BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian dilakukan oleh Harahap 2010 mengenai “Pengukuran Creative Intelligence pada Student Entrepreneurship Centre SEC USU”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana Creative Intelligence berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada peserta SEC.
Dalam penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwasanya terdapat empat faktor dari Creative Intelligence yang dimiliki peserta berpengaruh
secara positif terhadap minat berwirausaha pada peserta SEC. Empat faktor yang dimiliki oleh peserta itu adalah intuitif, inovasi, imajinatif dan inspirasional. Dari
keempat faktor tersebut, faktor inovasi adalah faktor yang memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menumbuhkan minat berwirausaha pada peserta SEC.
Berdasarkan dari penelitian tersebut, saya sebagai peneliti tertatrik untuk meneliti kembali Creative Intelligence dengan responden mahasiswa Ekonomi S1
Universitas Sumatera Utara untuk mengetahui apakah mahasiswa tersebut siap untuk terjun kedunia masyarakat.
2.2 Inteligensi
Persaingan saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Manusia harus cerdas dalam menggunakan setiap potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Tapi
Universitas Sumatera Utara
permasalahannya terkadang banyak dari manusia saat ini tidak bisa menggunakan potensi yang ada didalam dirinya. Ini dikarenakan pengetahuan mereka yang kurang
akan dirinya sendiri, bahkan tidak mempunyai pengalaman untuk bisa dijadikan modal untuk bisa menghadapi setiap tantangan yang ada saat ini dan di masa depan.
Menurut Maulana 2010 ada empat kuadran yang bisa menggolongkan manusia dalam segi pengetahuan sebagai berikut:
a. Tahu kalau dia itu tahu Hal ini dapat diartikan bahwasanya manusia tersebut dapat memahami kelebihan
dari dirinya sendiri. b. Tahu kalau dia tidak tahu
Hal ini dapat diartikan bahwasanya manusia tersebut dapat memahami kekurangan yang terdapat dalam dirinya sehingga bisa mencari tahu apa yang
belum dia tahu. c. Tidak tahu kalau dia tahu
Hal ini dapat diartikan bahwasanya manusia tersebut tidak mengenali dirinya sendiri sehingga tidak bisa yakin pada dirinya apakah dia bisa melakukan sesuatu
atau tidak sama sekali. d. Tidak tahu kalau tidak tahu
Hal inilah yang paling membahayakan, ini dikarenakan manusia tersebut tidak mau tahu terhadap dirinya sendiri dan tidak ingin mencari tahu apa yang belum
dia ketahui.
Universitas Sumatera Utara
Intelligence merupakan suatu hal yang mendeskripsikan suatu perilaku manusia yang berkaitan dengan kemampuan intelektual. Hal ini berkaitan dengan
apakah individu tersebut cerdas, kurang cerdas, atau tidak cerdas sama sekali dalam memanfaatkan kesempatan secara cepat dan tepat dalam menangani sebuah masalah
ataupun dalam mengambil sebuah keputusan. Menurut Hawkins 2004, otak manusia lebih besar dari otak monyet dan
anjing sehingga otak manusia bisa mempelajari dunia secara lebih kompleks dan membuat prediksi secara lebih kompleks. Otak manusia dapat melihat analogi-
analogi secara lebih baik dari pada hewan, contohnya saja jika manusia ingin mencari pasangan maka manusia akan melihat dari segala pandangan terhadap calon pasangan
dan membuat keputusan apakah calon pasangan tersebut dapat dijadikan pasangan hidupnya di masa depan atau tidak.
Menurut Gardner pengertian intelligence mencakup tiga faktor yaitu: a. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan
manusia. b. Kemampuan untuk mengembangkan suatu masalah baru untuk diselesaikan.
c. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam budaya seorang individu.
Gardner juga mengungkapkan intelligence juga merupakan kemampuan untuk memecahkan suatu masalah dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang
bermacam-macam dalam situasi yang nyata.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Wikipedia, intelektual adalah sejumlah kemampuan pikiran seperti kemampuan penalaran, perencanaan, pemecahan masalah, pemikiran abstrak,
memahami gagasan, penggunaan dan pemahaman bahasa,dan belajar. Intelektual erat kaitannyadengan kemampuan kognitif yang ada mada diri manusia.
Menurut Journal of Educational Psychology dalam Haviva, 2013 psikolog membagi defenisi kecerdasan menjadi dua. Pertama, intelektual merupakan
kemampuan belejar dari pengalaman. Kedua, intelektual merupakan kemampuan untuk beradaptasi.
Menurut Rezi 2013, intelektual adalah suatu kemampuan memecahkan masalah dan mengatasi masalah dalam diri manusia dan lingkungannya serta mampu
untuk menciptakan strategi atau menyusun perangkat yang efektif dan berguna demi meraih tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Robbins 2001, kemampuan
intelektual adalah kemampuan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan mental. Berdasarkan dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan intelektual
merupakan kemampuan mental seseorang dalam mengatasi dan memecahkan suatu masalah dengan menggunakan keterampilan berfikir yang efektif yang didapat dari
pengalaman dan kemampuan beradaptasi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kecerdasan Majemuk
Ada beberapa kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner yang dinamakan dengan kecerdasan majemuk yaitu:
a. Kecerdasan bahasa, yaitu kemampuan menggunakan kata secara efektif, baik dalam wujud tulisan, maupun komunikasi. Umumnya berkaitan dengan kepekaan
bunyi, makna, fungsi kata, struktur, dan bahasa. Contohnya : menceritakan lelucon, menggunakan kata untuk menggambarkan
sebuah cerita, berbicara, dan lain-lain. b. Kecerdasan logika matematika, yaitu kemampuan dalam mengola atau
menghitung angka-angka. Kemampauan ini berkaitan dengan kemampuan penalaran, numeric, serta mengolah alur pikiran.
Contohnya : eksperimen, memprediksi, dan lain-lain. c. Kecerdasan musikal, yaitu kemampuan dalam hal mempersepsikan dan
menciptakan musik.
Universitas Sumatera Utara
Contohnya : mendengarkan dan bermain musik, mudah mengenal ritme, dan lain-lain.
d. Kecerdasan kinestetis tubuh, yaitu kemampuan untuk memanfaatkan anggota tubuh dengan terampil dan memegang objek dengan baik.
Contohnya : olahraga, menari, bermain peran, dan lain-lain. e. Kecerdasan spasial, yaitu kemampuan panca indra yang digunakan untuk
mempersepsikan serta mentransformasikan dunia spasial-visual secara tepat dan akurat
Contohnya: melukis, membongkar dan menyusun kembali barang-barang, dan lain-lain.
f. Kecerdasan naturalis, yaitu kemampuan untuk mengenali spesies flora dan fauna di lingkungan.
Contohnya: mengelompokkan flora dan fauna, merasakan hal-hal yang ada diluar ruangan, menemukan pola di alam, dan lain-lain.
g. Kecerdasan interpersonal, yaitu kemempuan untuk memahami orang lain dan menjalin hubungan.
Contohnya: senang berteman, memimpin, membuat kesepakatan, ,mengambil keputusan, dan lain-lain
h. Kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan untuk mengakses emosional diri sebagai saranan untuk bisa memahami diri sendiri dan orang lain.
Contohnya: mengendalikan suasana hati, renungan dirin dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
Dari beberapa kecerdasan diatas Gardner mengungkapkan bahwasanya setiap manusia memiliki delapan kecerdasan tersebut. Tetapi, semuanya tidak bekerja atau
mendominasi secara bersamaan. Artinya, dari delapan kecerdasan tersebut hanya satu yang lebih unggul dan menonjol pada diri manusia. Meskipun demikian kecerdasan
lainnya akan tetap berkesinambungan antara satu dengan lainnya.
2.3 Creative Intelligence