Pengujian Sensor Arus dan Sensor Tegangan Pengujian Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega 8535 Pengujian RS 232 Pengujian Sistem Keseluruhan

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

4.1 Pengujian Alat

4.1.1 Pengujian Sensor Arus dan Sensor Tegangan

Agar dapat diketahui apakah rangkaian sensor arus dan tegangan tersebut dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan maka dilakukanlah pengujian rangkaian trsebut dengan menggunkan beban. Beban yang akan digunakan adalah bola lampu dengan daya mulai dari 25 watt, 40 watt, 100 watt dan setrika 350 watt. Berikut ini adalah nilai dari tegangan dan arus yang didapat dari nilai sensor arus dan sensor tegangan Tabel 4.1 Nilai Hasil Pengujian Sensor Arus dan Sensor Tegangan Dari Mikrokontroler ATMega 8535 Daya Watt Arus Ampere Tegangan Beban Volt Vout Sensor Arus Volt Vout Sensor Tegangan Volt 217,9 2,330 3,34 25 0,133 208,498 2,367 3,24 40 0,175 214,683 2,378 3,29 100 0,497 207,21 2,445 3,18 350 1,75 186,67 2,637 2,88

4.1.2 Pengujian Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega 8535

Agar dapat mengetahui apakah rangkaian mikrokontroler bekerja dengan baik maka dilakukan pengujian terhadap Mikrokontroler dengan mengukur tegangan menggunakan multimeter dengan menghubungkan Vcc ke setiap kaki mulai dari Pin 1 sampai dengan pin 40 secara bergantian pada saat alat yang telah dirancang dihubungkan dengan sumber daya listrik. Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Pengujian RS 232

Untuk mengetahui apakah RS 232 masih berfungsi, maka dilakukanlah pengujian pada RS 232 dengan cara yang sama seperti pada ATMega 8535, sehingga dilakukan pengujian menggunakan multimeter dengan cara Vcc di hubungkan ke kaki 1 sampai 16 secara bergantian.

4.1.4 Pengujian Sistem Keseluruhan

Hasil dari pengujian keseluruhan rangkaian tersebut dapat langsung dilihat dengan lebih jelas pada beban dengan saat menggunakan arus listrik dan tegangan listrik. Dari pengujian daya sebesar 25 watt, 40 watt, 100 watt, dan 350 watt, dapat dilihat bahwa nilai daya pada rangkaian tidaklah jauh beda dari nilai pada teori. Berikut ini adalah gambar dari daya sebesar 25 watt yang dimonitoring selama 1 jam: Gambar 4.1. Hasil monitoring daya menggunakan lampu 25 watt Dari gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa selama 10 menit pertama dalam 1 jam terjadi perubahan nilai ataupun simpangan dari nilai daya tersebut, namun berikutnya nilai daya tersebut terus stabil, sehingga hal ini menunjukkan monitoring berjalan dengan baik pada lampu 25 watt. dan berdasarkan nilai Universitas Sumatera Utara pengujian maka rata-rata nilai daya yang didapat sebesar 27,358 watt, mendekati nilai seharusnya yaitu 25 watt. Gambar 4.2. Hasil monitoring daya menggunakan lampu 40 watt Dari gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa selama 1 jam terjadi perubahan nilai ataupun simpangan dari nilai daya tersebut yang cukup signifikan, ini disebabkan nilai ADC dari daya tersebut tidak stabil, namun perubahan nilai tersebut masih bias ditoleransi karena masih mendekati nilai daya 40 watt. Hal ini menunjukkan bahwa monitoring masih berjalan dengan baik pada lampu 40 watt. dan berdasarkan nilai pengujian maka rata-rata nilai daya yang didapat sebesar 37,57 watt, mendekati nilai seharusnya yaitu 40 watt Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Hasil monitoring daya menggunakan lampu 100 watt Dari gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa selama 1 jam tidak terjadi perubahan nilai ataupun simpangan dari nilai daya tersebut, hal ini disebabkan pembacaan nilai ADC oleh mikro cukup stabil, dan stabilitas ini menunjukkan monitoring berjalan dengan baik pada lampu 100 watt. dan berdasarkan nilai pengujian maka rata-rata nilai daya yang didapat sebesar 103,01 watt, mendekati nilai seharusnya yaitu 100 watt Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Hasil monitoring daya menggunakan setrika 350 watt Dari gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa selama 1 jam terus terjadi perubahan nilai daya antara 350 watt dan 0 watt. Hal ini disebabkan saat setrika sudah mencapai suhu tertentu maka setrika akan mati dan tidak lagi menggunakan arus listrik dan saat suhunya mulai turun maka setrika kembali mengambil daya listrik. Jika kita merata-ratakan nilai daya saat setrika menggunakan daya listrik maka kita dapatkan nilai 326,728281 Watt, mendekati nilai sebenarnya yaitu 350 watt Universitas Sumatera Utara

4.2 Analisa Data

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember

1 3 22

Hubungan antara kinerja kader Posyandu lansia terhadap kepuasan lansia di kelurahan Rempoa wilayah binaan kerja Puskesmas Ciputat Timur

2 14 127

Faktor Sosial Budaya yang Mempengaruhi kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di Unit Pelayanan Primer Puskesmas Medan Johor

0 6 82

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon Kec.Mojolaban Sukoharjoul.

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI DESA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon Kec.Mojolaban Sukoharjoul.

0 1 16

SEJARAH TERBENTUKNYA KOTARIH DI KECAMATAN KOTARIH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

3 11 20

Faktor-Faktor yang Memengaruhi terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 0 18

Faktor-Faktor yang Memengaruhi terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 0 2

Faktor-Faktor yang Memengaruhi terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 1 14

Faktor-Faktor yang Memengaruhi terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 1 43