Persiapan Penelaahan RKA-KL Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112 PMK.02 2012

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 6 TATA CARA PENELAAHAN RKA-KL

Dalam pasal 10 PP Nomor 90 tahun 2010 tentang Penyusunan RKA-KL diatur bahwa RKA-KL sebagai bahan penyusunan RUU tentang APBN setelah terlebih dahulu ditelaah dalam forum penelaahan antara KL dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan. Penelaahan dokumen RKA-KL yang disusun oleh KL tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa 1 rencana kinerja yang dituangkan dalam RKA-KL konsisten dengan yang tertuang dalam RKP; 2 untuk mencapai rencana kinerja tersebut dialokasikan dana yang efisien dalam tataran perencanaan; serta 3 dalam pengalokasiannya telah mengikuti ketentuan penerapan penganggaran terpadu, penganggaran berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka menengah. Sehingga diharapkan bahwa rencana kinerja yang tertuang dalam RKA-KL merupakan rencana kinerja KL untuk memenuhi tugas dan fungsinya sesuai kebijakan pemerintah dan dalam perencanaannya dialokasikan secara efisien.

6.1 Persiapan Penelaahan RKA-KL

Penelaahan RKA-KL sebagaimana amanat PP No.90 tahun 2010 tersebut memerlukan persiapan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam proses penelaahan. Beberapa hal yang perlu dipersiapan dalam rangka penelaahan RKA- KL: 1. Kementerian Keuangan c.q. DJA menyiapkan: a. Penyusunan jadwal penelaahan dan mengirimkan undangan penelaahan kepada Kementerian Perencanaan dan KL. b. Penyiapan dokumen dan instrumen penelaahan RKA-KL berupa: 1 Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Anggaran KL; 2 Standar Biaya, baik SBK maupun SBM; 3 Bagan Akun Standar; 4 Ijin Penggunaan Sebagian Dana yang berasal dari PNBP; 5 Peraturan-peraturan terkait pengalokasian anggaran; 6 Renja KL dan RKP tahun yang direncanakan. 2. Kementerian Perencanaan menyiapkan: a. Renja KL dan RKP tahun yang direncanakan; - 129 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA b. Hasil kesepakatan trilateral meeting berkenaan dengan kegiatan prioritas nasional dan prioritas bidang yang menginformasikan mengenai sasaran kinerja yang akan dicapai; c. Hasil pembahasan proposal anggaran Inisiatif Baru yang disetujui. 3. KL mempersiapkan dokumendata pendukung antara lain berupa: a. Dokumen Pokok: 1 RKA-KL yang ditandatangani oleh pejabat eselon I yang mempunyai alokasi anggaran portofolio dan merupakan penanggung jawab Program. Dalam hal KPA atau penanggung jawab Program bukan merupakan pejabat eselon I, RKA-KL ditandatangani oleh pejabat dimaksud biasanya terdapat pada lembaga non struktural. Selain itu, apabila KPA didelegasikan oleh pejabat eselon I kepada pejabat dibawahnya, maka RKA-KL ditandatangani oleh pejabat yang mendapat amanah sebagai KPA; 2 RKA-Satker yang ditandatangani oleh kepala satker selaku Kuasa Pengguna Anggaran; b. Dokumendata Pendukung sekurang-kurangnya: 1 Arsip data komputer ADK; 2 Proposal Inisiatif Baru beserta RAB yang telah disetujui atau TOR apabila ada perubahan dari Proposal Inisiatif Baru; 3 Dokumen Gender Budget Statement GBS apabila berkenaan dengan Anggaran Responsif Gender ARG. GBS menginformasikan bahwa pada suatu Keluaran kegiatan terdapat isu gender yang terletak pada Suboutput danatau Komponen. Setiap Output yang ada isu gendernya harus ada dokumen GBS yang ditandatangani oleh penanggung jawab Kegiatan; 4 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak SPTJM yang ditandatangani oleh KPA apabila satuan biaya yang tercantum dalam RKA-Satker tidak terdapat dalam Standar Biaya, khusus untuk jenis alokasi anggaran Inisiatif Baru; 5 Hasil kesepakatan dengan DPR dalam rangka penetapan Pagu Alokasi Anggaran KL; 6 Daftar alokasi pagu anggaran masing-masing Unit Eselon I yang dirinci per Program, Sumber Pendanaan, dan Satker; 7 Rencana Bisnis dan Anggaran BLU RBA BLU apabila berkenaan dengan Satker BLU. - 130 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

6.2 Proses Penelaahan