Cara Penelitian Prosedur Penelitian

3.5 Definisi Operasional

1. Jenis kelamin adalah jenis kelamin pasien yaitu laki-laki atau perempuan. 2. Tingkat Pendidikan yaitu status pendidikan pasien yaitu tidak tamat SD, tamat SD, tamat SMP, tamat SMU, atau tamat Perguruan Tinggi. 3. Memakai GTP, lansia yang kehilangan seluruh gigi dan memakai GTP. 4. Yang tidak memakai GTP, lansia yang kehilangan seluruh gigi dan tidak memakai GTP. 5. Kualitas hidup, didefinisikan sebagai penilaian individu terhadap dampak fungsional, psikologi, dan sosial mempengaruhi kesejahteraan yang dinilai dari 14 aspek kualitas hidup.

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal dimulai pada bulan Maret 2012.

3.7 Prosedur Penelitian

3.7.1 Alat dan Bahan Penelitian

3.7.1.1 Alat Penelitian

1. Alat pemeriksa rongga mulut yaitu kaca mulut, sonde dan pinset 2. Alat tulis 3. Alat pengolah data yaitu komputer dan kalkulator

3.7.1.2 Bahan Penelitian

Lembar Kuesioner

3.7.2 Cara Penelitian

1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengurus surat izin penelitian dari FKG USU, surat persetujuan penelitian dari Komisi Etik Penelitian Bidang Universitas Sumatera Utara Kesehatan, surat izin dari Dinas Kesehatan Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal dan surat izin dari Kepala Kelurahan. 2. Setelah surat izin penelitian diperoleh, peneliti menjelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan, kemudian subjek penelitian diberikan Informed Consent yaitu surat persetujuan setelah memperoleh penjelasan. 3. Peneliti mencatat identitas pasien dan melakukan pemeriksaan terhadap rongga mulut pasien. 4. Peneliti memberi penjelasan kepada sampel penelitian mengenai kuesioner. Kuesioner OHIP-14 terdiri dari 14 pertanyaan mengenai keterbatasan fungsi, rasa sakit fisik, ketidaknyamanan psikis, ketidakmampuan fisik, ketidakmampuan psikologis, ketidakmampuan sosial, hambatan handicapped. 54 5. Peneliti melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disediakan untuk memperoleh data yang diperlukan. Lansia edentulus yang memakai GTP diwawancara menggunakan kuesioner bagian II, dan lansia edentulus yang tidak memakai GTP diwawancara menggunakan kuesioner bagian III. 6. Tabulasi data. Kuesioner diklasifikasikan berdasarkan karakteristik memakai, tidak memakai, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Data hasil kuesioner OHIP-14 diberi skor 0 – 4 sesuai jawaban pasien yaitu 0 tidak pernah; 1 hampir tidak pernah; 2 kadang-kadang; 3 agak sering; 4 sangat sering. 55 7. Pengolahan data. Kemudian dilakukan pengkategorian data menjadi 2 yaitu 0 – 2 tidak pernah; dan 3 – 4 sering untuk melihat perbedaan aspek kualitas hidup. 10,53 Demikian dilakukan untuk seluruh pertanyaan. Kualitas hidup ditentukan dengan pengkategorian di mana apabila skor di antara 0 – 33.33 0 – 18.66 dari jumlah skor OHIP-14 yaitu 56 100 dikatakan memiliki kualitas hidup yang baik, apabila skor di antara 33.34 - 66.66 18.67 – 37.33 dari jumlah skor OHIP-14 56 dikatakan memiliki kualitas hidup yang sedang, dan apabila skor di antara 66.67 - 100 37.67 – 56 dari jumlah skor OHIP-14 56 dikatakan memiliki kualitas hidup yang buruk. Universitas Sumatera Utara

3.8 Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan coding card. Data disajikan dengan menghitung persentase distribusi, kemudian dilakukan uji signifikan dengan Chi- Square untuk menganalisis hubungan antar variabel. Berdasarkan hasil uji Chi- Square dapat ditentukan variabel yang menunjukkan hubungan yang signifikan bila p 0.05. Universitas Sumatera Utara