Tanggung Jawab Pengurus Yayasan Menurut PP No.63 Tahun 2008 Tentang Yayasan

apabila Pengurus telah menjalankan fiduciary duty dengan hati-hati atau prudence secara benar dan dapat dibuktikan secara dokumentatif maka Pengurus akan terhindar dari tuntutan dan sanksi hukum perdata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 UU Yayasan yakni Pengurus harus bertanggung jawab secara tanggung renteng atau secara pribadi.

D. Tanggung Jawab Pengurus Yayasan Menurut PP No.63 Tahun 2008 Tentang Yayasan

Berdasarkan Pasal 39 PP No.63 Tahun 2008, bagi Yayasan yang belum memberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat 3 UU Yayasan dilarang menggunakan kata “Yayasan” di depan namanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat 4 UU Yayasan dan sebab itu harus melikuidasi kekayaannya serta menyerahkan sisa hasil likuidasi sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 UU Yayasan. Yayasan-yayasan yang sudah berdiri sebelum lahirnya UU Yayasan wajib menyesuaikan akta pendiriannya atau Angaran Dasar sesuai dengan UU Yayasan. Batas akhir penyesuaian akta pendirian Yayasan hingga saat ini telah berakhir yakni tanggal 06 Oktober 2008. Hal ini ditegaskan dalam Penjelasan Pasal 39 PP No.63 Tahun 2008 bahwa pemberitahuannya setahun setelah pelaksanaan penyesuaiannya dilakukan dengan batas akhir pada tanggal 06 Oktober 2008. Setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM barulah Yayasan tersebut berhak dikatakan berbadan hukum. Namun saat ini masih banyak Yayasan yang belum mematuhi Universitas Sumatera Utara ketentuan tersebut atau belum menyesuaikan akta pendiriannya sedangkan batas akhir yang telah ditentukan dalam Pasal 39 PP No.63 Tahun 2008 telah berakhir. Tentu hal tersebut akan membawa dampak secara hukum terhadap legalitas Yayasan, karena Yayasan itu berdasarkan sudut pandang UU No. 16 Tahun 2001 Jo. UU No. 28 Tahun 2004 Jo. PP No. 63 Tahun 2008 tentang Yayasan tidak menyandang status sebagai badan hukum lagi, sekalipun sebelumnya Yayasan dimaksud telah menyandang status sebagai badan hukum. Bilamana hal ini terjadi konsekuensi hukumnya juga akan berdampak ke segala aspek yang ada dalam Yayasan itu, termasuk terhadap harta kekayaaan Yayasan tersebut. Persoalan itu akan semakin rumit jika membicarakan masalah harta kekayaan Yayasan. Sebab diketahui bahwa harta kekayaan Yayasan ada yang bersumber dari kekayaan pribadi Pendiri Yayasan yang telah dipisahkan baik dalam bentuk uang atau benda, ada juga dari sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat, wakaf, hibah, wasiat, dan pendapatan sah lainnya yang tidak bertentangan dengan hukum. Pihak yang bertanggung jawab atas perubahan akta pendirianAnggaran Dasar Yayasan yang didirikan sebelum lahirnya UU Yayasan dan PP No.63 Tahun 2008 adalah pihak Pengurus. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 16 ayat 1, Pasal 18 ayat 1, Pasal 19 ayat 1, Pasal 37 ayat 1 PP No.63 Tahun 2008. Persetujuan perubahan Anggaran Dasar, pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar dan data Yayasan diajukan kepada Menteri oleh Pengurus Yayasan atau kuasanya melalui notaris yang membuat akta perubahan Anggaran Dasar dan data Yayasan, dan mulai berlaku sejak tanggal dicatatnya perubahan tersebut dalam daftar Yayasan. Namun hingga saat ini Universitas Sumatera Utara masih banyak Yayasan yang belum mendapat legal entity karena belum menyesuaikan diri dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Yayasan sampai dengan tenggang yang ditetapkan oleh ketentuan Pasal 39 PP No.63 Tahun 2008 dengan batas akhir penyesuaiannya tanggal 06 Oktober 2008. Pada faktanya ada empat kemungkinan status Yayasan terkait dengan penyesuaian akta pendirian atau anggaran dasar, yakni: 1. Yayasan sudah menyesuaikan akta pendirianAnggaran Dasarnya dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM sebelum tanggal 06 Oktober 2008; 2. Yayasan sudah menyesuaikan akta pendiriannya atau Anggaran Dasarnya dengan ketentuan dalam UU Yayasan namun tidak disyahkan oleh Menteri Hukum dan HAM; dan 3. Sama sekali tidak menyesuaikan akta pendirianAnggaran Dasarnya dengan ketentuan UU Yayasan dan tidak disyahkan oleh Menteri Hukum dan HAM. 4. Mendirikan Yayasan baru di atas Yayasan yang sudah ada dengan nama Yayasan yang sama, alamat yang sama, objeknya sama, dan asetnya juga sama. Akibat hukum yang ditimbulkan setelah berlakunya UU Yayasan dan PP No.63 Tahun 2008, dapat menimbulkan sistemik ke seluruh aspek kehidupan Yayasan yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dapat menimbulkan dilema hukum. Terhadap Yayasan yang belum menyesuaikan akta pendiriannya dan belum mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM harus dilikuidasi harta kekayaannya atau menyerahkan hasil likuidasi tersebut kepada Yayasan-yayasan lain yang sejenis. Universitas Sumatera Utara Padahal dalam UU Yayasan, terhadap Yayasan-yayasan yang belum menyesuaikan akta pendiriannya menurut ketentuan Pasal 71 ayat 1 huruf b UU 16 Tahun 2001 masih tetap diakui sebagai badan hukum, sampai dalam waktu paling lambat 5 lima tahun sejak mulai berlakunya UU 16 Tahun 2001 wajib menyesuaikan Anggaran Dasarnya. Namun ketentuan ini tidak diindahkan oleh Yayasan-Yayasan yang belum menyesuaikan diri tersebut sehingga banyak saat ini Yayasan yang seharusnya sudah pada waktunya untuk dilikuidasi. Dari ketentuan Pasal 71 ayat 1 huruf b UU 16 Tahun 2001, berarti terhitung setelah UU 16 Tahun 2001 mulai efektif dan berlaku tanggal 6 Agustus 2002 setahun sejak diundangkan maka pada tanggal 6 Agustus 2007 ketentuan ini sudah berakhir. Batas akhir ini sesuai dengan ketentuan dalam perubahan Pasal 71 ayat 1 huruf b UU No.28 Tahun 2004 ditentukan tetap diakui sebagai badan hukum dalam jangka waktu paling lambat 3 tiga tahun terhitung sejak UU No.28 Tahun 2004 mulai berlaku tanggal 6 Oktober 2004 wajib menyesuaikan Anggaran Dasarnya yang pada intinya menurut UU No.28 Tahun 2004 terhitung tiga tahun maka ketentuan ini berakhir 6 Oktober 2008. Jika berpedoman pada ketentuan Pasal 71 ayat 3 UU Yayasan, maka Yayasan yang tidak menyesuaikan Anggaran Dasarnya dalam jangka waktu sampai 6 Agutus 2006 lima tahun setelah tahun 2001 dapat dibubarkan berdasarkan putusan Pengadilan atas permohonan Kejaksaan atau pihak yang berkepentingan. Namun dalam perubahannya dalam Pasal 71 ayat 3 UU No.28 Tahun 2004 diberikan Universitas Sumatera Utara kemudahan yakni dengan memberikan waktu satu tahun sejak tanggal 6 Oktober 2004 bahkan tetap diakui sebagai badan hukum hingga tanggal 6 Oktober 2008. Berdasarkan ketentuan Pasal 39 PP No.63 Tahun 2008 ditentukan akibat hukum bagi Yayasan-yayasan yang belum memberitahukan kepada Menteri sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat 3 UU Yayasan, tidak dapat menggunakan kata “Yayasan” di depan namanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat 4 UU Yayasan dan harus melikuidasi kekayaannya serta menyerahkan sisa hasil likuidasinya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 UU Yayasan yakni kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada Yayasan lain atau badan hukum lain yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama dengan Yayasan yang bubar atau sisa hasil likuidasi diserahkan kepada Negara dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan tersebut. Ternyata setelah lahirnya UU Yayasan dan PP No.63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Yayasan di tengah-tengah masyarakat disinyalir masih banyak Yayasan yang telah berdiri sebelum lahirnya UU Yayasan dan PP No.63 Tahun 2008 sampai dengan tenggang waktu yang telah ditentukan yakni tanggal 06 Oktober 2008, dan saat ini tetap melakukan kegiatan-kegiatan usaha Yayasan dengan menggunakan kata “Yayasan” di depan namanya. Polemik Yayasan penyelenggara pendidikan yang belum menyesuaikan diri terhadap UU Yayasan butuh solusi. Universitas Sumatera Utara

BAB III STATUS HUKUM HARTA KEKAYAAN YAYASAN DITINJAU DARI

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004

7 121 117

Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

1 41 100

Konsekuensi Hukum Yayasan Sebagai Badan Hukum Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan

0 29 152

Suatu Tinjauan Terhadap Penerapan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan Oleh Yayasan AFTA sebagai Badan Hukum.

0 0 6

undang undang nomor 28 tahun 2004 tentang perubahan atas uu nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan

0 0 22

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NO 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

0 0 7

BAB II PENGELOLAAN YAYASAN OLEH ORGAN YAYASAN A. Keberadaan Yayasan Menurut Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 - Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang

0 0 31

Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004

0 0 11

Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

0 0 26