi informasi

Perpustakaan sekolah menyediakan berbagai macam bentuk informasi baik itu tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna perpustakaan dapat :

1. Mengambil beberapa ide dari buku yang ditulis oleh pihak ahli.

2. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dari berbagai bidang.

3. Mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang dibutuhkan.

4. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan.

b. Fungsi pendidikan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah agar pengguna perpustakaan:

1. Mendapatkan kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan.

2. Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pemakai.

3. Mempertinggi kreatifitas dan kegiatan imtelektual. 4. Mempertinggi tingkat sosial.

5. Menciptakan masyarakat yang demokratis.

6. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.

c. Fungsi kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai untuk:

1. Mendorong tumbuhnya kreativitas dalan berkesenian.

2. Meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara indivisu maupun kelompok.

3. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni.


(17)

4. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi seperti rekaman budaya bangsa.

5. Mengembalikan sikap dan sifat hubungan antar budaya secara harmonis.

6. Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi.

d. Fungsi rekreasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk:

1. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani. 2. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan

dan pemanfaatan waktu senggang.

3. Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif e. Fungsi penelitian

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian diantaranya: ensikopledia, almanak, kamus, majalah ilmu pengetahuan, koran, atlas, hasil laporan, internet dan sebagainya.

f. Fungsi deposit

Perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan. Maka perpustakaan sekolah merupakan tempat penyimpanan dan pemeliharaan semua hasil karya siswa.

Menurut Perpustakaan Nasional RI (1999, 5) perpustakaan sekolah sebagai bagian integral sekolah berfungsi sebagai:

a. Pusat kegiatan belajar mengajar

Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan pustaka untuk mendukung proses belajar mengajar.

b. Pusat penelitian sederhana

Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan pustaka yang bermanfaat untuk melaksanakan penelitian sederhana bagi peserta didik.

c. Pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi

Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan pustaka yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta rekreasi intelektual bagi peserta didik dan tenaga kependidikan.

Tarakanita (1998, 54) menyatakan dalam buku “Membina Perpustakaan Sekolah” fungsi perpustakaan sekolah yaitu:

a. Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang didapatnya di dalam kelas.

b. Membantu siswa untuk mengetahui berbagai informasi ilmu pengetahuan dengan cara yang berbeda-beda.


(18)

d. Sebagai tempat koleksi-koleksi sastra dan budaya dari masa ke masa sehingga siswa dapat mengerti kebudayaan masa lampau.

e. Menjadi pusat dokumentasi siswa. f. Sebagai tempat rekreasi.

Berdasarkan uraian di atas maka fungsi perpustakaan sekolah adalah untuk menyediakan informasi yang dapat membantu proses belajar mengajar di sekolah, menigkatkan minat, menambah wawasan, dan memperdalam ilmu pengetahuan serta sebagai rekreasi bagi siswa.

2.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi perpustakaan sekolah sesuai dengan kebutuhan, pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan masyarakat sekolah terutama siswa.

2.2.1 Pengertian koleksi perpustakaan sekolah

Koleksi adalah semua materi perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemukembali, dan didayagunakan bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pembelajaran (SNI 7329, 2009). Menurut Prakoso (1996, 10) koleksi perpustakaan sekolah adalah “sekumpulan sumber informasi dalam berbagai bentuk yang telah dipilih sesuai dengan tujuan program pendidikan sekolah yang bersangkutan”.

Yusuf (2007, 9) menyatakan “koleksi perpustakaan sekolah adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan”. Sedangkan menurut Hermawan (2006, 39) “koleksi perpustakaan sekolah adalah koleksi yang sesuai dengan kebutuhan, pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial, imajinasi, dan kejiwaan masyarakat sekolah”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah merupakan kumpulan bahan pustaka yang ada di perpustakaan dan bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar sekolah yang bersangkutan.


(19)

2.2.2 Jenis-jenis koleksi perpustakaan sekolah

Menurut “Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO”, koleksi sumber daya buku yang sesuai hendaknya menyediakan sepuluh buku per murid. Sekolah hendaknya memiliki paling sedikit 2.500 judul materi perpusatakaan yang relevan dan mutakhir agar stok buku berimbang untuk semua umur, kemampuan dan latar belakang. Paling sedikit 60% koleksi perpustakaan terdiri dari buku nonfiksi yang berkaitan dengan kurikulum. Disamping itu, perpustakaan sekolah hendaknya memiliki koleksi untuk keperluan hiburan seperti novel popular, musik, dolanan, komputer, kaset video, disk laser video, majalah dan poster. Selain itu, koleksi perpustakaan harus mencakup akses pada sumber informasi elektronik yang mencerminkan kurikulum dan minat serta budaya pengguna, meliputi akses ke internet, pangkalan data referens khusus dan teks lengkap, bermacam paket perangkat lunak komputer berkaitan dengan pengajaran., dan sumber informasi elektronik tersebut dapat diperoleh dalam bentuk CD-ROM dan DVD.

Yulia (1999, 4) menjelaskan bahwa “koleksi terbagi dua macam yaitu koleksi bahan tercetak dan non cetak. Koleksi cetak berasal dari hasil karya cipta atau hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak seperti buku, majalah, koran dan termasuk terbitan berseri, sedangkan koleksi non cetak yaitu hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk yang bukan cetak seperti rekaman suara, rekaman video, audio film, dan sebagainya.

Hermawan (2006, 39) menyatakan koleksi yang lengkap dan bervariasi isi dan jenisnya dapat memacu siswa untuk memanfaatkan perpustakaan, koleksi perpustakaan sekolah terdiri dari:

a. Buku teks pelajaran yang mendukung mata pelajaran termasuk buku pegangan guru.

b. Buku rujukan dan bahan bukan buku.

c. Buku pengayaan baik untuk mendukung semua mata pelajaran yang terdapat di sekolah tersebut atau koleksi lain yang mendukung tujuan umum pendidikan termasuk koleksi yang bersifat hiburan.

d. Sumber belajar lain, diantaranya koleksi multimedia, situs web, globe, CD, dan sebagainya.


(20)

Secara rinci Perpustakaan Nasional RI (1999, 14) menyatakankan bahwa koleksi perpustakaan sekolah terdiri atas:

1. Buku pelajaran pokok

Buku pelajaran pokok adalah buku yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu.

2. Buku pelajaran pelengkap

Buku pelajaran pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan untuk pelajaran pokok yang dipergunakan oleh siswa maupun guru yang sebagian besar isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

3. Buku bacaan

Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan dan jenisnya di bedakan menjadi:

a. Buku bacaan non fiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum yang dapat menunjang atau memperjelas salah satu mata pelajaran yang bersifat umum. b. Buku bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan

khayalan pengarang dalam bentuk cerita. 4. Buku sumber atau referensi

Buku yang digunakan sebagai sumber informasi oleh siswa atau guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan tentang suatu bidang ilmu pengetahuan atau keterampilan, terdiri dari kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, atlas buku indeks, dan abstrak.

5. Terbitan berkala

Adalah jenis terbitan secara terus menerus dengan jangka waktu tertentu seperti surat kabar, majalah, dan buletin.

6. Brosur

Brosur biasanya memuat tentang keadaan atau kegiatan lembaga/ organisasi yang menerbitkannya dan dilengkapi ilustrasi yang menarik. 7. Alat peraga

Alat peraga antara lain slide, film, kaset dan piringan hitam. 8. Kliping

Kliping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, atau majalah dan lain-lain yang dianggap penting untuk disimpan atau didokumentasikan.

Dari pendapat di atas dapat diuraikan jenis koleksi perpustakaan sekolah mencakup koleksi tercetak dan non cetak. Koleksi cetak berupa buku diantaranya buku teks utama, buku teks pelengkap, buku referensi, buku fiksi dan non fiksi. Sedangkan non cetak berupa rekaman suara, rekaman video, dan audio film.


(21)

2.3 Layanan Perpustakaan Sekolah

Layanan perpustakaan adalah semua kegiatan yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemakai perpustakaan. Menurut Darmono (2007, 166) kegiatan layanan perpustakaan perlu memperhatikan asas layanan sebagai berikut:

a. Layanan selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pemakai perpustakaan.

b. Layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata dan memandang pemakai perpustakaan sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dipandang secara individual.

c. Layanan perpustakaan dilandasi dengan tata aturan yang jelas dengan tujuan untuk mengoptimalkan fungsi layanan, peraturan perpustakaan perlu didukung oleh semua pihak agar layanan perpustakaan dapat berjalan dengan baik.

d. Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor kecepatan, ketepatan, dan kemudahan dengan didukung oleh administrasi yang baik.

Sutarno (2004, 71) menyatakan “sebuah layanan merupakan salah satu barometer keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan, perpustakaan harus berusaha memberikan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai”. Layanan yang baik adalah yang dapat memberikan rasa senang dan puas kepada pemakai. Berbagai aktifitas layanan perpustakaan sekolah yaitu:

1. Meminjamkan buku-buku.

2. Melayani kebutuhan-kebutuhan pelajaran dalam kelas.

3. Menyediakan sumber-sumber informasi bagi murid atau guru perseorangan. Sekolah yang mempunyai perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik dapat mengadakan “jam perpustakaan”.

4. Mendidik anak untuk dapat mencari informasi secara mandiri.

5. Melatih anak untuk mahir menggunakan bahan pustaka, seperti memakai kamus, ensiklopedia, membaca peta dan globe, mengadakan penelitian sesuai dengan tugas dari guru.

2.3.1 Unsur Layanan Perpustakaan

Agar pengguna merasa puas, maka layanan perpustakaan harus berkualitas. Menurut Rahayuningsih (2007, 86) karakteristik layanan perpustakaan yang berkualitas dapat dilihat dari :

a. Koleksi

Adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi. Adapun karakteristik koleksi adalah:

1. Kuantitas berkaitan dengan banyaknya jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.


(22)

2. Kualitas berkaitan dengan mutu, kemutakhiran, kelengkapan koleksi. b. Fasilitas

Adalah segala hal yang memudahkan suatu kegiatan kelancar tugas, seperti gedung, perlengkapan (meja, kursi, rak, dan sebagainya) karakteristik fasilitas yang baik adalah :

1. Kelengkapan, menyangkut lingkup layanan dan ketersediaan sarana pendukung serta layanannya.

2. Kenyamanan memperoleh layanan, berkaitan dengan lokasi, ruangan, petunjuk, ketersediaan informasi, kebersihan dan lain-lain.

c. Sumber Daya Manusia (SDM)

Yaitu petugas yang ada dibagian layanan, karakteristik sumber daya manusia yang baik adalah:

1. Kesopanan dan keramahan petugas memberi layanan, terutama bagi petugas yang berinteraksi langsung kepada pengguna.

2. Tanggung jawab dalam melayani pengguna perpustakaan.

3. Empati, wajar dan adil dalam memecahkan masalah dan menangani keluhan pengguna.

4. Profesionalisme petugas perpustakaan di bagian layanan pengguna tercermin dalam diri petugas yang berjiwa SMART, yaitu bersikap mengutamakan pelayanan, menyenangkan dan menarik, antusias atau bangga pada profesi, ramah dan menghargai pengguna jasa, tabah ditengah kesulitan.

d. Layanan Perpustakaan

Yaitu proses penyebarluasan segala macam informasi kepada masyarakat luas. Karakteristik layanan yang baik adalah:

1. Ketepatan waktu layanan, berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu proses.

2. Akurasi layanan, berkaitan dengan layanan yang meminimalkan kesalahan.

3. Kemudahan mendapatkan layanan, berkaitan dengan banyaknya petugas yang melayani, fasilitas pendukung seperi komputer.

2.3.2 Sistem Layanan Perpustakaan

Sistem layanan perpustakaan biasanya ditentukan oleh beberapa hal yaitu jumlah pustakawan, jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan, jumlah pengguna yang dilayani, jenis layanan, macam layanan yang tersedia, dan besar kecil gedung perpustakaan.

Menurut Rahayuningsih (2007, 93) sistem layanan perpustakaan yaitu: 1. Sistem terbuka

Sistem terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memilih dan mengambil koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan. koleksi pada sistem ini harus disusun dengan


(23)

suatu cara yang dapat memudahkan pengguna mencari dan menemukan koleksi yang diinginkan.

a. Keuntungan sistem terbuka

1) Menghemat tenaga, karena petugas tidak perlu mengambilkan koleksi yang akan dipinjam karena pengguna bisa langsung mengambil sendiri di rak.

2) Memberikan kepuasan kepada pengguna karena bisa memilih koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya secara langsung ke jajaran koleksi. 3) Memungkinkan memilih judul lain yang sesuai, apabila tidak

menemukan koleksi yang dicari.

4) Mengurangi kemungkinan terjadinya salah paham antara pengguna dan petugas.

b. Kerugian sistem terbuka

1) Memerlukan tenaga ekstra untuk mengembalikan dan membetulkan koleksi yang letaknya salah.

2) Koleksi akan lebih cepat rusak karena sering dipegang.

3) Memerlukan ruangan yang relatif lebih luas, untuk pengaturan rak agar pengguna leluasa memilih koleksi.

4) Susunan koleksi di rak menjadi mudah rusak.

2. Sistem tertutup

Sistem tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan. Pengguna bisa memilih koleksi melalui katalog, dan selanjutnya petugas perpustakaan yang akan mengambilkan.

a. Keuntungan sistem tertutup

1) Memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan yang lainnya, sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi

2) Susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak, karena yang mengambil dan mengembalikan adalah petugas.

3) Faktor kehilangan dan kerusakan bisa diperkecil.

b. Kerugian sistem tertutup

1) Petugas banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjaman. 2) Prosedur peminjaman tidak bisa cepat (harus menunggu giliran

dilayani bila antrian panjang)

3) Sejumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam.

4) Peminjaman sering tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki.

Menurut Yusuf (2007, 83) Pelayanan perpustakaan terbagi dua jenis yaitu pelayanan langsung atau tidak langsung. Pelayanan perpustakaan yang bersifat langsung adalah layanan perpustakaan yang diberikan secara oleh petugas


(24)

perpustakaan dan dapat diterima langsung oleh pengguna perpustakaan seperti layanan peminjaman atau koleksi perpustakaan, layanan referensi, pelayanan bimbingan pengguna, dan lain-lain. Sedangkan pelayanan tidak langsung adalah bentuk kegiatan yang tidak secara langsung memberikan hasil seketika, yang merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perpustakaan dalam rangka pembinaan dan pemberian motivasi kepada para siwa dan pengguna lainnya agar berkesinambungan pendayagunaan koleksi perpustakaan tetap terpelihara Seperti kegitan pengadaan koleksi secara terus menerus.

Secara rinci Bafadal (2008, 14) mengemukakan bahwa pelayanan perpustakaan terbagi dua unit yaitu:

1. Layanan Teknis

Layanan teknis adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan sebuah buku seperti katalogisasi, klasifikasi, pengetikan dan labeling agar nantinya dapat digunakan untuk penyelenggaraan layanan baca. 2. Layanan Pembaca

Layanan pembaca meliputi kegiatan pelayanan yang langsung diberikan kepada pembaca. Layanan ini meliputi layanan ruang baca, sirkulasi buku, layanan referensi, layanan foto copy, layanan literatur, informasi mutakhir, dan sebagainya.

2.4 Fasilitas atau Sarana Perpustakaan Sekolah

Menurut Darmono (2001, 190) “Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap murid-murid”. Dalam penyelenggaraannya perpustakaan sekolah memerlukan ruangan khusus beserta peralatan dan perlengkapannya. Gedung atau ruangan perpustakaan merupakan sarana yang berfungsi sebagai fasilitas layanan, maka gedung perpustakaan harus memperhatikan kemudahan arus pergerakan manusia sebagai pengguna perpustakaan.

Agar dapat memenuhi peran dan fungsi perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan dalam sebuah ruangan khusus. Besar ruangan tergantung kepada besar jumlah pelajar suatu sekolah, tetapi minimal sebaiknya dapat menampung satu kelas murid-murid bila hendak belajar klasikal dalam perpustakaan. Menurut Darmono (2001, 20) ruangan perpustakaan sekolah yang ideal adalah 400 meter persegi untuk sekolah yang memiliki siswa 850-1150, 300 meter persegi untuk sekolah yang memiliki 400-850 siswa, sedang untuk sekolah yang memiliki 250-400, ruangan yang dibutuhkan 200 meter persegi.


(25)

Selain memerlukan gedung atau ruangan, penyelenggaraan perpustakaan sekolah memerlukan sejumlah peralatan dan perlengkapan, baik untuk pelayanan kepada pengunjung maupun untuk “processing” bahan-bahan pustaka dan ketatausahaan. Peralatan perpustakaan sekolah ada yang bersifat habis pakai dan ada pula yang bersifat tahan lama. Peralatan habis pakai adalah peralatan yang relatif cepat habis, sedangkan peralatan yang tahan lama adalah peralatan yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relative lama. Selain kedua peralatan tersebut perpustakaan sangat mungkin dalam operasional memerlukan alat-alat elektronik sebagai penunjang layanan perpustakaan.

Prakoso (1996, 25) juga menjelaskan penerangan dalam perpustakaan juga harus diperhatikan, jika perpustakaan menggunakan cahaya matahari sebaiknya cahaya tersebut tidak langsung mengenai buku, dan jika perpustakaan menggunakan cahaya lampu listrik sebaiknya menggunakan lampu yang sinarnya tidak menyilau.

Menurut “Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO”, peran pendidikan yang kuat dari perpustakaan sekolah harus tercermin pada fasilitas, perabotan dan peralatannya. Fungsi dan penggunaan perpustakaan sekolah merupakan faktor penting untuk diperhatikan jika merencanakan gedung sekolah yang baru dan mengoraganisasikan gedung sekolah yang sudah ada. Pertimbangan agar setiap perpustakaan yang baru didisain memenuhi kebutuhan sekolah yang paling efektif yaitu :

a. Lokasi terpusat atau sentral, yaitu dilantai dasar.

b. Akses dan kedekatan, dekat semua kawasan pengajaran.

c. Faktor kebisingan, paling sedikit di perpustakaan tersedia berbagai bagian yang bebas dari kebisingan dari luar.

d. Pencahayaan yang baik dan cukup, baik lewat jendela maupun lampu penerangan.

e. Suhu ruangan yang tepat (misalnya ada pengatur suhu ruangan ataupun ventilasi yang mencukupi) untuk menjamin kondisi bekerja baik sepanjang tahun di samping preservasi koleksi.

f. Disain yang sesuai guna memenuhi kebutuhan penderita cacat fisik. g. Ukuran ruangan yang cukup untuk penempatan koleksi buku, fiksi,

non-fiksi, penyimpanannya, ruang belajar, ruang membaca, komputer meja, ruang pameran, ruang kerja tenaga dan meja perpustakaan.

h. Fleksibilitas untuk memungkinkan keserbaragaman kegiatan serta perubahan kurikulum dan teknologi pada masa mendatang.


(26)

Perpustakaan sekolah yang dilengkapi perabotan dan peralatan secara tepat hendaknya memilki karakteristik sebagai berikut :

a. Rasa aman.

b. Pencahayaan yang baik.

c. Didisain untuk mengakomodasikan perabotan yang kokoh, tahan lama dan fungsional, serta memenuhi persyaratan ruang, aktivitas, dan pengguana perpustakaan.

d. Didisain untuk menampung persyaratan khusus populasi sekolah dalam arti cara paling restriktif.

e. Didisain untuk mengakomodasikan perubahan pada program sekolah, program pengajaran, serta perkembangan teknologi audio, video, dan data yang muncul.

f. Didisain untuk memungkinkan penggunaan, pemeliharaan serta pengamanan yang sesuai menyangkut perabotan, peralatan, alat tulis kantor dan materi.

g. Dirancang dan dikelola untuk menyediakan akses yang cepat dan tepat waktu ke aneka ragam koleksi sumber daya yang terorganisasi.

h. Dirancang dan dikelola sehingga secara estetis pengguna tertarik dan kondusif dalam hiburan serta pembelajaran, dengan panduan dan tanda-tanda yang jelas dan menarik.

Perpustakaan sekolah harus menyediakan akses ke semua peralatan elektronik, komputer, dan pandang-dengar, peralatannya yaitu :

a. Komputer meja dengan akses internet.

b. Katalog akses publik yang disesuaikan dengan usia dan tingkat murid yang berbeda.

c. Tape-recorder. d. Perangkat CD-ROM. e. Alat pemindai (scanner).

f. Perangkat video (video players).

g. Peralatan komputer, khusus disesuaikan untuk pengguna tuna netra ataupun menderita cacat fisik lainnya.

2.5 Sumber Daya Manusia (SDM)

Agar memberikan layanan yang baik sesuai dengan fungsinya, perpustakaan memerlukan tenaga yang memadai baik dari jumlah dan kualitas yang harus dimilikinya. Sumber daya manusia adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuknya, organisasi dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha yang terus menerus dan terencana yang dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan


(27)

tingkat kecerdasan karyawan dan performa organisasi dalam bentuk pelatihan dan pengembangan.

Sumber daya manusia lebih bernilai jika memiliki sikap, perilaku, wawasan, keahlian serta keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan berbagai bidang dan sektor. Sumber daya manusia merupakan tenaga professional yang berada di perpustakaan sekolah sesuai dengan bidang keilmuannya yang kedudukannya tidak terlepas dari suatu lembaga sekolah yang disebut pustakawan.

Menurut “Pedoman Perpustakaan Sekolah IFLA/UNESCO”, pustakawan sekolah adalah tenaga kependidikan berkualifikasi serta professional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah, didukung oleh tenaga yang mencukupi, bekerja sama dengan semua anggota komunitas sekolah dan berhubungan dengan perpustakaan umum lainnya. Peran pustakawan sekolah adalah memberikan sumbangan pada misi dan tujuan sekolah termasuk prosedur evaluasi dan mengembangkan serta melakasanakan misi dan tujuan perpustakaan sekolah. Pustakawan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan penyediaan informasi dan pemecahan masalah informasi serta keahlian dalam menggunakan berbagai sumber, baik tercetak maupun elektronik. Disamping itu pustakawan hendaknya memimpin kampanye membaca dan promosi bacaan anak, media dan budaya, dan pustakawan hendaknya menciptakan suasana yang sesuai untuk hiburan dan pembelajaran yang bersifat menarik, ramah serta terbuka bagi siapa saja tanpa rasa takut dan curiga. Semua orang yang bekerja di perpustakaan harus memiliki reputasi yang baik dalam kaitannya dengan anak, kawula muda, dan orang dewasa.

Kualitas yang mendasar yang diharapkan dari tenaga perpustakaan di sekolah yaitu:

a. Kemampuan berkomunikasi secara positif dan terbuka dengan anak dan orang dewasa.

b. Kemampuan memahami kebutuhan pengguna.

c. Kemampuan bekerja sama dengan perorangan serta kelompok di dalam dan di luar komunitas sekolah.

d. Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai keanekaragaman budaya.

e. Memiliki pengetahuan mengenai metodologi pembelajaran dan teori pendidikan.


(28)

f. Memiliki keterampilan informasi serta bagaimana menggunakannya. g. Memiliki pengetahuan mengenai materi perpustakaan yang

membentuk koleksi perpustakaan serta bagaimana mengaksesnya. h. Memiliki pengetahuan mengenai bacaan anak, media dan kebudayaan i. Memiliki pengetahuan serta keterampilan di bidang manajemen dan

pemasaran.

j. Memiliki pengetahuan serta keterampilan di bidang teknologi informasi.

Tugas pustakawan sekolah adalah :

1. Menganalisis sumber dan kebutuhan informasi komunitas sekolah. 2. Memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan

pengembangan jasa.

3. Mengembangkan kebijakan dan sistem pengadaan sumberdaya perpustakaan.

4. Mengkatalog dan mengklasifikasi materi perpustakaan. 5. Melatih cara penggunaan perpustakaan.

6. Melatih pengetahuan dan keterampilan informasi.

7. Membantu murid dan guru mengenai penggunaan sumber daya perpustakaaan dan teknologi informasi menjawab pertanyaan referensi dan informasi dengan menggunakan berbagai materi yang tepat.

8. Mempromosikan progam membaca dan kegiatan budaya.

9. Ikut serta dalam kegiatan perencanaan terkait dengan implementasi kurikulum.

10. Ikut serta dalam persiapan, implementasi dan evaluasi kreativitas pembelajaran.

11. Mempromosikan evaluasi jasa perpustakaan sebagai bagian dari sistem evaluasi sekolah secara menyeluruh.

12. Membangun kemitraan dengan organisasi di luar sekolah. 13. Merancang dan mengimplementasikan anggaran.

14. Mendisain perencanaan strategis.

15. Mengelola dan melatih tenaga perpustakaan.

2.6 Kajian Persepsi

Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pengelolaan informasi dalam diri seseorang adalah persepsi. “persepsi berasal dari bahasa latin, percipere, yang artinya menerima, perception, yang artinya pengumpulan, penerimaan, pandangan, pengertian. Defenisi lain mengatakan bahwa persepsi adalah proses dimana sesorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya.

Suwarno (2013, 45) menyatakan dalam bukunya ”psikologi perpustakaan” persepsi adalah proses diterimanya rangsangan berupa objek, kualitas, hubungan antar gejala sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti. Menurut Sumanto


(29)

(2014, 52) “persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus, stimulus didapat dari proses pengindraan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Sedangkan menurut Nina (2010, 20) “persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan”.

Sarwono (2000, 78) menjelaskan, “persepsi adalah proses pencarian informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi itu adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran, peraba, dan sebagainya) sebaiknya alat untuk memahami adalah kesadaran dan kognisi.”

Dari defenisi-defenisi yang telah diuraikan di atas disimpulkan bahwa persepsi pengguna terhadap perpustakaan sekolah adalah suatu proses kemampuan pengguna dalam menerima, memberikan pandangan, gambaran dan penilaian terhadap layanan suatu perpusatakaan yang ditangkap oleh panca indera, proses ini dapat menghasilkan suatu penilaian, pandangan, dan gambaran yang positif ataupun negatif terhadap perpustakaan yang bersangkutan.

2.7 Pengguna Perpustakaan

Pengguna adalah pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan komunitas sekolah (SNI 7329, 2009). Menurut Whittaker (1993, 21) “pengguna perpustakaan yaitu orang yang telah menggunakan salah satu jasa yang ada di perpustakaan dalam jangka waktu 1 tahun”. Tujuan didirikannya perpustakaan adalah memenuhi kebutuhan informasi bagi penggunanya. Kata lain pengguna adalah pemustaka, yang diartikan sebagai pengguna perpustakaan, yaitu perorangan, kelompok orang, masyarakat atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan (UU RI No.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan). Sehingga setiap orang berada dilingkungan sekolah disebut dengan pengguna perpustakaan.

Dari pengertian di atas maka dinyatakan bahwa “pengguna perpustakaan merupakan orang yang paling penting dalam perpustakaan, keberadaan perpustakaan tidak ada artinya tanpa adanya pengguna dan sebagus apapun gedung atau jasa yang disediakam perpustakaan tidak akan ada gunanya jika tidak


(30)

dimanfaatkan oleh pengguna. Jadi dapat dikatakan bahwa pengguna suatu perpustakaan merupakan tujuan didirikannya perpustakaan.

Adapun jenis pengguna menurut Sulistyo-Basuki (1992, 201) dalam bukunya “Teknik dan Jasa Dokumentasi” dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Pengguna yang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti siswa dan mahasiswa.

2. Pengguna yang mempunyai pekerjaan, yang diinginkan merupakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Kelompok ini digolongkan berdasarkan aktifitas utama (manajemen, riset, pengembangan, produk, jasa) berdasarkan cabang aktifitas atau bidang spesialis (pegawai negeri, pertanian, industri) dan berdasarkan tingkat pendidikan tanggung jawab (profesional, teknis, asisten, dan administrasi).

3. Pemakai umum yang memerlukan informasi umum untuk keperluan khusus.

Hermawan (2006, 62) menyatakan bahwa secara umum pengguna perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategori yaitu:

1. Pengguna Potensial (Potential Users)

Adalah pengguna yang ditargetkan, dan seharusnya menjadi pengguna. Pada perpustakaan sekolah sebagai pengguna potensial adalah semua guru, dan murid, pada perpustakaan perguruan tinggi adalah dosen dan mahasiswa, dan pada perpustakaan umum pengguna potensial adalah warga masyarakat yang tinggal di wilayah dimana perpustakaan berada.

2. Pengguna Aktual (Actual Users)

Adalah mereka yang telah menggunakan perpustakaan, baik pengguna aktual aktif maupun pengguna aktual pasif.

Pengguna aktual aktif adalah pengguna yang secara teratur (regular) berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan. Sedangkan pengguna aktual pasif adalah pengguna yang menggunakan perpustakaan ketika ada kebutuhan atau mendapat tugas baik dari guru, dosen atau pihak lainnya.

Dari pendapat di atas maka pengguna perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pengguna yang telah menjadi anggota perpustakaan dan pengguna yang bukan menjadi target layanan perpustakaan.


(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto, 2006:151). Dengan menggunakan Penelitian deskriptif diharapkan dapat memberi gambaran yang tepat tentang persepsi pengguna terhadap layanan Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan.

3.1 Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penelitian bertempat di Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan Jalan Pelajar No.69 Medan.

3.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2002, 57) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII dan VIII SMP Negeri 3 Medan dengan jumlah 762 orang. Pada penelitian ini diperoleh data dengan rincian siswa SMP negeri 3 adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.1 Anggota Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan Tahun 2014

No Klasifikasi Pengguna Jumlah

1 Siswa Kelas VII 345

2 Siswa Kelas VIII 417

Jumlah 762

Sumber: Daftar anggota Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan

Berdasarkan data di atas peneliti menetapkan yang menjadi populasi adalah siswa kelas VII-VIII yang berjumlah 762 orang. Kelas IX tidak diikut sertakan dengan alasan siswa kelas IX telah mengikuti Ujian Akhir Nasional.


(32)

3.3 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi untuk dijadikan sumber data dalam penelitan. Menurut Sugiyono (2002, 57) bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Mengingat populasi pepustakaan yang besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menetapkan sampel dari banyak populasi. Untuk mengetahui banyaknya jumlah sampel penelitian, peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu:

Dimana:

n = Ukuran sampel N= Ukuran populasi

e = Taraf kesalahan sebesar 10% (Umar, 2008:78)

Sesuai dengan rumus di atas, maka sampel penelitian ini adalah

n = N 1+ Ne2 n = 762 1+762(0.1)2 n = 762 763 (0.01) n = 762 8,62 n = 88,39 n = 88 orang


(33)

Berdasarkan rumus Slovin diperoleh sampel sebesar 88 orang. Karena populasi peneltian berstrata secara tidak homogen maka teknik pengambilan sampel adalah menggunakan Proportionate Statified Random Sampling.

Menurut Sugiyono (2012,118) “Proportionate Statified Random Sampling

digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional”. Maka untuk menentukan sampel yang berimbang dengan besarnya strata digunakan rumus sampling fraction perstratumyaitu :

Keterangan:

= Sampling fraction stratum i

besarnya sub sampel per stratum yaitu:

= Sub sampel per stratum (Nazir, 1999 : 355)

Tabel 3.2 Penentuan Sampel Berdasarkan Strata

No Kelas Jumlah siswa Populasi Sampel

1 Kelas VII 345 40

2 Kelas VIII 417 48

Jumlah 762 88

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dalah sebagai berikut:

1. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.

2. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui bahan pustaka dan dokumen lain yang dijadikan sebagai sumber informasi.


(34)

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis sumber data pada penelitian ini adalah:

1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui kuesioner.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan dan dokumen, yaitu data diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, laporan tahunan, situs web dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan hasil observasi.

3.6 Teknik Analis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Menurut Mardalis (1995, 26) bahwa “teknis analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh adalah metode deskriptif yaitu bertujuan untuk mendeskriptifkan, mencatat analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sedang terjadi atau ada.

Interprestasi terhadap data dilakukan dengan berdasarkan besarnya persentase. Jadi data yang dikumpul dari penyebaran kuesioner dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Data yang diperoleh ditabulasi dengan menyusunnya ke dalam tabel-tabel kemudian dihitung persentasinya, selanjutnya dianalisis dan diinterprestasikan. Untuk menghitung presentase jawaban yang diberikan responden digunakan rumus berikut:

P = f/n x 100 % Keterangan :

P = Hasil Persentase

f = Jumlah Jawaban yang di peroleh n = Jumlah Responden (Hadi, 2001: 421)


(35)

Untuk menafsirkan besar persentase yang diperoleh dari tabulasi data, peneliti menggunakan metode penafsiran menurut Hadi ( 2001, 421) sebagai berikut:

1-25 % : Sebagian Kecil 26-49% : Hampir setengah

50% : Setengah

51-57% : sebagian besar 76-99% : Pada Umumnya 100% : Seluruhnya.

Sehubungan dengan penelitian yang berbentuk deskriptif maka dalam menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif berdasarkan persentase. Dalam rangka untuk mengolah data yang diterima dari responden, peneliti menggunakan langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:

1. Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap data yang diperoleh. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa apakah responden telah menjawab seluruh pertanyaan yang dikemukan secara benar. Dari hasil pemeriksaan ini dapat diketahui kuesioner yang akan diolah, dan kuesioner yang tidak dapat diolah.

2. Menghimpun data yang akan diolah, dikelompokkan berdasarkan kategori jawaban yang disediakan pada kolom isian.

3. Menghitung persentase dari setiap jawaban yang ditemukan oleh responden.

4. Pengolahan statistik serta penafsirannya.

Setelah dilakukan penyebaran dan pengumpulan kuesioner, kemudian peneliti melakukan pentabulasian jawaban dan mengadakan penganalisaan atas setiap item.


(36)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil dan pembahasan penelitian, hasil dan pembahasan tersebut merupakan penjelasan peneliti secara nyata berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden penelitian di Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap layanan Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan berdasarkan empat indikator penilaian yaitu:

1. Persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan. 2. Persepsi siswa terhadap fasilitas perpustakaan.

3. Persepi siswa terhadap sumber daya manusia perpustakaan. 4. Persepsi siswa tehadap layanan sirkulasi perpustakaan

4.1 Persepsi Siswa terhadap Koleksi Perpustakaan

Indikator pertama yang digunakan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan SMP Negeri 3 Medan, mencakup ketersediaan koleksi buku yang dibutuhkan siswa, ketersediaan koleksi perpustakaan membantu proses belajar di sekolah, keragaman koleksi perpustakaan, kemutakhiran koleksi perpustakaan, kesesuaian koleksi pepustakaan dengan kurikulum sekolah SMP Negeri 3 Medan. Pembahasan mengenai persepsi siswa terhadap koleksi perpustakaan ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.5

Tabel 4.1 : Ketersediaan Koleksi Buku yang dibutuhkan Siswa

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

1. Apakah koleksi buku yang dibutuhkan selalu tersedia di perpustakaan?

Sangat Tersedia 10 12

Tersedia 61 69

Kurang Tersedia 9 10

Tidak Tersedia 8 9

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa 12% responden menyatakan koleksi buku yang dibutuhkan sangat tersedia di perpustakaan,


(37)

selanjutnya 69% responden menyatakan tersedia, 10% responden menyatakan kurang tersedia, dan 9% responden menyatakan tidak tersedia.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa koleksi buku yang dibutuhkan siswa di perpustakaan sudah dikatakan baik, karena sebagian besar responden menyatakan bahwa koleksi buku yang dibutuhkan setiap siswa tersedia di perpustakaan SMP Negeri 3 Medan sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam mencari buku yang dibutuhkan. Walaupun beberapa responden menyatakan kurang tersedia bahkan ada yang menyatakan tidak tersedianya koleksi buku yang mereka butuhkan di perpustakaan tersebut. Dengan demikian pihak perpustakaan harusnya mempertahankan bahkan meningkatkan koleksi buku di perpustakaan

Tabel 4.2 : Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Membantu Proses Belajar di Sekolah

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

2. Apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan dapat membantu proses belajar di sekolah?

Sangat Membantu 50 57

Membantu 31 35

Kurang Membantu 4 5

Tidak Membantu 3 3

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa 57% responden menyatakan koleksi yang tersedia di perpustakaan sangat membantu proses belajar di sekolah, 35% responden menyatakan membantu, 5% responden menyatakan kurang membantu dan 3% menyatakan tidak membantu.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan dalam proses belajar di sekolah dikatakan sudah baik karena sebagian besar (57%) responden menyatakan koleksi yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 3 Medan sangat membantu siswa dalam proses belajar di sekolah sehingga memudahkan siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Walaupun beberapa responden menyatakan kurang membantu bahkan ada yang menyatakan tidak membantu. Dengan demikian pihak perpustakaan seharusnya lebih meningkatkan koleksi buku yang menunjang proses belajar siswa di sekolah.


(38)

Tabel 4.3 : Keragaman Koleksi

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

3. Apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan beragam dan bervariasi?

Sangat Beragam 20 23

Beragam 59 67

Kurang Beragam 6 7

Tidak Beragam 3 3

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa 23% responden menyatakan koleksi yang tersedia di perpustakaan sangat beragam, 67% responden menyatakan beragam, 7% responden menyatakan kurang beragam dan 3% menyatakan tidak beragam.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah baik karena sebagian besar (67%) responden menyatakan koleksi yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 3 Medan beragam dan bervariasi sehingga siswa berminat untuk membaca maupun meminjam buku di perpustakaan. Walaupun beberapa responden menyatakan kurang beragam bahkan ada yang menyatakan tidak beragam. Dengan demikian seharusnya perpustakaan terus meningkatkan koleksi dengan menambah judul-judul buku agar lebih beragam dan bervariasi.

Tabel 4.4 : Kemutakhiran Koleksi Perpustakaan

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

4. Apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan mutakhir (up to date)?

Sangat up to date 0 0

up to date 24 27

Kurang up to date 45 51 Tidak up to date 19 22

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tidak ada satu pun responden (0%) menyatakan koleksi yang tersedia di perpustakaan sangat up to date, 27% responden menyatakan up to date, 51% responden menyatakan kurang


(39)

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan dikatakan kurang baik karena sebagian besar (51%) responden menyatakan koleksi yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 3 kurang up to date sehingga perpustakaan seharusnya meng-update koleksi perpustakaan agar tidak ketinggalan dengan perkembangan informas yang terbaru.

Tabel 4.5 : Kesesuaian Koleksi Perpustakaan dengan Kurikum Sekolah

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

5. Apakah koleksi yang ada di perpustakaan sesuai dengan kurikulum sekolah SMP Negeri 3 Medan?

Sangat Sesuai 23 26

Sesuai 60 68

Kurang Sesuai 5 6

Tidak Sesuai 0 0

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa 26% responden menyatakan koleksi yang ada di perpustakaan sangat sesuai dengan kurikulum sekolah, 68% responden menyatakan sesuai, 6% responden menyatakan kurang sesuai, dan tidak ada satu pun responden (0%) menyatakan tidak sesuai.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa koleksi yang ada di perpustakaan sudah baik karena sebagian besar (68%) responden menyatakan koleksi yang ada di perpustakaan SMP Negeri 3 Medan sesuai dengan kurikulum sekolah sehingga memudahkan siswa untuk memenuhi kebutuhannya. Walaupun beberapa responden menyatakan kurang sesuai. Dengan demikian seharusnya perpustakaan lebih meningkatkan koleksi yang dibutuhkan siswa sesuai dengan kurikulum sekolah.

4.2 Persepsi Siswa terhadap Fasilitas Perpustakaan

Indikator kedua yang digunakan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap fasilitas perpustakaan, indikator ini mencakup kenyamanan, kesesuaian sarana dan prasarana perpustakaan, ketersediaan fasilitas perpustakaan, penataan fasilitas perpustakaan, pencahayaan di dalam perpustakaan. Pembahasan mengenai persepsi siswa terhadap fasilitas perpustakaan ini dapat dilihat pada Tabel 4.6 sampai dengan Tabel 4.10


(40)

Tabel 4.6 : Kenyamanan

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

6. Apakah nyaman dengan segala fasilitas yang tersedia di perpustakaan?

Sangat Nyaman 0 0

Nyaman 30 34

Kurang Nyaman 49 56

Tidak Nyaman 9 10

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tidak ada satu pun responden (0%) menyatakan sangat nyaman dengan segala fasilitas yang tersedia di perpustakaan, 34% menyatakan nyaman, 56% responden menyatakan kurang nyaman, dan 10% responden menyatakan tidak nyaman.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwafasilitas yang tersedia di perpustakaan kurang baik karena sebagian besar (56%) responden menyatakan kurang nyaman dengan segala fasilitas yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 3 Medan dikarenakan fasilitas yang tersedia di perpustakaan tidak ditempatkan dengan baik. Dengan demikian seharusnya pihak perpustakaan menempatkan fasilitas-fasilitas dengan baik agar siswa nyaman saat berada di perpustakaan.

Tabel 4.7 : Kesesuaian Sarana dan Prasarana Perpustakaan

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

7. Apakah sarana dan prasarana perpustakaan sesuai dengan yang dharapkan?

Sangat Sesuai 2 2

Sesuai 28 32

Kurang Sesuai 45 51

Tidak Sesuai 13 15

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa 2% responden menyatakan sarana dan prasarana sangat sesuai dengan yang diharapkan, 32% responden menyatakan sesuai, 51% responden menyatakan kurang sesuai, dan 15% responden menyatakan tidak sesuai.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa sarana dan prasarana di perpustakaan kurang baik karena sebagian besar (51%)


(41)

responden menyatakan sarana dan prasarana di perpustakaan SMP Negeri 3 Medan kurang sesuai dengan yang diharapan oleh siswa dikarenakan masih kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang kebutuhan siswa di perpustakaan. Dengan demikian seharusnya pihak perpustakaan dapat menyesuaikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan siswa.

Table 4.8 : Ketersediaan Fasilitas Perpustakaan

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

8. Apakah rak buku yang tersedia di perpustakaan sudah memadai?

Sangat Memadai 1 1

Memadai 20 23

Kurang Memadai 46 52

Tidak Memadai 21 24

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa 1% responden menyatakan rak buku yang tersedia di perpustakaan sangat memadai, 23% responden menyatakan memadai, 52% responden menyatakan kurang memadai, dan 24% responden menyatakan tidak memadai.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa rak buku yang tersedia di perpustakaan kurang baik karena sebagian besar (52%) responden menyatakan rak buku yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 3 Medan kurang memadai karena masih kurangnya fasilitas yang ada di perpustakaan sehingga pihak perpustakaan seharusnya menyesuaikan fasilitas yang tersedia dengan ruangan perpustakaan yang memadai.

Tabel 4.9 : Penataan Fasilitas Perpustakaan

No Pertanyaan Pilihan

Jawaban

Jawaban Responden

F %

9. Apakah perabot perpustakaan sudah tertata rapi?

Sangat Rapi 0 0

Rapi 27 31

Kurang Rapi 46 52

Tidak Rapi 15 17


(42)

Dari data pada Tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa tidak ada satu pun responden (0%) menyatakan perabot perpustakaan sangat rapi, 31% responden menyatakan rapi, 52% responden menyatakan kurang rapi, dan 17% responden menyatakan tidak rapi.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa penataan perabot perpustakaan kurang baik sebagian besar (52%) responden menyatakan perabot perpustakaan kurang tertata rapi dimana masih adanya koleksi yang tertumpuk di atas meja dan rak buku yang kurang memadai menyebabkan fasilitas perpustakaan tidak di tata dengan rapi sehingga pihak perpustakaan perlu menata fasilitas yang tersedia di perpustakaan agar terlihat rapi sehingga memudahkan siswa dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

Tabel 4.10 : Pencahayaan di dalam Perpustakaan

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

10. Apakah pencahayaan atau penerangan di dalam perpustakaan sudah baik?

Sangat Baik 10 11

Baik 64 73

Kurang Baik 14 16

Tidak Baik 0 0

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa 11% responden menyatakan pencahayaan di dalam perpustakaan sangat baik, 73% responden menyatakan baik, 16% responden menyatakan kurang baik dan tidak ada satu pun (0%) responden menyatakan tidak baik.

Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa pencahayaan didalam perpustakaan sudah baik karena sebagian besar (73%) responden menyatakan pencahayaan di dalam perpustakaan baik sehingga siswa merasa nyaman saat membaca buku di ruangan perpustakaan. Walaupun beberapa responden menyatakaan kurang baik. Dengan demikian pihak perpustakaan seharusnya memperhatikan pencahayaan di dalam perpustakaan.


(43)

4.3 Persepsi Siswa terhadap Sumber Daya Manusia Perpustakaan

Indikator ketiga yang digunakan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap sumber daya manusia perpustakaan, indikator ini mencakup keramahan petugas, penampilan petugas, sikap siap petugas, jumlah petugas, sikap cepat petugas. Pembahasan mengenai persepsi siswa terhadap sumber daya manusia perpustakaan ini dapat dilihat pada Tabel 4.11 sampai dengan Tabel 4.15

Tabel 4.11 : Keramahan Petugas

No Pertanyaan Pilihan

Jawaban

Jawaban Responden

F %

11. Apakah petugas perpustakaan memberikan pelayanan dengan ramah?

Sangat Ramah 28 32

Ramah 60 68

Kurang Ramah 0 0

Tidak Ramah 0 0

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa 32% responden menyatakan petugas perpustakaan memberikan pelayanan sangat ramah, dan 68% responden menyatakan ramah, (0%) responden menyatakan kurang ramah, dan 0% responden menyatakan tidak ramah.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa pelayanan petugas perpustakaan sudah baik karena sebagian besar (68%) responden menyatakan petugas memberikan pelayanan dengan ramah kepada siswa sehingga siswa merasa senang saat berkunjung ke perpustakaan.

Tabel 4.12 : Penampilan Petugas

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

12. Apakah penampilan petugas perpustakaan rapi?

Sangat Rapi 8 9

Rapi 80 91

Kurang Rapi 0 0

Tidak Rapi 0 0

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa 9% responden menyatakan penampilan petugas sangat rapi, dan 91% responden menyatakan


(44)

penampilan petugas rapi, 0% responden menyatakan kurang rapi, dan 0% responden menyatakan tidak rapi.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa penampilan petugas perpustakaan dikatakan sudah baik karena pada umumnya (91%) responden menyatakan penampilan petugas perpustakaan rapi sehingga siswa senang melihat petugas perpustakaan.

Tabel 4.13 : Sikap siap petugas

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

13. Apakah petugas perpustakaan

membantu dalam mencari koleksi yang dibutuhkan?

Sangat Membantu 16 18

Membantu 63 72

Kurang Membantu 9 10

Tidak Membantu 0 0

Jumlah 88 100%

Dari data pada Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa 18% responden menyatakan petugas perpustakaan sangat membantu dalam mencari koleksi yang dibutuhkan, 72% responden menyatakan membantu, 10% responden menyatakan kurang membantu, dan 0% responden menyatakan tidak membantu.

Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat diinterpretasikan bahwa petugas perpustakaan dikatakan sudah baik dalam melaksanakan tugasnya karena sebagian besar (72%) responden menyatakan petugas membantu siswa dalam mencari koleksi yang dibutuhkan sehingga siswa tidak mengalami kesulitan untuk menemukan koleksi yang ingin dipinjam.

Tabel 4.14 : Jumlah Petugas

No Pertanyaan Pilihan

Jawaban

Jawaban Responden

F %

14. Apakah jumlah petugas perpustakaan sudah cukup untuk memberikan pelayanan kepada siswa?

Sangat Cukup 0 0

Cukup 61 69

Kurang Cukup 0 0

Tidak Cukup 27 31


(1)

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2000. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329:2009. Tentang Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. ---.2012. Metode Penelitian Bisnis.Bandung: Alfabeta.

Sulistyo- Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan.Jakarta: Gramedia. ---. 1992. Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarta: Gramedia. ---. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.

Sumanto. 2014. Psikologi Umum. Yogyakarta: Center For Academic Publishing Service.

Sutarno, NS. 2004. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Samitra Media Utama.

---. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto. Suwarno, Wiji. 20013. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Gramedia

Tarakanita, Stella Duce. 1998. Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua.Jakarta: Grafindo Persada.

“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan,” artikel diakses pada februari 2014 dari http://www.files.perpusnas.go.id/homepagefolders/activities/highlight/ruu. Whittaker, Kenneth. 1993. The basic Of Library Used Service. London: Library

Asosiation.

Yulia, yuyu. 1999. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka. Yusuf, Pawit M dan Suhendar Yahya.N. 2007. Pedoman Penyelenggaraan


(2)

LAMPIRAN

Kuesioner Penelitian

PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH: STUDI KASUS SMP NEGERI 3 MEDAN

Saya mengharapkan kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner dalam rangka penelitian tentang “Persepsi Siswa terhadap Layanan Perpustakaan Sekolah: Studi Kasus SMP Negeri 3 Medan”.

Petunjuk Pengisian :

1. Pengisiaan kuesioner ini semata-mata untuk tujuan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan, semua pilihan jawaban dan pendapat saudara akan dirahasiakan oleh peneliti.

2. Pilihlah salah satu pernyataan kuesioner dibawah ini dengan kategori jawaban yang tersedia.

3. Berilah tanda silang (X) pada setiap jawaban saudara.

IDENTITAS RESPONDEN

Kelas :

DAFTAR PERTANYAAN

Koleksi Perpustakaan

1. Apakah koleksi buku yang dibutuhkan selalu tersedia di perpustakaan? a. Sangat Tersedia


(3)

b. Tersedia

c. Kurang Tersedia d. Tidak Tersedia

2. Apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan dapat membantu proses belajar di sekolah?

a. Sangat Membantu b. Membantu

c. Kurang Membantu d. Tidak Membantu

3. Apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan beragam dan bervariasi? a. Sangat Beragam

b. Beragam

c. Kurang Beragam d. Tidak Beragam

4. Apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan mutakhir ( up to date)? a. Sangat Up to date

b. Up to date

c. Kurang Up to date d. Tidak Up to date

5. Apakah koleksi yang ada di perpustakaan sesuai dengan kurikulum Sekolah SMP Negeri 3 Medan?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai

c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai

Fasilitas Perpustakaan

6. Apakah nyaman dengan segala fasilitas yang tersedia di perpustakaan? a. Sangat Nyaman

b. Nyaman

c. Kurang Nyaman d. Tidak Nyaman


(4)

7. Apakah sarana dan prasarana perpustakaan sesuai dengan yang diharapkan?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai

c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai

8. Apakah rak buku yang tersedia di perpustakaan sudah memadai? a. Sangat Memadai

b. Memadai

c. Kurang Memadai d. Tidak Memadai

9. Apakah perabot perpustakaan sudah tertata rapi? a. Sangat Rapi

b. Rapi

c. Kurang Rapi d. Tidak Rapi

10. Apakah pencahayaan atau penerangan di dalam perpustakaan sudah baik? a. Sangat Baik

b. Baik

c. Kurang Baik d. Tidak Baik

Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan

11. Apakah petugas memberikan pelayanan dengan ramah? a. Sangat Ramah

b. Ramah

c. Kurang Ramah d. Tidak Ramah

12. Apakah penampilan petugas rapi? a. Sangat Rapi


(5)

b. Rapi

c. Kurang Rapi d. Tidak Rapi

13. Apakah petugas mampu membantu dalam mencari koleksi buku yang dibutuhkan?.

a. Sangat Membantu b. Membantu

c. Kurang Membantu d. Tidak Membantu

14. Apakah jumlah petugas perpustakaan sudah cukup untuk melayani siswa? a. Sangat Cukup

b. Cukup

c. Kurang Cukup d. Tidak Cukup

15. Apakah petugas mencatat transaksi peminjaman dan pengembalian buku dengan cepat?

a. Sangat Cepat b. Cepat

c. Kurang Cepat d. Tidak Cepat

Layanan Sirkulasi Perpustakaan

16. Apakah jumlah maksimal buku yang dapat dipinjam dalam satu kali peminjaman (2 buku) sudah memenuhi kebutuhan siswa?

a. Sangat Memenuhi b. Memenuhi

c. Kurang Memenuhi d. Tidak Memenuhi

17. Apakah lama batas peminjaman buku dalam satu kali peminjaman (1 minggu) sudah memenuhi kebutuhan siswa?

a. Sangat Memenuhi b. Memenuhi


(6)

c. Kurang Memenuhi d. Tidak Memenuhi

18. Apakah proses peminjaman buku yang masih manual tidak menghambat siswa untuk tetap meminjam buku?

a. Sangat Menghambat b. Menghambat

c. Kurang Menghambat d. Tidak Menghambat

19. Apakah proses pengembalian buku yang manual menghambat siswa untuk mengembalikan buku?

a. Sangat Menghambat b. Menghambat

c. Kurang Menghambat d. Tidak Menghambat

20. Apakah jumlah denda atas keterlambatan pengembalian buku yang ditetapkan ( Rp 500 perbuku perhari) memberatkan siswa?

a. Sangat Memberatkan b. Memberatkan

c. Kurang Memberatkan d. Tidak Memberatkan