Perbedaan Kejadian Hipertensi berdasarkan Perilaku Merokok pada
89
penurunan 10 mmHg TDS pada orang dewasa berumur 60-69 tahun. Peningkatan TDS karena penuaan umur 30 tahun berkurang 9 mmHg dan
peningkatan TDD berkurang 4.5 mmHg jika rata-rata konsumsi natrium lebih rendah dari 100 mEq hari Krummel 2004.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa proporsi kejadian hipertensi akibat konsumsi makanan asin lebih tinggi pada masyarakat rural 80
dibandingkan pada masyarakat urban 35,1. Hal ini diduga dikarenakan karakteristik masyarakat rural dimana masih memegang teguh adat-istiadat,
dimana masyarakat suku sunda memiliki budaya konsumsi ikan asin. Menurut hasil observasi yang dilakukan oleh seorang dokter, konsumsi ikan
asin Kabupaten Bogor dalam sehari mencapai puluhan ton Nadesul, 2012. Ia juga mengatakan bahwa banyak masyarakat rural yang terkena hipertensi
akibat konsumsi makanan asin. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masyarakat rural berpeluang lebih tinggi terkena hipertensi dibandingkan
mayarakat urban. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti, dkk 2010 pada siswi SLTP
di Semarang menyatakan bahwa konsumsi ikan asin pada siswi di pinggir kota lebih tinggi dibandingkan pada siswi yang tinggal di pusat kota
p=0,01. Hal ini dikarenakan siswi yang sekolah di pusat kota memiliki akses pangan dan kondisi sosial ekonomi orang tua yang lebih baik
dibandingkan dengan siswi yang sekolah di pinggir kota. Tingginya konsumsi makanan asin yang dilakukan oleh masyarakat
rural diduga karena masyarakat rural di Kabupaten Bogor belum memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai dampak konsumsi makanan asin
90
yang berlebihan, sehingga mereka tidak mengurangi konsumsi makanan tersebut. Tingkat pengetahuan yang kurang ini dikarenakan sarana-
prasarana yang kurang lengkap dibandingkan wilayah urban Perdana, 2013. Untuk menanggulangi dampak konsumsi makanan asin yang
berlebihan, perlu dilakukan tindakan antisipasi yang harus dilakukan oleh berbagai pihak terkait, seperti masyarakat dan puskesmas setempat.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat perlu memberikan edukasi pada masyarakat terkait dampak konsumsi makanan
asin yang berlebihan. Edukasi yang dimaksud dapat berupa pemasangan poster yang menarik di sekitar pemukiman warga atau penyuluhan.
Puskesmas juga bisa melakukan deteksi dini faktor risiko hipertensi melalui program posbindu. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendeteksi masyarakat
yang berisiko tinggi terhadap penyakit hipertensi agar segera mendapatkan tindakan yang tepat.Sedangkan masyarakat, dapat mencegah dampak buruk
konsumsi makanan asin dengan memulai mengurangi konsumsi makanan asin tersebut. Masyarakat juga bisa mulai mencari informasi mengenai
dampak konsumsi makanan asin berlebihan baik melalui TV, atau konsultasi dengan pihak puskesmas.