Asam lemak bebas meningkat akibat kegiatan enzim yang menghidrolisis minyak. Menghentikan kerja enzim tersebut cukup dengan perebusan hingga
temperatur 50
o
Namun jika ditinjau dari proses pengolahan selanjutnya, perebusan harus dilakukan dengan temperatur yang lebih tinggi.
b. Mempermudah pelepasan buah dari tandan dan inti dari cangkang pemipilan. Untuk memperoleh brondolan dari tandan secara manual, sebenarnya cukup
merebus dalam air mendidih. Namun, cara ini tidak memadai. Oleh karenannya, diperlukan uap jenuh bertekanan agar diperoleh temperature yang semestinya dibagian
dalam tandan buah. c. Melunakkan daging buah sehingga mempermudah proses pemerasan.
Perebusan dapat melunakkan buah sehinga daging buah mudah lepas dari biji sewaktu diaduk dalam bejana peremas.
d. Penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit. Hal utama yang dihadapi pada proses pengolahan inti sawit yaitu sifat lekat
dari inti sawit terhadap cangkangnya. Dengan proses perebusan, kadar air dalam biji akan berkurang sehingga daya lekat inti terhadapa cangkangnya menjadi berkurang.
Yan Fauzi,2002
2.2.3 Pemipilan Buah Stripper
Lori - lori yang berisi TBS yang telah direbus dikirim kebagian pemipilan dan dituangkan ke alat pemipil thresher dengan bantuan alat hosting crane. Hoisting
crane akan membalikkan TBS ke atas mesin perontok buah thresher, buah yang
Universitas Sumatera Utara
telah rontok di bawa ke mesin pelumat digester. Untuk memudahkan penghancuran daging buah dan pelepasan biji.
Kecepatan putaran dari tromol pemipil harus ditentukan secara tepat untuk mencapai efek pemipilan yang optimal. Kerugian yang terjadi pada proses pemipilan
ada dua yaitu kerugian minyak yang terserap oleh tandan kosong dan kerugian minyak dalam buah yang masih tinggal ditandan tidak membrondol. Tingkat kematangan
buah dan metode perebusan buah sangat menentukan dalam keberhasilan proses pengolahan buah kelapa sawit.
Semakin tinggi tingkat kematangan dan semakin lama waktu perebusan, semakin besar pula minyak akan meleleh dari daging buah dan minyak tersebut
diserap oleh tandan. Untuk mengurangi kehilangan minyak selama pemipilan, dapat dilakukan dengan cara melakukan pengisian buah ke pemipil secara teratur.
2.2.4 Pencacahan Digester
Brondolan yang telah terpipil dari stasiun pemipilan diangkut ke bagian pengadukan digester. Tujuan utama dari proses pencacahan adalah mempersiapkan
daging buah untuk pengempaan pressing sehingga minyak dengan mudah dapat dipisahkan dari daging buah dengan kerugian yang sekecil – kecilnya.
2.2.5 Pengempaan Presser
Brondolan yang telah mengalami pencacahan sudah berupa bubur dan langsung dimasukkan ke alat pengempaan. Proses pengempaan berfungsi untuk
memisahkan minyak dari daging buah dengan menggunakan alat tekan, sehingga minyak akan keluar dari daging buahnya. Proses pengempaan akan menghasilkan
minyak kasar dengan kadar 50 minyak, 42 air, dan 8 zat padat.
Universitas Sumatera Utara
Selama proses pengempaan berlangsung, air panas ditambah kedalam alat kempa. Hal ini bertujuan untuk pengenceran dilution sehingga massa bubur buah
yang dikempa tidak terlalu rapat. Jika massa bubur buah terlalu rapat maka akan dihasilkan cairan dengan viskositas tinggi yang menyulitkan proses pemisahan
sehingga mempertinggi kehilangan minyak. Jumlah penambahan air berkisar 10 – 15 dari berat tandan buah segar yang diolah dengan temperatur air sekitar 90
o
C.
2.2.6 Pemurnian Minyak Clarifier 2.2.6.1 Tujuan Pemurnian