24
Bab II Gambaran Umum Lokasi Penelitian
II.1 Identifikasi Desa II.1.1 Lokasi Desa Seberaya
Penelitian ini dilakukan di Desa Seberaya, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo. Adapun jarak desa dengan kota kecamatan sekitar 3 Km, dari
ibukota kabupaten sekitar 12 Km dan dari ibukota propinsi sekitar 76 Km. Dekat dengan ibukota kacamatan, desa ini memiliki batas-batas wilayah yaitu sebelah
Utara berbatasan dengan Desa Ajimbelang dan Desa Ajijahe, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kutabalai dan Tigapanah, sebalah Barat berbatasan
dengan Desa Lepar Samura dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kubu Colia, Bertah-Kutajulu dan Desa Sukanalu. Luas wilayah desa ini sekitar 1.125
Ha dengan perincian penggunaan lahan yang tertera pada tabel berikut :
Tabel I Penggunaan Lahan
No Penggunaan Lahan
LUAS Ha
1 Pemukiman Umum
15,0 2
Perkantoran 0,02
3 Sekolah
1,0
25 4
Tempat Ibadah 0,6
5 Pertokoan Dagang
0,02 6
Kuburan Makam 0,75
7 Jalan Besar 6m x 8.000m
4,5 8
Pertanian-Sawah 40,0
9 Hutan
25,0 10
Ladang-Tegalan 1016,0
11 Perikanan Darat Air Tawar
1,0 12
Padang rumput ladang Gembala 20,0
Jumlah Luas Seluruhnya 1125Ha
Jarak desa ini dari Kota Medan sebagai ibukota propinsi sekitar 76 Km. Angkutan yang dapat digunakan untuk mencapai desa ini dari Kota Medan
diawali dengan menaiki Sinabung Jaya, Borneo, Sutra atau angkutan umum yang melewati Berastagi atau Kabanjahe. Sampai di Berastagi atau di Kabanjahe,
perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan Astra atau Sibayak yang menuju Desa Seberaya.
Ruas jalan dari Berastagi atau dari Kabanjahe menuju Desa Seberaya telah diaspal, namun ada sebagian ruas jalan yang sudah berlubang dan digenangi air
jika turun hujan. Sebagian besar jalan yang rusak ini dijumpai pada rute perjalanan dari Berastagi menuju Desa Seberaya. Sementara ruas jalan dari
Kabanjahe menuju Desa Seberaya tidak banyak yang mengalami kerusakan. Rute perjalanan baik dari Berastagi juga dari Kabanjahe, disepanjang jalan menuju
desa, dijumpai perladangan warga yang sebagian besar ditanami tanaman Jeruk
26 dan jenis tanaman holtikultura. Antara perladangan yang satu dengan perladangan
lain milik warga sebagian besar hanya dibatasi dengan kawat duri atau hanya ditanami pohon kembang sepatu serta pohon pisang yang ditanam dengan jarak
yang rapat. Wilayah pemukiman desa berada di sepanjang jalan besar desa ini,
sebagian besar rumah yang ada di desa ini adalah permanen. Rumah-rumah tersebut terdiri dari beberapa lapis yang dibatasi oleh pekarangan atau jalan kecil
yang hanya dapat dilewati gerobak kerbau yang biasa digunakan warga petani untuk mengangkat hasil pertanian mereka ke rumah. Secara umum letak rumah
penduduk pada lapisan kedua sudah tidak beraturan, hal ini terlihat dari banyak diantara rumah yang menghadap tidak searah dengan rumah yang di depannya.
Hanya rumah yang menghadap jalan besar yang letaknya beraturan dengan batas jalan setapak atau gang kecil yang hanya dapat dilewati 1 orang.
II.2 Sejarah Desa Seberaya