mikroorganisme juga tidak dapat berkembang. Jika lebih tinggi sebaiknya minyak ditimbun dalam keadaan panas sekitar 50
o
– 60
o
C. Pembentukan asam lemak bebas oleh mikroorganisme jamur dan bakteri
tertentu juga dapat terjadi. Mangoensoekarjo, 2003
2.2 Pengolahan Kelapa Sawit
Pengolahan buah kelapa sawit bertujuan untuk memperoleh minyak sawit yang berkualitas baik. Proses tersebut berlangsung cukup panjang dan memerlukan kontrol
yang cermat. Secara ringkas, tahap – tahap proses pengolahan tandan buah segar sampai dihasilkan minyak diuraikan sebagai berikut:
2.2.1 Pengangkutan Tandan Buah Segar TBS
TBS harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah, yaitu maksimal 8 jam setelah panen. Buah yang tidak segera diolah, akan mengalami kerusakan. Setelah
TBS sampai dipabrik, segera dilakukan penimbangan. Penimbangan perlu dilakukan terutama untuk mendapatkan angka – angka yang berkaitan dengan produksi, upah
pekerja, dan perhitungan rendemen minyak kelapa sawit.
2.2.2 Perebusan Tandah Buah Segar TBS
TBS yang telah ditimbang beserta lorinya selanjutnya direbus didalam ketel rebus sterilizer. Proses perebusan sangat menentukan kualitas hasil pengolahan
pabrik kelapa sawit. Perebusan dilakukan dengan mengalirkan uap panas yang lamanya tergantung pada besarnya tekanan uap yang diberikan. Tujuan dari perebusan
adalah : a. Menghentikan perkembangan asam lemak bebas dengan merusak enzim lipase.
Universitas Sumatera Utara
Asam lemak bebas meningkat akibat kegiatan enzim yang menghidrolisis minyak. Menghentikan kerja enzim tersebut cukup dengan perebusan hingga
temperatur 50
o
Namun jika ditinjau dari proses pengolahan selanjutnya, perebusan harus dilakukan dengan temperatur yang lebih tinggi.
b. Mempermudah pelepasan buah dari tandan dan inti dari cangkang pemipilan. Untuk memperoleh brondolan dari tandan secara manual, sebenarnya cukup
merebus dalam air mendidih. Namun, cara ini tidak memadai. Oleh karenannya, diperlukan uap jenuh bertekanan agar diperoleh temperature yang semestinya dibagian
dalam tandan buah. c. Melunakkan daging buah sehingga mempermudah proses pemerasan.
Perebusan dapat melunakkan buah sehinga daging buah mudah lepas dari biji sewaktu diaduk dalam bejana peremas.
d. Penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit. Hal utama yang dihadapi pada proses pengolahan inti sawit yaitu sifat lekat
dari inti sawit terhadap cangkangnya. Dengan proses perebusan, kadar air dalam biji akan berkurang sehingga daya lekat inti terhadapa cangkangnya menjadi berkurang.
Yan Fauzi,2002
2.2.3 Pemipilan Buah Stripper