Uji Asumsi Klasik Pengujian Data

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode dokumentasi yang menggunakan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan auditan perusahaan yang dipublikasikan oleh BEI selama tahun 2009-2011 dan juga yang memuat proporsi kepemilikan dalam perusahaan, jumlah Dewan Komisaris, Komisaris Independen, dan Komite Audit serta informasi keuangan dan opini audit yang terdapat dalam laporan keuangan yang telah diaudit oleh audtor yang diterbitkan setiap tahunnya baik dalam media cetak maupun data yang diunduh dari internet melalui situs www.idx.co.id. Dengan metode dokumentasi ini data dalam neraca dan laporan labarugi komprehensif dikumpulkan guna melihat auditor yang mengaudit laporan keuangan auditee, opini auditor pada tahun sebelumnya, kantor akuntan publik yang mengaudit perusahaan auditee, kewajiban utang perusahaan auditee dan melihat lamanya laporan keuangan auditee diaudit oleh auditor.

3.9. Pengujian Data

3.9.1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam data sehingga uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi. Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan uji multikolinearitas dan uji autokorelasi. 1. Uji Multikolinearitas Universitas Sumatera Utara Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Gozali, 2006:91. Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki problem multikolonieritas yaitu tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi menurut Ghozali 2005:95 dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai VIF 10 maka dapat dikatakan terjadi multikolinearitas, yaitu terjadi hubungan yang cukup besar antara variabel-variabel bebas. Jika angka tolerance mempunyai angka 0,10, maka variabel tersebut tidak mempunyai masalah multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya, koefisien variabel independent harus lemah dibawah 0,05. 2. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi hubungan di antara kesalahan pengganggu pada periode tsaat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2006:95. Masalah ini timbul karena variabel pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series karena gangguan pada seorang individu atau kelompok, cenderung mempengaruhi gangguan pada Universitas Sumatera Utara individu ataupun kelompok pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi, digunakan run test. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak Ghozali, 2006:103. Bila hasil output spss menunjukkan probabilitas signifikansi dibawah 0,05 disimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model regresi tersebut.

3.9.2. Menguji Keseluruhan Model Fit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

4 72 106

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

PENDAHULUAN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Ukuran Perusahaan Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 2 8

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Auditing 2.1.1. Pengertian Auditing - Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 0 23

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 0 8

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 0 11