Pertumbuhan Penduduk Kontribusi Sektor Energi terhadap Ekonomi Nasional
17
1. Optimalisasi penerimaan migas, yaitu dengan merealisasikan produksi sumur minyak baru, menahan
penurunan alamiah lifting migas, dan pengendalian cost recovery;
2. Penyesuaian tarif PNBP dan ekstensifikasi; serta 3. Peningkatan kinerja BUMN.
Sektor ESDM merupakan sektor strategis dan menjadi andalan dalam mendorong roda perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari
porsi target kontribusi sektor ESDM pada APBN 2016 yang cukup besar, ditargetkan PPh Migas sebesar Rp.48,46 triliun dan PNBP
Migas dan Minerba sebesar Rp. 125,63 triliun dari target penerimaan nasional tahun 2016 sebesar Rp 1.822,5 triliun. Sumbangan sektor
ESDM tersebut terdiri dari sub sektor migas sebesar Rp 78,6 triliun, sub sektor non migas sebesar Rp 46,3 triliun.
Tabel 3.2 Penerimaan Sektor ESDM Uraian
2014 2015
Rp Miliar Rp Miliar
Pendapatan Minyak Bumi 139,174.31
47,987.41 Pendapatan Gas Bumi
77,701.80 30,183.04
Pendapatan Pertambangan Umum 19,300.42
17,682.96 Pendapatan Pertambangan Panas
bumi 755.51
882.70
Jumlah 236,932.04
96,736.11
Sumber: LKPP 2015, Kementerian Keuangan
Tabel 3.2 merinci penerimaan sektor ESDM dua tahun terakhir berdasar Laporan Keuangan Pemerintah Pusat LKPP Kementerian
Keuangan. Pada tahun 2015, penerimaan negara dari sektor ESDM menurun dibanding tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp
96.736,11 miliar atau 6,41 dari total penerimaan nasional yang mencapai Rp 1.508,20 triliun. Penerimaan sektor ESDM tahun 2015
tersebut terdiri dari penerimaan sub sektor migas sebesar Rp 78.170,45 miliar, penerimaan sub sektor pertambangan umum
17
18
sebesar Rp 17.682,96 miliar dan penerimaan pertambangan panas bumi sebesar Rp 882,70 miliar.
Penurunan realisasi penerimaan sektor ESDM pada tahun 2015 dipengaruhi antara lain oleh rendahnya harga minyak mentah dan
turunnya lifting minyak dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini terlihat dari Realisasi Indonesian Crude Price ICP tahun 2015 yang
hanya mencapai USD 49,21 per barrel, jauh lebih rendah dibandingkan realisasi ICP tahun 2014 sebesar USD 96,51 per
barrel. Realisasi lifting minyak bumi pada tahun 2015 sebesar 785 ribu barel per hari juga lebih rendah jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2014 sebesar 793 barel per hari. Pendapatan dari gas bumi tahun 2015 juga mengalami penurunan
dikarenakan lebih rendahnya realisasi lifting gas bumi pada 2015 jika dibandingkan dengan realisasi lifting gas bumi pada periode yang
sama di tahun 2014. Realisasi lifting gas bumi 2015 sebesar 1.203 ribu barel setara minyak per hari MBOEPD lebih rendah jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 1.224 MBOEPD, salah satunya dipengaruhi karena belum adanya tambahan produksi
dari lapangan gas yang signifikan dapat mendongkrak realisasi lifting gas bumi.