disampaikan. Hal tersebut dilakukan guna menumbuhkan keberanian dalam diri siswa untuk aktif berpendapat di depan umum. Selain itu, pendampingan baik
secara individu maupun kelompok juga dilakukan oleh guru saat pelaksanaan pembelajaran. Guru percaya pendampingan saat proses pembelajaran di dalam
kelas merupakan upaya sebagai fasilitator dan mediator dalam kelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, ditemukan hasil bahwa siswa
tertarik dan termotivasi oleh guru bahasa Indonesia. Pembawaan guru yang santai dan dekat dengan siswa menjadikan pelaksanaan pembelajaran menyenangkan. Di
samping itu, siswa merasa senang dan tidak terbebani dengan cara pembelajaran mengarahkan pada praktik menulis. Siswa menjelaskan lebih senang pembelajaran
diarahkan pada praktik dibanding hanya teori saja.
2. Siswa
Siswa yang diamati dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII B dan siswa kelas VIII C. Melalui pengamatan di dalam kelas, peneliti menemukan siswa aktif
merespon pembelajaran keterampilan menulis yang guru ajarkan. Keaktifan tersebut tergambar saat proses tanya jawab, diskusi, maupun ketika praktik
menulis. Akan tetapi, beberapa siswa masih terlihat iseng dan kurang fokus saat pembelajaran di dalam kelas berlangsung.
Beberapa siswa juga aktif dalam kegiatan di luar kelas. Kegiatan di luar kelas yang diikuti siswa adalah kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Adapun
ekstrakurikuler sekolah
yang menunjang
keterampilan menulis
yaitu ektrakurikuler Karya Ilmiah Remaja KIR, mading dan kelompok sastra. Akan
tetapi, berdasarkan hasil wawancara dengan guru, ekstrakurikuler mading dan
kelompok sastra sedang fakum kurang lebih dua tahun terakhir. Hal tersebut dikarenakan kurangnya minat siswa dan kurangnya pembinaan dari sekolah.
Hasil wawancara menunjukan siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler KIR termotivasi untuk rajin menulis. Upaya kecil yang ditempuh siswa dalam
mengembangkan kemampuan menulis, yaitu dengan menulis buku harian setiap harinya.
3. Materi Pembelajaran Keterampilan Menulis
Pembelajaran keterampilan menulis diawali dengan mengajarkan KD 4.2 menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang
tepat dan bahasa yang baku, dengan alokasi waktu 4 x 40 menit dua kali pertemuan. Materi keterampilan menulis dilanjutkan dengan menulis sastra, KD
8.1 Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan keaslian ide, dipadukan dengan KD 8.2 Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan
memperhatikan kaidah penulisan naskah drama, dengan alokasi waktu 6 x 40 menit tiga kali pertemuan. Kedua KD penulisan kreatif naskah drama tersebut
dipadukan karena kedua KD ini memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga memungkinkan untuk diajarkan secara bersamaan.
Perincian SK dan KD yang diteliti dalam pembelajaran keterampilan menulis di kelas VIII semester 1 adalah sebagai berikut.