Permasalahan atau tantangan yang pernah dihadapi

63 solution for the unequal distribution in quality of education between remote areas and cities in Indonesia.

3. Permasalahan atau tantangan yang pernah dihadapi

Pertanyaan esai di dalam aplikasi beasiswa juga bisa tentang permasalahan-permasalahan atau tantangan seperti apa yang pernah kita hadapi. Hal ini bisa berkaitan dengan pekerjaan, organisasi dan lain sebagainya. Namun, jawaban kita sebaiknya berkaitan dengan permasalahan atau tantangan yang pernah kita hadapi dan selesaikan ketika kita menjalankan profesi kita yang berkaitan dengan bidang ilmu yang akan kita pelajari. Kita perlu paham bahwa lewat pertanyaan ini sponsor beasiswa ingin mengetahui kemampuan kita dalam memecahkan sebuah permasalahan. Cara kita merespon sebuah permasalahan. Tindakan-tindakan yang kita ambil. Bagimana kemampuan kepemimpinan kita. Sampai kreativitas atau metode pemecahan seperti apa yang kita ambil. Semuanya ini mereka lihat dari jawaban yang kita berikan. Contoh: How have you contributed to solving a challenge and to implementing a change or reform? be specific and include: what aspects of your leadership knowledge, skills and practice you consider to be well established and effective; which people or organization you work with to solve the problem, and what creative methods were used? I was once sent by my university in a group to an isolated village in Bengkulu province. I was the leader of the group. The children in the village had little access to education. There were limited school buildings, limited qualified teachers, poor learning facilities and low learning achievements. Together with my friends, I created daily study groups after school for the children and gave 64 workshops and trainings for the villagers. This resulted some good changes in the village. The children’s interest in learning increased and the villagers learned new knowledge and skills for their living. 4. Kontribusi yang akan diberikan selesai kuliah Sponsor beasiswa sangat concern sekali dengan hal-hal apa yang akan kita lakukan sepulangnya kita dari studi. Namun, mereka tidak akan mengikat kita dengan sebuah kontrak hitam diatas putih agar kita melakukan apa yang kita utarakan. Mereka cukup menanyakannya kepada kita. Kemudian, selanjutnya, apakah orang yang diberikannya beasiswa akan melakukan seperti apa yang diucapkannya, sponsor beasiswa meninggalkannya kepada ornag itu. Komitmen dan kejujuran dari orang itu atau si penerima beasiswa yang diuji dihadapan Tuhan. Mereka memberikan beasiswa studi agar ada pelajar-pelajar yang menjadi pembawa perubahan di negaranya. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi negaranya dapat terselesaikan satu-persatu. Mereka tidak ingin pelajar-pelajar yang telah diberikan pendidikan hanya menjadi orang yang biasa-biasa saja. selesai studi, mencari pekerjaan dan hidup dengan damai bersama keluarganya tanpa memikirkan persoalan yang ada. Kontribusi yang akan kita berikan setelah studi ini bisa berupa konsep yang masih ada di otak kita. Kita mengembangkannya secara pribadi dengan melihat dan menimbang kondisi yang ada. Hal ini mungkin untuk dilakukan bila orang tersebut sudah bergelut lama di bidangnya. Ditambah lagi, bila dia sudah banyak membaca artikel penelitian tentang bidangnya. Bila jenis kontribusi ini sudah berjalan dan anda tinggal melanjutkan saja juga tidak masalah. Intinya, kita bisa mengutarakan apa kontribusi yang akan kita berikan saat pulang nanti. Kontribusi yang akan kita berikan setelah studi sangat berkaitan erat dengan topik penelitian yang akan kita kerjakan saat studi. Hasil dari studi itulah yang akan mengantarkan kita pada kontribusi seperti apa yang akan 65 kita berikan setelah studi. Dengan kata lain, pertanyaan ini fokus kepada manfaat; manfaat dari penelitian kita sampai manfaat memberikan kita beasiswa tersebut. Contoh: What specific priority will you contribute to on your return home and how do you intend to do so? I will focus my contribution on the issues of school-aged children’ s education in remote areas in Indonesia. I intend to create a distance education system and implement it for school-aged children in remote areas in Indonesia to solve the unequal distribution in quality of education between remote areas and cities. I have a strong commitment to develop the Community Learning Center that my friends and I established five years ago. This Community Learning Center will facilitate “distance learning” for Elementary, Junior, and Senior High School students in remote areas in Indonesia, especially in my province; Bengkulu. Anytime you see someone more successful than you are, they are doing something youre not. ~ Malcolm X 66

BAB VI SUKSES WAWANCARA