Proses Penetapan Alokasi Dana Pengeluaran Bendahara Umum

- 103 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

4.15.2 Proses Penetapan Alokasi Dana Pengeluaran Bendahara Umum

Negara 1. Menteri Keuangan selaku Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara PA- BUN menetapkan unit organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan sebagai Pembantu Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara PPA-BUN. 2. Pada awal tahun, PA-BUN dapat berkoordinasi dengan MenteriPimpinan Lembaga atau pihak lain terkait 2 menyusun indikasi kebutuhan dana pengeluaran Bendahara Umum Negara 3 yang dapat direncanakan untuk tahun anggaran yang direncanakan dengan memperhatikan prakiraan maju dan rencana strategis yang telah disusun. 3. Indikasi kebutuhan dana pengeluaran Bendahara Umum Negara tersebut merupakan indikasi dana dalam rangka pemenuhan kewajiban Pemerintah yang penganggarannya hanya ditampung pada BA Bendahara Umum Negara BA-BUN Kementerian Keuangan. 4. Menteri Keuangan menetapkan pagu dana pengeluaran BUN dengan berpedoman pada: 1 arah kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden, 2 prioritas anggaran, 3 RKP hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan pembahasan Rancangan APBN, 4 indikasi kebutuhan dana pengeluaran Bendahara Umum Negara, dan 5 evaluasi Kinerja penggunaan dana Bendahara Umum Negara. 5. Berdasarkan pagu dana pengeluaran BUN, PPA-BUN menyusun RDP-BUN, yang dalam penyusunannya dapat berkoordinasi dengan KementerianLembaga atau pihak lain yang terkait. 6. Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara KPA-BUN mengusulkan alokasi dana pengeluaran BUN kepada Menteri Keuangan c.q. DJA dengan berpedoman pada RDP-BUN yang telah disesuaikan dengan berita acara hasil kesepakatan pembahasan APBN. 7. Menteri Keuangan menetapkan alokasi dana pengeluaran BUN berdasarkan Keputusan Presiden tentang R-ABPP, dan mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran dana pengeluaran BUN sebelum dimulainya tahun anggaran yang direncanakan paling lambat akhir bulan Desember. Sedangkan penetapan alokasi dana pengeluaran BUN tertentu yang alokasi dananya belum dapat ditetapkan pada saat ditetapkannya APBN dapat dilakukan pada tahun anggaran berjalan. 8. ProgramKegiatan yang digunakan dalam RDP-BUN adalah ProgramKegiatan khusus untuk belanja RDP-BUN sudah terdapat dalam tabel referensi pada Aplikasi RKA-KL sebagai berikut: 2 Yang dimaksud dengan “pihak lain terkait” antara lain Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga Non Kementerian yang terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan. 3 Yang dimaksud “kebutuhan dana pengeluaran Bendahara Umum Negara” antara lain: transfer ke daerah, bunga utang, subsidi, hibah dan penerusan hibah, kontribusi sosial, dana daruratpenanggulangan bencana alam, kebutuhan mendesak emergency, cadangan untuk mengantisipasi perubahan kebijakan policy measures, dana transito, cicilan utang, dana investasi Pemerintah, penyertaan modal Negara, dana bergulir, dana kontinjensi, penerusan pinjaman on-lending, dan kebutuhan lain-lain yang tidak dapat direncanakan - 104 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA No. Kode Program Kegiatan 1 999.05 Pengelolaan Anggaran Transfer ke Daerah Pengelolaan Transfer DAU dan DAK Pengelolaan Transfer Dana Otonomi Khusus dan Dana Penyesuaian Pengelolaan Transfer Dana Bagi Hasil 2 999.07 Pengelolaan Subsidi Pengelolaan dan Penyusunan Laporan Subsidi 3 999.08 Pengelolaan Belanja Lainnya Pengelolaan dan Penyusunan Laporan Anggaran Lainnya 9. Dalam mengajukan usul RDP-BUN, pada dasarnya dokumen yang diajukan sama dengan pengajuan RKA-KL, yaitu dilampiri dengan: - Proposal Anggaran untuk inisiatif baru atau TOR dalam hal ada perubahan proposal anggaran, - RAB, danatau - Dokumen pendukung terkait lainnya.

4.16 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Anggaran