lahirlah partai politik. Partai politik semacam ini menekankan kemenangan dalam pemilihan umum dan dalam masa antara kedua pemilihan umum
biasanya kurang aktif. Ia bersifat partai lindungan patronage party yang biasanya tidak memiliki disiplin partai yang ketat.
47
Dalam perkembangan selanjutnya di Eropa Barat, timbul pula partai yang lahir di luar parlemen. Partai-partai ini bersandar pada suatu pandangan
hidup atau ideologi tertentu seperti Sosialisme, Kristen Demokrat, dan sebagainya. Dalam partai semacam ini disiplin partai lebih kuat, sedangkan
pimpinan lebih terpusat.
48
Dinegara-negara jajahan partai-partai politik sering didirikan dalam rangka pergerakan nasional di luar DPR kolonial. Malahan partai-partai
kadang-kadang menolak untuk duduk dalam badan legislatif, seperti yang terjadi di India dan Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan dicapai dan dengan
meluasnya proses urbanisasi, komunikasi massa, serta pendidikan umum, maka bertambah kuatlah kecenderungan untuk berpartisipasi dalam proses
politik melalui partai.
49
2. Definisi Partai Politik
Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi,
nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini adalah memperoleh
47
A. Rahman H. I., Sistem Politik Indonesia, h. 101-102.
48
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 160.
49
A. Rahman H. I., Sistem Politik Indonesia, h. 102.
kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik melalui cara yang konstitusional untuk melaksanakan kebijaksanaan yang mereka miliki.
50
Di dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, definisi partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk
oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan
politik anggota, masyarakat, bangsa, dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dibawah ini disampaikan beberapa definisi mengenai partai politik:
a Carl J. Friedrich: Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau
mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan
partainya dan
berdasarkan penguasaan
ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang
bersifat idiil maupun materil. b R. H. Soltau: Partai politik adalah sekelompok warga negara
yang sedikit banyak terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan yang dengan memanfaatkan kekuasaannya
untuk memilih, bertujuan untuk menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka
50
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 160-161.
c Sigmund Neumann: Partai Politik adalah dari aktivis-aktivia politik yang berusaha untuk menguasai pemerintah serta
merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai
pandangan yang berbeda.
3. Tujuan Partai Politik