konteks teori-teori dan norma-norma hukum tentang fakta dan kondisi atau gejala yang menjadi objek penelitian. Setelah itu diadakan suatu telaah secara kritis dalam arti meberikan
penjelasan-penjelasan atas fakta atau gejala tersebut, baik dalam kerangka sistematisasi maupun sinkronisasi dengan berdasarkan pada aspek yuridis, dengan demikian akan
menjawab permasalahan yang menjadi objek penelitian.
3. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan, dengan pendekatan tersebut peneliti akan mendapatkan imformasi dari berbagai aspek mengenai issue hukum yang sedang
diteliti untuk dicari jawabannya. Maka Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan Statute approach. Johnny Ibrahim menyebutkan, Penelitian ini
menggunakan pendekatan tersebut karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang berkaitan dengan masalah Penyelenggaraan Pelaksanaan Syari’at Islam tentang Khalwat
di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. kemudian dihubungkan dengan peraturan perundang- undangan lainnya yang terkait. Analisis hukum yang dihasilkan oleh suatu penelitian hukum
normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan, akan menghasilkan suatu penelitian yang akurat.
58
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yang digunakan adalah data sekunder yaitu sebagai berikut:
a. Bahan hukum primer merupakan data yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas yang tinggi dan mengikat, karena data primer dikeluarkanditetapkan oleh pemerintah,
58
. Johnny Ibrahim., Op.cit,. hlm. 302
Universitas Sumatera Utara
terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim. Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini diantaranya adalah Dasar Falsafah Negara yaitu Nilai-Nilai Pancasila, Norma atau kaidah dasar yaitu pembukaan UUD 1945, Peraturan dasar yaitu Batang
Tubuh UUD 1945, dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dan Peraturan Perundang-undangan yang ada kaitan dengan Penyelenggaraan Pelaksanaan Syari’at Islam
tentang Khalwat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
59
b. Bahan hukum sekunder adalah data-data yang memberikan penjelasan mengenai data primer. Seperti rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian, karya kalangan sarjana
hukum, data yang diperoleh dari lapangan, berupa hasil wawancara dari para imforman dan nara sumber yang berkompeten di bidangnya yang ada keterkaitan dengan
Penyelenggaraan Pelaksanaan Syari’at Islam tentang Khalwat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
c. Bahan hukum Tersier adalah data yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap data primer dan data sekunder seperti kamus hukum, kamus bahasa Belanda dan
Indonesia, kamus bahasa Inggeri dan Indonesia, ensiklopedia, dan lain-lain.
60
5. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat di gunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode atau teknik menunjuk suatu kata yang abstrak dan
tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui angket,
59
. Bambang Waluyo,”Penelitian Hukum Dalam Praktek”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1985, hlm. 23.
60
. Soerjono Soekanto Sri Mamudji,”Penelitian Hukum Normati Suatu Tingjauan Singkat”, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada. 2007, hlm. 13.
Universitas Sumatera Utara
wawancara, pengamatan, dokumen dan lainnya.
61
Wawancara merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh keterangan secara lisan guna mencapai tujuan tertentu.
62
Pada dasarnya wawancara bukan merupakan bahan hukum, akan tetapi dapat dimasukkan sebagai
bahan non-hukum dan ada baiknya kalau peneliti menyusun beberapa pertanyaan atau mengemukakan isu hukum secara tertulis sehingga yang diwawancarai dapat memberikan
pendapatnya secara tertulis. Apabila hal itu dilakukan maka pendapat hukum tersebut dapat menjadi bahan hukum sekunder.
63
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi kepustakaan Library Research, adalah studi kepustakaan dilakukan untuk mengumpul data sekunder
melalui pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan, literatur-literatur, tulisan-tulisan pakar hukum dan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang bersifat normative dan
dengan wawancara.
6. Metode Analisa Data