Tujuan penelitian Manfaat Penelitian
12 tegas menyatakan kebijakan negara sebagai “apapun yang dilakukan
atau yang tidak dilakukan oleh pemerintah.” Aktor utama kebijakan dilakukan oleh pemerintah. Sudiyono, 2013: 3-4. Berdasarkan
beberapa pengertian di atas dapat ditegaskan bahwa kebijakan adalah suatu serangkaian tindakan yang dapat berupa program atau pelayanan
guna mencapai tujuan atau untuk menyelesaikan suatu masalah yang diformulasikan berdasarkan latar belakang masalah yang mengalami
evaluasi secara terus menerus dan berkesinambungan. Suatu permasalahan dapat dijadikan agenda kebijakan ketika masalah tersebut
dianggap prioritas yang harus segera diselesaikan. Jika tidak, maka hasilnya semakin buruk atau bahkan mengalami kondisi dimana hal
tersebut tidak bisa dilaksanakan lagi seperti kondisi cheos dalam sebuah perusahaan. Inilah kondisi dimana kebijakan mengalami penyusunan,
atau sering disebut dengan formulasi kebijakan. Formulasi kebijakan di awali dengan adanya isumasalah yang
menjadi prioritas agenda kebijakan. Seperti yang dikemukan Sudiyono 2013: 47 yang mengatakan bahwa: “Setelah permasalahan pokok
ditemukan, maka masalah tersebut kemudian dimasukkan dalam agenda pemerintah. Langkah berikutnya berupa perumusan usulan kebijakan.”
Perumusan kebijakan adalah kegiatan menyusunmemformulasikan kebijakan ke dalam tataran yang lebih teknis yaitu pada
implementasinya di lapangan. Implementasi tersebut dapat berupa proyek, program, ataupun kerja-kerja teknis yang lainnya. Dalam hal ini
13 Joan L. Herman, dkk 1987 yang menulis Evaluator’s Handbook dalam
Farida Yusuf Tayibnansis 1989: 6 mengatakan bahwa: “program adalah segala sesuatu yang anda coba lakukan dengan harapan akan
mendatangkan hasil atau pengaruh.” Tentu saja, program tersebut merupakan hasil dari musyawarah mufakat dalam perumusan kebijakan
negara. Irfan Ilami dalam Sudiyono 2013: 48 mengatakan bahwa:
“Perumusan kebijakan negara adalah kegiatan menyusun dan mengembangkan serangkaian kegiatan yang perlu diambil untuk
memecahkan masalah yang termasuk diantaranya adalah mengidentifikasi alternatif penyelesaian, mendefinisikan dan
merumuskan alternatif, menilai, dan yang terakhir adalah memilih alternatif yang paling mungkin untuk dilaksanakan. Dalam
pelaksanan kebijakan, pemerintah dibantu oleh berbagai pihak sebagai supporting system yang terdiri dari masyarakat dan
kelompok kepentingan.”
Dengan demikian perumusan kebijakan negara adalah kegiatan menyusun dan mengembangkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah,
hal ini disebut dengan formulasi kebijakan. Selanjutnya, adalah pelaksanaan kebijakan. Dalam pelaksanaan kebijakan, pemerintah tidak
berjalan sendiri, akan tetapi dibantu oleh berbagai pihak sebagai pendukung yang terdiri dari masyarakat dan kelompok kepentingan.
Implementasi adalah hal yang paling penting dalam sebuah kebijakan, oleh karena itu, keberhasilan dan kegagalan suatu kebijakan dapat dilihat
dan diukur melalui pencapaian keberhasilan dalam implementasi program yang dapat dicapai melalui proses monitoring dan evaluasi.
14 Evaluasi adalah penyelidikan suatu nilai. Seperti yang
dikemukakan oleh Daniel L. Stufflebeam, dkk 1991: 13 yang mengatakan bahwa:
“Definisi evaluasi adalah sebagai penyelidikan nilai yang sistematis dari obyek tertentu yang diukur melalui penentuan
ukuran baku. Ukuran baku dikatakan sebagai prinsip-prinsip yang umumnya disetujui oleh orang-orang yang tergabung
dalam praktek evaluasi profesional untuk pengukuran nilai atau kualitas suatu evaluasi, misalnya saja pada analsisis konteks
dinyatakan sebagai berikut: konteks dimana program, proyek dan materi yang ada harus diperiksan cukup mendetail sehingga
pengaruh-pengaruh konteks yang mungkin pada obyek bisa diidentifikasi. Evaluasi program yaitu evaluasi yang menaksir
kegiatan pendidikan yang memberikan pelayanan pada suatu dasar yang kontinyu dan sering melibatkan tawaran-tawaran
kulikuler.”
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa evaluasi adalah kegiatan penyelidikan suatu obyek yang diukur melalui ukuran
baku. Ukuran baku adalah prinsip-prinsip umum yang disetujui oleh para aktor pelaksana kebijakan. Evaluasi program adalah evaluasi yang
menilai kegiatan pendidikan yang memberikan pelayanan dan memberikan alternatif penyelesaian masalah berupa tawaran-tawaran
kulikuler. Stufflebeam 1967 dan Guba 1968 dalam David K. Cohen
1973: 97 mengatakan bahwa evaluasi memproduksi informasi pada akhirnya berkesinambungan dalam pembuatan keputusan. Selanjutnya
David 1973: 97 mengatakan bahwa “pembuatan keputusan, tentu saja