- 143 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KementerianLembaga, Bank Indonesia dan Perbankan Umum, maka dibutuhkan persamaan persepsi dan dukungan yang kuat dari seluruh stakeholders.
7.2.1. Aplikasi SPAN
Fungsi-fungsi penganggaran dijabarkan lebih lanjut sampai ke tingkatan dimana
bisa diidentifikasi
input, output,
workflow dan
orang yang
bertanggungjawab terhadap proses tersebut. Hal ini dilakukan karena dalam tingkatan inilah proses-proses tersebut baru bisa diterjemahkan ke dalam
prosedur-prosedur aplikasi. Modul Penyusunan Anggaran menggunakan Hyperion Planning dalam menangani proses-proses bisnis tersebut. Proses mapping ke dalam
fungsi-fungsi Hyperion Planning membuat proses-proses bisnis dikelompokkan secara berbeda, tidak lagi dikelompokkan dalam 7 tujuh fungsi, akan tetapi
menjadi:
1. Aplikasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 2. Aplikasi BFLOW; dan
3. Aplikasi Monitoring dan Evaluasi.
Selain menggunakan Hyperion Planning, juga terdapat program berbasis web custom web yang dipergunakan untuk menjalankan fungsi
DHP RKA-KL , fungsi
revisi anggaran virement, fungsi pelaporan, dan Audit Trail.
7.2.2 Aplikasi SAKTI
SAKTI merupakan singkatan dari Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi SAKTI, suatu aplikasi satker yang terintegrasi yang dibangun guna mendukung
implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPAN. Aplikasi SAKTI menganut single database dan terdiri dari beberapa modul yang merangkum
berbagai fungsi aplikasi yang selama ini ada di satker. Modul yang digunakan dalam penyusunan RKA-KL adalah modul Anggaran.
Modul Anggaran secara konsep merupakan penggabungan dari aplikasi RKA- KL - DIPA dan AFS dimana akan menghasilkan output berupa data RKA-KL, AFP,
DIPA, RDIPA, POK dan jurnal terkait allotment belanja dan estimasi pendapatan. Dalam integrasinya Modul Anggaran akan membutuhkan infomasi realisasi
anggaran yang akan didapat dari Modul Pembayaran, informasi transaksi kontrak dari Modul Komitmen, informasi Posting dan Closing dari Modul GLP dan referensi
dari Modul Administrasi;
Pengoperasian Aplikasi SAKTI akan banyak melibatkan pengguna user dengan kewenangan yang berbeda-beda, mulai dari pengguna sebagai Kuasa
Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Barang, Bendahara, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan SPM, atasan langsung operator dan operator
masing-masing modul. Masing-masing pengguna memiliki kewenangan yang berbeda dalam mengoperasikan Aplikasi SAKTI.
- 144 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Secara umum ada 3 tingkatan user didalamnya. 1. User operator, yang memiliki kewenangan menginput, merubah dan menghapus
suatu transaksi. 2. Validator, bisa atasan langsung operator yang memiliki kewenangan untuk
melakukan validasi dan memberikan check list atas suatu transaksi yang sudah divalidasi serta mengembalikan ke operator apabila tidak disetujui untuk
diperbaiki.
3. Approver, bisa KPA, KPB, PPK atau yang lainnya sesuai dengan modul SAKTI yang digunakan dan memiliki kewenangan memberikan persetujuan atas suatu
transaksi yang secara otomatis akan membuat jurnal untuk dikirim ke modul GLP.
Dalam pembuatan ADK yang akan dikirimkan ke SPAN melalui Portal SPAN, pejabat berwenang bisa KPA, PPK, KPB atau yang lainnya akan memasukkan
PIN sebagai alat pengamanan atas transaksi tersebut.
Aplikasi SAKTI menganut konsep yang ideal dalam sebuah sistem, yang bertujuan untuk mendapatkan laporan keuangan yang akurat dan akuntabel.
Aplikasi SAKTI menganut pola: 1. Closing date dimana apabila transaksi pada suatu periode sudah dilakukan
tutup buku maka transaksi yang ada tidak bisa diubah, apabila akan dilakukan perbaikan atas transaksi tersebut akan dibuatkan transaksi baru yang akan
dibukukan dalam periode selanjutnya.
2. Hystorical transaction dimana koreksi atas suatu transaksi yang sudah dilakukan posting akan membentuk transaksi baru. Jurnal bentukan yang ada,
pertama akan dibuatkan jurnal pembalik atas transaksi yang salah dan kemudian akan membentuk jurnal baru atas transaksi perbaikannya.
3. Audit trail merupakan salah satu fitur dalam suatu program yang mencatat semua kegiatan yang dilakukan tiap user dalam suatu tabel log secara rinci.
Audit Trail secara default akan mencatat waktu, user, data yang diakses dan berbagai jenis kegiatan. Jenis kegiatan bisa berupa merekam, mengubah dan
menghapus. Audit Trail apabila diurutkan berdasarkan waktu bisa membentuk suatu kronologis manipulasi data. Dasar pemikiran membuat fitur Audit Trail
adalah menyimpan histori tentang suatu data rekam, ubah atau hapus dan siapa yang melakukannya serta bisa menampilkannya secara kronologis.
Dengan adanya Audit Trail ini, semua kegiatan dalam program yang bersangkutan diharapkan bisa tercatat dengan baik.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BAB 8 STANDARDISASI FORMAT
Mulai Tahun Anggaran 2011, penyusunan RKA-KL dilaksanakan dengan menggunakan Format RKA-KL dan Kertas Kerja RKA-KL KK RKA-
KL yang menerapkan Penganggaran Berbasis Kinerja PBK dan Kerangka Pengeluaran
Jangka Menengah
KPJM. Sejalan
dengan dinamika
perkembangan proses penyusunan RKA-KL dalam penerapan PBK dan KPJM serta implementasi dalam penyesuaian angka dasar dan inisiatif baru,
maka pada TA 2012 dilakukan penyempurnaan dalam Format RKA-KL dan Kertas Kerja RKA-KL KK RKA-KL. Pada TA 2013 terdapat tambahan
informasi lagi pada dokumen KK RKA-KL Bagian B mengenai pengelompokan komponen menurut sifatnya yaitu utama dan pendukung.
Selain itu juga terdapat pemberian tanda untuk output prioritas nasional.
Mulai Tahun Anggaran 2012, dalam rangka penyusunan Rencana Dana Pengeluaran RDP Bendahara Umum Negara menggunakan Format
RDP BUN dan Kertas Kerja RDP BUN KK RDP BUN. Format RKA-KL dan RDP BUN, masing-masing terdiri dari 3tiga formulir, yaitu :
No. Formulir RKA-KL
RDP BUN 1. Formulir 1 Rencana Pencapaian
Sasaran Strategis pada Kementerian Negara
Lembaga Indikasi Kebutuhan Dana
Pengeluaran Bendahara Umum Negara
2. Formulir 2 Rencana Pencapaian Hasil Unit Organisasi
Alokasi Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara
3. Formulir 3 Rincian Biaya Pencapaian Hasil Unit
Organisasi Rincian Biaya Alokasi Dana
Pengeluaran Bendahara Umum Negara
Tiap-tiap formulir memuat informasi mengenai informasi kinerja, informasi belanja, informasi angka dasar, inisiatif baru, sumber dana serta informasi
pendapatan. Informasi yang tersaji dalam tiap-tiap formulir RKA-KL dan RDP BUN, berasal dari akumulasi data dan perhitungan dalam Kertas Kerja
yang disusun oleh masing-masing Satker.
Penjelasan mengenai bentuk baku dan tata cara pengisian Format RKA-KL dan RDP BUN serta Kertas Kerja RKA-KL dan Kertas Kerja RDP
BUN, terdapat pada bagian akhir bab ini.
- 146 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Dalam rangka penyusunan dokumen RKA-KL dan RDP BUN, setiap Satker melakukan perhitungan detil belanja dalam Kertas Kerja. Informasi
yang disajikan dalam Kertas Kerja merupakan informasi mengenai kebutuhan sumber daya yang diperlukan oleh Satker dalam rangka
pelaksanaan Kegiatan untuk pencapaian output Kegiatan yang telah ditetapkan. Kertas Kerja merupakan salah satu dokumen yang harus
disampaikan KL dan PPA BUN kepada Kementerian Keuangan c.q DJA dalam rangka penelaahan RKA-KL dan RDP BUN.
Sedangkan proses memasukkan data data entry dalam rangka penyusunan RKA-KL dan RDP BUN serta Kertas Kerja RKA-KL dan Kertas
Kerja RDP BUN, akan difasilitasi oleh aplikasi RKA-KL - DIPA. Petunjuk pengisian RKA-KL dan RDP BUN serta Kertas Kerja RKA-KL dan Kertas
Kerja RDP BUN dilakukan melalui aplikasi RKA-KL - DIPA, dan dijelaskan tersendiri dalam Petunjuk Penggunaan Aplikasi RKA-KL - DIPA.
Dalam format-format yang distandardkan, terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Yang terisi oleh aplikasi by system, yaitu: - format RKA-KL;
- format KK RKA-KL; - format RDP BUN;
- format KK RDP BUN; - format DHP RKA-KL;
- format Lampiran Keppres RABPP; - format Himpunan RKA-KL;
- format Catatan Penelaahan; 2. Diisi secara manual, yaitu:
- format persetujuan DPR; - format KAKTOR;
- format RAB; - format SPTJM;
- format GBS. Dari format-format tersebut, yang harus lebih diperhatikan oleh KL
adalah pada penyusunan dokumen persetujuan DPR, KAKTOR, RAB, SPTJM, GBS, serta catatan penelaahan.
- 147 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
8.1 Formulir-Formulir RKA-KL dan RDP BUN