Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

1. Guru

Guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 1 Bantul dalam penelitian ini adalah Ibu Dra. Dwiningsih Handayani, NIP. 19670206 1993032006. Latar belakang pendidikan guru adalah lulusan S1 IKIP Muhammadiyah Yogyakarta, sekarang bernama Universitas Ahmad Dahlan UAD. Di bawah ini disajikan tabel guru pengampu pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 Bantul sebagai berikut. Tabel 2: Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VIII SMP Negeri 1 Bantul No Nama guru Umur Pendidikan Akhir 1. Dra. Dwiningsih Handayani NIP 19670206 1993032006. 46 tahun S 1 IKIP Muhammadiyah Yogyakarta Berdasarkan hasil pengamatan dalam kelas, wawancara dengan guru, dan dokumentasi, ditemukan hasil bahwa guru telah menyusun silabus dan RPP sebelum pembelajaran dilaksanakan. Melalui wawancara, guru menjelaskan silabus dan RPP adalah pedoman dalam mengajar, karena itu ia tidak pernah lalai menyusun silabus dan RPP. Guru menyusun RPP secara sistematis disesuaikan dengan KD yang dipelajari. Selain itu, telah disusun pula instrumen evaluasi berupa tugas praktik menulis dan kriteria penilaian yang akan diterapkan di akhir pembelajaran. Data hasil pengamatan menunjukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis mengarahkan siswa untuk berperan aktif di dalam kelas. Bentuk pengarahan tersebut yaitu dengan memberi peluang siswa untuk mengemukakan pendapat maupun gagasannya mengenai materi yang disampaikan. Hal tersebut dilakukan guna menumbuhkan keberanian dalam diri siswa untuk aktif berpendapat di depan umum. Selain itu, pendampingan baik secara individu maupun kelompok juga dilakukan oleh guru saat pelaksanaan pembelajaran. Guru percaya pendampingan saat proses pembelajaran di dalam kelas merupakan upaya sebagai fasilitator dan mediator dalam kelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, ditemukan hasil bahwa siswa tertarik dan termotivasi oleh guru bahasa Indonesia. Pembawaan guru yang santai dan dekat dengan siswa menjadikan pelaksanaan pembelajaran menyenangkan. Di samping itu, siswa merasa senang dan tidak terbebani dengan cara pembelajaran mengarahkan pada praktik menulis. Siswa menjelaskan lebih senang pembelajaran diarahkan pada praktik dibanding hanya teori saja.

2. Siswa

Siswa yang diamati dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII B dan siswa kelas VIII C. Melalui pengamatan di dalam kelas, peneliti menemukan siswa aktif merespon pembelajaran keterampilan menulis yang guru ajarkan. Keaktifan tersebut tergambar saat proses tanya jawab, diskusi, maupun ketika praktik menulis. Akan tetapi, beberapa siswa masih terlihat iseng dan kurang fokus saat pembelajaran di dalam kelas berlangsung. Beberapa siswa juga aktif dalam kegiatan di luar kelas. Kegiatan di luar kelas yang diikuti siswa adalah kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Adapun ekstrakurikuler sekolah yang menunjang keterampilan menulis yaitu ektrakurikuler Karya Ilmiah Remaja KIR, mading dan kelompok sastra. Akan tetapi, berdasarkan hasil wawancara dengan guru, ekstrakurikuler mading dan