Metode Penelitian Wawancar Pendahuluan

21

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskripsi untuk mengumpulkan data dan informasi kualitatif, untuk menjelaskan secara terperinci mengenai arti simbolik dari Tarian Topeng Tembut-Tembut, proses pembuatan topeng dan peran topeng tembut-tembut dalam Masyarakat Karo. Penelitian mengenai topeng tembut-tembut gundala-gundala ini dilakukan dengan menggunakan penelitian yang bersifat kualitatif Untuk mengumpulkan data lapangan dilakukan dengan beberapa cara yang relevan dalam pencapaian tujuan penelitian ini. a. Wawancara. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini terutama data primer yang diperoleh melalui wawancara. Wawancara yang sifatnya mendalam depth interview terutama ditujukan kepada informan kunci yaitu keturunan Sembiring Mergana sebagai merga Simantek Kuta, para pewaris topeng tembut-tembut yang ada di dua Desa tersebut. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data atau menjawab pertanyaan penelitian tentang bagaimana arti simbolik yang ada pada topeng tembut-tembut dan pada tarian tembut-tembut serta bagaimana peran topeng tembut-tembut pada masyarakat Karo pada masa lalu dan saat ini. Data yang mendukung untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang bagaimana proses pembuatan topeng tembut-tembut dilakukan dengan mewawancarai informan pangkal yaitu pembuat topeng tersebut. Disamping itu, untuk memeperoleh data mengenai bagaimana peran topeng tembut-tembut saat ini pada masyarakat Karo juga dilakukan dengan mewawancarai para seniman 22 atau sering disebut pemain topeng tembut-tembut, para pemusik penggual yang biasanya menjadi pengiring dalam tarian topeng tembut-tembut. Wawancara dengan informan biasa yaitu masyarakat yang desa tersebut yang telah menyaksikan tarian topeng tembut-tembut dan kelompok masyarakat yang pernah melakukan ritual dengan menggunakan topeng tembut-tembut, misalnya dalam upacara ndilo wari udan memanggil hujan dilakukan untuk memperoleh gambaran umum tentang bagaimana peran topeng tembut-tembut pada masyarakat Karo saat ini. Dalam wawancara ini peneliti menggunakan alat perekam untuk menghindari adanya data yang hilang pada saat wawancara. Catatan-catatan kecil juga disediakan jika informan tidak merasa nyaman dengan adanya alat perekam.

b. Observasi pengamatan.