Biaya Overhead Standar Pengawasan Biaya Produksi Measurement of performance against predetermined objective, Plans and standard. Communication reporting of the result of the measurement process the appropriate manager.

2. Tarif upah langsung yang dibayar pada masa lalu disesuaikan dengan tingkat upah yang diharapakan akan terjadi pada periode penggunaan standar. 3. Berdasarkan pasaran tenaga kerja yang bersaing sesuai dengan kondisi dan tempat atau lokasi proyek. b. Standar Waktu Jam Kerja Langsung Di dalam penetapan standar waktu kerja harus diperhatikan 2 faktor penting yaitu kegiatan apa yang dilaksanakan oleh jam kerja langsung dan berapa waktu yang seharusnya diserap untuk kegiatan atau unit produksi yang dikerjakan. Setelah kegiatan yang dilaksanakan diidentifikasi maka didalam penentuan besarnya waktu standar dapat dilaksanakan atas : 1. Study gerak dan waktu. Study ini dilaksanakan dengan cara mengukur waktu dan gerakan setiap kegiatan si dalam pengolahan produk. 2. Rata-rata prestasi masa lalu.Penetapan waktu standar dengan dasar ini sederhana dan mudah, tetapi kurang akurat karena rata-rata prestasi masa lalu dapat mengandung pemborosan waktu. 3. Estimasi di muka terhadap waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tertentu.

4. Biaya Overhead Standar

Langkah-langkah dalam penentuan standar overhead dapat ditentukan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Penentuan biaya overhead. Awal periode disusun anggaran untuk setiap elemen biaya yang digolongkan kepada biaya tetap dan biaya variable, dan lebih baik dalam bentuk anggaran fleksibel. b. Perencanaan dasar pembebanan pada tingkat kapasitas. Setelah anggaran biaya overhead disusun, maka untuk menghitung tiap standar perlu ditentuakn dasar kapasitas yang dipakai. c. Perhitungan tarif standar overhead. Tarif standar overhead dibagi tingkat kapasitas yang dipakai.

5. Pengawasan Biaya Produksi

Secara sederhana James A.F. Stoner 2001:117 mendefinisikan pengawasan sebagai berikut : “Pengawasan adalah usaha untuk menjamin bahwa tindakan sesuai dengan rencana”. Defini ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara anggaran dan pengawasan. Pengawasan tidak akan terjadi bila tidak ada anggaran dan suatu anggaran mempunyai kemungkinan kecil untuk berhasil jika tidak dilakukan berbagai upaya untuk kemajuan. Dalam rangka mengusahakan realisasi sesuai dengan anggaran, pengawasan dilakukan dengan mengikuti jalannya pelaksanaan, mengarahkan semula lalu mengadakan tindakan perbaikan. Pengawasan biaya tidak berhenti pada tahap evaluasi saja tetapi terus berlanjut hingga konstruksi selesai. Glain A. Welseh 2001:16 mengemukakan proses pengawasan yang dilakukan meliputi tindakan : Universitas Sumatera Utara

1. Measurement of performance against predetermined objective, Plans and standard.

2. Communication reporting of the result of the measurement process the appropriate manager.

3. An analysis of deviation from objective, plans, policies and standard to determine the underlying cause. 4. Consideration of alternative courses of action that may be taken to correct indicated deficiencies and to learn from successes. 5. Choice and implementation and to the most promising alternative. 6. Follow-up to appraise the effectiveness of the corrective action and feedback of information the planning process to improve future planning and control cycles. Dari tahap-tahap tersebut di atas dapat disimpulkan proses pengawasan yaitu penetapan anggaran untuk mengatur kegiatan sedemikian rupa sehingga terdapat suatu pasangan dan tolak ukur. Dengan tolak ukur atau pegangan untuk menilai realisasi kegiatan-kegiatan perusahaan, maka pengawasan dapat dilakukan dengan tepat dan baik, tidak lagi didasarkan praduga. Tahap selanjutnya, melaporkan pelaksanaan dari anggaran untuk mengetahui apakah perusahaan telah bekerja dengan sukses atau kurang sukses. Bilamana hasil yang dicapai dapat tercapai seperti apa yang direncanakan atau bahkan lebih baik dari yang direncanakan, maka berarti perusahaan telah bekerja dengan sukses. Dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan standar atau ukuran yang dipakai dalam anggaran maka akan didapat penyimpangan. Penyimpangan antara anggaran dengan biaya yang sesungguhnya terjadi pada suatu tingkat produksi bukan merupakan suatu hal yang aneh dalam perusahaan sejauh perbedaan ini masih dalam batas yang wajar. Apabila terdapat perbedaan antara anggaran dan realisasi maka untuk perbedaan tersebut perlu diadakan analisa untuk perbedaan tersebut analisa untuk mencari solusi perbaikan. Universitas Sumatera Utara Untuk maksud pengawasan, penyimpangan perlu dianalisa agar dapat mengetahui apakah perbedaan tersebut wajar atau tidak, apa penyebabnya dan siapa yang bertanggung jawab dan menentukan langkah-langkah berikutnya. Setiap penyimpanagn ada yang menguntungkan favourable dan ada yang tidak menguntungkan unfavorable. Penyimpangan yang menguntungkan terjadi apabila biaya lebih kecil dari anggaran dan penyimpangan yang tidak memungkinkan apabila yang terjadi sebaliknya. Sebagai tahap akhir dalam proses pengawasan adalah mengambil tindakan perbaikan yang perlu terhadap penyimpangan yang terjadi. Hal ini penting menjadi perhatian pimpinan sebab tindakan koreksi harus diambil pada saat yang tepat. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan melalui anggaran bertujuan : 1. Mengusahakan realisasi terhadap perencanaan 2. Mengetahui kekurangan dan kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan anggaran 3. Agar pelaksanaan tugas selesai dan sesuai instruksi, peraturan serta prosedur yang berlaku. 4. Agar dapat diambil tindakan perbaikan untuk memperbaiki penyimpangan, baik pada saat sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara

D. Penetapan Harga Pokok Produksi

Sebenarnnya pada saat merencanakan biaya produksi tersebut sudah ditetapkan harga pokok produksi agar singkron dengan harga pokok penjualan dan juga ditetapkan dibandingkan dengan harga jual. Harga pokok produksi merupakan gabungan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead di luar finish good, harga pokok produksi sama dengan Cost Of Good, Manufactured, untuk lebih jelasnya penulis akan perlihatkan oada tabel dibawah ini : TABEL 2.1 HARGA POKOK PENJUALAN Raw Material 11 2000 120 NET Purchases 80 + Raw Material available for use 200 Raw material 3112 2000 40 - Raw marerial use 160 Direct Labour 70 Overhead 40 + Manufacturing Coss 270 Work in process 11 2000 70 + 340 Work in process 3112 2000 20 - Cost of good manufactured 34 Universitas Sumatera Utara