55 saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Sugiyono, 2012: 92-99
H. Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian kualitatif kriteria
utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliabel, dan obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah “yang tidak berbeda” antara data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Bila peneliti membuat laporan tidak sesuai dengan
apa yang terjadi pada obyek, maka dapat dinyatakan tidak valid.
Sugiyono: 2012: 117.
Uji keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji kredibilitas data yang dilakukan dengan uji kredibilitas,
meningkatkan ketekuan, triangulasi data. Uji kredibilitas dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam
penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan
pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam
56 secara pasti dan sitematis. Sedangkan triangulasi adalah pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi yaitu teknik pengecekan data dari berbagai sumber
dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi dengan menggunakan sumber adalah memeriksa keabsahan suatu kebenaran
informasi melalui sumber yang berbeda. Triangulasi data dilakukan dengan cara mengecek apakah data yang diberikan oleh para pengambil
kebijakan benar-benar valid dan kredibel melalui para pelaksana kebijakan, yaitu para guru di SLB Pembina Yogyakarta, Komite Siswa
dan orang tua wali siswa yang dalam hal ini terlibat secara langsung dalam pembelajaran di sekolah, serta para siswa dan alumni
tunagrahita baik yang masih magang maupun yang sudah bekerja sebagai obyek kebijakan yang telah mendapatkan pelatihan kerja sesuai
dengan bidang kejuruan masing-masing untuk memperkuat data. Selain melakukan triangulasi data, selanjutnya peneliti
melakukan perpanjangan keikutsertaan, pemeriksaan teman sejawat melalui diskusi, dan melakukan auditing, seperti yang dikatakan Lexi
Moleong 1994: 175-183. Hal ini sekali lagi dilakukan peneliti untuk
menguji keabsahan data yang telah didapat agar valid dan reliabel.