YouTube: Broadcasting The World dan Opini Mahasiswa (Studi Deskriptif tentang Opini Mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap Penggunaan Situs YouTube sebagai Media Komunikasi Global)

(1)

YOUTUBE: BROADCASTING THE WORLD DAN

OPINI MAHASISWA

(Studi Deskriptif tentang Opini Mahasiswa Universitas Sumatera

Utara terhadap Penggunaan Situs YouTube sebagai Media

Komunikasi Global)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

Pendidikan Sarjana (S-1)

pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Departemen Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

SOYA SORAYA

060904049

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

ABSTRAKSI

YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia. Suatu fenomena yang menarik terutama ketika masyarakat dunia ikut berperan dalam menjelaskan berita lewat pemikirannya sendiri tanpa paksaan ataupun pengaruh orang lain, bahkan dapat dikatakan tanpa batas. Fenomena ini sendiri sangatlah kritis, di mana negara pun sampai-sampai turun tangan untuk memblokir situs ini di negaranya dikarenakan bebasnya arus informasi yang masuk. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat bagaimanakah opini yang terbentuk terhadap penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global dan manfaat yang dirasakan oleh para penggunanya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan, yaitu: Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Opini Publik, dan Teori S-O-R. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang mana hanya menggambarkan suatu situasi atau peristiwa penelitian, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Objek penelitian ini adalah mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan kaum intelektual dan unsur yang paling sadar dalam masyarakat. Sebagai Agent of Change sekaligus pencipta dan penyebar kebudayaan tinggi, mahasiswa berperan sebagai penggerak, perantara dan penyelesai masalah-masalah yang ada di masyarakat. Idealnya, mahasiswa harus kritis terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Responden yang dipilih adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara program S-1 angkatan 2007 – 2008 dengan jumlah populasi sebanyak 4.476 orang. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut, maka digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%. Dengan demikian jumlah sampel adalah 98 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportional Stratified Random Sampling, dan Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and System Solution (SPSS) 16.

Kesimpulan dari hasil yang diperoleh, para mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengemukakan opini bahwa mereka sebagai responden dalam penelitian ini, menerima dan juga tidak menyesalkan baik peran maupun penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global. Manfaat yang bisa dirasakan adalah makin berkembangnya citizen journalism, freedom of speech,

social movement, mass communication, dan broadcasting the world truthfully


(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan segala kerendahan hati, peneliti mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya yang berlimpah kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “YouTube: Broadcasting The World dan Opini Mahasiswa (Studi Deskriptif tentang Opini Mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap Penggunaan Situs YouTube sebagai Media Komunikasi Global)”. Skripsi ini merupakan tugas akhir perkuliahan peneliti sebagai syarat pendidikan sarjana (S-1). Peneliti berharap ke depannya skripsi ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dalam mengembangkan penelitian. Tentunya skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan gagasan baru, kritik, serta saran yang membangun demi perbaikan ke depan.

Dalam penyelesaian skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pertama sekali peneliti mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orangtua peneliti yakni Ayahanda Said Abdullah dan Ibunda Wirdayanti Hasbi yang selalu ada di rumah untuk membimbing dan memberikan semangat, cinta, dan kasih sayangnya. Untuk adik-adik saya Dea, Aci, Isan, dan Ara, terima kasih telah selalu mendoakan peneliti dalam setiap kesempatan dan yang selalu berharap bahwa peneliti nantinya akan menjadi manusia yang berguna di masa yang akan datang.


(4)

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, peneliti tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri. Begitu banyak pihak yang memberi kontribusi, baik berupa materi, pikiran, maupun dorongan semangat dan motivasi. Oleh karena itu melalui kata pengantar ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.M.Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Amir Purba, MA dan Ibu Dra.Dewi Kurniawati, M.Si selaku Ketua dan juga sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi sekaligus peneliti anggap sebagai orangtua kedua yang begitu baik memperlakukan peneliti selama proses pengerjaan skripsi.

3. Ibu Emilia Ramadhani S.Sos selaku dosen pembimbing peneliti yang memiliki pengetahuan yang cukup luas mengenai berbagai hal yang membuat peneliti termotivasi untuk membuat suatu penelitian yang cukup menantang, dan memiliki kesabaran, ketekunan dalam memberikan masukan-masukan bagi skripsi ini.

4. Para dosen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang selalu memberikan contoh, masukan serta teladan yang patut untuk ditiru oleh peneliti berupa semangat untuk terus belajar dan meraih cita-cita.

5. Kak Ross, Kak Icut, Kak Maya, dan Kak Rotua untuk semua dorongannya agar peneliti segera menyelesaikan studi, serta semua dukungan dan pengertiannya.

6. Jidah dan Nenek, serta sanak saudara yang lainnya yang selalu mendoakan yang terbaik bagi peneliti.


(5)

7. Dina selaku sahabat peneliti untuk cerita-ceritanya yang menginspirasi dari ide awal penulisan sampai penelitian ini selesai. Juga untuk obrolan-obrolan panjang dan menggelikan yang selalu menghasilkan ide-ide atau motivasi bagi satu sama lain dan hal-hal lainnya yang tidak pernah terpikir sebelumnya. Terima kasih ya, Don.

8. Bang Abram, Bang Adit, Bang Yogi, Kak Hanita, Bang Galy dan segenap kakak-kakak atau abang-abang yang sudah membantu suplai materi penelitian peneliti dengan tulus dan ikhlas.

9. Ama, Ieya, dan Dwi, sahabat-sahabat peneliti, yang selalu memotivasi peneliti dalam berbagai cara. Terutama Ama yang walaupun dekat namun sering terlupakan. Maafkan saya ya, tapi sekarang kita udah bisa bisa main lagi. Ieya dan Dwi juga nanti kita main lagi ya.

10.Adis, Abi, Tika, Aghi, Teguh, dan Mira buat segala macam perbuatan tingkah laku kalian, baik yang pantas dan tidak pantas, yang selalu menyemarakkan hari-hari peneliti. Untuk persahabatan merangkap persaudaraan yang tidak bisa diterima akal sehat manapun awal mula ceritanya. Sebenarnya tidak bisa dengan pemakaian bahasa yang baik dan benar untuk menggambarkan mereka, karena artiannya jadi menyimpang terlalu jauh. Tapi demi kesopanan, maka penulis cukupkan sampai di sini mengenai mereka.


(6)

11.Dina, Zawya, Fatimah, Rara, Olin, Rina, Icha, Manda, dan Nurul untuk selalu menyemangati peneliti. Mereka juga tidak bisa digambarkan dengan bahasa yang baik, kecuali Mama tentu. Mama memang paling OK! Yang lain...saya cukupkan juga sampai di sini.

12.Para teman-teman seangkatan 2006 yang lain yang dari awal perkuliahan sama-sama melewati masa-masa kuliah. Mudah-mudahan bisa cepat menyusul. Amin.

13.Para adik stambuk 2007 dan 2008 yang peneliti kenal dan sering berinteraksi. Para senior dari yang 2002 sampai 2005 yang juga turut men – support penulis dari awal waktu perkuliahan hingga sekarang. 14.Terima kasih yang paling dalam kepada Alm. Cory Handayani (Kak

Bun-bun), yang dari awal peneliti masuk di Ilmu Komunikasi, beliau selalu mendukung dan bermain bersama peneliti. Rasanya saya tidak akan bisa sampai di sini tanpa bantuannya. Terima kasih ya, Mamak sayang...Insya Allah mamak diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Amin. Tidak lupa juga terima kasih kepada Bang Doli yang dulu juga menyemarakkan hari-hari peneliti bersama mamak.

15.Bang DJ, Bang Lake, Bang Steve, Bang Doc, Bang House, Bang Avery, dan abang-abang pemandu sorak peneliti lainnya yang selalu sukses mengembalikan mood penulis dikala lelah, letih, lesu.


(7)

16.Terakhir special thanks to Dea dan Rastri. Sudah rela dibombardir selama hampir 24 jam sehari demi penelitian ini. Laptop – nya maksudnya. Juga kepada Isan dan Rara yang rela seikhlas hati jadi bulan-bulanan peneliti dikala peneliti sedang penat. Kalian memang paling OK! Karena kakaknya Super OK!

Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak dan dapat membuka khazanah berpikir kita.

Medan, Maret 2010 Peneliti


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I: PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah... 1

I.2. Perumusan Masalah... 6

I.3. Pembatasan Masalah... 7

I.4. Tujuan Penelitian... 7

I.5. Manfaat Penelitian... 8

I.6. Kerangka Teori... 8

I.6.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa... 9

I.6.2. Teknologi Komunikasi... 10

I.6.3. Opini Publik... 11

I.6.4. Teori S-O-R... 12

I.7. Kerangka Konsep... 13

I.8. Model Teoritis... 14

I.9. Variabel Operasional... 15


(9)

BAB II: URAIAN TEORITIS

II.1. Komunikasi Massa... 19

II.1.1. Pengertian Komunikasi Massa... 19

II.1.2. Komponen Komunikasi Massa... 23

II.1.3. Karakteristik, Fungsi, dan Efek Komunikasi... 25

II.2. Teknologi Komunikasi... 31

II.2.1. Pengertian Teknologi Komunikasi... 31

II.2.2. Karakteristik Teknologi Komunikasi... 34

II.2.3. Internet... 36

II.2.4. Manfaat Internet... 38

II.2.5. Internet sebagai Media Komunikasi... 39

II.2.6. YouTube... 41

II.3. Opini Publik... 49

II.3.1. Pengertian Opini... 49

II.3.2. Pengertian Publik... 50

II.3.3. Tipe Publik... 51

II.3.4. Pengertian Opini Publik... 54

II.3.5. Proses Pembentukan Opini Publik... 56

II.3.6. Kekuatan Opini Publik... 58


(10)

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 62

III.1.1.Sejarah dan Perkembangan USU... 63

III.1.2. Visi, Misi dan Tujuan USU... 66

III.1.3. Struktur Organisasi USU... 67

III.2. Deskripsi tentang YouTube: Broadcast Yourself... 72

III.3. Metode Penelitian... 74

III.4. Lokasi Penelitian... 74

III.5. Populasi dan Sampel... 76

III.6. Teknik Penarikan Sampel... 80

III.7. Teknik Pengumpulan Data... 80

III.8. Teknik Analisa Data... 81

BAB IV: ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Penyajian dan Analisa Data... 82

IV.1.1. YouTube sebagai Media Komunikasi Global... 82

IV.2. Teknik Pengolahan Data... 97

IV.3. Analisa Tabel Tunggal... 98

IV.3.1. Karakteristik Responden... 98

IV.3.2. Opini Mahasiswa Terhadap Penggunaan YouTube sebagai Media Komunikasi Global... 102


(11)

BAB V: PENUTUP

V.1. Kesimpulan... 117 V.2. Saran... 119

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Konsep Operasional... 15

Tabel 2 Populasi Penelitian Mahasiswa Universitas Sumatera Utara program S-1 stambuk 2007 s/d 2008... 77

Tabel 3 Jumlah Sampel Setiap Fakultas... 79

Tabel 4 Program Studi S-1 Responden... 99

Tabel 5 Lama Pemakaian Internet (dalam satu hari)... 99

Tabel 6 Lokasi Akses Internet... 100

Tabel 7 Frekuensi Akses YouTube (dalam satu minggu)... 100

Tabel 8 Keanggotaan di YouTube... 101

Tabel 9 Fitur-fitur yang Ditawarkan di Situs YouTube... 102

Tabel 10 Jenis Informasi yang Ada di Situs YouTube... 103

Tabel 11 Cara Pengoperasian Situs YouTube... 103

Tabel 12 Tampilan Home Page Situs YouTube... 104

Tabel 13 Rasa Suka terhadap Situs YouTube... 105

Tabel 14 Ketertarikan Menggunakan Situs YouTube... 105

Tabel 15 Pengertian tentang Isi Video/Informasi Apa Saja yang Ada di Situs YouTube... 106

Tabel 16 Pemahaman Cara Pengoperasian YouTube... 106

Tabel 17 Pengetahuan tentang Peran YouTube sebagai Media Komunikasi Global... 107

Tabel 18 Penerimaan terhadap YouTube sebagai Sumber Informasi dari Berbagai Penjuru... 108

Tabel 19 Penyesalan terhadap Penggunaan YouTube... 109

Tabel 20 Opini tentang Informasi yang Dapat Diperoleh di Situs YouTube... 110

Tabel 21 Kelayakan YouTube Dikategorikan sebagai Media Komunikasi Global... 110


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model S-O-R... 13

Gambar 2 Model Teoritis... 14

Gambar 3 Model S-O-R... 60


(14)

ABSTRAKSI

YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia. Suatu fenomena yang menarik terutama ketika masyarakat dunia ikut berperan dalam menjelaskan berita lewat pemikirannya sendiri tanpa paksaan ataupun pengaruh orang lain, bahkan dapat dikatakan tanpa batas. Fenomena ini sendiri sangatlah kritis, di mana negara pun sampai-sampai turun tangan untuk memblokir situs ini di negaranya dikarenakan bebasnya arus informasi yang masuk. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat bagaimanakah opini yang terbentuk terhadap penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global dan manfaat yang dirasakan oleh para penggunanya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan, yaitu: Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Opini Publik, dan Teori S-O-R. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang mana hanya menggambarkan suatu situasi atau peristiwa penelitian, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Objek penelitian ini adalah mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan kaum intelektual dan unsur yang paling sadar dalam masyarakat. Sebagai Agent of Change sekaligus pencipta dan penyebar kebudayaan tinggi, mahasiswa berperan sebagai penggerak, perantara dan penyelesai masalah-masalah yang ada di masyarakat. Idealnya, mahasiswa harus kritis terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Responden yang dipilih adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara program S-1 angkatan 2007 – 2008 dengan jumlah populasi sebanyak 4.476 orang. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut, maka digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%. Dengan demikian jumlah sampel adalah 98 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportional Stratified Random Sampling, dan Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and System Solution (SPSS) 16.

Kesimpulan dari hasil yang diperoleh, para mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengemukakan opini bahwa mereka sebagai responden dalam penelitian ini, menerima dan juga tidak menyesalkan baik peran maupun penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global. Manfaat yang bisa dirasakan adalah makin berkembangnya citizen journalism, freedom of speech,

social movement, mass communication, dan broadcasting the world truthfully


(15)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Sejak terjadinya revolusi industri, komunikasi global mulai berkembang dengan sangat pesat dan memiliki pengaruh yang luar biasa. Istilah “Broadcasting The World” (menyiarkan dunia) pun mulai berkembang. Suatu negara dapat mengerti apa yang terjadi di belahan dunia lainnya berkat tumbuh-kembangnya teknologi ini. Saat ini bagian yang sangat penting dari arus informasi internasional lahir melalui perkembangan teknologi dan metode penyiaran. Salah satu area utama dalam komunikasi internasional, yang merupakan perkembangan teknologi terkini, yang menjadi salah satu fenomena hubungan internasional yaitu internet.

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, di mana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet:

1. Informasi untuk kehidupan pribadi: kesehatan, rekreasi, hobi, dan pengembangan pribadi, rohani, serta sosial.

2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja: sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi


(16)

bisnis, dan berbagai forum komunikasi.

Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.

Semenjak diciptakannya internet, maka dunia seakan melebihi kapasitas di luar ambang batas. Tidak hanya orang-orang dari kalangan tertentu yang dapat muncul di berita, tetapi semua orang sekarang dapat berperan dalam menyiarkan

seluruh hal, bahkan tentang dirinya sendiri

Berbicara tentang menyiarkan dunia, menyiarkan diri kita, maka kita secara tidak langsung membicarakan situs YouTube.com (sesuai dengan slogannya, yakni: “Broadcast Yourself”). Situs ini merupakan ketiga populer saat ini. Pada tahun 2007 YouTube mencapai puncak kesuksesannya dalam persaingan bisnis di internet setelah mereka memiliki ribuan bahkan sampai jutaan member baik yang aktif maupun yang tidak aktif di seluruh dunia.

YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia (Baskoro, 2009:58).


(17)

YouTube diprakarsai oleh tiga orang mantan pegawai perusahaan Paypal yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Hurley merupakan alumnus design di University Indiana Pennsylvania, sedangkan Chen dan Karim alumnus ilmu komputer di University Illinois Urbana-Champaign. Nama domain ‘YouTube.com’ sendiri diaktifkan pada 15 Februari 2005, dan pada bulan-bulan berikutnya YouTube mulai dibangun. Mereka mempublikasikan preview dari website tersebut pada Mei 2005, atau 6 bulan sebelum launching secara resmi

Setelah didirikan, YouTube mendapat suntikan modal pertamanya dari investor yaitu Sequoia Capital sebesar $ 11,5 juta di bulan November 2005 – April 2006. Dengan tambahan modal yang besar, YouTube berkembang dengan cepat. Juli 2006, ada lebih dari 65.000 video baru yang di – upload setiap hari di YouTube, dan ada 100 juta video yang dilihat per harinya

Dengan format berkas (file) FLV (Flash Video) yang efisien dan ada di mana-mana sebagai standar pengodean film yang di – upload oleh para user, membuat YouTube mudah diakses oleh masyarakat secara instan di internet. Sebagai tambahan, dengan teknologi yang memungkinkan, YouTube menginspirasi masyarakat untuk menonton video melalui web dengan fitur jaringan sosial Web-2,0; seperti komentar, grup, halaman beranda untuk anggota, langganan, dan ide-ide lainnya yang berbasis komunitas yang dipopulerkan melalui website seperti MySpace, Facebook, dan lain-lain (Yogapratama, 2009:1-2).


(18)

Dengan perkembangan yang sangat pesat, YouTube sukses menarik minat Google.inc. Oktober 2006 Google.inc sukses mengakuisisi YouTube dengan nilai transaksi $1, 65 miliar. Saat ini, menurut penyedia data market internet ‘ComScore’, YouTube merupakan penyedia video online terbesar di AS dengan market share 43% dan lebih dari 6 milliar video dilihat di bulan Januari 2009

Tingginya jumlah penonton dan video di YouTube, wajar jika YouTube menjadi bagian dalam budaya internet. Kebebasan setiap orang menikmati komputer pribadi mereka tanpa intervensi dari pemerintah mampu menyajikan berita dari sudut pandang yang lebih variatif.

Menyadari pentingnya peran YouTube dalam budaya internet, ‘Pulitzer Center’, sebuah lembaga non-profit di AS yang memiliki misi menyiarkan berita dengan lebih independen bekerja sama dengan YouTube membuat kontes jurnalisme independen tahunan. Diharapkan dengan adanya kontes ini, peran citizen journalism semakin kuat dalam menyeimbangkan pemberitaan yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan media raksasa

Suatu fenomena yang menarik terutama ketika masyarakat dunia ikut berperan dalam menjelaskan berita lewat pemikirannya sendiri tanpa paksaan ataupun pengaruh orang lain, bahkan dapat dikatakan tanpa batas. Fenomena ini sendiri sangatlah kritis, di mana negara pun sampai-sampai turun tangan untuk memblokir situs ini di negaranya dikarenakan bebasnya arus informasi yang masuk.


(19)

Tercatat China (selama konflik dengan Mongol), Iraq, dan Thailand memblokir situs YouTube dengan berbagai alasan. China memblokir situs ini untuk menghidari persepsi negatif yang berlebihan untuk menyelesaikan kasus Mongol. Sedangkan Thailand memblokir situs YouTube dengan alasan menghindari propaganda yang akan disebar oleh Thaksin Shinawatra pada para pendukungnya. Hal tersebut cukup membuktikan YouTube bukan hanya media penyebaran internet culture, dan pop culture dalam hal musik, trendsetter, dan budaya pop lainnya. Tapi juga bisa menjadi wadah bagi para citizen journalism untuk menyiarkan pemberitaan versi mereka

Dengan adanya situs YouTube, maka aktor-aktor yang dianggap berperan dalam komunikasi global seperti perusahaan-perusahaan penyiaran baik itu dalam surat kabar, radio, ataupun televisi seakan berkurang peranannya. Semua orang dapat menyiarkan kabar di YouTube. Bahkan, ada beberapa berita yang hanya disiarkan lewat YouTube dikarenakan bebasnya orang-orang untuk meng –

upload video mereka sendiri. Karena tujuan utama YouTube adalah sebagai

tempat bagi setiap orang (tidak peduli tingkat keahliannya) untuk meng – upload dan membagikan pengalaman perekaman mereka kepada orang lain (Yogapratama, 2009:3).

YouTube telah menjadi fenomena yang mendunia, untuk itu peneliti memutuskan untuk meneliti fenomena tersebut. Dalam penelitian ini, responden yang diambil berasal dari kalangan mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan kaum intelektual dan unsur yang paling sadar dalam masyarakat. Sebagai Agent of Change sekaligus pencipta dan penyebar kebudayaan tinggi,


(20)

mahasiswa berperan sebagai penggerak, perantara dan penyelesai masalah-masalah yang ada di masyarakat. Idealnya, mahasiswa harus kritis terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dengan sifat, peran, dan fungsi mahasiswa tersebut maka peneliti memilih mahasiswa sebagai sampel dalam penelitian ini. Dari sekian banyak universitas yang ada di Sumatera Utara peneliti memilih Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara (USU) adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Sumatera Utara dan termasuk sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik. USU berada pada urutan ke – 10 universitas terbaik di Indonesia. Peringkat itu didasarkan pada survei majalah Globe Asia. USU bersama Universitas Hassanuddin merupakan perguruan tinggi milik pemerintah di luar Pulau Jawa yang masuk dalam daftar rangking (Seputar Indonesia, Edisi 27 Februari 2008).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimanakah opini mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap penggunaan situs YouTube.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah opini mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap penggunaan situs YouTube sebagai media komunikasi global?”


(21)

I.3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian bersifat deskriptif, yang mana hanya memaparkan suatu situasi atau peristiwa secara sistematis, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

2. Penelitian terbatas pada opini publik terhadap penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global.

3. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa USU yang pernah menggunakan YouTube dari stambuk 2007 – 2008.

4. Penelitian akan dilakukan pada bulan Maret 2010.

I.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui opini yang terbentuk di kalangan mahasiswa terhadap penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global.

2. Untuk mengetahui manfaat yang didapat oleh para mahasiswa pengguna YouTube.


(22)

I.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis, dapat memberi masukan pada teori-teori komunikasi, seperti: Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teori Teknologi Komunikasi, Teori Opini Publik, dan Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response).

2. Secara akademis, diharapkan dapat memperkaya wacana penelitian di bidang Ilmu Komunikasi, khususnya Komunikasi Massa dan Komunikasi Internasional.

3. Secara praktis, data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi situs YouTube dalam meningkatkan kualitasnya sebagai media komunikasi global.

I.6. Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana akan disoroti (Nawawi, 2001:39-40 ).

Kerlinger menyebutkan teori merupakan himpunan konstruk (konsep), defenisi, dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala-gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6).


(23)

I.6.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering dipakai sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005:41).

Menurut Carl Hovland dalam karyanya yang berjudul “Social

Communication” muncul istilah science of communication yang didefenisikan

sebagai suatu upaya yang sitematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas pentransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap (Effendy, 2003:13).

Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung melalui media.

Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki.

Dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur di dalamnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek (Effendy, 2006:10). Dalam buku Ardianto (2004:7), Rakhmat merangkum defenisi-defenisi komunikasi


(24)

massa, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak maupun elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan media elektronik). Ada beberapa bentuk komunikasi massa, antara lain: televisi, radio, majalah, koran, buku, dan film (Nurudin, 2004:2)

Menurut Wright (1959), dalam Severin dan Tankard (2007:4), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi yang memiliki ciri:

1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relatif besar, heterogen, dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

I.6.2. Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Rogers, 1986 dalam Lubis (2005:42), mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain”.


(25)

Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, tapi sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun di bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi, terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1989:6).

I.6.3.Opini Publik

William Albig mengemukakan bahwa pendapat atau opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut (Sunarjo, 1984:31).

Sunarjo (1984:24) menjelaskan opini (pendapat) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan;

2. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat; 3. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.

Menurut Mayor Polak (Sunarjo, 1984:19), publik atau khalayak ramai adalah sejumlah orang yang mempunyai minat sama terhadap suatu persoalan tertentu. Mempunyai minat yang sama tidak berarti mempunyai pendapat yang sama. Dengan demikian, publik adalah sejumlah orang yang berminat dan merasa tertarik terhadap suatu masalah dan berhasrat mencari suatu jalan keluar dengan


(26)

mewujudkan tindakan yang konkret.

Herbert Blumer (Sastropoetro, 1990:108) mengemukakan ciri-ciri publik sebagai berikut:

1. Dikonfrontasikan atau dihadapkan pada suatu isu; 2. Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut;

3. Memiliki perbedaan pendapat tentang cara mengatur isu.

Irish dan Protho (Susanto, 1985:91) menyatakan bahwa suatu pendapat harus dinyatakan terlebih dahulu agar dapat dinilai sebagai opini publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang belum dinyatakan belum bisa disebut opini karena belum mengalami proses komunikasi. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila mengandung unsur kemungkinan pro dan kontra suatu pendapat (tentang suatu kejadian) yang telah dinyatakan. Dengan demikian, ia akan menimbulkan adanya pendapat baru yang menyenangkan atau tidak baginya.

Selanjutnya Irish dan Protho (Susanto, 1985:92) menambahkan bahwa suatu isu akan menjadi isu sosial apabila ia menyebabkan orang lain akan membentuk pendapatnya (dan menyatakannya) atau memberikan tanggapannya atas persoalan yang dibahas oleh pendapat semula.

I.6.4. Teori S-O-R

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semula berasal dari psikologi. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah (Effendi, 2003:254-255):


(27)

1. Pesan (Stimulus, S), stimulus atau pesan yang dimaksud di sini adalah situs YouTube – Broadcast Yourself.

2. Komunikan (Organism, O), yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah Mahasiswa USU.

3. Efek (Response, R), berupa opini sebagai respon yang ditujukan terhadap perangsang yang bersifat kontroversif.

Teori S-O-R dapat dirumuskan sebagai berikut :

Gambar 1. Model S-O-R

I.7. Kerangka Konsep

Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 2001:40).

Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak

Stimulus Organism :

 Perhatian  Pengertian  Penerima


(28)

kejadian, keadaan, kelompok atau individu, yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995:33).

Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Opini mahasiswa USU terhadap penggunaan YouTube sebagai media

komunikasi global.

2. Karakteristik responden. Karakteristik responden adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang yang dapat membedakannya dengan orang lain.

I.8. Model Teoritis

Berdasarkan kerangka konsep di atas maka dapat dibentuk model teoritis sebagai berikut:

Gambar 2. Model Teoritis YouTube –

Broadcast Yourself


(29)

I.9. Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka untuk lebih memudahkan penelitian diperlukan suatu variabel operasional terkait yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Konsep Operasional

Variabel Penelitian Operasional Variabel

Opini Mahasiswa terhadap Penggunaan YouTube sebagai Media Komunikasi Global

• Fitur-fitur yang Ditawarkan

• Jenis Informasi

• Penggunaan

• Tampilan Website

• Perhatian

a. Ketertarikan b. Rasa Suka

• Pengertian a. Pengetahuan b. Pemahaman

• Penerimaan

a. Tahap Kognitif b. Tahap Afektif Karakteristik Responden 1. Fakultas

2. Frekuensi Pemakaian Internet 3. Lokasi Akses Internet

4. Frekuensi Pemakaian YouTube 5. Keanggotaan di Youtube


(30)

I.10. Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti yang ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995:46).

Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Penggunaan YouTube sebagai Media Komunikasi Global, terdiri dari:

• Fitur-fitur yang Ditawarkan di YouTube: apa-apa saja fitur yang bisa digunakan seperti meng – upload, download, sharing, hingga merespon video.

• Jenis Informasi di YouTube, yaitu informasi apa saja yang dapat diakses mulai dari sosial, politik, pendidikan, hingga hiburan.

• Penggunaan YouTube: bagaimana mengakses situs tersebut, YouTube dapat diakses oleh siapa saja, baik anggota maupun bukan anggota. Untuk video yang dianggap kurang layak ditampilkan untuk semua umur, YouTube membatasinya hanya bagi anggota dan harus ter – verified sebagai pengguna berumur di atas 18 tahun.

• Tampilan Website YouTube, yaitu halaman awal ketika membuka situs tersebut. Halaman beranda website YouTube cukup menarik, dengan menampilkan video yang sedang dilihat saat ini, video-video yang dipromosikan, dan featured video-videos. Juga ada seleksi link-link tambahan, elemen-elemen navigasi, dan iklan-iklan bagus yang jumlahnya relatif sedikit.


(31)

2. Opini mahasiswa USU, terdiri dari:

• Perhatian

- Ketertarikan terhadap YouTube, yaitu adanya keinginan untuk

membuka situs YouTube.

- Rasa Suka terhadap YouTube, adanya keinginan untuk terus

menggunakan situs YouTube karena telah timbul rasa suka.

• Pengertian

- Pengetahuan tentang YouTube, yaitu responden mengetahui isi

dari situs YouTube.

- Pemahaman tentang YouTube, yaitu responden mengerti dan

memahami penggunaan situs YouTube.

• Penerimaan

Dalam penelitian ini tahap penerimaan terhadap situs YouTube hanya sampai 2 tahap, yaitu:

− Tahap kognitif, yaitu meliputi ingatan-ingatan terhadap suatu pesan, kesadaran/pengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap pesan tersebut.

− Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba dan melakukannya.


(32)

3. Karakteristik Responden, terdiri dari:

• Fakultas, yaitu dari fakultas mana responden berasal.

• Frekuensi Pemakaian Internet, yaitu berapa lama responden menggunakan internet dalam sehari.

• Lokasi Akses Internet, di mana responden mengakses internet.

• Frekuensi Pemakaian YouTube, yaitu berapa kali responden membuka situs YouTube dalam seminggu.

• Keanggotaan di YouTube, yaitu status keanggotaan responden di situs YouTube.


(33)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

II.1. Komunikasi Massa

II.1.1. Pengertian Komunikasi Massa

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa iatin: communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2006:9).

Komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat, atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos atau serba hadir. Artinya komunikasi berada di manapun dan kapanpun juga. Menurut Carl I. Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication memunculkan istilah science of communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas penstransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap (Effendy, 2003:13).

Sedangkan menurut Fisher (Arifin, 2003:20), komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos atau serba hadir, artinya komunikasi berada di manapun dan kapanpun juga.

Rumusan komunikasi yang sangat dikenal orang adalah rumusan yang dibuat oleh Harold Lasswell. Menurut Lasswell (Mulyana, 2005:62) komunikasi


(34)

adalah: “who says what in which channel to whom with what effect ”. jadi, jika dipilah-pilahkan akan terdapat lima unsur atau komponen di dalam komunikasi, yaitu:

•Siapa yang mengatakan komunikator (communicator)

•Apa yang dikatakan pesan (message)

•Media apa yang digunakan media (channel)

•Kepada siapa pesan disampaikan komunikan (communicant/receiver)

•Akibat yang terjadi efek (effect)

Wilbur Schram menampilkan apa yang ia sebut “The Condition of Success in Communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Kondisi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan harus menyampaikan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.


(35)

Pengertian komunikasi massa merujuk, kepada pendapat Tan dan Wright, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Ardianto, 2004:3), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari defenisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa.

Menurut Mulyana (2005:75) komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen.

Selain pengertian di atas, beberapa ahli komunikasi juga mengemukakan pendapatnya tentang pengertian komunikasi massa. Joseph A. Devito merumuskan komunikasi massa menjadi dua hal, yaitu:

“Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar pada umumnya agak sukar untuk didefenisikan. Kedua, komunikasi massa adalah


(36)

komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang bersifat audio atau visual. Komunikasi massa menjadi lebih logis jika didefenisikan menurut bentuknya seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, buku, tabloid, film, dan pita” (Ardianto, 2004:6).

Defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gebner, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004:4).

Menurut Joseph R. Dominick mendefenisikan komunikasi massa sebagai suatu proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar. Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat mendefenisikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronis, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Sementara itu, menurut Jay Black dan Frederick C (Nurudin, 2004:12) disebutkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses di mana pesan-pesan yang diproduksi secara massal atau tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. Luas di sini berarti lebih besar daripada sekadar kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan anonim berarti individu yang menerima pesan cenderung asing satu sama lain, dan heterogen berarti pesan dikirimkan kepada orang-orang dari berbagai macam


(37)

status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain dan bukan penerima pesan yang homogen.

Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa modern (media cetak dan elektronik) dalam penyampaian informasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak (komunikan) heterogen dan anonim sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak.

Menurut Wright (1959), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri (Severin dan Tankard, 2007:4), yaitu:

1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relatif besar, heterogen dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beropersi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

II.1.2. Komponen Komunikasi Massa

Komunikasi massa pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah, artinya komunikasi berlangsung dari komunikator (sumber) melalui media kepada komunikan (khalayak). Walaupun komunikasi massa dalam prosesnya bersifat satu arah, namun dalam operasionalnya memerlukan komponen lain yang turut


(38)

menentukan lancarnya proses komunikasi. Komponen dalam komunikasi massa ternyata tidak sesederhana komponen komunikasi yang lainnya. Proses komunikasi massa lebih kompleks, karena setiap komponennya mempunyai karakteristik tertentu adalah sebagai berikut (Ardianto, 2004:36-42).

a. Komunikator

Dalam komunikasi massa produknya bukan merupakan karya langsung seseorang, tetapi dibuat melalui usaha-usaha yang terorganisasikan dari beberapa partisipan, diproduksi secara massal, dan didistribusikan kepada massa.

b. Pesan

Sesuai dengan karakteristik dari pesan komunikasi massa yaitu bersifat umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang. Penataan pesan bergantung pada sifat media yang berbeda antara satu sama lainnya.

c. Media

Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instananeous). d. Khalayak

Khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sifatnya yang anonim dan heterogen, maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak.


(39)

e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa

Dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan media pada umumnya ditujukan kepada massa (khalayak) yang heterogen. Khalayak yang heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya. Oleh karena itu, pesan tersebut akan di – filter (disaring) oleh khalayak yang menerimanya.

f. Gatekeeper (Penjaga Gawang)

Dalam proses perjalanannya sebuah pesan dari sumber media massa kepada penerimanya, gatekeeper ikut terlibat di dalamnya. Gatekeeper dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam perjalanannya dari sumber kepada penerima.

II.1.3. Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi

Menurut Severin dan Tankard yang dikutip Suprapto dalam bukunya “Pengantar Teori Komunikasi” (2006:13-14) berdasarkan sifat-sifat komponen, komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut:

1. Berlangsung satu arah

Bandingkan dengan komunikasi antar personal yang berlangsung dua arah. Dalam komunikasi massa feedback baru akan diperoleh setelah komunikasi berlangsung.


(40)

2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Informasi yang disampaikan melalui media massa merupakan produk bersama. Seorang komunikator dalam media massa bertindak atas nama lembaga dan nyaris tak memiliki kebebasan individual.

3. Pesan-pesan bersifat umum

Pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa pada umumnya bersifat umum (untuk orang banyak).

4. Melahirkan keserempakan

Bagaimana kekuatan sebuah radio siaran melalui acara tertentu memaksa pendengarnya untuk secara serempak mendengarkan acara tersebut.

5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen

Kemajemukan audience komunikasi massa menyebabkan pelaksana komunikasi massa harus benar-benar mempersiapkan semua ide atau informasi yang akan disampaikan sebaik mungkin sebelum disebarluaskan. Di samping memiliki cirri-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai fungsi bagi masyarakat. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick yang dikutip Ardianto dkk dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar” (2004:15-18) adalah sebagai berikut:

1. Surveillance (Pengawasan)

Pengawasan mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan informasi dari media massa. Media mengambil tempat para pengawal yang mempekerjakan pengawasan.


(41)

2. Interpretation (Penafsiran)

Media massa tidak hanya menyajikan fakta atau data, tetapi juga informasi beserta penafsiran mengenai suatu peristiwa tertentu. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok.

3. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmission of Values (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Sosialisasi mengacu kepada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa menyajikan penggambaran masyarakat dan dengan membaca, mendengar, dan menonton maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak berperilaku dan nilai-nilai apa yang penting.

5. Entertainment (Hiburan)

Fungsi menghibur dari komunikasi massa tidak lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat berita-berita ringan atau melihat tayangan-tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.


(42)

Menurut Steven M. Chaffe (Ardianto dkk, 2004:49) efek media massa dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak yaitu komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan, dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif, dan behavioral:

a. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri.

1. Efek Ekonomi

Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.

2. Efek Sosial

Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh, misalnya kehadiran televisi dapat meningkatkan status dari pemiliknya. 3. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari

Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi ke kantor masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi. 4. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman

Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan menghilangkan perassan tidak nyaman,


(43)

misalnya untuk menhilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya.

5. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu

Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perassan tidak nyaman pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.

b. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak

a) Efek Kognitif

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi.

• Efek Proposional Kognitif

Efek proposional kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila televisi menyebabkan kita lebih mengerti tentang bahasa Indonesia


(44)

yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek proposional kognitif.

b) Efek Afektif

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekadar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah setelah menerima pesan dari media massa.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan dari media massa adalah sebagai berikut :

1. Suasana Emosional

Respon individu terhadap sebuah film atau sinetron televisi akan dipengaruhi oleh situasi emosional individu.

2. Skema Kognitif

Skema kognitif merupakan naskah yang ada di dalam pikiran individu yang menjelaskan alur peristiwa.

3. Suasana Terpaan

Suasana terpaan adalah perasaan individu setelah menerima terpaan informasi dari media massa.

4. Predisposisi Individual

Predisposisi individual mengacu kepada karakteristik individu. Individu yang melankolis cenderung menghadapi tragedi lebih emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang dan


(45)

mempunyai sifat terbuka cenderung akan lebih senang bila melihat adegan-adegan lucu daripada orang yang melankolis.

5. Faktor Identifikasi

Menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca, pendengar akan menempatkan dirinya di posisi tokoh.

c) Efek Behavioral

Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk tindakan atau kegiatan.

II.2. Teknologi Komunikasi

II.2.1. Pengertian Teknologi Komunikasi

Salah satu pengertian umum teknologi ialah penggunaan ilmu pengetahuan secara sistematik atau pengetahuan-pengetahuan yang terorganisir atau untuk keperluan-keperluan yang praktis. Sedangkan pengertian secara khusus ialah memandang teknologi dari aspek ekonomi yaitu minimal teknologi digunakan untuk menentukan division and subdivision of labor dari suatu proses kerja yang terintegrasi secara sistematik dalam komponen-komponen yang berkaitan dan fungsional. Pada hakekatnya, teknologi mempunyai logika dan gramar tertentu yang berhubungan erat bahkan bersatu dengan sistem kosmologi (sistem nilai kepercayaan) dan world view suatu masyarakat.

Penemuan teknologi dimulai sejak lebih dari satu abad yang lalu. Teknologi berkembang dari riset ilmiah yang dilakukanbanyak ilmuan. Dewasa


(46)

ini, penemuan teknologi banyak dilakukan oleh tim riset ilmiah yang dari beberapa organisasi bisnis, universitas-universitas, organisasi nirlaba. Setiap teknologi baru biasanya menggantikan teknologi yang sudah tua.

Penemuan di bidang teknologi dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi kita, misalnya dalam melakukan pertukaran informasi, transaksi, maupun transportasi. Perkembangan teknologi juga meningkatkan standar hidup manusia, meningkatkan mutu informasi, hiburan dan pendidikan

Teknologi adalah aplikasi praktis suatu pengetahuan, khususnya dalam suatu bidang tertentu. Teknologi berkembang semakin cepat dari waktu ke waktu karena penemuan satu teknologi baru dapat mempercepat penemuan teknologi berikutnya. Dalam sejarah peradaban manusia, terdapat banyak penemuan yang dapat berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia

Istilah teknologi komunikasi seringkali diucapkan dalam nafas yang sama dengan istilah teknologi informasi, karena pengertian yang terkandung pada masing-masing istilah tersebut memang saling berkaitan satu sama lain. Namun, istilah teknologi komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk sistem, saluran, perangkat keras, dan perangkat lunak dari komunikasi modern, di mana teknologi informasi merupakan bagian dari padanya.

Lubis (1997:42), menjelaskan bahwa teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Komunikasi adalah upaya untuk menciptakan “Kebersamaan


(47)

dalam Makna” (Commonness in Meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat.

Rogers, 1986 dalam Lubis (1997:42), mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain.

Severin dan Tankard (2007:305), mengatakan bahwa teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang sedang dalam proses pengembangan atau yang ada sekarang adalah video tape recorder, video casette, televisi kabel, surat kabar online, akses pelayanan informasi komputer dengan komputer pribadi di rumah, internet, World Wide Web, serta CD-ROM. Banyak teknologi yang mempunyai dampak dramatis yaitu memberikan pengguna kontrol yang jauh lebih banyak pada proses telekomunikasi dan informasi yang diterima.

Nasution (1989:6), menjelaskan bahwa berbagai kemampuan dan potensi yang dimiliki teknologi komunikasi memungkinkan manusia untuk saling berhubungan satu sama lainnya, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan, dan lain-lainnya, kini dapat diatasi dengan dikembangkannya berbagai sarana komunikasi mutakhir. Dengan penggunaan satelit misalnya, hampir tidak ada lagi batas jarak dan waktu untuk menjangkau khalayak yang dituju di manapun dan kapan saja diperlukan.


(48)

Everett M. Rogers, 1986 dalam Bungin (2006:111), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu: era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal media komputer, videotext dan teletext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media dimulai dari era media tulis dan cetak.

II.2.2. Karakteristik Teknologi Komunikasi

Salah satu keunggulan yang ditawarkan teknologi komunikasi saat ini adalah kemungkinan bagi si penerima komunikasi untuk lebih langsung mengendalikan pesan-pesan yang ditransmisikan. Kini penerima komunikasi lebih dapat menentukan pilihan-pilihan yang diinginkan atau dibutuhkannya, seperti memperoleh informasi tentang apa yang diinginkan, serta kapan memerlukannya. Bell, 1979 dalam Nasution (1989:11), menyebutkan beberapa wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi, yaitu:

1. Jaringan pengolahan data yang kelak memungkinkan orang berbelanja cukup dengan menekan tombol-tombol komputer di rumah masing-masing. Pesanan akan dikirimkan langsung ke rumah pemesan oleh toko tempat berbelanja.

2. Bank informasi dan sistem penelusuran, yang memungkinkan pemakainya menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh kopi cetakannya dalam sekejap mata.


(49)

3. Sistem teleteks, yang menyediakan informasi mengenai segala rupa kebutuhan. Seperti berita, cuaca, informasi finansial, iklan terklarifikasi, katalog segala macam produk, dan sebagainya lewat layar televisi di rumah masing-masing.

4. Sistem faksimil, yang memungkinkan pengiriman dokumen secara elektronik.

5. Jaringan komputer interaktif, yang memungkinkan pihak-pihak berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.

Menurut Ploman, 1981 dalam Nasution (1989:11), kemajuan teknologi komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini:

1. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih di antara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Bila pada masa lalu hanya ada alat peralatan “berat”, yang profesional dan mahal, maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih “ringan”, metode yang hanya memerlukan keterampilan minimal, serta murah. Dengan kata lain, kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan. 2. Kemungkinan mengkombinasi teknologi, metode, dan sistem-sistem yang

berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian tersebut. 3. Kecenderungan ke arah desentralisasi, invidualisasi dalam konsep dan pola


(50)

Berdasarkan karakteristik serta bentuk-bentuk wujud fisik teknologi komunikasi tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologi komunikasi sehingga penerapannya pun akan meliputi berbagai bidang kehidupan manusia.

Ciri utama dari perkembangan teknologi komunikasi adalah terjadinya perkawinan antara beberapa jenis media dan teknologi, yang kemudian menghasilkan bentuk-bentuk baru yang memiliki kemampuan berlipat ganda dan menciptakan aneka pelayanan komunikasi yang lengkap dan unik, yang bahkan tidak terbayangkan sebelumnya (Nasution, 1989: 68).

Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi dan menandai teknologi yang disebut dengan internet (Bungin, 2006:113).

II.2.3. Internet

Salah satu media dalam komunikasi adalah internet. Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007:443).

Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan ‘inter-network’) ialah rangkaian komputer yang terhubung menelusuri beberapa rangkaian istilah yang diserap dari bahasa asing karena kemajuan teknologi internet. Mayoritas istilah-istilah tersebut adalah berasal dari bahasa inggris, karena dipandang memiliki kekayaan kosakata internet yang paling luas.


(51)

Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif (Ardianto, 2004:141).

Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dan digunakan pertama kali untuk keperluan militer (Ahmad Bustami, 1999). Pada saat itu ARPA (Avanced Research Project Agency) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat membangun sistem jaringan komputer yang disebut Arpanet. Jaringan ini menghubungkan antar komputer di daerah-daerah vital dalam rangka mengatasi masalah jika terjadi serangan nuklir. Arpanet berkembang sangat pesat dan dipecah menjadi dua bagian Milnet dan Arpanet. Milnet digunakan khusus untuk keperluan militer, sedangkan Arpanet digunakan untuk keperluan non-militer terutama perguruan tinggi. Gabungan kedua jaringan ini pada akhirnya dikenal dengan nama Darpa Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.

Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang mengubah dunia dari bersifat lokal atau regional menjadi global. Karena di dalam internet terdapat sumber-sumber informasi dunia yang dapat diakses oleh siapapun dan di manapun melalui jaringan internet. Melalui internet faktor jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi kecil, dan komunikasi menjadi mudah. Onno W. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet juga telah mengubah metode komunikasi massa dan penyebaran data atau


(52)

informasi secara fleksibel dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa konvensional seperti media cetak dan audio visual

II.2.4. Manfaat Internet

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet yaitu sebagai berikut

a. Komunikasi

Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan internet yang telah mengglobal. Dengan kita mengetahui alamat seseorang atau suatu lembaga di internet, maka kita dapat mengirim informasi kapan saja dan ke mana saja di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat dan dengan cara yang sangat mudah.

b. Informasi

Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke internet, di mana masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka gabungan seluruh informasi di internet sangatlah luar biasa. Internet merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya internet itu sendiri.


(53)

c. Kolaborasi

Kolaborasi yang dimaksud adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama (team work). Anggota tim bisa terdiri dari berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara di dunia. Melalui internet kita dapat melakukan suatu konferensi (conference) dengan berbagai pihak di manapun mereka berada. Kita bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara bersamaan melalui internet.

Berikut ini adalah sebagian dari apa yang tersedia di internet:

1. Internet untuk kehidupan pribadi, meliputi: kesehatan, rekreasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani, dan sosial.

2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja, meliputi: sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, dan berbagai forum komunikasi.

II.2.5. Internet sebagai Media Komunikasi

Manusia tidak bahagia ketika ia mendapatkan hambatan untuk menyampaikan pesan dalam jarak luas dan waktu terbatas. Didorong naluri kebahagiaan, naluri ingin tahu, serta naluri komunikasi, dan ditunjang akal budinya, teknologi komunikasi terus bertumbuh hingga sekarang. Hasrat dan naluri berkomunikasi serta berbagi informasi dan pengetahuan secara bebas mendorong manusia menciptakan teknologi hingga bentuk terkininya, yaitu internet.


(54)

Internet telah membentuk ruang dan waktu, yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, yang disebut cyberspace. Kata cyberspace pertama kali digunakan dan dipopulerkan oleh William Gibson dalam novel fantasi ilmiahnya, Neuromancer, yang terbit pada tahun 1984. Di cyberspace, segala bentuk media komunikasi yang kita kenal: face-to-face meeting, telepon, fax, surat, surat kabar, majalah, radio, TV, film telah bermutasi menjadi teleconference, i-phone (internet telephone), i-fax (internet fax), e-mail (electronic mail), e-magazine (electronic magazine), dan seterusnya. Dengan internet kita memasuki ruang dan waktu baru yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, kita menjumpai hampir seluruh bentuk media komunikasi yang kita kenal berkonvergensi menyatu di sana, membuatnya disebut multimedia.

Sebagian buku mengelompokkan internet yang multimedia sebagai media massa, sebagian lagi mengkategorisasikannya sebagai media antar pribadi. Kedua pendapat itu sama benarnya, tapi juga sama kelirunya. Karena, kedua pendapat yang bertentangan itu pada dasarnya mengingkari hakekat internet yang multimedia. Artinya, pada tataran tertentu ia adalah media massa, misalnya ketika seseorang berkunjung ke majalah elektronik Tempo Online. Pada tataran lain ia adalah media antar pribadi, ketika seseorang mengirim surat elektronik ke seorang teman, misalnya. Jadi, karena sifatnya yang multimedia, ia bersifat massa tapi juga antar pribadi, teragntung dalam konteks apa kita menggunakan atau mengkajinya (Vardiansyah, 2004:106).


(55)

Menurut Severin dan Tankard (2007:7), ada tiga fitur utama internet, yaitu e-mail (surat elektronik), Newsgroups and Mailing list, serta World Wide Web:

1. E-mail

Jutaan orang kini berkomunikasi dengan menggunakan pesan elektronik, atau e-mail. Tidak perlu menjadi pengguna internet yang canggih untuk bisa mengirimkan pesan e-mail. Banyak orang awam melakukannya melalui layanan online, seperti halnya American Online dan Prodigy.

2. Newsgroups and Mailing Lists

Newsgroups and Mailing Lists merupakan sistem berbagi pesan secara elektronik yang memungkinkan orang-orang yang tertarik pada masalah yang sama untuk saling bertukar informasi dan opini. Beberapa orang merasa bahwa mereka mendapat berita secara lebih cepat dan lebih baik dari newsgroups daripada koran atau majalah. Mungkin yang lebih penting lagi, newsgroups memungkinkan terjadinya respon langsung terhadap suatu berita oleh konsumen berita yang tidak bisa dilakukan oleh koran dan majalah.

3. World Wide Web

World Wide Web yang juga dikenal sebagai WWW atau Web merupakan sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui komputer lain secara cepat dan tepat.


(56)

II.2.6. YouTube

YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia (Baskoro, 2009:58).

YouTube diprakarsai oleh tiga orang mantan pegawai perusahaan Paypal yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Hurley merupakan alumnus design di University Indiana Pennsylvania, sedangkan Chen dan Karim alumnus ilmu komputer di University Illinois Urbana-Champaign. Nama domain ‘YouTube.com’ sendiri diaktifkan pada 15 Februari 2005, dan pada bulan-bulan berikutnya YouTube mulai dibangun. Mereka mempublikasikan preview dari website tersebut pada Mei 2005, atau 6 bulan sebelum launching secara resmi

Setelah didirikan, YouTube mendapat suntikan modal pertamanya dari investor yaitu Sequoia Capital sebesar $ 11,5 juta di bulan November 2005 – April 2006. Dengan tambahan modal yang besar, YouTube berkembang dengan cepat. Juli 2006, ada lebih dari 65.000 video baru yang di – upload setiap hari di YouTube, dan ada 100 juta video yang dilihat per harinya

Dengan format berkas (file) FLV (Flash Video) yang efisien dan ada di mana-mana sebagai standar pengodean film yang di – upload oleh para user, membuat YouTube mudah diakses oleh masyarakat secara instan di internet.


(57)

Sebagai tambahan, dengan teknologi yang memungkinkan, YouTube menginspirasi masyarakat untuk menonton video melalui web dengan fitur jaringan sosial Web-2,0; seperti komentar, grup, halaman beranda untuk anggota, langganan, dan ide-ide lainnya yang berbasis komunitas yang dipopulerkan melalui website seperti MySpace, Facebook, dan lain-lain (Yogapratama, 2009:1-2).

Dengan perkembangan yang sangat pesat, YouTube sukses menarik minat Google.inc. Oktober 2006 Google.inc sukses mengakuisisi YouTube dengan nilai transaksi $1, 65 miliar. Saat ini, menurut penyedia data market internet ‘ComScore’, YouTube merupakan penyedia video online terbesar di AS dengan market share 43% dan lebih dari 6 milliar video dilihat di bulan Januari 2009

Tingginya jumlah penonton dan video di YouTube, wajar jika YouTube menjadi bagian dalam budaya internet. Kebebasan setiap orang menikmati komputer pribadi mereka tanpa intervensi dari pemerintah mampu menyajikan berita dari sudut pandang yang lebih variatif.

Dengan adanya situs YouTube, maka aktor-aktor yang dianggap berperan dalam komunikasi global seperti perusahaan-perusahaan penyiaran baik itu dalam surat kabar, radio, ataupun televisi seakan berkurang peranannya. Semua orang dapat menyiarkan kabar di YouTube. Bahkan, ada beberapa berita yang hanya disiarkan lewat YouTube dikarenakan bebasnya orang untuk meng – upload video mereka sendiri. Karena tujuan utama YouTube adalah sebagai tempat bagi setiap


(58)

orang (tidak peduli tingkat keahliannya) untuk meng – upload dan membagikan pengalaman perekaman mereka kepada orang lain (Yogapratama, 2009:3).

Penggunaan situs YouTube terbilang cukup mudah, bahkan bagi pengguna yang bukan anggota. Ketika sampai di situs YouTube, Anda akan disambut oleh halaman beranda YouTube. Halaman beranda adalah gerbang utama ke dalam dunia YouTube, dan halaman ini berisikan video-video yang sedang dilihat saat ini, video-video yang dipromosikan, dan video berfitur, bersamaan dengan sebuah seleksi link-link tambahan, elemen-elemen navigasi, dan iklan-iklan bagus yang jumlahnya relatif sedikit.

Daftar video yang sedang ditonton saat ini adalah seleksi video yang diputar yang (seperti judulnya) sedang dilihat oleh para pengguna YouTube yang lain. Fitur ini dapat diaplikasikan pada pengguna yang telah memiliki sebuah fitur Active Sharing yang merupakan fasilitas dalam keanggotaan mereka. Daftar video yang sedang dipromosikan berisi video-video yang (sepertinya) telah dipilih berdasarkan kerjasama (partnership) dengan YouTube. Daftar video berfitur berisikan video-video yang diseleksi oleh pekerja YouTube atau oleh penyunting tamu. Jika Anda menurunkan skrol halaman, Anda mungkin memerhatikan kategori-kategori klip dan link lain yang didaftar di kolom kanan, seperti What’s

New, Popular Videos For Mobile Devices, dan sebagainya. Ini, tentu saja,

mewakili iterasi situs YouTube saat ini, yang akan berubah-ubah sepanjang waktu. Bagaimanapun ide dasarnya tetap utuh – menyediakan link-link cepat dalam halaman beranda sampai isian berfitur dan item-item lainnya yang ingin


(59)

dipromosikan oleh YouTube dan induk perusahaannya Google (termasuk periklanan dan fitur-fitur baru situs).

Sepanjang halaman atas adalah empat tab besar besar untuk menavigasikan situs YouTube. Tab-tab tersebut adalah bagian dari navigasi YouTube yang tetap, karena tak peduli halaman mana yang Anda lihat, Anda memiliki akses langsung ke set link yang sama. Dalam urutan, dari kiri ke kanan, tab-tab ini dilabeli , Videos, Categories, Channels, dan Community. Di kanan jauh adalah link Upload Video (Memasang Video).

Video

Tab video menghadirkan sebuah daftar berisi 20 video per halaman, yang dapat anda sortir dengan Most Viewed (default), Most Recent, Top Rated, Most Discussed, Top Favorites, Most Linked, Recently Featured, Most Responded, dan Watch on Mobile. Sebagai tambahan, Anda dapat melihat atau menyortir klip-klip tersebut berdasarkan unit waktu, seperti Hari Ini, Minggu Ini, Bulan Ini, dan Sepanjang Waktu. Video-video dapat disortir dengan kategori, jika Anda memiliki tipe video khusus di kepala, seperti video musik yang paling banyak dilihat bulan ini. Anda dapat mempersempit pencarian dengan mengetik kata kunci ke dalam boks Pencarian di pojok kanan atas situs.

Kategori

Jika Anda memilih menjelajah video berdasarkan area ketertarikan yang khusus, anda dapat memulai dengan tab Kategori. Di sisi kiri halaman adalah semua kategori yang dapat Anda pilih. Ketika “All” adalah kategori yang Anda pilih, Anda diberi sebuah Pick of The Day, yang merupakan video terpilih yang


(60)

diletakkan di bagian atas halaman, bersamaan dengan dengan beberapa Feature Channel. Di bawahnya, Anda akan melihat kategori individual di daftar lagi (Featured Video by Category), yang masing-masing Thumbnail – nya mewakili video berfitur (Pilihan Editor) untuk kategori itu. Setiap kategori yang Anda pilih memiliki halaman utamanya sendiri dengan pilihan favorit (Editor’s Pick), sebuah video yang dipasang, dan sebuah seleksi video serta saluran berfitur tambahan.

Berikut daftar kategori video yang ada di YouTube:

Autos & Vehicles (Otomotif dan Kendaraan)

Comedy (Komedi)

Entertainment (Hiburan)

Film & Animation (Film dan Animasi)

Gadgets & Games (Peralatan dan Permainan)

How to & DIY (Cara-cara dan Bagaimana Melakukan Sendiri)

Music (Musik)

News & Politics (Berita dan Politik)

People & Blog (Orang dan Blog)

Pets & Animals (Binatang dan Binatang Peliharaan)

Sports (Olahraga)

Travel and Places (Perjalanan dan Tempat)

Saluran

Pengunjung YouTube dapat melihat isi saluran untuk mengakses semua video yang dipasang anggota tertentu. Saluran berguna khususnya untuk melihat kumpulan video yang dipasang oleh anggota yang sama. Dengan kata lain, setiap


(61)

saluran merupakan halaman beranda pribadi dari anggota resmi YouTube, berisi semua video mereka dan informasi profil lainnya. Tab saluran-saluran dapat dinavigasikan dengan memilih jenis-jenis saluran berbeda, termasuk Pelawak, Direktur, Guru, Musisi, Partner, Sponsor, dan jenis khusus tertentu. Sebagai tambahan, Anda dapat menyortir saluran menurut yang paling banya mendapat langganan (default), dan yang paling banyak dilihat; menjelajah kriteria; atau dengan unit waktu, meliputi minggu ini, bulan ini, atau sepanjang waktu.

Keanggotaan YouTube

Walaupun anda tidak perlu mendaftar untuk melihat video, Anda perlu membuat sebuah indentitas logon dan nama pengguna untuk memasang video sendiri. Sebagai tambahan dari pemasangan video, hanya pengguna terdaftar yang dapat mengambil manfaat secara penuh fitur-fitur yang telah ditawarkan oleh YouTube, seperti menciptakan playlist, memasang komentar, merespon video, bergabung dalam sebuah stream, atau membangun vlog (video web blog).

YouTube juga telah menciptakan situs versi lokal untuk negara-negara yang berbeda untuk memfiturkan isian dan bahasa yang paling banyak berkaitan dengan pengguna global. Anda dapat mengakses situs alternatif ini dengan mengklik icon globe-and-flag di pojok kanan atas website YouTube. Saat ini, ada sembilan negara yang didaftar – Brazil, Perancis, Irlandia, Itali, Jepang, Belanda, Polandia, Spanyol, dan United Kingdom. Sebagai tambahan situs Global (Amerika), semua isian YouTube yang sama tersedia untuk user, tak peduli negara mana yang mereka pilih sebagai preferensi. Bagaimanapun, isian berfitur,


(62)

seperti halnya bahasa yang muncul, akan berubah berdasarkan negara yang dipilih.

Dalam suatu kesempatan, YouTube menambahkan fitur beta spesial (dalam menguji) situs, yang dapat diakses melalui halaman TestTube. Halaman tersebut digunakan sebagai “inkubator” ide-ide YouTube. Ini adalah tempat di mana anda dapat mencoba fitur-fitur yang (mungkin) tidak berfungsi sempurna atau masih meminta saran dari para pengguna.

Halaman spesial lainnya yang mungkin menarik untuk dikunjungi adalah blog resmi YouTube, yang dipelihara oleh para pekerja YouTube dan berisikan informasi tentang fitur-fitur baru, pembaharuan situs, kontes, dan berita lain terkait dengan pengoperasian situs. Anda dapat mengakses blog YouTube dengan mengklik link Blog di bagian bawah setiap halaman YouTube (Yogapratama, 2009:6-34).

II.3. Opini Publik II.3.1. Pengertian Opini

Menurut William Albig (Sunarjo, 1984:31), opini adalah suatu pernyataan mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan atau "an opinion is some expression on controversial point". Selanjutnya Albig mengemukakan bahwa pendapat atau opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut. Suatu hal atau sesuatu masalah yang nyata dan jelas tidak dapat menjadi subjek opini publik. Subjek opini publik biasanya adalah mengenai masalah-masalah yang baru. Opini


(63)

berupa reaksi pertama di mana orang mempunyai rasa ragu-ragu terhadap suatu masalah yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian, sehingga unsur-unsur tersebut mendorong untuk saling mempertentangkannya. Dengan demikian, pengertian opini mempunyai dua unsur, yaitu:

1. Pernyataan;

2. Mengenai masalah yang bertentangan.

Pendapat atau opini itu tidak akan timbul bila tidak ada pertentangan dan pertentangan itu harus dinyatakan. Adapun pendapat-pendapat itu dapat dinyatakan dengan kata-kata atau ditunjukan dengan tingkah laku atau dengan suatu bentuk tingkah laku yang lain.

Sunarjo (1984:24) menjelaskan opini (pendapat) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan;

b. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat; c. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.

II.3.2. Pengertian Publik

Menurut Mayor Polak (Sunarjo, 1984:19), publik atau khalayak ramai adalah sejumlah orang yang mempunyai minat sama terhadap suatu persoalan tertentu. Mempunyai minat yang sama tidak berarti mempunyai pendapat yang sama. Dengan demikian, publik adalah sejumlah orang yang berminat dan merasa tertarik terhadap suatu masalah dan berhasrat mencari suatu jalan keluar dengan mewujudkan tindakan yang konkret.


(1)

V.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, maka peneliti mengajukan sejumlah saran sebagai berikut:

1. Peneliti melihat bahwa YouTube sebagai media komunikasi global berperan sangat besar dalam menyiarkan dunia. Maka sebaiknya YouTube tidak hanya digunakan untuk bersenang-senang ataupun membentuk opini publik lewat pendapat orang-orang yang memasang video di situ, namun tiap orang dapat menjadi jurnalis tersendiri bahkan hingga dapat memunculkan sebuah pergerakan sosial. Fenomena ini bahkan melebihi pendahulunya yang menyiarkan lewat radio dan televisi saja.

2. Agar YouTube dalam perkembangannya untuk terus menjadi media yang tidak dapat terkontaminasi oleh kaum elit namun tetap memerhatikan kualitas video yang ditampilkan. Resolusi video, kualitas gambar, durasi, dan kelancaran dalam mengunduh tayangan video, masih perlu ditingkatkan. Untuk fitur-fitur juga perlu dikembangkan menjadi lebih menarik dan lebih baik, terutama untuk parental setting bagi pengguna di bawah umur.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta.

Baskoro, Adi. 2009. Panduan Praktis Searching di Internet. PT TransMedia, Jakarta Selatan.

Bungin, Burhan. 2006. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Rajawali Pers, Jakarta. Bustami, Ahmad. 1999. Cara Mudah Belajar Internet, Home Site, dan HTML.

Dinastindo, Jakarta.

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

_____________________. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. PT Citra Aditya Bakti, Bandung.

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis, Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Lubis, Suwardi. 2005. Teknologi Komunikasi dan Pembangunan. Penerbit Universitas Sumatera Utara, Medan.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Nasution, Z. 1989. Teknologi Komunikasi dalam Perspektif: Latar Belakang dan Perkembangannya. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Nuruddin. 2004. Komunikasi Massa. Cespur, Malang.

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Dengan Contoh Analistik Statistik. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sastropoetro, Santoso, 1990. Komunikasi Sosial. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.


(3)

Severin, Warner dan James Tankard. 2007. Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terpaan di Dalam Media Massa. Prenada Media Group, Jakarta.

Singarimbun, Masridan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. PT Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.

Sunarjo, Djoenasih S. 1984. Opini Publik. Liberty, Yogyakarta.

Sumarno, AP. 1990. Pendapat Umum dalam Sistem Politik. Citra Aditya Bhakti, Bandung.

Suprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Media Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Susanto, Astrid S. 1985. Pendapat Umum. Bineka Cipta, Bandung.

Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Kencana, Jakarta.

Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Ghalia Indonesia, Bogor. Yogapratama, David. 2009. Menjadi Seleb Dalam 20 Menit Lewat YouTube.

Mozarta Mediatama, Yogyakarta.

Sumber Lainnya: Internet

http://www.youtube.com/t/about, diakses tanggal 19 Oktober 2009

http://www.youtube.com/pulitzercenter, diakses tanggal 3 November 2009

http://www.litbang.depkes.go.id/tik/media/Pengantar_WWW.doc, diakses tanggal 19 Oktober 2009

http://www.usatoday.com/tech/news/2006-07-16-youtube-views_x.htm, diakses tanggal 22 Oktober 2009

http://www.kapanlagi.com, diakses tanggal 10 Oktober 2009 http://www.comscore.com, diakses tanggal 20 Oktober 2009


(4)

http://digilib.itb.ac.id/gdl.php, diakses tanggal 5 Februari 2010

http://www.itb.ac.id/focus/focus_file/PidatoIlmiahpadaSidangTerbukaPMB.pdf, diakses tanggal 05 Februari 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Internet, diakses tanggal 5 Februari 2010

http://mhs.blog.ui.edu/diat.nurhidayat71/category/uncategorized/, diakses tanggal 6 Februari 2010

http://incuvl.petra.ac.id/learn/learn-1.html, diakses tanggal 6 Februari 2010 http://www.usu.ac.id, diakses tanggal 8 Februari 2010

Surat Kabar

Seputar Indonesia, Edisi 27 Februari 2008

Makalah


(5)

BIODATA PENELITI

Nama/ NIM : SOYA SORAYA / 060904049 Tempat/ Tanggal Lahir : Medan / 09 SEPTEMBER 1988 Departemen : Ilmu Komunikasi FISIP USU

Alamat : Komp. Graha Tanjung Sari Blok G No. 14, Medan

Anak : Ke 1 dari 5 bersaudara Orang Tua

Bapak : H. Drs. SAID ABDULLAH

Ibu : Hj. WIRDAYANTI HASBI

Pendidikan :

 SD Negeri Bhayangkari Medan 1994 – 2000

 SD Negeri 001 Pekanbaru  SD Negeri 029 Pekanbaru  SD Percobaan Negeri Medan

 SLTP Negeri 1 Medan 2000 – 2003

 SLTP Islamic Village Tangerang

 SMU Negeri 1 Medan 2003 – 2006

 Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU 2006 – 2010

Saudara : DEA FADLIANA

ASTRI YULITA

MUHAMMAD IKHSAN FARAH HUMAIRA


(6)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Soya Soraya

NIM : 060904049

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : YouTube: Broadcasting The World dan Opini Mahasiswa (Studi Deskriptif tentang Opini Mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap Penggunaan Situs YouTube sebagai Media Komunikasi Global)

Medan, 23 Maret 2010

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Emilia Ramadhani S.Sos

NIP.197310212006042001 NIP.195102191987011001 Drs. Amir Purba, MA

a.n. Dekan FISIP USU Pembantu Dekan I

NIP.195908091986011002 Drs. Humaizi, MA


Dokumen yang terkait

Pemberitaan Konflik Indonesia-Malaysia Dan Opini Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Media Televisi Mengenai Konflik Pencaplokan Lagu Daerah Rasa Sayange yang Dilakukan Oleh Malaysia Terhadap Opini Mahasiswa Departemen Etnomusikologi FIB –

0 68 126

Fatwa Mui Dan Opini Publik (Studi deskriptif Opini Mahasiswa Anggota HMI Komisariat Fakultas Hukum USU Terhadap Pemberitaan Fatwa Haram Bunga Bank oleh MUI Di Internet )

1 62 129

Opini Mahasiswa Terhadap Iklan Nasional Demokrat (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Terhadap Iklan Nasional Demokrat Di Metro TV)

0 54 90

Opini Mahasiswa Terhadap Figur Obama Dalam Iklan Wafer Tango (studi deskriptif terhadap mahasiswa Universitas Sumatera Utara).

1 55 148

Situs YouTube dan Peningkatan Kemampuan Bermusik Mahasiswa Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara

0 31 78

Pemanfaatan Situs Universitas Sumatera Utara Dengan Pendapat Publik Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Peranan Situs Universitas Sumatera Utara dengan Opini Mahasiswa Terhadap Layanan Informasi Pendidikan)

0 58 108

Opini Mahasiswa Terhadap Tayangan MTV Insomnia Di Global TV(Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

1 25 93

Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Media Massa dan Pembentukan Opini Publik (Studi Deskriptif tentang Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Metro TV terhadap Pembentukan Opini Mahasiswa FISIP USU)

2 35 105

PERSEPSI PENGGUNA INTERNET (NETTER) MENGENAI PENGGUNAAN SITUS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA AKTUALISASI DIRI (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna Aktif Situs YouTube)

0 9 22

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG SITUS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA POPULARITAS SESEORANG (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang)

13 54 15