Kualitas Penyaluran Kredit Pembiayaan Rentabilitas Perbankan

BAB 3 - Perk embangan Perbankan Daerah 62

3.5.3. Perkembangan Spread Suku Bunga

Spread suk u bunga bank umum k onvensional, yait u selisih ant ara suk u bunga k redit dan suku bunga simpanan perbankan tercat at mengalami peningk atan pada t riw ulan III 20 10 menjadi 8,02 . Ha l ini di sat u sisi menunjuk k an t ingginya k inerja perbankan untuk menghasilk an laba, namun di sisi lain memberik an indik asi adanya excess demand dalam hal penyaluran k redit pada t riw ulan III 2010.

3.6. Kualitas Penyaluran Kredit Pembiayaan

Tingkat Non-Perf orming Loan NPL gross bank umum Sumat era Selatan pada t riw ulan III 2010 sebesar 1,90 , menurun dibandingkan k ondisi t ahun sebelumnya maupun t riw ulan sebelumnya yang sebesar 3,02 . Sement ara it u, NPL net sudah memperhit ungk an PPAP posisi t riw ulan III 2010 t ercatat sebesar 0,79 , juga menurun apabila dibandingk an t ingk at NPL net t riw ulan sebelumnya. Grafik 3.1 3 Perkembang an Spr ead Suku Bunga Sumatera Se lat an Posisi A gust us 2 010 Grafik 3.1 4 Perk embang an NPL Perban kan Sumat era Selat an Posisi A gust us 2 010 BAB 3 - Perkembangan Perbankan Daerah 63 Perubahan NPL Gross pada periode t riwulan III 2010 secara umum menurun pada setiap kelompok bank . Bank pemerint ah mengalami penurunan NPL secara t ipis dari 1,88 menjadi 1, 79 . Bank Umum Swast a Nasional BUSN mengalami penurunan NPL dari 1,97 menjadi 1,88 . Walaupun t et ap merupakan yang tert inggi, NPL pada BPR mengalami penurunan yang paling signif ik an, yait u dari 7,47 menjadi 6,95 . Persent ase NPL gross bank umum k onvensional t erbesar masih bersumber dari sek t or perdagangan yak ni sebesar 42,91 , meningk at dari t riwulan sebelumnya yang mencapai 42,03 . Sekt or pert anian t ercatat menyumbang NPL sebesar 8,92 dan sek tor k onst ruk si t ercatat menyumbang NPL sebesar 14,39 . Berubahnya proporsi NPL di sek t or–sek t or t ersebut pada umumnya lebih bersif at temporer bergant ung pada f akt or musiman permint aan barang dan jasa sert a cash f low yang secara umum berbeda pada masing-masing sek t or. Grafik 3.1 6 Komposisi NPL Bank Umum Konvensional menurut Sektor Ekonomi Triw ul an II I 2 01 0 Posisi A gust us 2 010 Grafik 3.1 5 Perk embangan NPL menurut Kelompok Bank Posisi A gust us 2010 BAB 3 - Perk embangan Perbankan Daerah 64

3.7. Rentabilitas Perbankan

Bank pemerint ah mampu mencatat keunt ungan sebesar Rp513,0 miliar, lebih t inggi dibandingk an BUSN yang memperoleh keunt ungan Rp311,2 miliar. Sementara it u, BPR hanya mampu mencet ak laba sebesar Rp20,5 miliar. Ret urn on Asset ROA Bank Pemerint ah sebesar 1,63 , lebih rendah dibandingk an BPR yang mencapai 2,27 maupun dibandingk an BSU yang mencapai 3,35 . Rasio beban operasional t erhadap pendapat an operasional BOPO bank pemerint ah sebesar 84,68 . Sement ara it u, BOPO pada BUSN dan BPR lebih rendah, yait u masing-masing sebesar 81,81 dan 70,73 . Tabel 3.4 Indikat or Kinerja Perbankan t erkait Laba Triw ulan III 2010 No Indikat or Angka Rasio Bank Pemerintah BUSN BPR 1 Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO 84.68 81.81 70.73 2 Return on Asset ROA 1.63 2.27 3.35 3 Keuntungan dalam Rp juta 513,024 311,233 20,491

3.8. Kelonggaran Tarik