Beasiswa S2 ke luar negeri hanya untuk lulusan cumlaude saja. Beasiswa S2 hanya untuk kalangan mampu saja

97 Jalan pintas untuk menjadi yang terbaik itu adalah belajar dari yang terbaik.

4. Beasiswa S2 ke luar negeri hanya untuk lulusan cumlaude saja.

Ada juga orang yang berfikiran bahwa untuk bisa memenangkan sebuah beasiswa S2 ke luar negeri haruslah lulus S1 dengan minimal predikat cumlaude atau IPK 3.5. setiap beasiswa memiliki minimal IPK harus dimiliki oleh pelamarnya. Ada yang mengharuskan IPK minimal 2.75, 3.0 dan lain sebagainya. Sama seperti skor TOEFL, tidak perlu khawatir selama IPK kita memenuhi standar yang diminta oleh beasiswa itu. Sederhananya, jika lulus S1 dengan cumlaude, itu bisa menjadi kelebihan. Kalaupun lulus dengan IPK standar beasiswa, inipun tidak masalah. Yang menjadi masalah bila IPK kita tidak mencapai standar yang ditetapkan oleh pihak beasiswa. Biasanya aplikasi akan ditolak walaupun ada beberapa penerima beasiswa yang memiliki IPK sedikit dibawah standar lulus.

5. Beasiswa S2 hanya untuk kalangan mampu saja

Bila kita termasuk orang yang berasal dari keluarga yang sederhana atau kurang mampu, janganlah berkecil hati dan berfikiran bahwa beasiswa S2 ke luar negeri hanya untuk orang-orang yang mampu dan kaya saja. Sponsor beasiswa ini akan memberikan uang kepada orang, membiayai studi mereka. Kalau kita berfikir dengan cara lain, justru untuk apa sponsor beasiswa memberikan beasiswanya kepada orang-orang yang mampu dan kaya jika orang-orang ni sebenarnya bisa membiayai sendiri kuliahnya di luar negeri. Sponsor beasiswa tidak akan membedakan apakah pelamar ini berasa dari keluarga yang mampu atau tidak. Yang mereka lihat adalah seberapa jauh profil kita memenuhi semua kriteria yang mereka cari. 98 Beberapa jenis beasiswa ada yang memang diberikan kepada orang- orang yang berasal dari keluarga sederhana atau tidak mampu, tapi telah berbuat sesuatu untuk orang lain. Kondisi keluarga mereka tidak membuat mereka berhenti untuk memberikan kontribusi untuk orang lain. Ini poin yang bisa diandalkan bila kita berasal dari keluarga sederhana atau kurang mampu. Kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan di keluarga yang mampu atau tidak mampu. Tetapi, janganlah ketidakmampuan kita di sisi finansial membuat kita tidak mampu pula berbuat lebih jauh dari apa yang orang lain pikirkan terhadap diri kita. Tuhan melahirkan kita di keluarga yang sekarang ini pasti ada alasannya. Kita tidak akan pernah tahu apa itu, kecuali kita menjajal kemampuan kita sejauh mungkin. Bisa saja Tuhan melahirkan kita di keluarga kurang mampu karena Dia percaya kalau kemampuan kita bisa mengeluarkan kita dari kondisi keluarga yang seperti itu.

6. Saya tidak ada uang untuk mengurusi passport, visa, dan lain- lain