Data Biaya Produksi Perusahaan

PRESDIR Jakarta Gambar.3.1 I. Region Kantor pusat Jakarta II. Region ini Kanwil, pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Irian III. Daerah Jogja, Medan, Padang, Makasar, Palembang, Surabaya, Semarang, Aceh, Pekan baru dll.

2. Data Biaya Produksi Perusahaan

PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Medan dalam melaksanakan proses produksinya untuk mengasilkan soft drink tentu mengeluarkan biaya produksi, biaya produksi ini meliputi raw material, biaya labor, overhoad pabrik. I. Produksi III. Produksi II. Produksi Produksi Keuangan Keuangan Keuangan Keuangan PersonaliaHRD PersonaliaHRD PersonaliaHRD PersonaliaHRD Universitas Sumatera Utara a. Raw material , mulai dari penyediaan air, bit atau bubuk fanta, coca-cola, sprite, gula adalah bahan baku utama untuk memproduksi soft drink . Untuk produksi soft drink tidaklah sulit untuk mencapainya karena sudah ada rumusan bahan 1 kg bubuk soft drink dicampur dengan 100 liter air lalu ditambah gula putih 5 kg, dan dimasak dalam silo atau tangki untuk beberapa jam. Sebelum dibotolkan maka sampel ditest dilaboratorium jika sudah siap dibotolkan. Satu kali pembotolan minimal 100.000 botol soft drink. Rumusnya1kg bubuk + 5 kg gula pasir + 100 liter air = 1+5+100. Sudah barang tentu mutu produksi fanta harus sama diseluruh dunia karena fanta tersebut berpusat di Perancis dan Perusahaan ini membayar hak paten ke Perancis disamping itu harus beli bubuk bubuk diperancis. Demikian juga Coca-cola harus beli bubuk coca-cola di USA dan membayar hak paten di USA. Hanya satu produk murni Indonesia yaitu Presh tea. Rumus Fanta = 1 Kaleng serbuk 5 kg + 100 liter air + 5 kg Gula pasir Rumus Coca-cola = 1 Kaleng Serbuk 4 kg + 90 liter air+ 5 kg Gula pasir Rumus Sprite = 1 Kaleng Serbuk 3,7 kg + 80 liter air + 5 Gula pasir Mutu gula kelas I test laboratorium yaitu gula local dari PTP II Sei Selayang 100 Ton perbulan. Mutu cair cukup bersih harus test Laboratorium. Produksi Fanta, Coca-cola, Sprite dll. Jika tidak sesuai test laboratorium maka harus dibuang, Karena pengaruh hak paten label produksi tersebut menggunakan mutu produksi diseluruh dunia. Bisa diketahui bahwa mutu fanta tidak pernah Universitas Sumatera Utara dibedakan dinegara manapun karena serbuk sama. Masih ada bahan baku tambahan pada saat pembotolan dimasukkan Gas yang layak dikomsumsi manusia. Kecuali Fresh tee yang tidak memakai gas. Produksi pada PT.Coca Cola Bottling Indonesia Medan dikelang-kelang setiap hari misalnya: Hari I Produksi Fresh tee 200.000 botol Hari II Produksi Fanta 300.000 botol Hari III Produksi Sprite 200.000 botol Hari IV Produksi Coca-cola 400.000 botol Semua produk Soft Drink dikemas dalam krat dan satu krat adalah sebanyak 24 botol. Krat ini terpakai sering dan jarang rusak, kecuali botol yng hanya kembali 60 , sisa 40 hilang dan diganti dengan uang, dapat diketahui harga botol lebih mahal daripada isinya. b. Labor, yaitu tenaga kerja karyawan yang ikut dalam proses produksi dimulai dari proses pencampuran, penyaringan, pemasakan, pembersihan botol, pembotolan, pengepakan, lalu dimasukkan ke Gudang Finish Good. Memakai tenaga kerja 347 orang produksi dilakukan hanya 2 kali penggantian labor setiap hari yaitu pekerjaan I 8 jam lalu masuk penggantian II 8 jam jadi perlu mengejar target produksi maka dikali 3 penggantian. Seluruh tenaga kerja yang ada sudah berpengalaman dan terampil karena sejak lama perusahaan ini walaupun ganti nama , ganti pemilik harus produksi tetap tidak tidak berubah kecuali Bir, Es batangan, Super Sandi saja yang diganti. Universitas Sumatera Utara Pengeluaran untuk Labor terbagi : 1. Gaji 2. Labor 3. Intensif c. Overhead PT.Coca Cola Bottling Indonesia Medan selain mengeluarkan biaya raw material, labor dan new material, ada satu lagi meliputi biaya untuk melengkapi biaya produksi yaitu biaya overhead. Biaya Overhead ini secara tidak langsung ikut dalam proses produksi soft drink pada PT.Coca Cola Bottling Indonesia Medan, biaya Overhead tersebut adalah: a. Biaya pemelihraan bangunan pabrik b. Biaya pemeliharaan mesin c. Biaya pemeliharaan instalasi bangunan d. Biaya Listrik, air, telepon untuk pabrik e. Biaya Asuransi pabrik f. Biaya Royalti g. Biaya Supervisor dari LN h. Gaji diberikan setiap bulan i. Lembur per minggu j. Intensif tergantung hasil produksi. Universitas Sumatera Utara

3. Perencanaan dan Penentuan Biaya Produksi Perusahaan.