Dilihat dari dominasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang didominasi oleh dimensi inovatif, maka mahasiswa tersebut harus mampu untuk terus
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan mereka dalam berinovasi. Agar saat berada pada dunia kerja, mahasiswa siap untuk menghadapi tantangan-tantangan
khususnya dalam bidang perekonomian dan kesejahteraan hidup. Ada beberapa jenis pekerjaan yang dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa yang di dominasi oleh
dimensi inovatif yaitu wirausaha, konsultan, eksekutif iklan barang atau jasa, manager, penulis, ekonom,
4.3.2 Intuitif
Dimensi kedua yang mendominasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah dimensi Intuitif yaitu sebanyak 17 orang. Menurut Rimbowati 2010 intuisi
dapat diartikan sebagai pengamatan, pengenalan atau pemahaman secara langsung tanpa langkah-langkah pertimbangan mental secara sadar sampai pada suatu
kesimpulan tidak berdasarkan analisa dan penalaran. Menurut Pinker dalam Be
Creative, 2010 Intuisi adalah strategi evolusi untuk pemecahan masalah.
Menurut Wikipedia intuisi merupakan kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Artinya intuisi bekerja tanpa kita
ketahui bagaimana dan mengapa solusi bisa datang. Contohnya jika seseorang memikirkan sebuah objek, tiba-tiba muncul sebuah ide, inilah yang disebut dengan
intuisi. Tentunya Intuisi semakin tajam jika mampu meningkatkan pengembangan
Universitas Sumatera Utara
diri berdasarkan pengetahuan dan pengalaman-pengalaman yang akan digunakan untuk masa depan. Tetapi intuisi tidak akan tajam jika seseorang menyibukkan diri
dengan rutinitas yang sama setiap harinya, ini disebabkan karena orang tersebut selalu mengikuti prosedur yang sudah ada.
Menurut Rimbowati 1991, orang-orang kreatif percaya pada perasaan- perasaannya, pikiran-pikiran pra sadar disamping pikiran sadar, sengaja, selangkah
demi selangkah secara sistematis. Hal ini dapat disimpulkan kalau intuisi sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang kreatif, karena terkadang ide-ide kreatif datang
tanpa disadari oleh orang-orang kreatif. Cara-cara dalam mempertajam intuisi, yaitu:
a Menggunakan empati alami Mendengarkan pengalaman-pengalaman orang lain dan merasakan apa yang
mereka rasakan pada saat itu, semakin perasaan terlibat maka akan semakin memperkuat intuisi. Artinya pengalaman buruk seseorang dapat membantu
mempertajam intuisi tanpa harus mengalami hal tersebut. b Membiarkan diri merasa takut dan mengalir untuk melewatinya
Ketakutan dapat menghalangi intuisi, tetapi intuisi akan menjadi lebih tajam jika adanya balasan atau perlawanan terhadap rasa takut.
c Berhubungan dengan orang lain secara emosional
Universitas Sumatera Utara
Ketika berhadapan dengan orang lain, maka pahamilah emosi mereka. Semakin sering memahami emosi orang lain maka, semakin dalam pemahaman akan
situasi-situasi social dan akan semakin mempertajam intuisi. d Hentikan penilaian-penilaian pribadi
Hindari melakukan penilaian pribadi baik kepada orang lain maupun diri sendiri, karena hal ini merupakan energy negative yang menghambat ketajaman intuisi.
e Meditasi Fungsi meditasi adalah untuk perenungan diri, karena kebanyakaan kekuatan
kekuatan bukan datang dari jawaban, tetapi bisa saja melalui pertanyaan- pertanyaan yang membawa diri pada bagian-bagian yang belum pernah
dipertimbangkan. Menurut Wallace dalam Be Creative, 2010 ada empat tahapan untuk
menggambarkan proses kreatif dimana dari empat tahapan tersebut terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok alam sadar tahap persiapan dan tahap verivikasi dan
kelompok alam bawah sadar atau intuisi tahap inkubasi dan iluminasi untuk memecahkan masalah secara kreatif. Tahapan itu adalah:
a Tahapan persiapan Tahap ini merupakan tahap untuk mendefenisikan masalah atau tujuan, dan
mengumpulkan semua informasi terkait, dan menentukan kriteria untuk memverifikasi apakah sebuah solusi bisa diterima atau tidak.
b Tahap inkubasi
Universitas Sumatera Utara
Tahap ini merupakan tahap untuk mundur dari persoalan dan membiarkan pikiran bekerja dengan sendirinya. Sama seperti tahap persiapan, tahap ini bisa berakhir
dalam beberapa menit, jam, hari, minggu bahkan tahunan. c Tahap iluminasi
Tahap ini merupakan tahap dimana ide bermunculan dari pikiran yang menyediakan dasar untuk respons kreatif. Tahap ini berlangsung singkat dan
sering berupa inspirasi sesaat yang intens. d Tahap verifikasi
Tahapan ini merupakan tahapan akhir dimana pengujian dilakukan untuk menentukan apakah inspirasi yang diperoleh dari tahap sebelumnya memenuhi
kriteria dan keinginan yang ditentukan pada tahap persiapan. Berdasarkan hasil riset dari konsultan di Amerika terhadap para professional,
mereka tidak melakukan pengambilan keputusan berdasarkan rasional dan logika tetapi mereka mangambil keputusan berdasarkan intuisi. Menurut riset, pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi sebaik, bahkan lebih baik dibanding keputusan yang diambil dari data atau metodik, bahkan berfikir terlalu lama kerap membuat pikiran
berubah-ubah. Ketika seseorang harus mengambil keputusan dengan cepat, dalam beberapa situasi intuisi sangat dibutuhkan dan membantu memeras pikiran tak sadar
yang memproses kekuatan otak. Jadi, pengambilan keputusan yang intuitif adalah pengambilan keputusan yang mengakses pengetahuan dimasa lalu untuk masa depan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Brown “kebenaran bukanlah didapat dari aktifitas, logika, kalkulasi, dan kesibukan. Untuk tiba pada kebenaran diperlukan kontemplasi bertahun-tahun”.
Setiap orang kreatif harus memiliki intuisi yang baik. Dimensi intuisi sebagai dimensi yang menjadi dominasi kedua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
harus bisa menjadi bagian untuk membantu mengembangkan kreatifitas mahasiswa tersebut. Setiap mahasiswa harus terus mempertajam intuisi agar masalah-masalah
kedepannya dapat terselesaikan dengan baik dengan bantuan intuisi yang baik. Walaupun intuisi didapat tanpa disadari, tetapi tidak jarang ide yang didapat dari
intuisi dijadikan sebagai pemecahan masalah. Pekerjaan yang cocok untuk orang yang memiliki intuisi yang tinggi adalah manager pemasaran, manager sumber daya
manusia, aktor, politikus, dan lain sebagainya.
4.3.3 Inspiratif