2.3 Daya
Daya listrik adalah energi yang dibawa oleh elektron yang bergerak tiap satuan ewaktu. Karena ada arus yang mengalir dalam rangkaian maka akan ada konversi
energi listrik menjadi energi bentuk lain. Contoh, arus mengalir melalui filamen merubah energi listrik menjadi terang dan energi panas. Daya listrik dapat
didefenisikan sebagai ukuran rate pada saat energi listrik dikonversi dan merupakan kuantitas yang penting dalam rangkaian-rangkaian praktis. Daya
merupakan ukuran disipasi energi dalam sebuah alat. Karena tegangan dan arus dapat berubah sesuai fungsi dari waktu, kita segera memperkirakan bahwa nilai
sesaat dan nilai rata-rata dapat digunakan untuk menggambarkan disipasi. Konsumsi daya dalam arus ac lebih rumit karena tegangannya sinusoidal dan
arusnya berubah secara kontiniu dalam amplitudo, dan dapat keluar atau masuk fase.Ada beberapa sirkuit ac yang sekaligus memiliki komponen resistif dan juga
reaktif. Komponen resistif mendisipasi membuang energi pada rangkaian ac, sama halnya dengan rangkaian dc. Ada kalanya komponen reaktif tidak
mendisipasi energi, tetapi melepaskannya ke sumber daya dalam satu selang siklus tegangan sebanyak energi yang diserap sebelumnya. Hasil yang terjaring
adalah energi total yang terdisipasi pada suatu rangkaian ac yang mengandung komponen resistif, dan sama sekali tidak mengandung komponen reaktif.
Watt W adalah ukuran dasar dari daya listrik. Kesimpulan untuk daya pengukuran pada rangkaian dc dan ac adalah sebagai berikut:
P = V x I 2.2
Dimana : P = Dayaenergi listrik watt
V = Teganganbeda potensial Volt I = Arus Ampere
2.4 Transformator
Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang bisa memindahkan energi listrik atau mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke level tegangan
yang lain berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Induksi elektromagnetik
Universitas Sumatera Utara
dapat terjadi karena pada kedua ujung kumparan terjadi perubahan jumlah garis- garis gaya medan magnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti
yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder dan bersifat induktif yang berpisah secara elektris namun
berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi reluctance rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-
balik, maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti core yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup, maka mengalirlah arus
primer. Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder
lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi
Gambar 2.1 Gambar Transformator Step-Up
Apabila tegangan diturunkan disebut transformator step – down. Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan
Universitas Sumatera Utara
primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
Gambar 2.2 Gambar Transformator Step-Down
Arus daya AC yang bervariasi diperlukan untuk menghasilkan fluks magnet yang bervariasi pada inti besi sehingga energi listrik dari satu kumparan
ditransfer ke kumparan yang lain. Kumparan yang menerima daya dari pensuplai disebut kumparan primer, sedangkan kumparan yang memberikan daya pada
beban disebut kumparan sekunder. Frekuensi AC dari primer menginduksikan frekuensi yang sama pada sekunder. Selain sebagai pengubah tegangan,
transformator juga dapat digunakan untuk mengisolasi rangkaian, mengatur tegangan atau arus dan untuk pengukuran serta rangkaian pelindung
Universitas Sumatera Utara
2.5 Pengenalan Visual Basic