Pembelajaran Bahasa Indonesia KAJIAN TEORI

g. Problem solving purpose tujuan pemecahan masalah, dalam tulisan seperti ini, penulis bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Melalui penjabaran di atas, dapat ditemukan tujuan menulis, yaitu menulis sebagai usaha yang dapat menolong manusia untuk berpikir secara kritis, memudahkan merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, dan memaparkan sebuah pengalaman.

D. Komponen Pembelajaran

1. Guru

Pengertian guru secara umum dalam masyarakat dianggap sebagai seorang yang profesional dan memiliki tugas utama yaitu mengajar. Guru memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran di kelas. Menurut Iskandarwarssid dan Sunendar 2008: 23, wawasan kependidikan pengajar pada hakikatnya menunjukan cara seseorang melihat dirinya dan tugas- tugasnya yang bersumber pada pandangan hidup yang dimilikinya. Peran guru adalah membantu subjek didik siswa untuk mencapai tingkat perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam batas-batas kemampuan. Seorang guru yang profesional dituntut untuk memiliki kemampuan tertentu. Selanjutnya secara formal, kemampuan guru dilihat dari latar belakang pendidikan formal yang telah ditempuh oleh seorang guru. Pendidikan formal tersebut menurut Usman 2006: 17, yaitu telah menyelesaikan minimal sampai jenjang pendidikan pre service education, seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD, IKIP dan Fakultas Keguruan lainnya. Guru merupakan pribadi yang berkenaan dengan tindakan di dalam kelas, seperti cara berkomunikasi dan berinteraksi. Secara singkat menurut Usman 2006: 6-11 peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Guru sebagai sumber belajar mampu menjadi materi panutan yang baik bagi siswa. b. Guru sebagai fasilitator, dalam hal ini guru memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses pembelajaran. c. Guru sebagai pengelola, yaitu mengorganisasikan semua komponen- komponen kegiatan pembelajaran. d. Guru sebagai motivator harus dapat meragsang dan memberikan dorongan serta reinforcemen untuk mendinamisasikan potensi siswa. e. Guru sebagai evaluator mempunyai otoritas untuk menilai orestasi siswa. f. Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah kegiatan pembelajaran bagi siswa, dan lain sebagainya. Selain fungsi guru di atas, dapat dijelaskan pula bahwa selain faktor-faktor pengetahuan, kecakapan dan keterampilan, sebenarnya dalam persyaratan khusus, guru memerlukan mental. Guru yang memberikan pengaruh secara tidak langsung kepada siswa-siswanya. Segala tingkah laku guru dapat dicontoh oleh siswa baik secara disadari ataupun tidak. Oleh sebab itu, guru dapat menjadi sosok yang memotivasi siswa.