Pagu Anggaran Proses Penetapan Pagu Belanja KL

- 13 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA penyesuaian ditambah dengan inisiatif baru pada kesempatan pertama yang diakomodirdisetujui. Dalam bentuk gambar, proses sampai dengan penetapan pagu indikatif diatas dapat diilustrasikan sebagai berikut: Gambar 1.1. Penyusunan Pagu Indikatif 5 Presiden Arah Kebijakan Bappenas Prioritas Pembangunan Nasional Kemkeu 1. Mengevaluasi pelaksanaan Program dan Kegiatan yang sedang berjalan; 2. Mengkaji usulan Inisiatif Baru; 3. Penyesuaian baseline; 4. Memperhatikan kapasitas fiskal. Dirinci menurut 1. Unit Organisasi; 2. Program; 3. Kegiatan. Catatan: 1. Angka prakiraan maju tahun sebelumnya; 2. Penyesuaian Angka Dasar; 3. Inisiatif Baru Kesempatan ke-1 4. Pagu Indikatif Pagu Indikatif 1 2 3 4 Kapasitas Fiskal

1.3.2 Pagu Anggaran

1. MenteriPimpinan Lembaga menyusun Rencana Kerja KL Renja-KL Dalam menyusun Renja-KL, KL berpedoman pada surat mengenai Pagu Indikatif dan hasil kesepakatan trilateral meeting. Renja-KL dimaksud disusun dengan pendekatan berbasis Kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan penganggaran terpadu yang memuat: a. kebijakan; b. program; dan c. kegiatan. 2. Trilateral Meeting Proses penyusunan Renja-KL dilakukan pertemuan 3 tiga pihak antara KementerianLembaga, Kementerian Perencanaan, dan Kementerian Keuangan. Pertemuan ini dilakukan dimulai setelah ditetapkannya Pagu Indikatif sampai dengan sebelum batas akhir penyampaian Renja KL ke Bappenas dan Kementerian Keuangan. Pertemuan ini dilakukan dengan tujuan: - 14 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA a. Meningkatkan koordinasi dan kesepahaman antara KementerianLembaga, Kementerian Perencanaan, dan Kementerian Keuangan, terkait dengan pencapaian sasaran prioritas pembangunan nasional yang akan dituangkan dalam RKP; b. Menjaga konsistensi kebijakan yang ada dalam dokumen perencanaan dengan dokumen penganggaran, yaitu antara RPJMN, RKP, Renja KL dan RKA-KL; c. Mendapatkan komitmen bersama atas penyempurnaan yang perlu dilakukan terhadap Rancangan Awal RKP, yaitu kepastian mengenai: kegiatan prioritas; jumlah PHLN; dukungan Kerjasama Pemerintah Swasta KPS; Anggaran Responsif Gender ARG; anggaran pendidikan; PNBPBLU; inisiatif baru; belanja operasional; kebutuhan tambahan rupiah murni; dan pengaliham Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. 3. KL menyampaikan Renja-KL kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan NasionalBappenas dan Kementerian Keuangan MenteriPimpinan Lembaga menyampaikan Renja-KL kepada Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan untuk bahan penyempurnaan Rancangan Awal RKP dan penyusunan rincian pagu menurut unit organisasi, fungsi, program, dan kegiatan sebagai bagian dari bahan pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN. 4. Pemerintah menetapkan RKP 5. Pemerintah menyampaikan pokok-pokok pembicaraan RAPBN Pemerintah menyampaikan pokok-pokok pembicaraan RAPBN yang meliputi: a. Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal; b. RKP; c. Rincian unit organisasi, fungsi, program dan kegiatan. 6. Menteri Keuangan menetapkan Pagu Anggaran KL Dalam rangka penyusunan RKA-KL, Menteri Keuangan menetapkan Pagu Anggaran KL dengan berpedoman pada kapasitas fiskal, besaran Pagu Indikatif, Renja-KL, dan memperhatikan hasil evaluasi Kinerja KementerianLembaga. Pagu Anggaran KL dimaksud menggambarkan Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden yang dirinci menurut unit organisasi dan program. Angka yang tercantum dalam pagu anggaran adalah angka di pagu indikatif, penyesuaian angka dasar jika diperlukan lagi ditambah dengan inisiatif baru pada kesempatan ke-2 yang diakomodirdisetujui. Pagu Anggaran KL disampaikan kepada setiap KementerianLembaga paling lambat pada akhir bulan Juni. Dalam bentuk gambar, proses penetapan pagu anggaran diatas dapat diilustrasikan sebagai berikut: - 15 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Gambar 1.2. Penyusunan Pagu Anggaran 6 DPR Menkeu Dirinci menurut 1. Unit Organisasi; 2. Program. Pembicaraan Pendahuluan Rancangan APBN : 1. KEM dan PPKF; 2. RKP; 3. Rincian Pagu menurut Organisaasi, Fungsi, Program dan Kegiatan. 1. Kapasitas fiskal; 2. Pagu Indikatif; 3. Renja-KL; 4. Hasil evaluasi kinerja KL; 5. Direktif Presiden. berpedoman Pagu Anggaran KL 2 3 4 1 Catatan: 1. Pagu Indikatif; 2. Penyesuaian Angka Dasar; 3. Inisiatif Baru Kesempatan ke-2 4. Pagu Anggaran KL

1.3.3 Alokasi Anggaran