38
2. KONSEPSI
Konsep adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi dan antara
abstraksi dan realitas.
22
Oleh karena itu untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini harus di definisikan beberapa konsep dasar agar tidak terjadi perbedaan pengertian. Untuk itu
maka perlu diuraikan pengertian-pengertian dari konsep yang dipakai, yaitu : Kuasa adalah pernyataan dengan mana seseorang memberikan wewenang
kepada orang lain atau badan hukum untuk dan atas namanya melakukan sesuatu perbuatan hukum, yang mana perkataan “atas nama” dimaksudkan sebagai suatu
peryataan bahwa yang diberi kuasa itu diberi kewenangan untuk mengikat ‘Pemberi Kuasa’ secara langsung dengan pihak lain, sehingga dalam hal ini
perbuatan hukum yang dilakukan oleh ‘Penerima Kuasa’ berlaku secara sah sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh ‘Pemberi Kuasa’ sendiri atau
dapat dikatakan bahwa ‘Penerima Kuasa’ dapat bertindak atau berbuat seolah- olah ia adalah si pemberi kuasa.
Jual beli tanah adalah suatu perjanjian dengan mana penjual mengikat dirinya untuk menyerahkan hak atas tanah yang bersangkutan kepada pembeli dan pembeli
mengikatkan dirinya untuk membayar kepada penjual sesuai dengan harga yang telah disetujui.
23
22
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, 1989, Hal.4.
23
Ibid, Hal. 21.
Universitas Sumatera Utara
39
PerikatanPerjanjian jual beli adalah merupakan suatu perbuatan hukum atau hubungan hukum yang dilakukan antara pihak penjual dan pihak pembeli, dalam
mana pihak penjual berkehendak menjual barang atau benda miliknya kepada pihak pembeli dan pihak pembeli berjanji dan mengikatkan diri untuk membeli barang atau
benda milik pihak penjual tersebut yang dituangkan dalam bentuk akta otentik yang dibuat dihadapan Notaris.
Dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris yang dimaksud Notaris adalah Pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik
dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Dalam pelaksanaan jual beli tersebut, sebagaimana disebutkan dalam Pasal
1338 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan tegas dinyatakan, bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka
yang membuatnya, oleh karenanya para pihak bebas menuangkan isi perjanjian dalam suatu perjanjian dengan berpegang pada keabsahan suatu perjanjian Pasal 1320
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Berdasarkan pada ketentuan pasal tersebut di atas, maka sebagaimana halnya
dengan Undang-undang, perjanjian yang dibuat secara sah antara para pihak harus ditaati dan dipenuhi oleh para pihak yang bersangkutan, termasuk jika terdapat
klausula kuasa atau klasula kuasa yang tidak dapat dicabut kembali kuasa mutlak yang merupakan salah satu syarat dalam perjanjian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
40
Demikian apabila perjanjian pemberian kuasa tersebut dimasukkan sebagai klausula dalam suatu perjanjian pokok, misalnya dalam masalah ini, yaitu Perjanjian
jual beli yang dikenal dengan Perikatan jual beli, maka hal ini tergantung dari pada sah atau tidaknya perjanjian pokok tersebut. Artinya apabila perjanjian pokoknya
tidak sah atau batal demi hukum, maka klausula pemberian kuasa menjadi tidak berkekuatan hukum. Sebaliknya apabila perjanjian pokoknya sah, maka klausul
pemberian kuasa menjadi berkekuatan hukum, dengan syarat klausul pemberian kuasa tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. Tetapi
dalam hal ini jika klausul pemberian kuasa tersebut bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan, maka perjanjian pokoknya tetap sah, hanya klausul kuasanya
yang tidak berkekuatan hukum.
G. METODE PENELITIAN 1.
Sifat dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini
bersifat deskriptif
analitis, yaitu
bertujuan untuk
menggambarkan secara terperinci, menelaah dan menganalisa peraturan perundang- undangan, khususnya Buku Ketiga Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam
kaitannya dengan pemberian kuasa danatau kuasa jual dalam Perikatanperjanjian jual beli tanah beserta segala benda-benda yang berada di atasnya.
Penelitian ini
dilakukan dengan
menggunakan pendekatan
yuridis sosiologis,
24
yaitu sebagai pendekatan terhadap masalah dengan melihat dari segi
24
Roni Hanitijo Soemitro, 1998, Metodologi Penelitian Hukum Dan Jurimetri, Semarang, Ghalia Indonesia. Hal. 34.
Universitas Sumatera Utara
41
peraturan-peraturan yang berlaku dihubungkan dengan kenyataan secara langsung yang terjadi dalam masyarakat, khususnya mengenai efektivitas pemberian kuasa
danatau kuasa jual dalam Perikatanperjanjian jual beli tanah beserta segala benda- benda yang berada di atasnya serta proses balik namanya pada Kantor Pertanahan
Medan.
2. Lokasi Penelitian