BAB 1 - Perk embangan Ek onomi Makro Regional
3 1
3.2 Profil Responden Bulan Agustus 2010
Prof il responden pada bulan Agust us 2010 secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Profil R esponden Surv ei Konsumen Kota Pal embang
Periode Bulan A gustus 201 0
3.3 Profil Responden Bulan September 2010
Prof il responden pada bulan September 2010 secara rinci dapat dilihat pada t abel 3.
Tabel 3 Profil R esponden Surv ei Konsumen Kota Pal embang
Periode Bulan Sept ember 20 10
Profil Re sponden Pengeluaran per Bulan
Rp 1 juta - Rp3 Juta
Rp3-5 juta
Rp 5 j uta Total
Jen is Kelamin
Laki-Laki Pendidikan
SM A 54
2 0 3
77 Akad emiD.III
15 7
3 25
Sarjan aS1 32
1 6 6
54 Pasca Sarjana
5 4
6 15
Sub tot al 106
4 7 18
171 Perempuan
Pendidikan SM A
37 9
3 49
Akad emiD.III 13
7 1
21 Sarjan aS1
30 1 5
1 46
Pasca Sarjana 4
4 5
13 84
3 5 10
129 Total respond en Berdasarkan Latar
Belakang Pendidikan SM A
91 2 9
6 126
Akad emiD.III 28
1 4 4
46 Sarjan aS1
62 3 1
7 100
Pasca Sarjana 9
8 11
28 Tot al Resp onden
190 8 2
28 300
Profil Responden Pengeluaran per Bulan
Rp 1juta- Rp3 Juta
Rp3-5 juta
Rp 5 juta Total
Jenis Kelamin
Laki-Laki Pendidikan
SMA 53
20 73
AkademiD.III 5
9 14
Sarjan aS1 47
25 11
83 Pasca Sarjana
3 2
2 7
Su btot al 108
56 13
177 Perempuan
Pendidikan SMA
27 15
4 46
AkademiD.III 7
7 1
15 Sarjan aS1
36 19
4 59
Pasca Sarjana 2
1 3
70 43
10 123
Total responden Berdasarkan Lat ar Belakang Pendidikan
SMA 80
35 4
119 AkademiD.III
12 16
1 29
Sarjan aS1 83
44 15
142 Pasca Sarjana
3 4
3 10
Total Responden 178
99 23
300
BAB 1 - Perkembangan Ekonomi Mak ro Regional
32
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank
PERKEM BANGAN INFLASI PALEM BANG
•
Core inf lat ion
mengalami peningkatan secara gradual namun
robust
dan harga
volat ile f oods
semakin bergejolak. • Kenaikan inflasi banyak dipicu oleh kenaikan tarif listrik secara tidak langsung.
• M eskipun masih dalam batas kisaran proyeksi inflasi triw ulan III 2010, namun inflasi mulai berada di atas median proyeksi.
2.1. Inflasi Tahunan
Inf lasi tahunan k ot a Palembang pada t riw ulan III 2010 sebesar 4,57 yoy, at au meningkat dibandingk an dengan inf lasi tahunan pada triw ulan sebelumnya yang sebesar 3,62 yoy.
Tekanan peningkat an inf lasi semak in t erasa jik a dibanding angk a inf lasi t riw ulan yang sama t ahun lalu inflasi yang t ercatat sebesar 1,30 yoy.
Kendat i kenaikan inf lasi tahun ini masih dalam k isaran proyek si Bank Indonesia unt uk triw ulan III 2010 yang sebesar
3,96
±
1 , angk a t ersebut telah berada di atas median proyek si. Tekanan inf lasi t ahunan antara lain bersumber dari k enaik an biaya list rik yang
dit ransmisik an melalui peningk at an harga jual berbagai jenis barang. Selain it u juga, efek musiman t elah mendorong permint aan barang, k hususnya bahan mak anan dan mak anan
jadi pada bulan puasa dan Idul Fit ri. Kenaik an biaya pendidik an k hususnya t arif
ak ademiperguruan t inggi juga memberik an k ont ribusi t erhadap kenaikan inf lasi.
Grafik 2.2 Inflasi Tahunan Kot a Pal embang
per Ke lompok Pengelu aran Triw ul an II I 2 01 0
Sum ber: BPS Provinsi Sum at era Selat an
Grafik 2.1 Perk embang an Infl asi Tahun an Palemb ang
Sum ber: BPS Provinsi Sum at era Selat an
BAB 2
BAB 2 - Perk embangan Inflasi Palembang
34
Grafik 2.3 Perk embangan Harga Komoditas Strat egis di Pasar Intern asional
Harga beberapa k omodit as di pasar int ernasional mengalami perubahan yang bervariasi. Indik asi
excess demand
muncu l melalu i meningk at nya harga kedelai dan harga t erigu. Namun, harga beras di pasar internasional just ru mengalami penurunan.
Dibandingk an dengan t riw ulan sebelumnya, harga beras di pasar int ernasional pada t riw ulan III 2010 mengalami penurunan dari USD 425,3 7met rik t on menjadi USD
402,76met rik t on, at au t urun sebesar 5,32 qt q, demik ian pula harga beras secara t ahunan menurun dari minus 13, 24 menjadi minu s 19, 25 yoy.
Sement ara it u harga t erigu dan harga k edelai mengalami peningk at an dari USD 3,78bushel menjadi USD
5,31bushel dan dari USD 9,38bushel menjadi USD 10,18bushel, at au masing-masing naik sebesar 40,49 qt q dan 8,48 qt q. Secara t ahunan pert umbuhan harga terigu dan
Perk embang an Harga Te rigu
Sum ber : Bloom berg, diola h
Perkembang an Harga Beras
Sumber : Bl oom berg, diola h
Perk embang an Harga Em as
Sum ber : Bl oom berg, diola h
Perk embangan Harga Ked ela i
Sum ber : Bloom berg, diola h
BAB 2 - Perk embangan Inflasi Palembang
3 5 k edelai masing-masing sebesar 20,29 dan minu s 2,81 yoy. Adapun harga emas
mengalami peningk atan sebesar 2,80 qt q dari USD 1.194,32oz menjadi USD 1.227,73oz. Peningk at an harga emas t elah mengalami perlambatan menjadi 27,77 yoy
dari yang sebelumnya 29,50 yoy. Berdasarkan k elompok barang, k elompok bahan makanan mengalami inf lasi
t ahunan tert inggi yait u sebesar 9,77 , diik ut i oleh k elompok sandang dan k elompok perumahan yait u masing-masing sebesar 7,28 dan 3,32 . Sebalik nya, inf lasi t erendah
t erjadi pada kelompok k esehatan dan kelompok mak anan jadi masing-masing sebesar 0,94 dan 1,29 .
Bila dibandingk an dengan triwulan II, inf lasi t ahunan sebagian besar kelompok
barang dan jasa cuk up bervariasi. Kelompok pendidikan dan kelompok
perumahan mengalami peningk at an inf lasi yang cuk up besar dari yang semula sebesar
-1,73 dan 1,79 menjadi 2,68 dan 3,32 . Kelompok bahan makanan dan
k elompok sandang mengalami perubahan k enaikan harga t ahunan yang cenderung
minimal d ibandingk an t riw ulan sebelumnya, sebalik nya terjadi penurunan
pada harga kelompok makanan jadi. Kelompok bahan makanan berk ontribusi sebesar 51 pada inf lasi t ahunan
September 2010. Kelompok perumahan dan k elompok sandang berk ontribusi masing- masing sebesar 19 dan 14 . Subk elompok padi-padian merupakan subk elompok yang
berk ontribusi tert inggi pada inf lasi tahunan, mencapai 22 . Hal ini menunjuk k an bahwa inf lasi t ahunan sebagian besar masih dipengaruhi k enaikan harga beras. Subkelompok
bumbu-bumbuan dan subk elompok daging dan hasilnya berk ont ribusi t erhadap inf lasi t ahunan masing-masing sebesar 9 dan 8 .
Grafik 2.4 Perk embang an Infl asi Tahun an per Kelompo k Bar ang dan
Jasa di Pal embang
Sum ber: BPS Provinsi Sum at era Selat an
BAB 2 - Perk embangan Inflasi Palembang
36 Sejak awal t ahun hingga Sept ember 2010, peningk atan inf lasi yang t erjadi lebih
disebabk an oleh adanya inflasi pada
volat ile f oods
.
Core inf lation
t ercatat stabil sejak pertengahan 2009 dan sampai bulan Juni 2010 masih bertahan pada t ingk at yang rendah,
namun pada triw ulan k et iga ini mengalami peningkatan secara gradual. Inf lasi
administ ered prices
juga t ercat at minimal namun mu lai mengalami peningk at an pada bulan Agust us dan September.
Grafik 2.7 Perbanding an Infl asi Tahun an
Pal embang dan N asional
Sum ber: BPS
Grafik 2.6 Disagregasi Infl asi Tahunan: Core , Vol atile Foods,
Administered Pr ices Grafik 2.5
Kontribusi Inflasi Tahunan
Sum ber: BPS, diolah
BAB 2 - Perk embangan Inflasi Palembang
3 7 Walaupun mempunyai pergerak an yang cenderung searah dengan inf lasi nasional,
inf lasi k ot a Palembang relatif cuk up t erkendali sejak pertengahan t ahun 2009 sampai dengan t riw ulan III 2010, dimana inflasi t ahunan Palembang set iap bulannya selalu berada
di bawah inf lasi nasional. Inf lasi Palembang sebesar 4,57 yoy sedangkan inf lasi nasional sebesar 5,80 yoy pada t riwulan III 2010, at au mempunyai selisih sebesar 1,23 .
BAB 2 - Perk embangan Inflasi Palembang
38
RESUM E HASIL QUICK SURVEY KENAIKAN TDL: DAM PAK KENAIKAN TDL
TERHADAP SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI SUM BAGSEL
Analisis ini d idasark an atas hasil
quick survey
“ Dampak Kenaikan Tarif Dasar List rik TDL t erhadap Sektor Indust ri Pengolahan” . Responden di w ilayah k erja KKBI Palembang t erdiri
dari 130 responden. 100 responden berada di wilayah KBI Palembang, 20 responden berada di w ilayah KBI Lampung, dan 10 responden berada di w ilayah kerja KBI Bengk ulu.
M ayorit as responden 81 merasakan dampak kenaik an TDL pada k egiat an operasional perusahaan. Di Palembang, 84 responden merasakan dampak kenaik an TDL, sedangkan
di Lampung dan Bengk ulu dampak k enaik an TDL dirasak an oleh masing-masing 70 responden.
Respon k enaikan TDL tersebut dapat berupa menaik kan harga jual maupun menurunkan margin perusahaan. Responden yang berencana unt uk menaikk an harga jual adalah
sebesar 33 , sedangkan responden yang berencana unt uk menurunkan margin lebih banyak, yait u 49 .
Suplemen 3
Tabel 1. Kenai kan H arga Ju al
Prov insi kenaikan
Palembang 7.10 Bengkulu 11.83
Lampung 7.50 Sumbagsel 7.54
rata-rata terti mbang
Grafik 2. Respon Kenai kan TDL
Tabel 2. Penurunan M argin Keuntungan
Prov insi penurunan
Palembang 5.22 Bengkulu 4.00
Lampung 10.17 Sumbagsel 6.03
rata-rata terti mbang
Grafik 1. Dampak Kena ik an TDL
BAB 2 - Perk embangan Inflasi Palembang
3 9 Kenaikan harga jual yang direncanakan oleh pelak u usaha indust ri pengolahan di
Sumbagsel t erkait kenaikan TDL adalah sebesar 7,54 . Kenaikan harga tert inggi yang dilak ukan oleh pelaku usaha indust ri pengolahan terjadi di Bengk ulu 11,83 , yang
k emudian diikut i oleh Lampung 7,10 , dan Palembang 7,50 .
Penurunan margin yang harus dilak ukan karena adanya kenaikan TDL menurut pelak u usaha indust ri pengo lahan di Sumbagsel adalah sekit ar 6,03 . Penurunan margin t ert inggi
t erjadi di Lampung 10,1 7 , yang k emudian diik ut i oleh Palembang 5,22 , dan Bengkulu 4,00 .
Sebagian besar responden di Sumbagsel berencana menaikkan harga jual pada aw al t ahun 2011 yang pada umumnya disebabkan oleh adanya ik at an k ont rak sampai dengan akhir
t ahun 2010. Namun demik ian, responden juga banyak yang berencana untuk meningk at kan harga jual pada bulan Sept ember–Ok t ober 2010 serta bulan Desember
2010. Di Bengk ulu, mayorit as responden berencana meningk at kan harga jual pada Ok t ober 2010.
Grafik 3. W aktu M ena ik kan Harg a Jua l
BAB 2 - Perk embangan Inflasi Palembang
40
2.2. Inflasi Bulanan