Definisi Operasional Perbedaan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Rural-Urban di Kabupaten Bogor Tahun 2014

61

3.3 Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian yang dibangun pada penelitian ini adalah ada perbedaan kejadian hipertensi antara masyarakat rural dan urban. 62 BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi analitik dengan desain studi cross-sectional. Desain studi cross-sectional disebut juga studi prevalensi, karena dapat memberikan gambaran sekilas tentang populasi, memperlihatkan distribusi relatif dari kondisi, penyakit, cedera, dan ketidakmampuan dalam kelompok dan populasi. Desain studi ini juga bermanfaat untuk memprediksi penyebaran penyakit tertentu di masa depan dalam populasi Timmreck, 2004.

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan bulan Juni-November 2014. Penelitian ini dilakukan di dua kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor yakni Kecamatan Sukamakmur dan Kecamatan Kemang. Kecamatan Sukamakmur dipilih sebagai representasi dari wilayah rural, sedangkan kecamatan Kemang dipilih sebagai representasi dari daerah urban.

4.3 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Kabupaten Bogor. Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini berusia ≥ 25 tahun dan tidak sedang hamil. Sedangkan sampel penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini akan dihitung berdasarkan rumus berikut Dahlan, 2010: 63 √ √ Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di India, diperoleh proporsi masyarakat urban yang menderita hipertensi sebesar 15,3, sedangkan proporsi masyarakat rural yang menderita hipertensi sebesar 5,1 Millet, 2013 , α=5 Zα= 1,96, β= 20 Zβ=0,84, dan P 1 - P 2 =10,2, sehingga, √ √ n = 136 responden. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan desain kompleks, sehingga peneliti juga harus memperhitungkan desain efek. Desain efek atau yang sering disingkat deff, adalah rasio antara varians yang diperoleh pada teknik survei dengan sampel yang kompleks dengan varians yang diperoleh jika survei tersebut dilakukan dengan teknik acak sederhana. Nilai deff untuk penelitian ini adalah 2, sehingga jumlah sampel harus dikalikan 2 menjadi 272 responden pada wilayah rural dan 272 responden pada wilayah urban. Sampel dipilih dengan metode cluster random sampling. Peneliti memilih secara acak kecamatan dimana seluruh kelurahannya tergolong dalam kategori pedesaan dan kecamatan yang seluruh kelurahannya tergolong dalam kategori perkotaan berdasarkan klasifikasi dari BPS mengenai pedesaan dan perkotaan. Dari proses tersebut, terpilihlah Kecamatan Sukamakmur sebagai representasi dari wilayah rural dan 64 Kecamatan Kemang sebagai representasi dari wilayah urban. Selanjutnya, peneliti mencari 272 orang responden yang tinggal di sekitar Kantor Kecamatan tersebut.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data primer. Data primer diperoleh dengan mengumpulkan data dari responden menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan peneliti berisi tentang faktor risiko hipertensi yang ada pada diri responden.

4.5 Alur Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data di wilayah sekitar Kantor Kecamatan Sukamakmur atau Kantor Kecamatan Kemang. Kuesioner diberikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kantor tersebut yang diberikan secara acak. Pengumpulan data ini dilakukan hingga jumlah sampel yang dibutuhkan peneliti terpenuhi.

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sphygmomanometer dan kuesioner. Sphygmomanometer digunakan untuk mengukur tekanan darah responden. Kuesioner yang digunakan berisi tentang pertanyaan-pertanyaan seputar faktor risiko hipertensi yang ada pada diri responden. Kuesioner yang digunakan peneliti berupa 3 macam kuesioner. Kuesioner pertama merupakan pertanyaan tentang data diri responden dan perilaku merokok. Kuesioner kedua merupakan adaptasi dari instrumen deteksi dini