MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BAB 6 TATA CARA PENELAAHAN RKA-KL
Dalam pasal 10 PP Nomor 90 tahun 2010 tentang Penyusunan RKA-KL
diatur bahwa RKA-KL sebagai bahan penyusunan RUU tentang APBN setelah terlebih dahulu ditelaah dalam forum penelaahan antara KL dengan Kementerian
Keuangan dan Kementerian Perencanaan. Penelaahan dokumen RKA-KL yang disusun oleh KL tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa 1 rencana
kinerja yang dituangkan dalam RKA-KL konsisten dengan yang tertuang dalam RKP; 2 untuk mencapai rencana kinerja tersebut dialokasikan dana yang efisien
dalam tataran perencanaan; serta 3 dalam pengalokasiannya telah mengikuti ketentuan penerapan penganggaran terpadu, penganggaran berbasis kinerja dan
kerangka pengeluaran jangka menengah. Sehingga diharapkan bahwa rencana kinerja yang tertuang dalam RKA-KL merupakan rencana kinerja KL untuk
memenuhi tugas dan fungsinya sesuai kebijakan pemerintah dan dalam perencanaannya dialokasikan secara efisien.
6.1 Persiapan Penelaahan RKA-KL
Penelaahan RKA-KL sebagaimana amanat PP No.90 tahun 2010 tersebut memerlukan persiapan dari masing-masing pihak yang terlibat dalam proses
penelaahan. Beberapa hal yang perlu dipersiapan dalam rangka penelaahan RKA- KL:
1. Kementerian Keuangan c.q. DJA menyiapkan: a. Penyusunan jadwal penelaahan dan mengirimkan undangan penelaahan
kepada Kementerian Perencanaan dan KL. b. Penyiapan dokumen dan instrumen penelaahan RKA-KL berupa:
1 Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Anggaran KL; 2 Standar Biaya, baik SBK maupun SBM;
3 Bagan Akun Standar; 4 Ijin Penggunaan Sebagian Dana yang berasal dari PNBP;
5 Peraturan-peraturan terkait pengalokasian anggaran; 6 Renja KL dan RKP tahun yang direncanakan.
2. Kementerian Perencanaan menyiapkan: a. Renja KL dan RKP tahun yang direncanakan;
- 129 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
b. Hasil kesepakatan trilateral meeting berkenaan dengan kegiatan prioritas nasional dan prioritas bidang yang menginformasikan mengenai sasaran
kinerja yang akan dicapai; c. Hasil pembahasan proposal anggaran Inisiatif Baru yang disetujui.
3. KL mempersiapkan dokumendata pendukung antara lain berupa: a. Dokumen Pokok:
1 RKA-KL yang ditandatangani
oleh pejabat eselon I yang mempunyai alokasi anggaran portofolio dan
merupakan penanggung jawab Program. Dalam hal KPA atau penanggung jawab Program bukan merupakan
pejabat eselon I, RKA-KL ditandatangani oleh pejabat dimaksud biasanya terdapat pada lembaga non struktural. Selain itu, apabila
KPA didelegasikan oleh pejabat eselon I kepada pejabat dibawahnya, maka RKA-KL ditandatangani oleh pejabat yang mendapat amanah
sebagai KPA;
2 RKA-Satker yang ditandatangani oleh kepala satker selaku Kuasa Pengguna Anggaran;
b. Dokumendata Pendukung sekurang-kurangnya: 1 Arsip data komputer ADK;
2 Proposal Inisiatif Baru beserta RAB yang telah disetujui atau TOR apabila ada perubahan dari Proposal Inisiatif Baru;
3 Dokumen Gender Budget Statement GBS apabila berkenaan dengan Anggaran Responsif Gender ARG. GBS menginformasikan bahwa pada
suatu Keluaran kegiatan terdapat isu gender yang terletak pada Suboutput danatau Komponen. Setiap Output yang ada isu gendernya
harus ada dokumen GBS yang ditandatangani oleh penanggung jawab Kegiatan;
4 Surat Pernyataan
Tanggung Jawab
Mutlak SPTJM
yang ditandatangani oleh KPA apabila satuan biaya yang tercantum dalam
RKA-Satker tidak terdapat dalam Standar Biaya, khusus untuk jenis alokasi anggaran Inisiatif Baru;
5 Hasil kesepakatan dengan DPR dalam rangka penetapan Pagu Alokasi Anggaran KL;
6 Daftar alokasi pagu anggaran masing-masing Unit Eselon I yang dirinci per Program, Sumber Pendanaan, dan Satker;
7 Rencana Bisnis dan Anggaran BLU RBA BLU apabila berkenaan dengan Satker BLU.
- 130 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
6.2 Proses Penelaahan