Pengertian Pengembangan Objek Wisata

1. Pariwisata dan vulnerability ekonomi, karena di negara kecil dengan perekonomian terbuka, pariwisata menjadi sumber mudah kena serang atau luka vulnerability, khususnya kalau negara tersebut sangat tergantung pada satu pasar asing. 2. Banyak kebocoran yang sangat luas dan besar, khususnya kalau proyek-proyek pariwisata berskala besar dan diluar kapasitas perekonomian, seperti barang-barang impor, biaya promosi keluar negri, tambahan pengeluaran untuk warga negara sebagai akibat dari penerimaan dan percontohan dari pariwisata dan lainnya. 3. Polarisasi spasial dari industri pariwisata di mana perusahaan besar mempunyai kemampuan untuk menerima sumber daya modal yang besar dari kelompok besar perbankan atau lembaga keuangan lainnya.

2.2 Pengertian Pengembangan Objek Wisata

Pengembangan objek wisata dapat diartikan suatu usaha atau cara yang dilakukan untuk membuat segala sesuatunya lebih baik yang dapat dilihat dan dinikmati oleh manusia sehingga menimbulkan perasaan senang, dengan demikian akan menarik wisatawan untuk berkunjung. Pengembangan suatu objek wisata harus dapat menciptakan product style yang baik, diantaranya adalah: 1. Objek tersebut memiliki daya tarik untuk disaksikan maupun dipelajari. 2. Mempunyai kekhususan dan berbeda dari objek yang lainnya. 3. Tersedianya fasilitas wisata. 4. Dilengkapi dengan sarana-sarana akomodasi, telekomunikasi, transportasi dan sarana pendukung lainnya. 5. Universitas Sumatera Utara Pengembangan objek wisata pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu: 1. Pembinaan produk wisata Merupakan usaha meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai unsur produk pariwisata seperti jasa akomodasi, jasa transportasi, jasa hiburan, jasa tour dan travel serta pelayanan di objek wisata. Pembinaan tersebut dilakukan dengan berbagai kombinasi usaha seperti pendidikan dan latihan, pengaturan dan pengarahan pemerintah, pemberian rangsangan agar tercipta iklim persaingan yang sehat guna mendorong peningkatan mutu produk dan pelayanan. 2. Pembinaan masyarakat wisata Adapun tujuan pembinaan masyarakat wisata adalah sebagai berikut: a. Menggalakkan pemeliharaan segi-segi positif dari masyarakat yang langsung maupun tidak langsung yang bermanfaat bagi pengembangan pariwisata. b. Mengurangi pengaruh buruk akibat dari pengembangan pariwisata. c. Pembinaan kerjasama baik berupa pembinaan produk wisata, 3. Pemasaran terpadu Dalam pemasaran pariwisata digunakan prinsip-prinsip paduan pemasaran terpadu yang meliputi: a. Paduan produk yaitu semua unsur produk wisata seperti atraksi seni budaya, hotel dan restoran yang harus ditumbuhkembangkan sehingga mampu bersaing dengan produk wisata lainnya. Universitas Sumatera Utara b. Paduan penyebaran yaitu pendistribusian wisatawan pada produk wisata yang melibatkan biro perjalanan, penerbangan, angkutan darat dan tour operator. c. Paduan komunikasi artinya diperlukan komunikasi yang baik sehingga dapat memberikan informasi tentang tersedianya produk yang menarik. d. Paduan pelayanan yaitu jasa pelayanan yang diberikan kepada wisatawan harus baik sehingga produk wisata akan baik pula.

2.3 Tujuan dan Asas Pengembangan Objek Wisata