sistematis, metodologis dan konsisten.
55
Metode Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode tertentu secara sistematika yang
bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum dengan cara menganalisisnya.
56
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, yaitu suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika
keilmuan dipandang dari sisi normatifnya asas-asas, prinsip-prinsip, doktrin-doktrin, kaidah-kaidah yang terdapat di dalam perundang-undangan dan putusan
pengadilan.
57
Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis yaitu penelitian yang menggambarkan fakta-fakta menyangkut permasalahan dalam penelitian ini baik
dalam kerangka sistematisasi maupun sinkronisasi berdasarkan aspek yuridis dengan tujuan menjawab permasalahan yang menjadi objek penelitian.
58
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier:
55
Soerjono Soekanto dan Sri Mumadji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001, hal. 1.
56
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 1996, hal. 6.
57
Johny Ibrahim, Teori Dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Surabaya: Bayumedia Publishing, 2005, hal. 46.
58
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, cetakan ketiga, Jakarta: Raja Granfindo Persada, 2001, hal. 116-117.
Universitas Sumatera Utara
a. Bahan hukum primer yakni bahan hukum yang terdiri atas peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan Yayasan, di antaranya adalah UU Yayasan dan PP No. 63 Tahun 2008.
b. Bahan hukum sekunder adalah bahan yang memberikan penjelasan mengenai
bahan hukum primer terdiri atas buku-buku teks; jurnal-jurnal ilmiah, majalah; Laporan Tengah Tahunan Maret 2012 dari sekolah-sekolah swasta yang berada
di bawah naungan 41 empat puluh satu Yayasan terdaftar di Dinas Pendidikan Kota Medan, Kementerian Agama Kota Medan, Dinas Sosial
Provinsi Sumatera Utara, dan Entry dari Dirjend AHU Kemenkumham; termasuk makalah-makalah, dan media internet.
59
c. Bahan hukum tertier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum, kamus Bahasa Indonesia dan Inggris.
60
3. Teknik Pengumpulan Data