Variabel Waktu Epidemiologi Deskriptif

51 Menurut Paul H. Landis, desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut: 1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. 2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan 3. Cara berusaha ekonomiadalah agraris yang paling umum yang sangat 4. Dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan Gunawan, dkk., 2007 Komunitas desa adalah, sekumpulan orang yang tinggal jauh dari daerah perkotaaan yang jumlah penduduknya kurang dari 2500 jiwa dan sebagian besar bermatapencaharian bertani karena masih sangat bergantung pada alam. Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik. Masyarakat perkotaan sering juga disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat kota memiliki tatanan yang heterogen sehingga kelompoknya lebih dinamis. Masyarakat kota mempunyai daya tarik bagi masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi. 52 Perhatian khusus masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian lebih luas lagi.

2.5 Kerangka Teori

Kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis dalam membahas masalah yang diteliti. Kerangka teori itu harus dapat menggambarkan tata kerja teori tersebut Arifin, 2008. Faktor risiko hipertensi secara epidemiologi deskriptif dapat dijabarkan menurut variabel orang, tempat, dan waktu. Berdasarkan variabel orang, faktor risiko hipertensi adalah usia Syahrini, 2012, jenis kelamin Sigarlaki, 2006, rasbudaya Fitriani, 2012, konsumsi makanan tertentu asin Wahiduddin, 2012, berlemak Syahrini, 2012, berkolesterol tinggi Almatsier, 2003, gorengan Aisyiyah, 2009, kurangnya asupan sayur dan buah Dauchet, et al., 2007, perilaku merokok Pradono, 2013, konsumsi alkohol Hartono, 2006, perilaku sedentari Kemenkes, 2013, kurangnya aktivitas fisik Rabaity, 2012, IMT berlebih Syahrini, 2012, faktor genetik Wahiduddin, 2012, dan stres Lewa, 2010. Variabel ini menggambarkan karakteristik seseorang yang berisiko terkena hipertensi. Berdasarkan variabel tempat, diihat dari tempat tinggal masyarakat, yakni wilayah urban dan rural BPS, 2010. Seseorang akan semakin besar kemungkinannya terkena hipertensi ketika tempat tinggalnya semakin dekat dengan pusat pemerintahan Modesti, et al., 2013 atau tinggal pada daerah yang lebih 53 makmur Gray, 2005. Sedangkan berdasarkan variabel waktu, dapat dilihat kecenderungan tren sekuler, dimana kecenderungan dapat dilihat dalam periode waktu yang lama. Kecenderungan ini dapat menggambarkan penilaian keberhasilan upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit Budiarto, 2002. Adapun skema yang didapat adalah sebagai berikut: