Metode Penyelesaian Manajemen Sistem Ketenagalistrikan Jawa Bali
81
Tahapan dalam metode penyelesaian ilustrasi di atas adalah sebagai berikut:
Tahap lokal-optimal supply
Masing-masing titik beban akan memilih pembangkit yang efisien untuk menyalurkan daya ke titik tersebut. Dari ilustrasi di
atas, titik A akan dipasok dari pembangkit 1, 4, dan 6. Titik B akan dipasok dari pembangkit 6, 7, 12, dan 13. Sedangkan titik
C akan dipasok dari pembangkit 9, 10, 11, dan 12. Pemilihan ini disebut lokal optimal dikarenakan dari sudut pandang masing-
masing titik beban biaya yang timbul akan minimum, akan tetapi hal ini belum tentu optimum jika dilihat dari closed loop system.
81
82
Tahap initial consolidated solution
Dalam tahap ini, pembangkit-pembangkit yang dipilih masing- masing titik dikumpulkan untuk mengurangi ada redundansi
pemilihan pembangkit. Sebagai contoh, pembangkit 6 dipilih oleh pembangkit A dan B, sedangkan pembangkit 12 dipilih oleh
B dan C. Setelah dilakukan konsolidasi, total pasokan daya akan dihitung ulang secara sistem apakah sudah memenuhi
kebutuhan total sistem. Dalam ilustrasi di atas, pembangkit 1, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, dan 13 dipilih untuk memasok listrik ke dalam
sistem.
Tahap closed loop system solution
Dalam tahap ini, solusi awal dari tahap sebelumnya akan dievaluasi apakah memerlukan tambahan pasokan daya atau
justru harus mengurangi pasokan karena over supply. Jika solusi awal masih memerlukan tambahan pasokan daya, maka
pembangkit-pembangkit yang tidak terpilih akan dievaluasi kembali. Perbedaan pemilihan pembangkit dalam tahap ini
adalah menggunakan rata-rata total biaya per satuan daya. Jika pada tahap pertama biaya hanya dihitung dari sudut pandang
masing-masing titik beban, tahap ini akan menghitung rata-rata biaya suatu pembangkit untuk memasok semua titik beban.
Sudut pandang yang dipakai merupakan sudut pandang secara sistem. Pembangkit yang memiliki biaya yang lebih efisien yang
82
83
akan dipilih untuk memasok daya hingga semua kebutuhan terpenuhi. Hal ini diilustrasikan pada gambar di bawah, di mana
pembangkit 3 dan 5 dipilih untuk memenuhi demand yang tersisa dari solusi awal.
Jika solusi awal ternyata over supply, maka ada pembangkit yang perlu dikeluarkan dari solusi awal. Pemilihan ulang
pembangkit yang akan memasok listrik dilakukan dengan menghitung rata-rata biaya suatu pembangkit untuk memasok
semua titik beban. Pembangkit yang dievaluasi hanya terbatas pada pembangkit yang ada pada solusi awal. Pembangkit yang
memiliki biaya yang lebih efisien yang akan dipilih untuk memasok daya hingga semua kebutuhan terpenuhi. Pada
ilustrasi di bawah, solusi awal pada tahap sebelumnya dievaluasi dan didapatkan bahwa pembangkit 4 dan 11
dikeluarkan dari daftar pembangkit yang akan memasok daya ke sistem.
83
84
Hasil dari tahap ini merupakan hasil optimal dari sudut pandang sistem. Jika terjadi perubahan pada besaran demand maupun
perubahan pada profil demand, solusi yang didapatkan juga tentunya dapat berubah.