- 121 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Inisiatif baru
dapat berupa
penambahan program
focus prioritasoutcomekegiatanoutput baru, penambahan volume target, atau
percepatan pencapaian target.”
Pengalokasian anggaran
untuk Inisiatif
Baru dimaksud
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Alokasi anggaran Inisiatif baru berdasarkan proposal anggaran Inisiatif baru yang telah disetujui oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan;
2. Mengacu pada tujuan dari proposal yang diajukan. Tujuan yang terdapat dalam proposal mengacu atau
harus sesuai dengan Arah Kebijakan dan Prioritas
Pembangunan Nasional yang ditetapkan Presiden di awal tahun berjalan. Tujuan tersebut juga menginformasikan mengenai rincian informasi kinerja
dan rincian anggaran secara jelas, spesifik, dan terukur;
3. Menetapkan Output mana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan jumlah volumenya;
4. Menetapkan Output mana yang bersifat on-goingnon-on-going; 5. Menetapkan Komponen mana yang dibutuhkan untuk menghasilkan output;
6. Menetapkan Komponen mana yang bersifat on-goingnon-on-going.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka, penuangan alokasi anggaran Inisiatif Baru dalam KK RKA-KL dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Mengusulkan rumusan programkegiatanoutput yang berasal dari Inisiatif baru kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan terlebih
dahulu sesuai dengan kewenangan masing-masing. Usulan program dan kegiatan Non Output diajukan kepada Kementerian Perencanaan. Sedangkan
usulan Output diajukan kepada Kementerian Keuangan. Usulan tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai referensi pada program aplikasi RKA-KL;
2. Entry data biaya pada masing-masing komponen dengan mengacu pada standar biaya yang berlaku pada tahun yang direncanakan atau kepatutan dan
kewajaran harga disertai dengan SPTJM; 3. Meneliti kembali jumlah alokasi anggaran tersebut apakah sesuai dengan
jumlah alokasi anggaran Inisiatif Baru yang telah disetujui; 4. Hasil penuangan alokasi anggaran Inisiatif Baru terdapat dalam formulir B, KK
RKA-KL.
5.4 Mekanisme Penyusunan RKA-KL Berdasarkan Alokasi Anggaran KL
Berdasarkan Hasil Kesepakatan Pembahasan DPR dan Alokasi Anggaran
KL maka, KL menyesuaikan RKA-KL. Penyesuaian dimaksud meliputi: 1. Penyesuaian terhadap angka dasar apabila terdapat perubahan parameter
ekonomi indeks inflasi untuk tahun yang direncanakan danatau penyesuaian
- 122 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
parameter non-ekonomi apabila terdapat perubahan kebijakan sehingga berpengaruh terhadap besaran alokasi anggaran KL;
2. Adanya progamkegiatanoutput baru sebagai hasil kesepakatan pembahasan dengan DPR.
Dalam rangka penyusunan RKA-KL berdasarkan Pagu Alokasi Anggaran KL, ada beberapa kemungkinan:
1. Apabila tidak ada perubahan parameter ekonomi, parameter non-ekonomi, dan usulan programkegiatanoutput baru maka, RKA-KL berdasarkan Pagu
Anggaran KL secara langsung ditetapkan dalam SP RKA-KL; 2. Apabila ada perubahan parameter baik ekonomi maupun non-ekonomi maka,
penuangan dalam KK RKA-KL dilakukan melalui penyesuaian dengan parameter ekonomi dan non ekonomi pada tingkat komponen. Penyesuaian pada
komponen pendukung dilakukan dengan melakukan perkalian dengan parameter ekonomi.
Sedangkan penyesuaian komponen utama dapat dilakukan dengan mengalikan dengan parameter ekonomi atau sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan;
3. Apabila ada programkegiatanoutput baru sebagai hasil kesepakatan pembahasan dengan DPR maka, KL menyesuaikan RKA-KL dengan:
a. Mengusulkan rumusan programkegiatanoutput sebagai hasil kesepakatan pembahasan dengan DPR kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian
Perencanaan terlebih dahulu sesuai dengan kewenangan masing-masing. Usulan program dan kegiatan Non Output diajukan kepada Kementerian
Perencanaan. Sedangkan usulan Output diajukan kepada Kementerian Keuangan. Usulan tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai referensi pada
program aplikasi RKA-KL;
b. Entry data biaya pada masing-masing komponen dengan mengacu pada standar biaya yang berlaku pada tahun yang direncanakan atau kepatutan
dan kewajaran harga disertai dengan SPTJM; c. Meneliti kembali jumlah alokasi anggaran tersebut apakah sesuai dengan
jumlah alokasi anggaran hasil kesepakatan pembahasan dengan DPR; d. Hasil penuangan alokasi anggaran hasil kesepakatan pembahasan dengan
DPR terdapat dalam formulir B, KK RKA-KL.
5.5 Hal-hal Yang Harus Diperhatikan dalam Penyusunan Kertas Kerja RKA-