Persebaran Fauna di Indonesia

Di daerah Indonesia barat juga banyak ditemui beberapa kijang di Sumatra, Jawa, Bali, dan Lombok, kancil pelanduk di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Kepulauan Karimata, trenggiling di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, singapuar mukang di Sumatra dan Kalimantan, buaya di Sumatra dan Kalimantan, ikan lumba- lumbapesut terdapat di sungai Mahakam Kalimantan Timur. b. Fauna Indonesia timur Hewan- hewan di Indonesia timur mirip hewan Australia, antara lain sebagai berikut. 1 Kanguru pohon binatang berkantong, terdapat di Papua. 2 Tikus berkantong dan musang berkantong, terdapat di Maluku sebelah timur dan Papua. 3 Burung kasuari, terdapat di Papua, kepulauan Aru, dan pulau Seram. 4 Burung cendrawasih, terdapat di Papua dan kepulauan Aru. 5 Burung kakatua berjambul merah dan berjambul putih terdapat di Maluku. c. Fauna Indonesia bagian tengah Hewan- hewan yang terdapat di Indonesia tengah adalah campuran dari fauna Indonesia barat dan timur. Indonesia bagian tengah terdapat hewan-hewan khas Indonesia, antara lain sebagai berikut. 1 Biawak, komodo, terdapat di pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Binatang ini merupakan sisa hewan purba. 2 Anoa di Sulawesi. 3 Babi rusa dengan taring panjang dan melengkung, terdapat di Sulawesi dan Maluku bagian barat. 4 Burung maleo, sangat langka, terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe. Daerah flora dan fauna Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh garis Wallace. Sedangkan antara flora fauna Indonesia bagian timur dengan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh garis Weber. Kedua nama garis ini diambilkan dari nama sarjana ahli biologi yang telah berjasa di bidang kehewanan, yaitu sebagai berikut. 1 Alfred Russel Wallace, seorang ahli ilmu hewan bangsa Inggris, jasanya: a mengadakan penelitian tentang fauna di hutan Amazone. b mengadakan penelitian di Indonesia tentang fauna pada tahun 1854-1862. 2 Max Willem Carl Weber, seorang sarjana bangsa Jerman dalam bidang ilmu hewanzoology, jasanya: a memimpin ekspedisi laut Sibolga tahun 1899-1900. b pada tahun 1888 mengadakan penelitian fauna di Indonesia Timur.

3. Hubungan Sebaran Tumbuhan dan Hewan dengan Kondisi Fisik Lingkungan Indonesia

Sebelum zaman glacial, yaitu sebelum terjadinya benua, Indonesia merupakan Negara yang masih satu daratan dengan benua Asia dan benua Australia. Yaitu untuk Indonesia barat, Sumatra, dan Jawa dulunya satu daratan dengan benua Asia. Sedangkan Papua satu daratan dengan benua Australia. Setelah bumi terjadi dan es yang ada di kutub utara dan selatan mencair, maka daratan yang rendah tergena ng air, sedang daratan tinggi tidak tergenang air dan terjadilah pulau-pulau. Dataran rendah yang tergenang air, terjadilah laut Cina Selatan, laut Jawa, dan laut Arafura dan dataran tinggi terjadilah pulau Sumatra, pulau Jawa, dan pulau Papua. Dengan demikian pulau Jawa dan Sumatra dulunya merupakan satu daratan dengan benua Asia, sedangkan pulau Papua satu daratan dengan benua Australia. Dikarenakan pulau Jawa dan Sumatra satu daratan dengan benua Asia, maka jalur pegunungan, jenis tanah, jenis flora dan fauna sama dengan yang ada di Asia. Sedangkan jenis tanahpegunungan, flora dan fauna yang di Papua sama dengan jenis tanahpegunungan, flora dan fauna yang ada di Australia. Dilihat dari jalur pegunungan yang masuk ke Indonesia, Indonesia terbagi menjadi dua dangkalan, yaitu dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul. Dangkalan Sunda adalah wilayah Indonesia barat yang dulunya satu daratan dengan Asia, dan dangkalan Sahul yaitu Indonesia timur yang dulunya satu daratan dengan Australia. Dengan demikian, maka jenis flora dan fauna yang ada di Indonesia juga dibedakan menjadi tiga, berdasarkan kondisi fisik Indonesia, yaitu jenis flora fauna Indonesia barat, flora fauna Indonesia timur, flora fauna Indonesia peralihan. Dari uraian di atas kalau kita simpulkan maka flora fauna Indonesia barat keberadaannya sama dengan flora fauna yang ada di benua Asia, sedangkan flora fauna di Indonesia timur keberadaannya sama dengan flora fauna yang ada di Australia.