wisatawan asing. Puncak kepadatan yang mengunjungi kawah putih Tinggi Raja pada hari Sabtu dan Minggu, serta hari besar lainnya, seperti Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul
Adha. Fasilitas yang dibuat masyarakat setempat seperti tempat parkir, pemandu wisata,
kamar ganti, kamar mandi, tempat berjualan, jembatan serta pondok-pondok untuk foto dan pondok untuk beristirahat. Apabila ada wisatawan yang datang dari negara lain, seperti
Jepang, Francis, China, dan Belgia biasanya disambut oleh pemandu yang ada di sekitar objek wisata. Meskipun turis tersebut membawa Guide pemandu wisata sendiri, mereka
harus memakai jasa pemandu wisata lokal. Karena pemandu wisata lokal lebih mengenal seluk beluknya kawah putih tersebut. untuk membayar jasa pemandu wisata lokal tergantung
kita masing-masing memberikannya. Dalam upaya kawah putih Tinggi Raja menjadi objek wisata yang kini berkembang
pesat, tidak lepas dari campur tangan TNI yang rela memperbaiki jalan dan jembatan sehingga kini kawah putih Tinggi Raja terkenal, dan masyarakat juga sangat berperan
penting dalam upaya ini.
4.2 Upaya Objek Wisata Kawah Putih Tinggi Raja
Dalam dunia pariwisata faktor penunjang untuk menjadikan suatu objek menjadi suatu kawasan wisata adalah sarana dan prasarana yang ada di sekitar objek tersebut. Sarana
dan prasarana dalam suatu objek wisata sangat mendukung untuk menjadikan kawasan itu menjadi objek yang diminati para wisatawan. Sarana dan prasarana merupakan salah satu
fasilitas pendukung agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang dalam rangka memberikan pelayanan kepada wisatawan guna memenuhi kebutuhan mereka yang beraneka
ragam. Dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung akan menambah nilai kunjungan wisatawan.
Universitas Sumatera Utara
Sarana dan prasarana menujuh kawasan wisata kawah putih Tinggi Raja masih perlunya perbaikkan yang layak. Sarana dan prasarana di kawah putih Tinggi Raja baru 2
dua tahun belakangan ini berkembang karena karya bakti Tentara dan masyarakat yang bergotong-royong membangun kawasan wisata alam ini.
Sarana yang ada di sekitar objek hanya lah pondok-pondok sederhana serta Prasarana, seperti infrastruktur atau akses jalan menujuh kawah putih Tinggi Raja masih dikategorikan
masih terjal. Apabila terjadi hujan akan terjadinya longsor karena didaerah tersebut masih alami dan masih banyak pepohonan serta kondisi tanah yang rawan akan longsor.
Bahkan bahaya untuk dilewati kendaraan roda empat. Sarana dan prasaran yang ada disekitar kawah putih masih seadanya. Karena kawah putih Tinggi Raja belum menjadi
kawasan wisata dan belum bisa dikelolah. Karena kawah putih Tinggi Raja masih menjadi kawasan yang dilindungi keberadaannya. Sarana dan prasarana yang ada di Kawah Putih
Tinggi Raja seperti: tempat parkir, kamar ganti, kamar mandi, pemandu wisata, tempat berjualan, serta pondok-pondok disekitar kawah putih hanya inisiatif masyarakat setempat
untuk membuat sarana tersebut. Biaya dari semua fasilitas cukup murah. Pengunjung akan dikenakan biaya kontribusi,
biaya nya Rp.1000 perorangan, tempat parkir Rp.5000, kamar ganti dan kamar mandi Rp.2000, pondok keluarga Rp.10.000 sampai Rp.20.000, dan pondok untuk berfoto serta
akses jembatan hanya membayar Rp.1000 perorang. Karena masih didalam kawasan yang masih dilindungi, masyarakat tidak bisa melakukan hal lebih.
Universitas Sumatera Utara
Apabila sewaktu-waktu warung masyarakat diangkut, pihak masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa, dan sudah dilarang Dinas Pariwisata dan Konservasi Sumber Daya Alam
KSDA.
4.3 Upaya Kawah Putih Tinggi Raja Menjadi Tujuan Wisata