Hal-hal Khusus Alasan Pemblokiran Penghapusan blokirtanda bintang

- 137 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA b Reorganisasi tersebut sudah memiliki dasar hukum yang pasti Perpres, Persetujuan Menpan dan RB, Keputusan MenteriPimpinan Lembaga yang bersangkutan; c Perubahan yang diusulkan telah disepakati dalam trilateral meeting; d Telah mendapat persetujuan dari komisi terkait di DPR. f. Berdasarkan hasil penelaahan, apabila terdapat alokasi anggaran yang belum ditetapkan penggunaannya berasal dari efisiensi danatau Komponen yang tidak relevan dengan output maka alokasi anggaran tersebut dimasukkan dalam Output Cadangan pada kegiatanjenis belanja yang sama. 8. Presiden menetapkan alokasi anggaran KementerianLembaga dan Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Alokasi anggaran KementerianLembaga dirinci menurut klasifikasi anggaran. Alokasi anggaran Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara dirinci menurut: a. kebutuhan Pemerintah Pusat; dan b. transfer kepada daerah. 9. Alokasi anggaran ditetapkan dengan Keputusan Presiden paling lambat tanggal 30 November. 10. MenteriPimpinan Lembaga menyusun dokumen pelaksanaan anggaran dengan berpedoman pada alokasi anggaran yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden. 11. Menteri Keuangan mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran paling lambat tanggal 31 Desember. Ketentuan mengenai tata cara penyusunan dan penelaahan RKA-KL yang dijelaskan dalam PMK ini juga berlaku pada proses revisi RKA-KL.

6.4 Hal-hal Khusus

1. Pemblokiran a. Pengertian Pemblokiran

Pemblokiran adalah pencantuman tanda bintang pada seluruh atau sebagian alokasi anggaran dalam RKA-KL Penetapan Apropriasi Anggaran sebagai akibat pada saat penelaahan belum memenuhi satu atau lebih persyaratan alokasi anggaran.

b. Alasan Pemblokiran

1 Belum ada persetujuan dari DPR terhadap rincian penggunaan dana yang dituangkan dalam RKA-KL. Jika terjadi hal seperti ini, alokasi dana selain untuk belanja operasional harus diblokir. 2 Kegiatan yang belum dilengkapi data pendukung, yaitu: - 138 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA a TOR sepanjang ada perubahan substansi dari Proposal Inisiaif Baru; b Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak SPTJM; c Perhitungan kebutuhan biaya pembangunanrenovasi bangunangedung negara sebagaimana diatur pada Bab 4 dan Bab 5 berkenaan dengan pembangunanrenovasi bangunangedung negara; d Rencana Bisnis dan Anggaran BLU RBA BLU apabila berkenaan dengan Satker BLU;

c. Penghapusan blokirtanda bintang

1 Secara umum penghapusan blokirtanda bintang mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang tata cara revisi anggaran yang berlaku. 2 Pencantuman blokirtanda bintang pada DHP RKA-KL yang disebabkan belum dilengkapinya dokumen pendukung sebagaimana tersebut pada huruf b di atas, dapat otomatis dihapuskan apabila dokumen pendukung tersebut telah dilengkapi sebelum DIPA diterbitkan, sehingga tidak terdapat blokirtanda bintang pada dokumen DIPA. 2. Output Cadangan Output cadangan diadakan untuk menampung hal-hal sebagai berikut: a. Anggaran untuk satker baru. Kegiatan yang menampung alokasi anggaran untuk keperluan biaya operasional satker baru yang belum mendapat persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Menteri PAN dan RB. b. Sisa dana yang belum ditetapkan penggunaannya yang berasal dari hasil penelaahan berdasarkan alokasi anggaran. c. Terdapat ketidaksesuaian antara indikator kinerja kegiatan dengan Output yang dihasilkan, atau kurangnya relevansi antara Output dengan Suboutput komponensubkomponendetail. Apabila terjadi hal-hal seperti tersebut di atas, yang harus diperhatikan oleh petugas penelaah dari Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal Anggaran adalah: a. memindahkan alokasi anggaran pada OutputSuboutputKomponen Subkomponendetail yang tidak sesuai tersebut ke ‘Output Cadangan’. b. Alokasi anggaran pada output cadangan tersebut tidak diblokir. c. Alokasi anggaran pada output cadangan baru bisa dilaksanakan setelah dilakukan revisi dengan berpedoman pada ketentuan mengenai tata cara revisi anggaran. - 139 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

3. Perubahan dokumen RKA-KL Penetapan Apropriasi Anggaran

Dalam pelaksanaan APBN dimungkinkan terjadi perubahan yang disebabkan oleh adanya perubahan kebijakan pemerintah atau karena faktor-faktor lain yang akhirnya mengakibatkan perlunya dilakukan perubahan dokumen RKA- KL Penetapan Apropriasi Anggaran. Ketentuan mengenai mekanisme perubahan dokumen RKA-KL Penetapan Apropriasi Anggaran dan kewenangan penetapannya dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Keuangan tentang tata cara revisi anggaran yang berlaku. 4. Dalam rangka memenuhi kebutuhan data dan informasi mengenai penggunaan anggaran yang bersifat strategis, sistem aplikasi RKA-KL telah dapat memfasilitasi pencantuman kodeatribut sesuai dengan tema-tema pembangunan atau hal khusus lainnya seperti: dalam r angka MDG’s termasuk di dalamnya ARG, infrastruktur, pendidikan atau penanggulangan kemiskinan. Untuk itu, diharapkan petugas penelaah Ditjen Anggaran dapat mencantumkan kodeatribut yang sesuai untuk kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga dapat membantu dalam penyajian data kepada pimpinan. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BAB 7 DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN RKA-KL

7.1. Dukungan Teknologi Informasi yang Berlaku Existing