59
menghabiskan waktu berhari-hari. Belum lagi, si pelamar harus paham dahulu apakah jurusan yang dituju sesuai dengan tujuan belajarnya atau
tidak, karena jurusan yang sama di universitas yang berbeda bisa jadi menawarkan isi pembelajaran yang berbeda pula.
Yang kedua, di aplikasi beasiswa atau informasi beasiswa sudah dijelaskan areas of study atau jurusan-jurusan apa saja yang diinginkan
oleh pihak sponsor beasiswa. Terkadang nama program studi yang ada di pilihan areas of study di aplikasi beasiswa tidak sesuai dengan nama yang
ada di website universitas-universitas. Disini, kita harus benar-benar paham esesnsi dari jurusan yang ada di informasi tersebut dengan yang
ada di website universitas. Bila esensinya sama, maka pada dasarnya jurusan atau program studi ini sama.
2. Bagian esai
Umumnya, aplikasi beasiswa juga akan berisi beberapa pertanyaan tentang studi S2 yang kita tuju. Kata-kata yang digunakan dibatasi
jumlahnya sehingga perlu kecermatan dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan esai agar berisi poin-poin yang diminta dengan jelas. Di
beberapa jenis beasiswa, bagian esai bisa jadi tidak ada. Tetapi, para pelamar diminta untuk mengirimkan study objective mereka. Study
objective dan pertanyaan-pertanyaan esai esensinya berisi hal yang sama. Study objective akan dibahas di bab selanjutnya.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan esai sebenarnya gampang- gampang susah. Terasa gampang bila kita memang sudah tahu apa
yang kita kejar dari studi kita itu. Susah bila kita masih mengambang, belum jelas tujuan belajarnya. Untuk mempermudah menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini, kita perlu memahami kata-kata kunci yang terkandung didalam pertanyaan-pertanyaan esai tersebut. Kata-kata
kunci inilah yang nantinya harus terkandung didalam jawaban kita. Mengisi bagian esai perlu pertimbangan dan kecermatan yang
tinggi. Bagian inilah yang biasanya menghabiskan banyak waktu.
60
Setelah diisi, dilihat lagi, dan diperbaiki lagi sampai terlihat merangkul semua poin-poin yang diinginkan oleh pertanyaan-pertanyaan itu.
Diskusi dengan orang lain, seperti teman, guru ataupun dosen bisa sangat membantu. Seberapa jauh jawaban-jawaban kita itu relevan
untuk menjawab pertanyaan itu. Dapat dimengerti dengan mudah atau tidak. Diskusi dengan dosen, terutama pakar yang ahli dibidang yang
akan kita pelajari, bisa memperkaya jawaban kita. Dalam proses administrasi ini, sponsor beasiswa melihat seperti
apa isi otak si pelamar melalui jawaban-jawaban di esai ini. Bisa dibilang, bila kita ingin tahu sekuat apa profil kita di aplikasi beasiswa, bandingkan
atau lihat bagian esai, pengalaman kerja, pengalaman organisasi, jumlah publikasi dan sepenting apa topik masa depan kita. Sponsor tidak
mungkin membandingkan biodata diri yang tidak bernilai akademis. Bahkan, skor TOEFL pun, asal sudah mencapai standard, itu sudah
cukup. Justru bila skor TOEFLnya terlalu tinggi, bisa tidak terpilih. Kasus ini terjadi pada temanku.
Beberapa pertanyaan-pertanyaan esai yang muncul dalam aplikasi beasiswa, antara lain:
1. Negara tujuan studi