Kualitas Hidup TINJAUAN PUSTAKA

d Estetis Untuk mendapatkan estetis yang harmonis, hasil cetakan pada daerah forniks harus dapat dicapai seakurat mungkin. Selain itu, skema estetis untuk gigi anterior GTP dipengaruhi oleh bentuk rahang gigituran. Wax rim yang dibuat harus disesuaikan untuk menghasilkan posisi bukolingual yang diinginkan dari anasir gigitiruan dan ketinggian bidang oklusal. Orientasi pada bidang oklusal mempengaruhi jumlah gigi yang kelihatan dan inklinasi labiolingual yang akan mempengaruhi estetis. Jika ketinggian bidang oklusal diatur terlalu rendah atau jika gigi anterior diatur pada bidang oklusal yang terlalu datar, maka gigi akan terlalu kelihatan. Selain itu, jika orientasi bidang oklusal tidak sejajar dengan garis interpupil maka senyum akan kelihatan miring. 45

2.4 Kualitas Hidup

Kualitas hidup didefinisikan sebagai penilaian individu terhadap dampak fungsional, psikologi, dan sosial yang mempengaruhi kesejahteraan. 15,16 Kualitas hidup adalah hasil pengukuran yang dinilai dari dampak kehilangan gigi. 17 Istilah kualitas hidup digunakan secara luas dalam konteks kesehatan rongga mulut yang berhubungan dengan dampak penyakit terhadap pengalaman pribadi. Perawatan atau pemeliharaan kesehatan rongga mulut yang baik dapat mengurangi kematian dini dan merupakan faktor yang menentukan untuk meningkatkan kualitas hidup. 5 Banyak penelitian yang menyatakan bahwa kehilangan seluruh gigi berdampak pada penurunan fungsional, psikologis dan sosial sehingga kondisi tersebut mempunyai dampak negatif terhadap kualitas hidup pada lansia terkait dengan fungsi pengunyahan, penampilan, kemampuan berbicara dan keyakinan diri. 8,10,11 Salah satu perawatan yang umum digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup lansia edentulus adalah dengan menggunakan GTP. 17,18 Adam 2006 mengatakan bahwa pemakaian GTP memperbaiki kualitas hidup lansia yang telah mengalami kehilangan gigi. 46 Menurut penelitian Chomjai 2009 di provinsi Roi-et, Thailand mengenai kepuasan pemakaian GTP, hampir seluruh pasien dalam penelitian ini memilih skor 0 dan 1 bagi semua pertanyaan Oral Health Related Impact Profile OHIP dan hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa pemakaian GTP memuaskan lansia. 47 Penelitian Ismail dkk 2008 yang mengatakan bahwa kehilangan gigi merupakan suatu insiden yang merisaukan lansia edentulus yang berjenis kelamin perempuan, maka penanganan yang sering dipilih adalah dengan pemakaian GTP. 9 Selain itu, Bloem dkk 2009 mengatakan bahwa GTP merupakan salah satu perawatan prostodontik yang mampu memperbaiki kualitas hidup lansia edentulus. 48 Penelitian Zainab dkk 2008 mengatakan bahwa alasan lansia tidak memakai GTP adalah akibat terpengaruh oleh pengalaman negatif dari golongan lansia yang memakai GTP, merasa mual saat melihat GTP, dan beranggapan bahwa pemakaian GTP akan menyebabkan ketidaknyamanan. 10 Penelitian Zainab dkk 2008, yang mengatakan bahwa lansia edentulus yang memakai GTP tidak mempunyai dampak terhadap aspek kualitas hidup seperti kesulitan dalam pengunyahan, tidak nyaman untuk memakan makanan dan tidak menghindari makanan. Penelitian Hussain 2010 mengenai kualitas hidup lansia yang kehilangan gigi di Pakistan mengatakan bahwa kondisi edentulus mengakibatkan sakit fisik yang menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakmampuan psikologis. Langkah-langkah untuk mengatasi keadaan ini harus diambil pada tahap awal agar kualitas hidup lansia tidak terus memburuk. Hasil penelitian Hussain 2010 menyimpulkan bahwa pemakaian GTP sangat penting untuk memperoleh kualitas hidup yang baik bagi lansia edentulus dan secara langsung memiliki dampak positif pada aktivitas sosial, mental dan psikologis. 49 Menurut penelitian Kusdhany dkk, perempuan memiliki harapan hidup yang lebih tinggi berbanding laki-laki. 5 Sedangkan penelitian Zainab dkk mengatakan bahwa salah satu sasaran prioritas yang membutuhkan perhatian dan pelayanan kesehatan rongga mulut adalah perempuan. 9 Penelitian Ingle dkk mengatakan bahwa perempuan memiliki pengalaman kualitas hidup yang buruk dibanding laki-laki. Kebanyakan perempuan merasakan kehidupan sosial terganggu akibat kesehatan rongga mulut yang buruk. 33 OHIP adalah salah satu instrumen yang paling sesuai untuk penilaian kualitas hidup. OHIP dikembangkan di Australia oleh Slade dan Spencer pada tahun 1994, dan beberapa versi dari alat ini telah dikembangkan. Berdasarkan OHIP yang Universitas Sumatera Utara dikembangkan oleh Slade 1994, Ariani dkk 2006 menganjurkan OHIP untuk diaplikasikan dalam populasi lansia di Indonesia. 16,50 OHIP pada awalnya yang terdiri atas 49 pertanyaan, dikembangkan kepada OHIP-14 yang terdiri dari 14 pertanyaan dan merupakan instrumen yang paling tepat untuk pasien edentulus, karena menyajikan serangkaian pertanyaan yang spesifik. Instrumen ini mendeteksi dampak fungsional dan sosial atau emosional pada kualitas hidup pasien dengan atau tanpa GTP. OHIP-14 adalah sebuah survei dengan 14- pertanyaan, dikelompokkan sebagai tujuh sub-skala atau domain: keterbatasan fungsional functional limitation, sakit fisik physical pain, ketidaknyamanan psikologis psychological discomfort, cacat fisik physical disability, cacat psikologis psychological disability, cacat sosial social disability dan cacat handicapincapacity. 10,16,17,50 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional melalui metoda wawancara secara langsung dengan menggunakan kuesioner. 51

3.2 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah golongan lansia edentulus yang memakai dan tidak memakai gigitiruan penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal pada tahun 2012.

3.3 Sampel

Cara sampling yang digunakan adalah teknik penarikan sampel non probabiliti secara purposive sampling, yaitu dengan mengadakan penelitian untuk mengidentifikasi karakteristik populasi dan kemudian menetapkan sampel berdasarkan pertimbangan pribadi, sebagian dari anggota populasi menjadi sampel. 51,52 Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal terdiri dari 24 lingkungan dengan jumlah penduduk 42.512 jiwa. Berhubung keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka pengambilan sampel dibatasi pada tiga lingkungan saja. Berdasarkan pendapat Bailey dan Gay untuk penelitian yang menggunakan analisis data statistik, ukuran sampel minimum yang digunakan adalah 30. 53

3.3.1 Kriteria Inklusi

1. Masyarakat Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal yang sehat jasmani dan rohani yang berusia di atas 60 tahun. Universitas Sumatera Utara