2.2.1.4 Percaya Diri
Setiap orang tentunya menginginkan memiliki gigi yang sehat dan kuat, karena senyum kita lebih menarik dan lebih percaya diri dengan memiliki gigi yang
sehat dan terawat. Kehilangan gigi mempengaruhi percaya diri seseorang. Percaya diri akan semakin menurun apabila seseorang merasa kurang menarik secara fisik dan
sadar bahwa wajah mengalami perubahan dengan hilangnya gigi karena memiliki pipi dan mulut yang cekung. Pada umumnya, masyarakat yang telah menggunakan GTP
akan merasa lebih percaya diri.
34,35
2.3 Kehilangan Gigi
Kehilangan gigi merupakan kondisi yang umum terjadi di kalangan lansia di seluruh dunia.
3,9
Menurut penelitian Cahyati, lebih dari setengah jumlah golongan lansia mengalami kehilangan seluruh gigi.
6
Penelitian Zainab dkk 2008 mengatakan bahwa alasan lansia tidak memakai GTP adalah akibat terpengaruh oleh pengalaman
negatif dari golongan lansia yang memakai GTP, merasa mual saat melihat GTP, dan beranggapan bahwa pemakaian GTP akan menyebabkan ketidaknyamanan.
10
Penelitian Ismail dkk 2008 bahwa kebanyakan lansia yang kehilangan gigi dan tidak memakai GTP adalah berpendidikan rendah.
9
Menurut penelitian Kusdhany dkk, kehilangan gigi, turut terkait dalam kesulitan dalam pengunyahan, stress dan
menghindari bersosialisasi.
5
2.3.1 Dampak Kehilangan Gigi
2.3.1.1 Dampak Fungsional
Dampak fungisonal dari kehilangan gigi yaitu berupa gangguan pada proses:
3,4,14,25,29,33,36
a Pengunyahan Kehilangan seluruh gigi akan mengurangi fungsi pengunyahan dan akan
mempengaruhi pilihan makanan, contohnya, lansia edentulus cenderung menghindari makanan-makanan yang berbentuk serat. Dengan adanya pemilihan makanan akan
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi status gizi lansia. Status gizi yang baik memiliki peranan yang penting dalam pemeliharaan kesehatan rongga mulut dan umum lansia. Menurut penelitian
Roessler 2003, lansia edentulus yang tidak memakai GTP sering menghindari makanan, sering sakit, sering merasa tertekan dan sukar untuk merasa relaksasi.
b Bicara Kehilangan gigi anterior atas dan bawah akan menyebabkan kelainan bicara,
karena gigi khususnya gigi anterior termasuk bagian organ fonetik. Menurut penelitian Jubhari dan Ingle dkk, kehilangan seluruh gigi akan mengganggu
kemampuan untuk berbicara dan secara langsung mempengaruhi interaksi sosial dan
aktivitas sehari-hari.
2.3.1.2 Dampak Sosial
Kehilangan gigi akan menimbulkan dampak sosial berupa menurunnya produktivitas kerja, kecerdasan, asupan gizi dan emosi terganggu. Emosi adalah
keadaan pikiran dan psikologis saling terjalin dengan erat, dan dengan sendirinya tidak dapat dipisahkan dari persepsi individu mengenai nilai dan pertimbangan
terhadap dirinya sendiri dan orang lain dalam lingkup emosionalnya.
37
Penelitian
Fiske dkk dan Davis dkk mengatakan bahwa lansia yang kehilangan seluruh gigi
merasakan interaksi sosial mereka terganggu dan sering menghindari untuk bersosialisasi. Mereka juga akan merasa malu dengan kehilangan seluruh gigi.
38
2.3.1.3 Dampak Psikologis
Kehilangan gigi merupakan salah satu perubahan yang dialami oleh lansia di usia lanjut.
39
Menurut Polsani dkk, kehilangan gigi akan mempengaruhi penampilan seorang individu. Kehilangan gigi anterior atas dan bawah akan menyebabkan
kelainan bicara, karena gigi khususnya gigi anterior termasuk bagian organ fonetik.
36
Penelitian Fiske dkk mengatakan bahwa 49 daripada lansia di UK dan Hong Kong tidak dapat menerima perubahan yang terjadi akibat kehilangan gigi dan
35 daripada mereka merasa tidak bersedia untuk menghadapi perubahan itu.
40
Jenis gigitiruan untuk merehabilitasi kehilangan seluruh gigi adalah gigtiruan penuh.
17
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Gigitiruan Penuh