Perbedaan Kejadian Hipertensi berdasarkan Kelompok Usia pada
84
perempuan dengan proporsi yang tidak jauh berbeda. Hal ini diduga karena pada penelitian ini, jumlah sampel antara perempuan dan laki-laki pada
masyarakat rural dan urban berbeda. Pada masyarakat rural, peneliti mengambil 13 responden laki-laki dan 67 responden perempuan, sedangkan
pada masyarakat urban, peneliti mengambil 34 responden laki-laki dan 46 responden perempuan.
Penelitian yang dilakukan oleh Modesti 2013 menyatakan bahwa secara hitungan kasar, wanita lebih berpeluang terkena hipertensi 1,2 kali
daripada laki-laki. Wanita penderita hipertensi diakui lebih banyak dari pada laki-laki. Tetapi wanita lebih tahan dari pada laki-laki tanpa kerusakan
jantung dan pembuluh darah. Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi dari pada wanita. Pada pria hipertensi lebih banyak
disebabkan oleh pekerjaan, seperti perasaan kurang nyaman terhadap pekerjaan. Sampai usia 55 tahun pria beresiko lebih tinggi terkena hipertensi
dibandingkan wanita. Seorang pria dewasa akan mempunyai peluang lebih besar yakni satu di antara 5 untuk mengidap hipertensi Sustrani, 2006.
Dari hasil analisis lebih lanjut pada penelitian ini, angka kejadian hipertensi pada masyarakat rural dan urban yang lebih tinggi pada
perempuan diduga karena perempuan lebih banyak memiliki faktor risiko hipertensi dibandingkan laki-laki. Faktor risiko yang dimaksud adalah
konsumsi makanan asin, konsumsi makanan berlemak, tidak mengkonsumsi sayur dan buah, tingkat aktivitas fisik ringan, dan obesitas. Namun, diantara
kedua kelompok masyarakat, perempuan yang tinggal di wilayah rural memiliki proporsi faktor risiko yang lebih tinggi.
85
Penelitian yang dilakukan pada perempuan di Nepal menyatakan bahwa masyarakat rural yang memiliki status sosial ekonomi rendah
semakin berisiko untuk terkena hipertensi OR=1,14 untuk status sosial ekonomi menengah dan OR=1,40 untuk status sosial ekonomi rendah.
Perilaku merokok, konsumsi alkohol, dan tidak bekerja diluar rumah merupakan faktor yang meningkatkan risiko terkena hipertensi pada
perempuan Nepal yang tinggal di wilayah urban Khan, 2013. Pada penelitian ini, proporsi masyarakat rural yang mengkonsumsi
makanan asin sebesar 83,8 adalah perempuan. Proporsi masyarakat rural yang mengkonsumsi makanan berlemak sebesar 87,5 adalah perempuan.
Masyarakat rural yang tidak mengkonsumsi buah dan sayur sebesar 87,9 adalah perempuan. Proporsi masyarakat rural yang beraktivitas fisik ringan
sebesar 92,5 adalah perempuan. Proporsi masyarakat rural yang obesitas sebanyak 100 adalah perempuan.
Sedangkan pada masyarakat urban, proporsi masyarakat yang mengkonsumsi makanan asin sebesar 75,0 adalah perempuan. Proporsi
masyarakat urban yang mengkonsumsi makanan berlemak sebesar 72,2 adalah perempuan. Masyarakat urban yang tidak mengkonsumsi buah dan
sayur sebesar 41,9 adalah perempuan. Proporsi masyarakat urban yang beraktivitas fisik ringan sebesar 65,6 adalah perempuan. Proporsi
masyarakat urban yang obesitas sebanyak 100 adalah perempuan. Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa perempuan yang tinggal
didaerah rural memiliki peluang terkena hipertensi lebih besar daripada perempuan yang tinggal di wilayah urban. Hal ini dikarenakan mereka lebih
86
banyak memiliki faktor risiko hipertensi. Selain itu, faktor kurangnya pengetahuan masyarakat rural mengenai hipertensi juga menjadi salah satu
faktor yang mendukung tingginya faktor risiko hipertensi yang dimiliki oleh masyarakat rural. Langkah penanggulangan hipertensi yang dapat dilakukan
untuk meminimalisir dampak yang akan muncul akibat faktor risiko tersebut adalah dengan mengurangi perilaku yang menjadi faktor risiko hipertensi
tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Pradono 2013 menyatakan bahwa melakukan modifikasi gaya hidup dengan mengurangi risiko meningkatnya
berat badan dan lingkar perut, memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya hipertensi di Kabupaten Bogor. Hal lain yang juga dapat
dilakukan adalah dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi, dengan penyuluhan maupun penempelan poster disekitar rumah
masyarakat.