BAB 1 - Perk embangan Ek onomi Makro Regional
1 3
Tabel 1. 2 Laju Pertumbuhan Triwul anan qtq Se ktora l
PDRB Provinsi Sumat era Se lat an ADHK 20 00 Lapangan Usaha
200 9 2010
III IV
I II
III
Pert anian 18. 2
18. 9 3.6
5.4 15. 7
Pert am bangan dan Pe nggalian
1.2 0.7
1.0 2.0
1.2 Indust ri
Pengola han 4.9
2.1 1.4
4.6 5.4
LGA 4.7
5.3 3.9
1.1 3.3
Bang una n 4.9
1.7 2.9
4.7 6.0
PHR 5.4
2.0 0.3
2.8 5.7
Pengan gkut an Kom unikasi
4.3 4.7
1.0 3.2
5.8 Keu., Persewaan
Jasa Perusahaan 2.4
0.3 3.6
1.3 2.5
Jasa-jasa 2.1
1.4 0.7
4.0 0.2
Total PDRB 6.3
4.4 0.3
3.6 6.0
Sumber : BPS Provinsi Sumat era Selat an, diolah
Grafik 1.5 PDRB dan Laju Per tumbuhan Tr iw ulan an PDRB
Provinsi Sumse l ADHK 2 000
Sum ber: BPS Provinsi Sumat era Selatan, diolah
1.2. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Sektoral Secara Triw ulanan
Perek onomian Sumsel secara t riw ulanan mengalami peningk at an sebesar 6,0 qtq. Pert umbuhan t riw ulanan dimak sud
mengalami perbaikan dibandingk an t riw ulan sebelumnya yang mencatat
k inerja triw ulanan sebesar 3,6 qt q. Selain pergeseran fakt or
sik lik al yak ni pada t riw ulan III masih t erjadi panen t abama di beberapa
w ilayah, meningkat nya harga k omodit as primer dan k ondisi cuaca
yang k ondusif t elah mendorong k inerja perek onomian t erus
meningk at . Kinerja perekonomian pada t riw ulan III 2010 d itandai dengan pert umbuhan di
seluruh sek t or perekonomian. Kinerja sek tor pertanian mengalami pertumbuhan paling t inggi seiring semak in membaik nya harga komodit as primer dan cuaca yang k ondusif bagi
subsekt or perkebunan karet dan sawit . Andil sek t or pertanian terhadap laju
pert umbuhan t riw ulanan pun diperkirak an relat if besar yakni sebesar
3,1 . Sekt or lainnya yang mengalami
laju pert umbuhan cuk up t inggi antara lain sek t or bangunan yang t umbuh
sebesar 6,0 qt q. Adapun sekt or ek onomi yang mengalami
pert umbuhan triw ulanan paling rendah adalah jasa-jasa dengan laju
pert umbuhan t riw ulanan di baw ah 1 qt q.
BAB 1 - Perkembangan Ekonomi Mak ro Regional
14
Grafik 1.6 Kontribusi Se ktor Ekonomi PDRB
Provinsi Sum ate ra Sel atan Triwul an I II 201 0
Sum ber : BPS Provinsi Sum at era Selat an, diolah
Grafik 1.8 Perk embang an Harga Tand an Buah Segar
di Sumatera Se latan
Sum ber: Dinas Perkebu nan Provinsi Sumat era Selat an, diolah
Dari segi k ont ribusi, sek tor pertanian merupakan penyumbang PDRB
yang paling besar dengan pangsa sebesar 21,3 . Kont ribusi sek t or pertanian
mengalami peningk at an setelah pada t riwulan sebelumnya tercatat sebesar
19,5 . Adapun k ont ribusi sek tor pertambangan dan penggalian sebesar
21,2 , relat if menurun dibanding t riwulan sebelumnya yang mencapai 22 .
Kinerja
sektor pertanian
mengalami pert umbuhan sebesar 15,7 qt q. Kondisi t ersebut lebih baik dibandingk an kinerja pada triw ulan sebelumnya yang mengalami
pert umbuhan sebesar 5,4 qt q. Rendahnya curah hujan dibandingk an t riw ulan sebelumnya berdampak posit if t erhadap meningkat nya produk t ivit as subsek t or t anaman
perkebunan terut ama k aret dan menjadi pendorong ut ama meningk at nya k inerja sektor pertanian. Hal ini pun semakin didukung oleh t erus membaik nya harga komodit as primer,
baik di pasar int ernasional maupun domest ik.
Dari subsek tor t abama, panen padi yang t erjadi di beberapa sent ra beras menyebabk an produk si subsek t or t abama mengalami peningk at an. Hal t ersebut
Grafik 1.7 Perkembang an Curah Hujan
di Sumat era Se lat an
Sum ber: St asiun Klim at ologi Ke nt en
BAB 1 - Perk embangan Ek onomi Makro Regional
1 5
Grafik 1.9 Perkembang an Konsumsi Sem en
Sum ber : Asosiasi Sem en In do nesia, di olah
t erk onf irmasi melalui dat a dari Dinas Tanaman Pangan dan Hort ik ult ura Provinsi Sumsel yang menunjuk k an terjadinya peningk atan luas panen padi sebesar 60,66 qt q.
Kinerja
sektor bangunan
mengalami pert umbuhan sebesar 6,0 qtq, k inerja t ersebut lebih t inggi d ibandingk an dengan t riw ulan sebelumnya yang mengalami
pert umbuhan sebesar 4,7 qt q. Sement ara itu, walaupun berdasark an
k egiatan survei bisnis d iperoleh inf ormasi bahw a permint aan propert i unt uk
perumahan tipe menengah k e baw ah masih meningk at , namun dat a Asosiasi
Semen Indonesia menunjuk k an t erjadi penurunan penjualan semen yak ni sebesar
4,49 qt q yang diperk irakan t erjadi sebagai ak ibat t erhent inya beberapa
proyek pembangunan selama Idul Fitri.
Sektor pengangkutan dan komunikasi
mengalami pert umbuhan triw ulanan sebesar 5,8 qt q, lebih baik dibandingk an k inerja yang dit orehkan pada triwulan lalu
yang mencapai 3,2 qt q. Permintaan k onsumen yang tetap t inggi at as layanan k omunik asi seluler diyak ini mampu menjaga k inerja subsekt or k omunik asi. Pada subsektor
Tabel 1. 3 Realisasi Lu as Tan am LT dan Lu as Pan en LP Padi Provinsi Sum at era Sel atan dalam Ha
Sum ber : Dina s Tanam an Panga n dan Hort ikult ura Provinsi Sum at era Selat an
BAB 1 - Perkembangan Ekonomi Mak ro Regional
16
Grafik 1.1 3 Perk embang an Tingkat Penghunian Kam ar
dan Jumlah W isataw an
Sum ber: BPS Provinsi Sum at era Selat an
Grafik 1.1 2 Perk embang an Pendafta ran Kendar aan Bermotor
Sumber: Dispenda Pr ovinsi Sum at era Selat an
pengangk utan, perayaan Idul Fit ri yang diik ut i masa cut i liburan t elah mendorong pert umbuhan subsek tor ini. Dat a dari PT. Angk asa Pura II dan dari PT. Pelindo menunjuk k an
t ingk at ak t ivitas angkutan penumpang yang cuk up t inggi dan mengalami peningk atan dibandingk an t riw ulan sebelumnya.
Kinerja
sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran PHR
mengalami pert umbuhan sebesar 5,7 qt q sebagai dampak meningk at nya k onsumsi masyarakat
t erutama di subsek t or perdagangan besar eceran. Kondisi t ersebut terk onf irmasi oleh dat a pendaf taran kendaraan baru dari Dispenda Provinsi Sumat era Selat an yang
menunjuk k an pendaftaran mobil baru mengalami peningkat an sebesar 5,84 qt q dan pendaf taran mot or mengalami peningk atan sebesar 6,66 qt q. Tidak berbeda dengan
subsekt or perdagangan, k inerja subsekt or perhotelan pun diperk irak an mengalami peningk at an yang dit andai dengan meningkat nya sewa kamar dan ruang pert emuan.
Grafik 1.1 1 Perk embang an Penumpang Angkutan Laut
Pel abuhan Boom Baru Provinsi Sumsel
Sum ber : PT. Pelin do Boom Baru , diolah
Grafik 1.1 0 Perk embangan Penumpang Angkutan Uda ra
Sum ber : PT. Angkasa Pura II, diolah
BAB 1 - Perk embangan Ek onomi Makro Regional
1 7
Kinerja
sektor industri pengolahan
pada t riwulan ini sebesar 5,4 qtq mengalami perbaikan dibandingk an k inerja pada triw ulan sebelumnya yang mengalami
pert umbuhan t riw ulanan sebesar 4,6 qt q. Berdasark an hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha, w alaupun harga di pasar int ernasional t erus menguat terk ait permint aan yang t etap
t inggi, curah hujan yang relat if t inggi mengak ibatkan k etersediaan bahan bak u terbatas. Para pelak u indust ri pada subsek t or indust ri pengolahan non migas khususnya
crumb rubber mengalami kesulit an dalam penyediaan bahan bak u yang berk ualitas.
Rat a-rat a harga karet di pasar internasional pada t riw ulan ini mencapai USD371,00 cent k g atau mengalami peningk at an sebesar 0,2 dibandingk an rat a-rat a harga pada
t riw ulan sebelumnya yang tercat at sebesar USD370,28 cent k g. Sementara it u rata-rata
harga CPO dunia t ercatat sebesar USD838,57met rik t on atau mengalami peningk atan sebesar 7,31 dibandingk an dengan rata-rata harga pada t riw ulan sebelumnya.
Sektor listrik, gas, dan air bersih LGA
mengalami pert umbuhan sebesar 3,3 qt q, relat if lebih baik dibandingk an k inerja triw ulan sebelumnya yang mengalami
pert umbuhan sebesar 1,1 qt q. Salah sat u indik at or pert umbuhan pada sekt or ini t ercermin dari data penjualan
Liquid Petroleum Gas LPG yang menunjukkan peningk atan sebesar 8,84 qt q set elah pada triw ulan sebelumnya mengalami penurunan pada level
4,72 qt q. Walaupun t idak seperti sebelumnya, isu keamanan penggunaan t abung LPG uk uran 3 k g seiring program k onversi minyak t anah ke LPG tetap menjadi perhat ian baik
dari k onsumen maupun ot orit as setempat . Di sisi lain, dat a k onsumsi list rik dari PT PLN
Grafik 1.1 4 Perk embang an Harga Kar et
di Pasar Intern asional
Sum ber: Bloom berg
Grafik 1.1 5 Perk embang an Harga CPO
di Pasar Intern asional
Sum ber: Blo om berg
BAB 1 - Perkembangan Ekonomi Mak ro Regional
18
Wilayah Sumat era Selatan, Jambi, dan Bengkulu WS2JB menunjuk k an terjadinya peningk at an konsumsi list rik dibandingk an triw ulan sebelumnya.
Sektor keuangan, persew aan, dan jasa perusahaan
t ercatat mengalami laju pert umbuhan t riw ulanan relat if rendah yak ni sebesar 2,5 qt q. Namun demik ian, k ondisi
t ersebut lebih baik dibandingk an pencapaian triw ulan sebelumnya yang mengalami pert umbuhan t riw ulanan sebesar 1,3 qt q.
Relat if t ingginya harga-harga k omodit as unggulan di pasar int ernasional t idak cuk up membant u keterpurukan
sektor pertambangan dan penggalian
pada t riw ulan ini. Kinerja
sek t or pertambangan dan penggalian tercatat hanya mengalami pert umbuhan sebesar 1,2 qt q dibandingk an t riw ulan sebelumnya. Hasil
monit oring pada beberapa pelak u usaha menunjuk k an bahwa st agnannya kapasitas produk si yang dialami pelak u
Grafik 1.1 6 Perkembang an Penjualan LPG
Sumber : PT. Pert am ina UPM S II
Grafik 1.1 7 Perk embang an Konsumsi Listrik Total
dan Se ktor Rumah Tangg a
Sum ber : PT. PLN WS2JB
Grafik 1.1 8 Perkembang an Konsumsi Listrik Se ktor Sosia l
dan Pemerint ah
Sum ber : PT. PLN W S2JB
Grafik 1.1 9 Perk embang an Konsumsi Listrik Se ktor Bisnis dan Industri
Sum ber : PT. PLN W S2JB
BAB 1 - Perk embangan Ek onomi Makro Regional
1 9
usaha bahkan beberapa pelak u usaha mengalami penurunan lif t ing minyak sert a t ingginya
harga bahan bak u merupakan penyebab k urang opt imalnya produkt ivit as subsektor pertambangan. Rata-rat a harga bat u bara di pasar int ernasional pada t riw ulan ini tercat at di
level USD67,95met rik t on atau mengalami peningkatan sebesar 8,02 qt q diband ingk an posisi t riw ulan sebelumnya, sedangk an rata-rata harga minyak bumi t ercatat di level
USD76,01barrel at au mengalami penurunan sebesar 2,72 qt q diband ingkan posisi t riw ulan sebelumnya.
Laju pert umbuhan
sektor jasa-jasa
sebagai penunjang perek onomian merupakan yang terendah pada periode laporan yak ni mengalami pert umbuhan t riw ulanan sebesar
0,2 qt q.
1.3. Perkembangan Ekonomi M akro Regional Sisi Penggunaan Secara Tahunan