Optimasi Produksi Tenaga Listrik Sistem Jawa Bali, Penutup, berisi rangkuman hasil kesimpulan kajian

8

BAB II METODOLOGI

2.1 Ruang Lingkup

Sebagaimana judul publikasinya, manajemen rantai penyediaan dan pemanfaatan energi nasional, secara umum kajian ini akan menjabarkan berbagai data dan informasi berdasarkan kondisi aktual dalam penyediaan minyak, gas, batubara, listrik dan EBT nasional, dari hulu sampai hilir selama tahun 2011 s.d. 2015 sebagai respon terhadap permintaan energi dalam kurun tersebut. Secara khusus, akan dielaborasi lebih lanjut manajemen rantai penyediaan dan pemanfaatan ketenagalistrikan khususnya sistem interkoneksi Jawa Bali, dengan menggunakan pendekatan linear programming. Sebagaimana kita ketahui, Jawa Bali merupakan pusat pertumbuhan penduduk dan perekonomian di Indonesia yang juga menasbihkan wilayah tersebut sebagai wilayah dengan penggunaan listrik terbesar di Indonesia, dimana sekitar 60 persen penduduk Indonesia menempati wilayah tersebut. Dalam sistem rantai penyediaan tenaga listrik di wilayah Jawa Bali, PT. PLN Pusat Pengatur Beban P2B Jawa Bali. berperan sebagai distributor energi listrik dengan jumlah energi yang didistribusikan paling besar dibanding wilayah lain di Indonesia. Sistem tenaga listrik Jawa Bali terhubung satu sama lain melalui transmisi tenaga listrik 500 kV, 150 kV dan 70 kV. Sistem interkoneksi sendiri memungkin adanya transfer area, sehingga kekurangan daya di suatu area dapat dibantu area lain melalui jaringan yang ter- interkoneksi. Sistem interkoneksi ini juga membuat setiap kejadian 8 9 yang terjadi pada sistem tenaga listrik akan memengaruhi ke seluruh sistem interkoneksi tersebut. Besarnya sistem interkoneksi ini diukur dari besarnya kapasitas pasokan pembangkit, serta tingkat kebutuhan tenaga listrik. Dalam penjabaran optimasi produksi tenaga listrik Jawa Bali Bab V, kajian ini membatasi pada perhitungan untuk transmisi tenaga tinggi 500 kV pada lima wilayah beban dalam sistem Jawa Bali. Kelima wilayah tersebut terdiri atas wilayah Jakarta dan Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, Jawa Timur, serta Bali.

2.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui koordinasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait langsung kegiatan penyediaan dan pemanfaatan energi di beberapa daerah melalui kunjungan lapangan maupun rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan, khususnya di wilayah Jawa Bali sebagai fokus kajian. Sementara itu, data dan informasi sekunder diperoleh dari Handbook of Energy Economics Statistics of Indonesia HEESI 2016 Pusdatin ESDM terutama terkait data pemanfaatan dan penyediaan per jenis energi. Data dan informasi lain yang dikumpulkan antara lain kebijakan terkait energi secara sektoral selama tahun 2015 melalui statistik ketenagalistrikan, statistik PLN, statistik makro ekonomi, kebijakan teknis unit-unit di lingkungan Kementerian ESDM, serta literatur lainnya. 9