BAB 6 - Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
83
6.2. Pengangguran
Masalah pengangguran merupak an masalah yang melek at pada aspek ketenagakerjaan. Penduduk yang menganggur adalah penduduk yang sedang mencari pek erjaan ditambah
penduduk yang sedang mempersiapkan usaha t idak bek erja, yang mendapat pek erjaan tetapi belum mulai bek erja, serta yang t idak mungk in mendapat kan pekerjaan
Berdasarkan dat a BPS Sumsel, jumlah pengangguran pada bulan Februari 2010 mengalami penurunan sebanyak 55.116 orang at au 18,86 dibandingk an dengan posisi
bulan Februari 2009, dan mengalami penurunan sebanyak 26.353 orang atau sebesar 10,00 jik a dibandingk an dengan kondisi pada bulan Agust us 2009 yang mencapai
263.471 orang.
Tabel 6. 3 Penduduk Usia 15 Tahun ke At as M enurut Kegi atan
Februari 20 08 – Februar i 201 0
Sum ber : BPS Provinsi Sum at era Selat an
Tingk at Pengangguran Terbuka TPT di Sumsel pada bulan Februari 2010 menurun menjadi 6,55 dibandingk an k ondisi pada bulan Februari 2009 yang mencapai 8,38 .
TPT pada Februari 2010 t ercat at merupak an yang t erendah sejak tahun 2007. Berdasarkan daerah tempat tinggal, TPT di daerah perk otaan jauh lebih t inggi
dibandingk an dengan daerah pedesaan. Tingginya TPT di k ota erat kaitannya dengan pert umbuhan alamiah penduduk , arus masuk angkatan kerja dari pedesaan, dan
banyak nya pencari kerja sebagai konsek uensi meningk at nya pendidikan penduduk perk otaan. Di sisi lain, lapangan k erja di perkot aan relat if terbat as sehingga menyebabk an
terjadinya t ingkat pengangguran yang relat if t inggi.
BAB 6 - Perk embangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
8 4
6.3. Tingkat Kemiskinan
Berdasarkan dat a resmi BPS Sumsel, jumlah penduduk miskin penduduk yang berada di baw ah Garis Kemisk inan pada bulan M aret 2010 tercat at sebesar 1.125.725 jiwa at au
15,47 dari jumlah penduduk Sumsel. Angk a tersebut tercat at mengalami penurunan sebesar 3,61 at au sebesar 42.140 orang dibandingk an periode yang sama t ahun
sebelumnya M aret 2009 yang tercat at sebesar 1.167.870 jiwa.
Tabel 6. 4 Jumlah dan Persent ase Penduduk M iskin Sumat era Sel at an
Tahun 1 99 3-20 10 Tahun
Jumlah Penduduk M iskin ribuan
Persentase
199 3 901 ,9
15, 73 199 6
1.0 17, 0 17, 04
199 9 1.4 81, 9
23, 87 200 2
1.4 34, 1 22, 49
200 3 1.3 97, 3
21, 54 200 4
1.3 79, 3 20, 92
Januari 20 05 1.4 29, 0
21, 01 Januari 20 06
1.4 46, 9 20, 99
M aret 2007 1.3 31, 8
19, 15 M aret 2008
1.2 49,61 17, 73
M aret 2009 1.1 67,87
16, 28 M aret 2010
1.1 25,73 15, 47
Sum ber : Data BPS Provinsi Sum sel, diolah dari Survei Sosial Ekon om i Nasio nal Suse nas
Jumlah dan persent ase penduduk miskin pada periode 1993-2010 berf luk t uasi dari tahun ke tahun. Pada periode 1996-1999 jumlah penduduk miskin meningk at sebesar
464,9 ribu k arena krisis ek onomi, persent ase penduduk misk in mengalami peningk atan dari 17,04 menjadi 23,87 . Selama periode 1999-2010, jumlah penduduk misk in relat if
terus mengalami penurunan. Garis Kemisk inan yang merupak an indik at or penetapan krit eria miskin mengalami
peningkat an dalam k urun wakt u sat u tahun terak hir, yak ni meningkat sebesar 4,38 dari Rp212.381,00 per k apitabulan menjadi Rp221.687,00 per k apit abulan. Berdasark an
pembagian kelompok kemisk inan antara perk otaan dan pedesaan, Garis Kemiskinan di perk otaan dalam set ahun t erak hir t ercatat mengalami peningk atan sebesar 4,3 dari
Rp247.661,00 per k apit abulan menjadi Rp258.304,00 per kapit abulan. Sement ara it u,
BAB 6 - Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
85 Garis Kemisk inan di daerah pedesaaan mengalami kenaikan sebesar 4,5 pada periode
yang sama, dari Rp190.109,00 per k apitabulan menjadi Rp198.572,00 per kapit abulan.
Tabel 6. 5 Garis Kemisk inan, Jum lah d an Persentase Penduduk M iskin
M enurut Daerah, M aret 20 08-M ar et 2 01 0 Daerah Tahun
Garis Kemisk inan Rp Kapita Bul an
Jumlah Penduduk M iskin
Persentase Perkot aan
M aret 2008 229 .55 2
514 .70 4 18, 87
M aret 2009 247 .66 1
470 .02 5 16, 93
M aret 2010 258 .30 4
471 .22 4 16, 73
Perdesaan
M aret 2008 175 .55 6
734 .90 5 17, 01
M aret 2009 190 .10 9
697 .84 8 15, 87
M aret 2010 198 .57 2
654 .50 1 14, 67
Kota+Desa
M aret 2008 196 .45 2
1.2 49. 60 9 17, 73
M aret 2009 212 .38 1
1.1 67. 87 3 16, 28
M aret 2010 221 .68 7
1.1 25. 72 5 15, 47
Sum ber : Data BPS Provinsi Sum sel, diolah dari Survei Sosial Ekon om i Nasio nal Suse nas
Dengan memperhat ikan garis kemiskinan berdasarkan k omponen mak anan dan buk an mak anan t erlihat bahwa peranan k omodit i mak anan jauh lebih besar dibandingk an
peranan k omodit i buk an makanan. Kont ribusi garis k emisk inan mak anan t erhadap garis kemisk inan pada bulan Maret 2010 tercat at sebesar 77,08 . Garis kemisk inan buk an
mak anan pada bulan Maret 2010 tercat at sebesar Rp170.875,00kapit abulan, dan garis kemisk inan mak anan sebesar Rp50.813,00k apit abulan. Kondisi t ersebut mengalami
kenaikan dibandingk an M aret 2009 yang mencat at Rp163.801,00k apit abulan unt uk garis kemisk inan buk an makanan dan Rp48.580,00k apit abulan untuk garis k emisk inan
mak anan. Persoalan k emisk inan buk an hanya sekadar berapa jumlah dan persentase
penduduk miskin, ada beberapa dimensi lain yang perlu diperhat ikan yak ni t ingkat kedalaman dan k eparahan dari k emisk inan itu sendiri. Selain harus mampu memperkecil
jumlah penduduk misk in, kebijak an pengent asan k emisk inan juga harus mampu mengurangi t ingk at k edalaman dan keparahan k emiskinan.
BAB 6 - Perk embangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
8 6
Grafik 6.1 Indeks Harga yang d iteri ma, Indeks Harga y ang diba yar
dan Nilai Tuk ar Pet ani
Sum ber : BPS Provinsi Sum at era Selat an
Tabel 6. 6 Garis Kemisk inan M akanan d an Buk an M ak anan di Sumsel
M enurut Daerah, M aret 20 09-M ar et 2 01 0 Daerah Tahun
Garis Kemisk inan Rp Kapita Bln Total
M akanan Bukan M ak anan
Perkot aan
M aret 2009 181.41 5
66.246 247 .661
M aret 2010 188.78 1
69.523 258 .304
Perdesa an
M aret 2009 152.68 1
37.427 190 .109
M aret 2010 159.57 1
39.001 198 .572
Kota+Desa
M aret 2009 163.80 1
48.580 212 .381
M aret 2010 170.87 5
50.813 221 .687
Sum ber : Data BPS Provinsi Sum sel, diolah dari Survei Sosial Ekon om i Nasio nal Suse nas
6.4. Nilai Tukar Pe tani